Hijrah ke Jakarta sejak 2005, rasanya tak terhitung lagi banyaknya objek wisata yang saya lihat dan datangi di ibu kota. Demikian juga destinasi-destinasi urban sekitarnya, mulai dari Bogor, Depok, Tangerang hingga Bekasi. Apalagi, masyarakat Indonesia hari ini sudah terdigitalisasi. Berkat sambungan internet, bermunculan desa-desa wisata baru di berbagai daerah.
Hal ini membuat saya berpikir lebih jauh. Seandainya saya bisa menjadi duta wisata untuk kampung halaman sendiri, alangkah bagusnya. Kecintaan terhadap tanah kelahiran bisa kita ungkapkan dengan berbagai cara, salah satunya berbagi keindahan destinasi wisata lewat konten-konten di media sosial.
Kendati bukan duta resmi yang ditunjuk pemerintah pusat atau daerah, hati siapa yang tak tergerak mempromosikan kampung halaman sendiri, ya kan?
Inilah yang saya lakukan setiap kali berkesempatan pulang ke Sumatra Barat, mau itu di momen libur sekolah anak, lebaran, dan libur akhir tahun. Apalagi, tahun ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menetapkan Sumatra Barat sebagai destinasi wisata prioritas dengan tema Visit Beautiful West Sumatra 2023.
Ketika mendengar kata ‘duta wisata,’ orang-orang mungkin mengira duta wisata adalah orang yang ditunjuk resmi untuk mempromosikan bidang pariwisata kepada calon wisatawan dalam rangka meningkatkan citra daerah tertentu.
Masing-masing provinsi dan kabupaten di Indonesia ramai menggiatkan duta pariwisata. Biasanya, mereka berpasangan, laki-laki dan perempuan.
Kalau kita tidak ditunjuk resmi, apakah kita tetap boleh jadi duta wisata kampung halaman sendiri? Boleh, dong.
Lalu, bagaimana generasi muda bisa menjadi duta wisata di era serba digital seperti saat ini?
1. Terhubung dengan internet
Internet memberi ruang luas untuk berkarya. Berdasarkan laporan We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat 212,9 juta per Januari 2023. Angka ini lebih tinggi 3,85 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Sebanyak 98,3 persen pengguna internet di Indonesia menggunakan telepon genggam. Rata-rata mereka mengakses internet 7 jam 42 menit per hari.
Internet membuat perkembangan sektor pariwisata di Indonesia sangat pesat. Salah satu pihak yang berpengaruh besar adalah pengguna media sosial, termasuk di dalamnya konten kreator.
Berkat internet, semua kini terhubung. Ada banyak tempat wisata di Indonesia yang viral karena media sosial.
Kompas.com sempat merangkum 22 destinasi viral tersebut, di antaranya Florawisata D’Castello di Subang, Jembatan Gantung Rengganis di Patengan, Dusun Semilir di Semarang, Tebet Eco Park dan Pantai Pasir Putih PIK 2 di Jakarta, Pantai Kuta Mandalika di Lombok hingga Kepulauan Widi di Halmahera.
Perkembangan sektor pariwisata tentu saja berkontribusi positif pada perekonomian. Saya ambil contoh tradisi mudik atau “pulang basamo” para perantau Sumatra Barat.
Gubernur Sumatra Barat, Bapak Mahyeldi sebelumnya memproyeksikan jumlah perantau Minang yang mudik atau “pulang basamo” ke Sumatra Barat pada 2023 mencapai enam juta orang. Jumlah ini empat kali lipat dibanding 2022.
Salah satu agenda pemudik di kampung halaman tentu saja berwisata. Inilah kenapa dampak kepulangan perantau ini sangat besar bagi perekonomian Sumatra Barat. Perputaran uangnya diprediksi Rp 12 triliun.
2. Punya media sosial
Media sosial telah menjadi sarana promosi wisata yang tak tertandingi. Bagi generasi muda, yang juga merupakan duta wisata masa depan, memiliki akun di berbagai platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, dan YouTube, menjadi langkah strategis untuk mengenalkan kekayaan wisata Indonesia.
Kekuatan media sosial yang semakin besar bisa menjangkau audiens yang lebih luas tanpa batasan ruang dan waktu.
