Film The Founder McDonald (2016) bukan hanya sekadar kisah sukses tentang berkembangnya salah satu brand makanan terbesar di dunia, tetapi juga sebuah cerita inspiratif tentang perjuangan dan ambisi seorang entrepreneur.
Kisah Ray Kroc, yang diperankan oleh Michael Keaton, menjadi pusat dari film ini. Pada tahun 1950-an, Kroc, seorang pria biasa yang tengah berjuang mencari peluang, bertemu dengan dua bersaudara, Mac dan Dick McDonald, yang menjalankan restoran kecil di California Selatan.
Restoran McDonald yang mereka kelola tak biasa. Dengan konsep pelayanan cepat, mereka mampu menyajikan makanan dalam waktu hanya 30 detik, sementara restoran lain saat itu masih membutuhkan waktu hingga 30 menit untuk menyajikan pesanan.
Melihat potensi besar dari konsep ini, Kroc yang visioner pun tertarik untuk bekerja sama dengan mereka dan membawa McDonald ke seluruh Amerika. Namun, perjalanan yang ditempuh Kroc dalam mengembangkan bisnis ini tidaklah mudah.
Dalam film The Founder McDonald, kita melihat bagaimana ketiganya, dengan kepribadian yang berbeda, berjuang dan berkonflik dalam mencapai visi yang sama, membangun waralaba McDonald yang mendunia.
Film The Founder McDonald ini menggambarkan betapa pentingnya visi, ketekunan, dan keputusan bisnis yang kadang sulit untuk diterima oleh semua pihak.
Ray Kroc, yang semula hanya seorang penjual mesin milkshake, berhasil mengubah restoran kecil McDonald menjadi kekuatan global berkat tekad dan kemampuannya melihat peluang.
Kisah ini juga memperlihatkan bahwa kesuksesan sering kali datang dengan pengorbanan, baik moral maupun hubungan pribadi.

Pelajaran Bisnis dari Film The Founder McDonald
Melalui film The Founder McDonald, kita diajak untuk merenungkan betapa tak mudahnya mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis. Di balik kesuksesan tersebut, ada berbagai tantangan dan keputusan sulit yang harus diambil.
Dalam perjalanan ini, kita belajar bahwa kesuksesan bukanlah hal yang datang dengan mudah, melainkan hasil dari kerja keras, strategi yang tepat, dan kadang-kadang, pengorbanan yang tak terduga.
Film The Founder McDonald ini juga mengajarkan banyak pelajaran berharga yang bisa diterapkan dalam dunia bisnis. Salah satunya adalah pentingnya visi yang jelas dan keberanian untuk mengambil risiko.
Pelajaran lainnya adalah tentang inovasi dan sistem yang efisien. McDonald’s tidak hanya terkenal karena makanannya, tetapi juga karena sistem operasionalnya yang terorganisir dengan rapi, yang memungkinkan restoran ini berkembang pesat.
Film The Founder McDonald bukan hanya tentang sejarah McDonald’s, tetapi juga tentang tekad, kegigihan, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang berani dalam dunia bisnis yang penuh persaingan.
Setiap langkah Kroc yang kontroversial mengingatkan kita bahwa dalam bisnis, terkadang kita harus berani mengambil keputusan sulit demi masa depan yang lebih cerah.
Apa saja pelajaran yang bisa dipetik dari film The Founder McDonald?
1. Tetaplah penasaran
Seorang entrepreneur sejati memang harus memelihara rasa penasaran. Keingintahuan yang tinggi sering kali menjadi pemicu ide-ide segar yang bisa mengubah arah bisnis. Contohnya adalah Ray Kroc, sosok yang kita kenal dari film The Founder McDonald.
Awalnya, Kroc kesulitan untuk menjual mesin milkshake-nya ke banyak restoran. Namun, segalanya berubah saat dia menerima pesanan enam unit mesin dari sebuah restoran yang cukup jauh.
Daripada hanya mengirimkan mesin-mesin itu via kurir, Kroc merasa penasaran dan memutuskan untuk mengantar langsung pesanan tersebut.
Keputusan ini bukan hanya tentang bisnis, melainkan juga tentang keinginan untuk memahami alasan di balik keputusan restoran tersebut.
