https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=G-8K50HN0MMT window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag(‘js’, new Date()); gtag(‘config’, ‘G-8K50HN0MMT’);

Parenting Blogger Juga Bisa Berpenghasilan dari Rumah


Parenting blogger sudah eksis sejak dahulu kala. Jutaan blog bermunculan di belantara digital memuat artikel parenting, mulai dari teknik-teknik pengasuhan, tips kesehatan ibu dan anak, menu-menu MPASI, dan topik lain berbau mom blog.

Blog parenting menyediakan ruang bagi ibu untuk mendapatkan pengalaman pengasuhan masa kini. Mom blogs bahkan diposisikan sejajar dengan media-media mainstream yang mengangkat tema tulisan terkait pengasuhan anak.

Hampir 80 persen kaum milenial mengakses informasi secara online. Saya bertaruh perempuan, khususnya ibu-ibu muda yang baru punya anak, atau ibu yang menemukan problem pengasuhan terhadap anak pertama setelah kelahiran anak kedua mengambil porsi besar mengeksplorasi blog parenting.

Ibu rumah tangga yang hobi menulis, terlebih mantan jurnalis seperti saya pastinya sekali dua kali pernah berpikir menjadi parenting blogger. Selain cara bagus mengurangi stres dan frustasi menjadi orang tua, menulis blog parenting bisa membangun komunitas orang tua yang saling berbagi informasi terkait parenting, dan tentunya bisa berpenghasilan dari rumah loh.

Apa enaknya sih jadi parenting blogger? Emangnya ibu-ibu bisa dapat uang banyak dari ngeblog?

Wah, jangan salah. Saya ambil contoh dari sebuah komunitas, Kumpulan Emak Blogger (KEB) yang berdiri pada 18 Januari 2012. Ini adalah komunitas bloger perempuan pertama dan terbesar di Indonesia. Membernya ada ribuan loh, baik yang tingal di dalam negeri atau pun luar negeri.

Latar belakangnya juga berbeda-beda. Member-member KEB terus berkembang dengan memberdayakan blognya untuk bekerja sama dengan pihak lain (brand), secara online dan offline.

Wajar jika emak bloger sekarang bias berpenghasilan dari rumah. Bentuk kerja sama yang ditawarkan, meliputi kerja sama komunitas, content marketing, influencer dan buzzer marketing, event planner, event coordinator, dan social media marketing. Lengkap banget kan?

Alhamdulillah setelah beberapa tahun ngeblog akhirnya saya bisa menikmati penghasilan dari hobi satu ini. Meski ada tulisan saya berbau iklan, tapi saya berusaha mengemasnya senatural mungkin supaya tetap informatif bagi pembaca. Soft selling lah istilahnya.

Berikut beberapa link tulisan saya yang merupakan sponsored post:

parenting blogger

Namun, uang bukan motivasi utama saya saat memutuskan menjadi parenting blogger. Seringkali emak-emak seperti saya menulis di blog untuk berbagi pengalaman terkait pengasuhan anak, sharing nasihat berharga, bahkan sekadar ingin curahan hatinya didengar.

Tips Sukses Jadi Parenting Blogger

Saya pribadi belum merasa sesukses itu menjadi parenting blogger sehingga merasa paling ‘iyes’ memberikan saran ini. TIDAK. Saya hanya menyampaikan pandangan saya setelah enam tahun terakhir memutuskan menyeriusi blog parenting. Nah, berikut adalah tips sukses menjadi parenting blogger.

1. Tetapkan tujuan membuat blog parenting

Sebelum kita mengunggah postingan pertama kita di blog, kita harus paham, tujuan kita membangun blog parenting itu apa sih?

Apakah kita sekadar ingin menjadikan blog sebaai diary pribadi? Apakah kita ingin blog kita menjadi blog informatif tentang pengasuhan anak?

Apakah kita ingin log kita ramai mereview produk atau layanan terkait ibu dan anak? Apakah kita ingin menjadikan blog kita salah satu situs belanja online alternatif untuk ibu dan anak?