Laporan dari We Are Social mencatat, pengguna aktif media sosial di Indonesia pada Januari 2023 mencapai 167 juta orang, setara dengan 60,4 persen dari total populasi.
Angka ini menunjukkan betapa media sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Bahkan, waktu yang dihabiskan untuk berselancar di dunia maya mencapai 3 jam 18 menit per hari, menjadikannya salah satu yang tertinggi di dunia.
Sekarang, bayangkan jika 167 juta pengguna aktif media sosial di Indonesia, yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, memanfaatkan platform mereka untuk mengunggah setidaknya satu konten destinasi wisata dari daerah mereka masing-masing.
Tidak hanya gambar atau video indah, tetapi cerita-cerita menarik tentang keunikan budaya, kuliner, hingga pesona alam yang bisa menarik perhatian dunia.
Itu berarti ada 167 juta konten yang bisa terekspose ke media sosial berkat internet, yang tentu saja bisa memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan di mata internasional.
Potensi sebesar ini menjadikan media sosial menjadi alat yang sangat powerful dalam promosi wisata, dan generasi muda adalah kuncinya. Saatnya memanfaatkan platform ini untuk membawa Indonesia ke panggung dunia!
3. Pandai menuangkan konten tulisan, foto, atau video.
Pada dasarnya, siapa pun bisa menjadi fotografer. Kamera di ponsel kita sekarang ini sudah sangat canggih, memungkinkan kita untuk mengabadikan momen dengan kualitas gambar yang luar biasa.
Apalagi dalam promosi wisata, foto visual bisa memengaruhi orang lebih kuat daripada hanya sekadar tulisan.
Sebuah foto bisa mengundang rasa penasaran dan ketertarikan dalam sekejap, dan ketika dipadukan dengan narasi yang tepat, daya tariknya semakin kuat.
Blogger sekalipun akan merasa ada yang kurang jika naskah tulisan mereka tidak disertai foto. Foto bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian penting dari konten yang mendukung dan memperkaya pesan yang ingin disampaikan.
Foto dapat menceritakan lebih banyak daripada ribuan kata, itulah mengapa narasi dan foto adalah dua hal yang tak terpisahkan.
Meskipun tidak semua orang terampil dalam mengolah video, sekarang ini semuanya bisa dipelajari. Zaman sudah berubah, dan dengan kemajuan teknologi internet, kita bisa belajar apa saja, termasuk cara mengedit video.
Banyak aplikasi editing video yang mudah digunakan, bahkan yang gratis sekalipun, lengkap dengan berbagai template keren yang bisa langsung dipakai. Jadi, keterampilan mengolah video kini bukan lagi hal yang sulit untuk dipelajari.
Sedikit kreativitas dan keinginan untuk belajar memungkinkan siapa pun bisa membuat konten visual yang menarik, mulai dari foto hingga video, yang dapat memperkaya narasi dan memengaruhi audiens dengan lebih maksimal.
4. Cinta keindahan dan budaya Indonesia
Kalau kita tidak cinta keindahan Indonesia, mulai dari adat, budaya, sejarah, hingga alam dan segala isinya—bagaimana mungkin kita bisa berpromosi?
Cinta itu adalah fondasi. Ketika kita mencintai, kita akan terdorong untuk merawat, menjaga, bahkan membagikan keindahan tersebut kepada dunia.
Dari rasa cinta itu, kita tergerak untuk mengabadikan gambar atau video, lalu menyampaikan pesan melalui karya-karya tersebut. Inilah kekuatan cinta: ia mampu menjangkau siapa saja yang membaca, melihat, atau mendengarnya.
Generasi muda, dengan kreativitas dan akses teknologi yang luas, sejatinya adalah humas terbaik bagi bangsa.
Mereka memiliki peran besar dalam menjaga dan melestarikan budaya sebagai harta yang tak ternilai. Budaya bukan sekadar warisan, melainkan identitas kita yang harus terus dirawat dan diperkenalkan ke dunia.
Pandemi COVID-19, meski penuh tantangan, memberi saya kesempatan untuk belajar lebih banyak.
Dengan aktivitas yang terpusat di rumah, saya mulai memahami cara memonetisasi konten di media sosial, baik melalui foto, video, maupun blog. Perlahan, saya membangun audiens yang lebih luas, memanfaatkan platform seperti Instagram dan YouTube lewat internet rumahan.