Ternyata, restoran tersebut memesan mesin milkshake dalam jumlah besar karena memiliki sistem yang sangat efisien dan inovatif dalam melayani pelanggan.
Kroc akhirnya menemukan bahwa restoran itu memiliki metode yang sangat berbeda dalam mengelola operasi mereka, yang kemudian menjadi inspirasi bagi Kroc untuk mengembangkan konsep restoran cepat saji yang lebih besar dan lebih sukses.
Dari film The Founder McDonald ini kita belajar bahwa rasa penasaran bisa membuka pintu peluang baru. Keingintahuan mendorong kita untuk melihat lebih dalam, memahami lebih banyak, dan akhirnya menciptakan inovasi yang tak terduga.
2. Terus mengeksplorasi cara berbisnis
Seorang inovator sejati memang berani mengeksplorasi cara-cara baru dalam berbisnis. Mereka biasanya terbuka terhadap berbagai ide dan mampu mengaplikasikannya dalam bisnis yang dijalani, seperti yang dilakukan oleh Mac dan Dick McDonald.
Inspirasi mereka datang dari Henry Ford, pendiri Ford Motor Company, yang dikenal sebagai tokoh yang membawa revolusi dalam industri otomotif dengan menciptakan sistem produksi massal yang efisien.
Mac dan Dick McDonald, melalui film The Founder McDonald, menunjukkan bagaimana mereka menerapkan prinsip efisiensi ala Ford ke dalam bisnis restoran cepat saji mereka. Mereka memikirkan cara agar produksi hamburger bisa berjalan secepat mungkin tanpa mengorbankan kualitas.
Seperti Ford yang memastikan kecepatan produksi mobil tak memengaruhi standar kualitas, Mac dan Dick juga memastikan bahwa kualitas setiap hamburger yang disajikan tetap terjaga, mulai dari kebersihan dapur hingga jumlah acar yang tepat di setiap patty.
Prinsip efisiensi yang diterapkan oleh McDonald bersaudara ini bukan hanya soal mempercepat proses produksi, tetapi juga menciptakan sistem yang memungkinkan restoran mereka berkembang dengan pesat dan efisien.
Mereka membuktikan bahwa inovasi dalam bisnis bukan hanya soal ide baru, tetapi juga bagaimana cara kerja yang efektif dapat menciptakan standar yang tinggi dan hasil yang konsisten.
3. Pecahkan masalah konsumen
Restoran drive-in di Amerika waktu itu memang sudah cukup banyak, namun masalah utama yang sering dihadapi pelanggan adalah waktu tunggu yang terlalu lama.
Banyak orang yang merasa jenuh menunggu makanan disajikan, terutama ketika antrean panjang dan layanan lambat. Namun, hal ini tidak terjadi di McDonald’s.
Keunikan McDonald’s terletak pada kemampuan mereka untuk menyajikan makanan berkualitas tinggi dengan sangat cepat, bahkan dalam waktu hanya 30 detik. Ini adalah terobosan yang membuat McDonald’s berbeda dari restoran lainnya yang dikunjungi Ray Kroc, sang pengusaha legendaris yang mempopulerkan restoran ini.
Kecepatan penyajian ini tidak hanya membuat pelanggan puas, tetapi juga memungkinkan harga makanan tetap lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.
Berkat inovasi ini, meskipun restoran McDonald’s selalu ramai dengan antrean, pelanggan tetap senang dan loyal.
Layanan yang cepat dan konsisten dalam memberikan kualitas yang sama menjadikan McDonald’s pilihan utama di kalangan konsumen.
Inovasi yang ditunjukkan McDonald’s ini bahkan diabadikan dalam film The Founder McDonald, yang menceritakan bagaimana Ray Kroc mengubah restoran sederhana menjadi salah satu jaringan restoran terbesar di dunia.
Model bisnis yang efisien memungkinkan McDonald’s berhasil menciptakan pengalaman makan yang cepat, enak, dan terjangkau.
4. Berani menjual visi
Buah pikir atau visi memang tidak berbentuk fisik, tetapi bisa dijual, dan itulah yang terjadi dalam perjalanan McDonald’s. Mac dan Dick McDonald, yang pertama kali mendirikan restoran mereka, fokus sepenuhnya pada produk mereka, yaitu hamburger berkualitas tinggi.
