Sebelum bercerita, lebih tepatnya sharing, saya mau tanya dulu dong. Apakah moms sudah pasang wifi rumah di hunian sekarang?
Soalnya, postingan saya kali ini bakal membahas pemanfaatan wifi rumah untuk memudahkan orang tua mengajarkan ibadah Ramadhan pada buah hati dengan cara-cara menyenangkan.
Wifi rumah memudahkan kita mengakses internet tanpa batas, tanpa was was kehabisan kuota sehingga kebersamaan keluarga di bulan suci terasa lebih nyata. Anak-anak pun lebih nyaman beraktivitas rumahan sambil mempraktikkan ibadah Rukun Islam ketiga.
Kapan anak pertama kali berpuasa?
Tahun 2023 adalah milestone pertama Maetami, putri sulung saya yang berusia enam tahun untuk belajar puasa penuh. Dua tahun berturut-turut, 2021-2022 Maetami sukses melaksanakan puasa setengah hari, tepatnya saat dia berusia empat dan lima tahun.
Kini, Maetami duduk di bangku pertama sekolah dasar. Guru dan ustazahnya mulai sounding sejak awal Maret tentang agenda puasa tahun ini. Maetami begitu bersemangat menantang diri untuk menamatkan puasa sebulan penuh.
Anak-anak belum baligh serupa Maetami pada dasarnya tidak dibebani kewajiban berpuasa. Akan tetapi, secara eksplisit, tidak ada nas yang menyebut usia anak yang wajib berpuasa.
Beberapa ulama Arab Saudi mengategorikan baligh pada usia 15 tahun. Akan tetapi, anak-anak kita sekarang sering kali mendapat tanda baligh lebih cepat dari 15 tahun. Anak perempuan misalnya, jika telah mendapat haid pertama di bawah 15 tahun sudah masuk golongan taklif yang wajib berpuasa selepas haid berakhir.
Ulama besar kelahiran Mesir, Syekh Profesor Yusuf Al Qaradhawi berpendapat anak-anak perlu belajar berpuasa sejak usia dini sebagaimana halnya salat. Kalau salat, Rasulullah SAW memang tegas menyuruh anak kita mengerjakannya saat berusia tujuh tahun. Orang tua bahkan boleh memukul anak jika tak kunjung salat ketika berumur 10 tahun.
Imam Al Bukhari membawakan dalam kitab shahihnya, yaitu bab Puasanya Anak Kecil. Di sana, beliau mengutip perawi hadis wudu juga mujahidah, Ar-Rubayyi binti Mu’awwidz.
Ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus seseorang pada pagi hari di hari Asyura (10 Muharram) ke salah satu perkampungan Anshor, lantas beliau berkata, “Barangsiapa yang tidak berpuasa di pagi hari, maka hendaklah ia menyempurnakan sisa hari ini dengan berpuasa. Barangsiapa yang berpuasa di pagi harinya, hendaklah ia tetap berpuasa.”
Ar Rubayyi’ berkata, “Kami berpuasa setelah itu. Dan kami mengajak anak-anak kami untuk berpuasa. Kami membuatkan pada mereka mainan dari bulu. Jika saat puasa mereka ingin makan, maka kami berikan pada mereka mainan tersebut. Akhirnya, mereka terus terhibur sehingga mereka menjalankan puasa hingga waktu berbuka.” (HR Bukhari Nomor 1960).
Hadis ini menunjukkan anak-anak perlu dididik berpuasa sejak usia dini. Ketika mereka merengek, menangis, atau bahkan tantrum ingin berbuka sebelum waktunya, cobalah terlebih dahulu menghibur mereka dengan mainan sehingga mereka larut dan akhirnya bisa berbuka pada waktu maghrib. Kalau tak juga bisa, persilakan anak membatalkan puasa.
Hadis tersebut juga menyiratkan bahwa orang tua hendaknya melatih anak-anak berpuasa dengan cara-cara menyenangkan. Tidak ada paksaaan apalagi ancaman.
Inilah yang menjadi dasar orang tua di Indonesia, termasuk saya mulai mengajarkan anak berpuasa sejak usia dini.
Belajar puasa lewat video dan lagu anak
Mengajarkan anak-anak berpuasa dengan cara menyenangkan itu bagaimana sih? Saya yakin masing-masing orang tua punya konsep sendiri.
Bukan rahasia lagi bahwa anak-anak terutama Generasi Z (1997-2012) dan Generasi Alpha (2011-2015) sangat senang menonton film dan video. Setelah Google dan Facebook, YouTube adalah situs web terpopuler ketiga di dunia.
Anak-anak dan remaja cenderung menonton video online. Mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan gadget.
Bayangkan pas mereka di rumah selama bulan puasa, sekolah cuma dua pekan, jam belajar dikurangi, otomatis anak lebih lama di rumah bersama orang tua. Orang tua yang belum punya wifi rumah, hanya mengandalkan paket data seluler, bisa jebol tagihan kartu prabayarnya.