Usaha saya tidak sia-sia. Selama tiga tahun terakhir, jumlah pengikut di Instagram meningkat pesat, dari awalnya 12 ribu menjadi 20 ribu.
Subscriber YouTube saya pun bertambah hingga 330 orang. Ini bukan hanya tentang angka, tetapi juga bagaimana konten saya bisa membawa pesan tentang keindahan dan budaya Indonesia ke lebih banyak orang.
Sebagai konten kreator, saya menyadari pentingnya konsistensi dan kualitas dalam menyampaikan pesan. Instagrammer, vloger, bloger, hingga podcaster, semua punya peran masing-masing dalam mempromosikan keindahan. Setiap platform adalah alat, dan kita adalah penggeraknya.
Ketika pulang kampung ke Sumatra Barat pada Tahun Baru 2023, saya memanfaatkan momen itu untuk mempromosikan destinasi wisata yang saya kunjungi. Salah satunya adalah Lembah Harau, yang dikenal sebagai “Yosemite dari Indonesia.”
Lanskapnya begitu memukau, dengan tebing-tebing tinggi menjulang dan air terjun yang memancarkan keindahan alam sejati. Tebing-tebing ini memiliki ketinggian hingga 500 meter dengan kemiringan hampir 90 derajat—benar-benar destinasi yang menakjubkan.
Melalui karya sederhana ini, saya berharap bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk mencintai dan menjaga Indonesia. Karena hanya dengan cinta, keindahan Indonesia bisa terus lestari dan dikenal dunia.
Kedua, Ngarai Sianok. Berada di Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, Ngarai Sianok adalah salah satu destinasi alam paling memukau di Sumatera Barat.
Ngarai ini merupakan bagian dari Patahan Semangko, sebuah fenomena geologi luar biasa yang terbentuk jutaan tahun lalu. Patahan ini menjadi salah satu penyebab terbentuknya barisan Pegunungan Bukit Barisan, yang memanjang dari utara hingga selatan Pulau Sumatera.
Hasil dari proses geologi ini adalah pemandangan alam yang luar biasa, sekaligus bukti nyata dari kekuatan alam yang terus membentuk wajah bumi hingga hari ini.
Lembah Ngarai Sianok memiliki karakteristik yang unik: curam, memanjang, dan berkelok indah, menciptakan harmoni sempurna antara bentuk alam dan keindahan visual.
Tebing-tebing yang menjulang tinggi di kedua sisi lembah seolah menjadi bingkai alami bagi pemandangan hijau yang terbentang luas di bawahnya.
Dari puncak tebing, pengunjung dapat menikmati hamparan sawah yang menghijau, aliran sungai yang meliuk-liuk, serta perkampungan kecil yang menyatu dengan lanskap alam.
Pemandangannya begitu tenang dan menyegarkan, membuat siapa pun merasa dekat dengan alam. Keindahan Ngarai Sianok tidak hanya terletak pada lanskapnya, tetapi juga pada suasana yang ditawarkannya.
Udara segar dan suara gemericik air sungai membuat tempat ini menjadi lokasi ideal untuk melepaskan penat.
Tidak heran, banyak wisatawan datang untuk menikmati keindahannya, baik sekadar berjalan-jalan, berfoto, maupun bersantai menikmati ketenangan alam.
Bagi yang menyukai aktivitas luar ruangan, Ngarai Sianok juga menawarkan pengalaman trekking yang menyenangkan. Jalur trekking melewati lembah dan tebing-tebing akan memberikan sensasi petualangan yang berbeda.
Selain itu, lembah ini juga menjadi habitat berbagai flora dan fauna khas, menambah daya tariknya bagi pecinta alam dan fotografi.
Ngarai Sianok bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga bukti hidup dari sejarah geologi yang membentuk Sumatera Barat.
Tempat ini memadukan keindahan alam, kedamaian, dan pesona yang tak terlupakan bagi siapa pun yang berkunjung.
Ketiga, Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma yang terletak di Bukittinggi menjadi salah satu destinasi bersejarah yang wajib dikunjungi, terutama bagi pecinta sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Dulunya, bangunan museum ini merupakan rumah peristirahatan Gubernur Sumatra pada masa penjajahan Belanda.