Mereka sangat peduli dengan kualitas dan kecepatan layanan, namun tidak melihat potensi besar yang bisa dihasilkan dari ekspansi bisnis. Berbeda dengan Ray Kroc, sang visioner yang datang belakangan, Kroc melihat peluang luar biasa dalam konsep restoran cepat saji yang mereka miliki.
Dalam film The Founder McDonald, kita bisa melihat bagaimana Kroc mampu memvisualisasikan potensi besar dari bisnis McDonald’s.
Kroc tidak hanya berfokus pada makanan, tetapi lebih kepada bagaimana McDonald’s bisa menjadi jaringan restoran yang merambah ke seluruh Amerika dan bahkan dunia.
Kroc menggambarkan McDonald’s sebagai ‘gereja’ baru di Amerika, tempat orang-orang bisa menikmati makanan cepat setiap hari, bukan hanya pada hari Minggu.
Melalui strategi cerdas dan tekad yang kuat, Kroc meyakinkan Mac dan Dick untuk berekspansi, membawa McDonald’s dari sekadar restoran lokal menjadi brand global yang dikenal luas.
Dalam film The Founder McDonald, kita juga diajarkan bagaimana visi yang jelas dan kemampuan untuk menjual ide bisa mengubah dunia bisnis. Ini adalah contoh nyata bagaimana visi bisa lebih berharga daripada produk itu sendiri.
5. Pilihlah mitra bisnis yang tepat
Mitra bisnis harus dipilih dengan bijak, tidak hanya berdasarkan seberapa banyak uang yang mereka miliki, tetapi juga seberapa besar potensi yang bisa mereka bawa untuk mengembangkan bisnis. Hal ini tercermin dengan jelas dalam kisah Ray Kroc, yang ingin meningkatkan skala bisnis McDonald.
Dalam upayanya tersebut, Kroc mulai menghimpun banyak pemilik waralaba yang ingin bergabung dengannya, dengan syarat mereka harus mematuhi pedoman standarisasi, otomatisasi, dan disiplin yang ketat.
Awalnya, Kroc memilih beberapa orang kaya untuk bekerja sama dalam mengembangkan bisnis McDonald. Namun, sayangnya, para mitra tersebut tidak mau menerima masukan atau mengikuti pedoman yang diberikan.
Mereka lebih mengutamakan kepentingan pribadi, dan ini menghambat perkembangan usaha yang sedang Kroc bangun.
Dalam perjalanan kisahnya yang digambarkan dalam film The Founder McDonald, Kroc akhirnya menyadari bahwa kesuksesan bisnis tidak hanya bergantung pada modal, tetapi juga pada kemampuan untuk bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki visi yang sama.
Kroc kemudian dengan hati-hati memilih mitra dari kalangan kelas menengah, yang memiliki etos kerja tinggi dan kesediaan untuk mengikuti pedoman yang telah ditetapkan.
Ternyata, pilihan ini membuahkan hasil. Dengan ketekunan dan kerja keras, mitra-mitra ini membantu McDonald berkembang pesat, menjadikannya salah satu jaringan restoran terbesar di dunia.
6. Selalu haus akan inovasi
Alih-alih bertahan dengan satu inovasi, pemilik bisnis perlu terus beradaptasi dan tetap kompetitif dengan menciptakan inovasi-inovasi berikutnya. Hal ini terlihat jelas dalam kisah pengembangan McDonald’s yang dapat kita pelajari dari film The Founder McDonald.
Awalnya, Mac dan Dick McDonald hanya melakukan inovasi efisiensi pada operasional restoran mereka. Mereka menyederhanakan menu dengan hanya menjual produk-produk yang paling laku seperti burger, kentang goreng, dan minuman.
Pendekatan ini terbukti efektif untuk menciptakan pengalaman yang cepat dan murah bagi pelanggan.
Akan tetapi, Ray Kroc, sang pengusaha yang melihat potensi besar dalam bisnis ini, memperkenalkan perubahan lebih besar.
Dalam The Founder McDonald, kita melihat bagaimana Kroc membawa McDonald’s ke level berikutnya dengan memperkenalkan standarisasi, otomatisasi, dan disiplin yang ketat.