Bisa-bisa isi dompet mereka cuma buat beli paket data lantaran anak terus menerus mengisi waktu buka YouTube. Jauh lebih menyenangkan jika kita punya wifi rumah yang bisa diakses kapan saja.
Wifi rumah saya kebetulan pakai IndiHome. Internetnya lebih stabil. Tayangan TV interaktifnya paling populer. Selain bisa mengakses YouTube, ada Netflix, WeTV, Catchplay+, Vidio, Mola, Viu, Disney + Hotstar, dan lainnya. Yang senang bukan cuma anak, tetapi juga orang tua.
Pilihan paket IndiHome dari Telkom Indonesia relatif terjangkau. Harga promonya mulai dari Rp 280 ribu per bulan.
Revolusi spiritual sedang terjadi di Indonesia saat ini. Kalau dahulu anak-anak belajar agama dengan mendatangi masjid, guru mengaji, atau taman pendidikan Al-Qur’an, kini caranya lebih beragam.
Ajaran agama sekarang kian terhubung dengan berbagai platform media. Remaja dan anak-anak bisa belajar dari sana. Orang tua tinggal menyeleksi kanal-kanal yang edukatif terutama di YouTube.
Kali ini saya mau sharing tentang belajar puasa lewat video dan lagu anak di YouTube. Sasarannya adalah anak-anak berusia 5-9 tahun yang duduk di bangku sekolah dasar, termasuk putri saya.
1. Arti Puasa oleh Tasya Kamila
Lagu anak Arti Puasa dirilis pada 2001. Lagu Islami anak ini dibawakan oleh mantan penyanyi cilik, Tasya Kamila.
Lirik lagu ini sangat cocok untuk mengajarkan anak kita tentang puasa dengan bahasa amat sederhana. Coba deh cek liriknya di bawah ini.
Tasya menyanyikan lagu ini dengan riang gembira. Teringat dahulu adik-adik sepupu saya yang masih kecil juga belajar puasa pertama kali sambil mendengar lagu lawas ini di siaran televisi.
2. Ramadhan Ku Rindu oleh DNA Adhitya
DNA Adhitya adalah kanal YouTube religius islami dan merupakan family project milik keluarga Kang Abay Adhitya. Selain Kang Abay dan istrinya, lagu ini juga menampilkan tiga buah hatinya, yaitu Alta Adhitya, Dissa Adhitya, dan Adhwa Adhitya.
Lagu Ramadhan Kurindu sempat viral saat pertama dirilis di musim pandemi. Sampai artikel ini ditulis, lagu Ramadhan Kurindu telah diputar lebih dari 2,9 juta kali. Keren ya.
3. Marhaban Ya Ramadhan oleh Haddad Alwi dan Anti
Lagu yang dirilis pada 2009 ini rutin diputar setiap bulan puasa. Lagu ini masuk ke dalam album Haddad Alwi bertajuk 12 Lagu Pilihan Haddad Alwi yang dikhususkan menyambut bulan suci.
Liriknya bercerita tentang kerinduan umat Muslim menyambut bulan suci. Haddad Alwi juga mengajak umat Muslim menyambut Ramadhan dengan rasa bahagia. Sampai artikel ini ditulis, lagu Marhaban Ya Ramadhan telah diputar lebih dari 22 juta kali.
4. Doa niat puasa dan doa berbuka puasa oleh Riko the Series
Satu hari pada November 2022, sekolah Maetami menjadi tuan rumah acara bertajuk Riko Goes to School. Acaranya seru banget. Sejak itu, putri saya jatuh cinta pada karakter animasi asli buatan anak negeri ini.
Anak-anak seusia Maetami yang perdana puasa penuh tahun ini bisa belajar niat berpuasa dari video Riko. Jangan lupa, belajar doa berbuka puasa juga ya.
Riko the Series adalah serial animasi anak yang diciptakan oleh Teuku Wisnu, Arie K Untung, dan Yuda Wirafianto dan diproduksi oleh Garis Sepuluh. Seri berdurasi 4-8 menit per episode ini sangat cocok ditonton anak-anak di tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar.
Riko the Series menceritakan keseharian Riko, anak laki-laki delapan tahun bersama robotnya, Q110 (baca: Qio). Riko adalah anak petualang yang pintar, rajin, dan aktif. Q110 berperan bagai guru yang membantu Riko memahami banyak hal tentang sekitar.
Anak-anak kita bisa belajar banyak tentang pengetahuan yang diampu oleh ilmuan-ilmuan Muslim dari berbagai penjuru dunia. Mereka mengenal kehebatan Allah sebagai Sang Pencipta dan meningkatkan iman serta takwa mereka dari sana.
5. Keutamaan Berpuasa oleh Riko the Series
Saya mengambil salah satu video edukatif dari serial anak, Riko the Series. Video ini mengajarkan anak tentang keutamaan berpuasa.