Bangunannya yang megah dengan arsitektur kolonial menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.
Kini, tempat ini diubah menjadi museum yang mengabadikan semangat juang dan pengorbanan para pahlawan.
Museum ini menyimpan beragam benda bersejarah yang menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Koleksi yang dimiliki cukup lengkap dan autentik, mulai dari senjata seperti senapan laras panjang dan pendek, hingga meriam yang digunakan untuk pertempuran.
Selain itu, terdapat juga amunisi, granat, serta perlengkapan perang lainnya yang menjadi bukti nyata bagaimana gigihnya perjuangan saat itu.
Salah satu koleksi yang menarik perhatian adalah pemancar radio yang digunakan oleh tentara Indonesia.
Pemancar ini memiliki peran vital sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan strategi perang ataupun informasi penting lainnya.
Ada juga peralatan perang yang berasal dari tentara asing, menambah keunikan museum ini karena menampilkan sudut pandang dari pihak yang berbeda.
Setiap sudut museum memberikan suasana yang membawa pengunjung seolah-olah kembali ke masa lalu.
Melihat koleksi ini, kita bisa membayangkan betapa kerasnya perjuangan para pahlawan untuk mempertahankan kedaulatan bangsa.
Museum ini bukan hanya sekadar tempat menyimpan benda-benda bersejarah, tetapi juga menjadi pengingat akan betapa berharganya kemerdekaan yang kita nikmati saat ini.
Lokasinya yang strategis di Bukittinggi memungkinkan museum ini mudah diakses oleh wisatawan.
Pengunjung dapat menghabiskan waktu menikmati koleksi sejarah sekaligus merasakan suasana tenang dari bangunan yang sarat nilai sejarah ini.
Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma adalah salah satu bukti nyata bagaimana semangat perjuangan bangsa Indonesia tetap hidup dan dikenang hingga kini.
Keempat, Pantai Sasak yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat, sebuah destinasi wisata yang menawarkan keunikan luar biasa.
Dikelilingi oleh hutan mangrove yang subur dan ribuan pohon, pantai ini bukan hanya memikat dengan keindahannya, tetapi juga memiliki nilai ekologis yang sangat penting.
Hutan mangrove di sekitar Nagari Sasak, tempat pantai ini berada, termasuk salah satu kawasan mangrove yang luas di Sumatra Barat.
Hutan ini berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi masyarakat dari ancaman gelombang tsunami dan abrasi pantai.
Salah satu bukti nyata manfaatnya adalah ketika tsunami dahsyat melanda Aceh pada tahun 2004. Masyarakat di sekitar Pantai Sasak merasa lebih terlindungi berkat keberadaan mangrove ini.
Daya tarik Pantai Sasak tidak hanya terletak pada keindahan alam dan fungsinya sebagai pelindung lingkungan.
Pantai ini juga menawarkan pengalaman wisata kuliner yang khas dan menggugah selera. Salah satu hidangan andalan di kawasan ini adalah Gulai Sabo-Sabo, sebuah masakan tradisional yang kaya akan rasa dan rempah-rempah khas Sumatra Barat.
Hidangan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, selain menu legendaris lainnya seperti rendang, tunjang, sate padang, atau soto padang.
Gulai Sabo-Sabo tidak hanya menjadi simbol kelezatan kuliner lokal, tetapi juga mencerminkan kearifan masyarakat setempat dalam mengolah bahan-bahan alami menjadi sajian istimewa.
Selain menikmati panorama laut yang memukau, pengunjung dapat menjelajahi hutan mangrove dengan berjalan kaki atau menggunakan perahu kecil yang tersedia.
Aktivitas ini memberikan pengalaman edukasi tentang pentingnya pelestarian mangrove bagi keberlangsungan ekosistem pesisir.
Pantai Sasak adalah destinasi yang menggabungkan keindahan alam, kelezatan kuliner, dan kesadaran lingkungan.
Jika kamu mencari tempat yang tidak hanya menyegarkan mata tetapi juga memberikan pengalaman berharga, Pantai Sasak di Kabupaten Pasaman Barat adalah jawabannya. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen indah di surga tersembunyi ini.