Salah satu contohnya adalah pemilihan bahan yang lebih murah untuk menekan biaya operasional, seperti susu bubuk untuk milkshake alih-alih menggunakan es krim yang lebih mahal.
Pendekatan ini membantu McDonald’s berkembang pesat dan membuka banyak cabang di seluruh dunia.
Film ini menunjukkan betapa pentingnya untuk tidak puas dengan satu inovasi saja, melainkan untuk terus menciptakan inovasi baru demi menjaga daya saing bisnis.
7. Berdamai dengan frustasi
Menyerah memang mudah, tetapi berdamai dengan frustasi bisa membuat seseorang menciptakan jalan menuju sukses. Kisah Ray Kroc dalam film The Founder McDonald menunjukkan bahwa kegagalan dan penolakan bisa menjadi batu loncatan yang membawa pada kesuksesan besar.
Mac dan Dick McDonald, dua saudara yang mendirikan restoran cepat saji McDonald’s, awalnya menolak berbagai ide Kroc. Mereka menentang penggunaan susu bubuk untuk milkshake dan bahkan menolak untuk mencampurkan CocaCola ke dalam menu mereka.
Selain itu, Mac dan Dick juga sangat keras kepala dalam negosiasi kontrak dan menolak usulan Kroc untuk menyediakan gudang bawah tanah yang lebih efisien.
Meski begitu, Kroc tidak menyerah begitu saja. Dalam film The Founder McDonald, kita bisa melihat bagaimana Kroc yang awalnya frustasi, perlahan mulai memahami posisi dan mengambil langkah-langkah untuk mengubah arah bisnis tersebut.
Kroc tahu bahwa meskipun dia masih berada di bawah kendali Mac dan Dick, dia harus terus berjuang dan mencari cara untuk meyakinkan mereka.
Dengan kegigihan dan ketekunan, Kroc akhirnya berhasil memperoleh kendali penuh atas bisnis McDonald’s, menggantikan persyaratan yang semula dibuat oleh dua punggawa tersebut.
Cerita ini mengajarkan kita bahwa kesuksesan sering kali membutuhkan waktu dan keberanian untuk bangkit meskipun tampaknya mustahil.
8. Kembangkan perspektif baru dan fresh
Beberapa model bisnis muncul karena pemiliknya berani mencoba perspektif baru yang lebih fresh.
Dalam film The Founder McDonald, kita diperkenalkan pada Ray Kroc, seorang pria yang menghadapi tantangan finansial dalam mengembangkan restoran McDonald’s milik Richard dan Maurice McDonald.
Meski awalnya terhambat oleh banyak kendala, Kroc bertemu dengan Harry Sonneborn, seorang pakar keuangan yang memberikan perspektif baru yang sangat berharga.
Harry menyarankan Kroc untuk menggabungkan bisnis real estate dengan bisnis makanan, sesuatu yang belum pernah terbayangkan sebelumnya
Dengan pendekatan ini, Harry mengajarkan Kroc bahwa keuntungan tidak hanya bisa didapatkan dari penjualan makanan, tetapi juga dari kepemilikan properti.
Kroc mulai menerapkan sistem sewa tanah atau sewa bangunan di seluruh lokasi gerai McDonald’s, yang hingga kini menjadi model bisnis yang sangat sukses.
Inovasi ini tidak hanya menyelamatkan McDonald’s dari masalah finansial, tetapi juga mengubah cara bisnis restoran dijalankan di seluruh dunia.
Film The Founder McDonald menggambarkan bagaimana ide cemerlang Harry Sonneborn bisa mengubah arah bisnis McDonald menjadi sebuah imperium yang mendunia. Ini adalah contoh sempurna bagaimana berpikir di luar kebiasaan bisa menghasilkan keuntungan yang luar biasa.
9. Hati-hati saat bernegosiasi kontrak
Dalam film The Founder McDonald, kisah ambisius Ray Kroc digambarkan dengan sangat kuat, bagaimana dia mengubah sebuah bisnis kecil menjadi kerajaan makanan cepat saji global.
Kroc awalnya sepakat dengan kontrak yang rumit yang disusun oleh Mac dan Dick McDonald, di mana seluruh keputusan bisnis harus mendapatkan persetujuan dari kedua bersaudara tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Kroc mulai mengubah strateginya untuk memperoleh kontrol penuh atas McDonald’s.