Siang hari di bulan puasa, Riko merasakan lapar. Saking laparnya, Riko melihat wajah Q110 seperti burger.
Q110 si robot jenius mengedukasi Riko tentang kewajiban umat Islam satu itu. Dia menjelaskan, anak kecil yang baru belajar berpuasa boleh melaksanakan puasa setengah hari. Nah, karena Riko sudah besar, dia harus melaksanakan puasa sehari penuh, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.
Q110 juga menerangkan pada Riko bahwa tubuh manusia seperti mesin. Jika mesin bekerja terus menerus, lama-lama bisa kelelahan dan rusak. Allah memberi umat Muslim bulan puasa agar tubuh bisa beristirahat.
Menurut para ahli kesehatan, puasa membantu membuang racun-racun dan zat yang tidak dibutuhkan tubuh sehingga tubuh bisa menjadi lebih sehat. Puasa adalah satu-satunya amalan yang khusus diberikan manusia untuk Allah dan Allah juga yang akan langsung memberikan pahalanya. Berkat nasihat Q110, Riko bertekad harus kuat karena hendak memberikan yang terbaik untuk Allah.
6. Puasa Ramadhan bersama Diva oleh Kastari Animation Official
Kastari Animation merupakan brand dari PT Kastari Sentra Media yang berdiri sejak 2004. Kanal YouTube Kastari Animation Official bergerak di bidang animasi yang memproduksi ratusan video dan film animasi bernuansa pendidikan dan religius Islam. Sangat cocok untuk anak-anak Indonesia karena ini Indonesia punya loh.
Ada banyak karakter dalam video-video pendidikan Islam anak di Kastari Animation Official, antara lain Diva, Pupus Kanopus, Mona, Febi, Tomi, dan Putu. Diva merupakan tokoh utama yang kerap menyampaikan pesan-pesan pendidikan kepada teman-temannya, dalam hal ini juga anak kita sebagai penonton.
Diva adalah anak perempuan dengan rambut diikat dua. Dalam video-video religius, Diva akan menggunakan hijab anak. Diva selalu ditemani kucing putihnya yang lucu bernama Pupus Kanopus.
Pupus adalah kuncing jantan yang sering membuat Diva dan teman-temannya tertawa gembira. Ya, walau Pupus terkadang bersikap sok tahu.
Kemana pun Diva pergi, Pupus Kanopus selalu ikut serta. Diva punya empat sahabat yang tinggal di sekitar rumahnya, yaitu Mona, Febi, Tomi, dan Putu.
7. Puasa Pertama Rara oleh Nussa
Nussa adalah serial animasi Indonesia produksi The Little Giantz dan 4Stripe Productions. Animasi yang berawal dari kanal YouTube ini kemudian ditayangkan di sejumlah jaringan stasiun televisi Indonesia juga Malaysia.
Nussa adalah anak laki-laki difabel berusia sembilan tahun. Karakter utama dalan cerita ini memiliki sifat anak kecil seusianya. Dia memiliki adik bernama Rara dan cerita-cerita yang diangkat umumnya tentang keseharian anak-anak dan konflik kecil antara kakak dan adik.
Nah, pada episode Puasa Pertama Rara, anak kita bisa lebih mengenal praktik berpuasa secara sederhana. Nussa dan Rara diceritakan baru selesai makan sahur ketika umma datang dan mengingatkan mereka untuk gosok gigi dan niat puasa.
Rara masih bersantai kendati imsak segera tiba. Dia mau makan banyak (baca: berlebihan) dengan alasan biar kuat berpuasa sampai maghrib. Sebagai kakak, Nussa mengatakan pada Rara bahwa makan itu secukupnya, bukan makan sebanyak-banyaknya.
Rara menolak sikat gigi. Nussa menebak sang adik sengaja tidak melakukannya supaya sisa makanan tertinggal di dalam mulut Rara dan dengan itu Rara bisa kuat berpuasa.
Nussa menasihati Rara bahwa sikat gigi sebaiknya dilakukan sebelum tidur dan sesudah makan sahur. Sisa makanan di mulut tidak akan bisa bikin seseorang kuat berpuasa, malah bikin gigi bolong dan sakit.
Sebetulnya, ada banyak lagi kanal YouTube anak yang islami dan religius untuk dinikmati selama Ramadhan. Dengan demikian, hari-hari berpuasa pun tak lagi terasa berat dan membosankan bagi anak.
Namun, ingat ya moms, gunakan wifi rumah dengan bijak. Jangan biarkan anak mengakses wifi rumah hanya untuk menonton televisi atau bermain ponsel sepanjang hari.
Jangan lupa ingatkan mereka shalat wajib dan sunnah, memperbanyak doa dan zikir, membaca Al-Quran, sedekah, dan menunaikan amalan baik lainnya. Semoga puasa perdana buah hati kita tahun ini sukses ya. Insyaallah, amin.
Leave a Comment