Sebelum mengunggah konten di YouTube, saya memulainya dengan sederhana: merekam video dan mengambil gambar menggunakan kamera ponsel. Momen-momen tersebut kemudian saya olah menggunakan perangkat laptop di rumah.
Meski proses ini memakan waktu, saya tidak khawatir. Internet rumah yang stabil dan cepat dari IndiHome Telkom Indonesia menjadi kunci utama kelancaran aktivitas saya sebagai konten kreator.
Selama pandemi, menjadi konten kreator bukan hanya soal hobi atau kesenangan pribadi. Banyak dari kami yang mulai menjadikan ini sebagai peluang penghasilan.
Melalui kerja sama dengan perusahaan atau brand, konten kreator mampu mengubah kreativitas mereka menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan. Tak heran, fenomena ini melahirkan istilah baru: Content Creator Economy.
Profesi konten kreator kini semakin diminati, baik oleh mereka yang masih amatir maupun yang sudah profesional. Dari waktu ke waktu, jumlah konten kreator terus meningkat, seiring dengan perkembangan teknologi dan akses internet yang semakin mudah.
Menariknya, keberadaan konten kreator ini berbanding lurus dengan pertumbuhan pelanggan internet provider di Indonesia. Sebagai contoh, internet IndiHome dari Telkom Indonesia telah menjadi salah satu pemain utama dalam menyediakan internet berkecepatan tinggi untuk kebutuhan rumahan.
IndiHome dengan jaringan andalnya tidak hanya mendukung aktivitas kreatif tetapi juga mendorong lahirnya lebih banyak talenta di dunia digital.
Sepanjang 2022, IndiHome dari Telkom Indonesia secara spesifik mencatat konsumsi data masyarakat mencapai 60 petabyte setara 60 juta gigabyte. Jumlah perangkat yang terhubung dalam jaringan IndiHome lebih dari 180 juta perangkat.
Hingga akhir 2022, IndiHome membuktikan perannya sebagai salah satu penyedia layanan internet terbesar dan terpercaya di Indonesia.
Berkat jangkauannya di 499 dari 514 kota dan kabupaten, penetrasi layanan IndiHome kini mencapai 97 persen secara nasional.
Ini bukan hanya angka, tetapi cerminan dari komitmen IndiHome untuk memastikan bahwa hampir setiap sudut negeri ini dapat menikmati akses internet yang stabil dan andal.
Tak hanya internet, IndiHome juga menawarkan layanan televisi interaktif yang sangat lengkap. Sepanjang tahun 2022, pelanggan dapat menikmati hingga 214 channel dari 14 mitra over the top (OTT), termasuk Netflix dan Disney Hotstar.
Dengan fitur customisasi layanan, pelanggan bebas memilih paket sesuai kebutuhan mereka, dan semua itu cukup dibayar dalam satu billing saja. Mudah, fleksibel, dan menyenangkan!
Lebih dari sekadar angka dan fitur, IndiHome memahami bahwa internet adalah fondasi untuk masa depan bangsa.
Membangun Indonesia yang kuat memerlukan generasi muda dengan tekad dan semangat tanpa batas, didukung oleh koneksi internet yang memungkinkan mereka melampaui segala batasan.
Dengan akses internet yang merata, potensi keindahan alam, kekayaan budaya, dan keunggulan bangsa ini dapat terekspos lebih luas ke dunia internasional.
Internet IndiHome berkomitmen menjadi bagian dari perjalanan bangsa ini menuju masa depan yang lebih cerah, memastikan bahwa setiap langkah menuju kemajuan tidak terhambat oleh keterbatasan koneksi. Karena di era digital ini, konektivitas adalah kunci.
6 Juta Perantau Sumbar “Pulang Basamo”, Perputaran Uang Diprediksi Capai Rp 12 Triliun (kompas.com)
Tumbuh Positif di 2022, Tahun Ini IndiHome Sangat Optimistis, Ini Alasannya | Republika Online
Pertumbuhan Melambat, Jumlah Pengguna Media Sosial Global Capai 4,76 Miliar hingga Awal 2023 (katadata.co.id)
Pengguna Media Sosial di Indonesia Sebanyak 167 Juta pada 2023 (dataindonesia.id)
Leave a Comment