Setelah berhasil membeli McDonald’s, Kroc menunjukkan kecerdikannya dalam membuat negosiasi yang sangat licik. Dia setuju memberikan satu persen keuntungan dari seluruh lini bisnis McDonald kepada Mac dan Dick, yang kedengarannya seperti kesepakatan menguntungkan bagi mereka.
Yang mengejutkan adalah kesepakatan itu hanya berdasarkan jabat tangan, tanpa dituangkan dalam perjanjian tertulis. Akibatnya, Mac dan Dick tidak pernah menerima royalti sepeser pun dari kesuksesan besar yang mereka bantu bangun.
Lebih parahnya, mereka secara hukum tidak boleh menggunakan nama “McDonald” untuk bisnis baru mereka. Sementara itu, Kroc menguasai semua hak kekayaan intelektual yang membuat nama McDonald’s dikenal di seluruh dunia.
Film The Founder McDonald benar-benar menunjukkan bagaimana ambisi bisa mengubah segalanya, bahkan mengorbankan mereka yang sebenarnya punya peran besar dalam memulai semuanya.
Ngomong-ngomong soal negosiasi kontrak, bagi kamu yang baru memulai bisnis, jangan coba-coba urus semuanya sendiri, ya. Serahkan saja pada ahlinya, seperti KontrakHukum.com, supaya kamu gak salah jalan, seperti yang terjadi pada Mac dan Dick dalam film The Founder McDonald.
Mereka mungkin merasa sudah sangat diuntungkan dengan kesepakatan baru Kroc, tetapi dalam kenyataannya, mereka merugi di masa depan. Film ini memberikan kita banyak pelajaran berharga tentang bagaimana kesepakatan bisa berubah menjadi mimpi buruk kalau tidak hati-hati.
KontrakHukum.com adalah platform digital yang membantu pengguna mendapat informasi praktis tentang hukum dan layanan sesuai kebutuhan. Semuanya bisa kamu akses secara online, jadi lebih mudah dan efisien.
Ini bukan kantor hukum konvensional, ya, melainkan alternatif modern bagi mereka yang membutuhkan layanan hukum dengan profesionalisme tinggi.
Di sini, kamu bisa mendapatkan bantuan dari legal expert yang sudah berpengalaman, sesuai kapasitas dan kapabilitas profesi mereka. Jadi, apapun masalah legalitas yang kamu hadapi, KontrakHukum.com siap membantu.
Banyak pelaku usaha yang sudah memercayakan urusan legal mereka lewat KontrakHukum.com. Dari pembuatan kontrak, perlindungan hak cipta, hingga hal-hal terkait hukum bisnis lainnya, semuanya bisa kamu tangani dengan lebih tenang dan profesional.
Nggak perlu khawatir lagi kalau ada masalah yang berhubungan dengan hukum, karena semua bisa diselesaikan secara online. Sebagai penutup, film The Founder McDonald sangat menarik untuk ditonton, apalagi jika kamu tertarik dengan dunia bisnis.
Film ini mengisahkan asal-usul kerajaan McDonald’s yang didirikan oleh Ray Kroc, dan bagaimana perjalanan kesuksesan itu justru melibatkan banyak negosiasi kontrak yang penuh intrik.
Melalui film ini, kita bisa melihat bagaimana keputusan besar dalam bisnis sering kali muncul dari kesepakatan yang tampaknya menguntungkan, namun bisa membawa kerugian di masa depan jika tidak ditangani dengan bijaksana.
Mengenai akting, Michael Keaton dalam The Founder McDonald memberikan penampilan yang luar biasa. Keaton, yang sudah lama memukau penonton dengan akting cerdasnya, menunjukkan kemampuannya dengan memerankan Ray Kroc.
Aktingnya yang sudah memesona sejak perannya sebagai ayah Lindsay Lohan di Herbie: Fully Loaded (2005), hingga memenangkan Best Actor lewat Birdman (2014) di Academy Award, semakin melengkapi kesuksesan film ini.
Bahkan, dia juga bermain sebagai villain, Adrian Toomes, di Spiderman: Homecoming (2017). Benar-benar aktor serba bisa. Kamu sudah nonton The Founder McDonald juga? Apa pendapat kamu tentang film ini? Share yuk di kolom komentar.
Leave a Comment