Apapun tujuan kita, cari tahu. Lebih detail, lebih bagus.

Saya contohnya menjadi parenting blogger dengan core niche yang mengangkat tema pengasuhan anak kembar. Banyak lagi core niche yang potensial, seperti parenting anak berkebutuhan khusus, parenting balita, parenting anak remaja, dan sebagainya.

2. Latih keterampilan menulis

Ngeblog itu sama seperti main musik atau menari, perlu dilatih. Semakin sering kita menulis, semakin bagus keterampilan menulis kita.

Keberhasilan parenting blogger bergantung pada upayanya menarik banyak pengunjung atau pembaca. Sediakan konten-konten informatif yang membuat pembaca merasa nyaman dan merasa terhubung dengan blog kita.

3. Fokus ke segmen pembaca

Ingatkan diri kita untuk siapa kita menulis. Kita perlu terus memikirkan audiens yang mengunjungi blog kita.

Sebagai bloger, kita semua pasti punya ego. Kita cenderung ingin menempatkan diri kita, anak kita, atau keluarga kita di setiap postingan.

Boleh-boleh saja sih. Namun, ingat, tulisan kita pada akhirnya tetap berorientasi membantu orang tua lain. Kita perlu konsisten menghadirkan postingan yang solutif dan informatif.

Bersikap terbuka terhadap kritik apabila menerima komentar atau umpan balik dari pembaca. Hal yang paling saya banggakan adalah ketika beberapa orang mengirimkan email langsung dengan subyek artikel di blog saya. Itu buat saya benar-benar respons terbaik yang berarti saya telah membangun kepercayaan pembaca.

4. Konsisten menerbitkan artikel parenting

Parenting blogger yang sukses disiplin menerbitkan konten baru, apakah itu setiap hari atau beberapa kali sepekan. Usahakan memosting konten pada hari dan jam yang sama, sehingga pembaca terbiasa dan akan mengunjungi blog kita sesuai hari postingan.

Bukan cuma pembaca kita saja loh, search engine alias mesin pencari juga akan meng-crawl dan mengindeks postingan kita pada hari dan jam sama. Ini berpengaruh pada performa blog kita di Google.

5. Pasang Google Analytics dan Google Search Console

Google Analytics dan Google Search Console dapat mengukur kunjungan ke blog kita. Jika kita melihat terjadi peningkatan jumlah pengunjung dari waktu ke waktu, ini kabar gembira bagi parenting blogger yang ingin memenuhi pundi-pundi penghasilan dari iklan.

Temukan link-link iklan berbayar yang sesuai dengan audiens kita. Pastikan iklan mereka relevan dengan blog kita.

Ada banyak cara menghasilkan uang dari blog. Sesuaikan postingan iklan dengan niche blog kita.

Kita boleh saja menerima tawaran menulis di luar topik, tapi jangan terlalu sering. Jangan mengambil risiko kehilangan pembaca hanya demi keuntungan semata.

Pembaca yang loyal datang ke blog kita, apalagi sampai bertahun-tahun jauh lebih berharga ketimbang tulisan berbau iklan yang cuma nge-hits seminggu saja.

6. Berpenghasilan dari rumah berkat ngeblog

Setelah kita menjalani tips 1-5 selama beberapa waktu, maka saatnya kita meraih penghasilan dari ngeblog. Kita bisa menerima affiliate marketing, sponsored posts, dan pemasangan banner.

Bedah Blog Bundalogy

Kali ini saya ingin membedah tampilan blog saya, BUNDALOGY di https://muthebogara.blog/ Saya memiliki dua topik utama yang menjadi core niche, yaitu Parenting dan Lifestyle.

Khusus niche Parenting, saya membagi artikel saya ke dalam tiga subkanal, yaitu Motherhood, Rookie Moms, dan Twiniverse. Pada laman Lifestyle, saya membagi artikel saya ke dalam empat subkanal, yaitu Family Health, Mom Trends, Recipes, dan Mamacation.

1. Motherhood

Subkanal ini berisi artikel yang memuat pengalaman dan tips pengasuhan anak, khususnya balita. Ini karena saya saat ini memiliki tiga anak yang masih balita. Beberapa artikel menarik di subkanal ini, antara lain:

2. Rookie Moms

Saya membuat subkanal ini terdorong dari keinginan menyediakan informasi berguna bagi ibu baru alias new mom. Saya merasakan banget betapa butanya saya soal persiapan persalinan, perawatan bayi baru lahir, dan pengasuhannya di 1.000 hari pertama kehidupannya.

Alhamdulillah tulisan-tulisan saya seputar MPASI selalu menjadi trending. Beberapa artikel menarik di subkanal ini, antara lain:

3. Twiniverse

Subkanal ini ke depannya akan menjadi core dari blog saya. Saya baru mengelolanya setahun terakhir setelah melahirkan putera kembar saya, Rashif dan Rangin.

Belum banyak ibu anak kembar yang menjadi bloger di Indonesia, sehingga saya berharap suatu hari blog saya bisa menjadi salah satu referensi parenting bayi kembar. Berikut beberapa artikel menarik seputar bayi kembar yang pernah saya tulis:

4. Family Health

Subkanal pertama dari niche Lifestyle yang saya punya ini membahas seputar kesehatan keluarga. Saya senang sekali bisa berbagi pengalaman hidup sehat di sini, apalagi di tengah merebaknya pandemi Covid-19.

Beberapa artikel unggulan di subkanal ini, antara lain:

5. Mom Trends

Saya membuat subkanal ini sebetulnya untuk memecah tulisan di Family Health dengan fokus pada perempuan, yaitu kehidupan ibu atau istri. Kebetulan 80 persen profil pembaca saya adalah perempuan, sehingga harapannya saya bisa menggaet lebih banyak visitor ke blog saya lewat subkanal ini.

Senang sekali karena artikel-artikel di sini sangat banyak disukai pembaca, juga pernah masuk News Letter Blogger Perempuan. Beberapa di antaranya adalah:

6. Recipes

Recipes berisi menu-menu masakalan rumahan ala saya. Semua foto di dalam tulisan ini adalah foto-foto masakan saya sendiri.

Awalnya saya ingin menggabungkan resep-resep masakan ini ke dalam Mom Trends, hanya saja seorang teman menyarankan dipisah untuk memudahkan pengunjung blog saya.

Beberapa menu menu masakan saya yang paling banyak dilirik pembaca, antara lain:

7. Mamacation

Saya hobi banget jalan-jalan, terlebih keluarga kami selama enam tahun pernah tinggal di Bali. Sebagian besar tulisan traveling saya di sini berlokasi di Pulau Dewata.

Saya senang berwisata ke tempat-tempat baru yang belum banyak dikunjungi. Harapannya orang-orang ke Bali gak cuma datang ke Kuta atau Sanur. Banyak lagi spot-spot wisata yang layak dikunjungi.

Beberapa artikel menarik saya di sini, antara lain:

blog parenting

Dunia internet tak pernah tidur. Ibu rumah tangga pun sekarang bisa berkarier secara digital dan  berpenghasilan dari rumah. Blogging dan vlogging memungkinkan kita bisa mengasuh anak, mengurus suami, dan dalam waktu bersamaan menjalankan hobi.

Gimana? Apakah kamu mulai tertarik untuk menjadi parenting blogger? Silakan berbagi pandangan di kolom komentar.

bundalogy

One response to “Parenting Blogger Juga Bisa Berpenghasilan dari Rumah”

  1. sekarang ibu ibu yang dirumah justru bisa menganggap rumah sebagai kantor, karena kerja jaman sekarang juga bisa dari rumah, seperti blogger ini, apalagi niche blognya lebih spesifik, dan konsisten untuk berbagi.
    banyak peluang juga malah sekarang ya, seperti job ibu dan anak

    Like

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.