Tips makan di luar saat pandemi
Tips makan di luar saat pandemi

Kita semua merindukan hari-hari duduk di restoran. Rasanya beda aja gitu, makan makanan yang gak kita masak sendiri, trus abis makan piringnya gak kita cuci sendiri. Makanya penting memahami protokol kesehatan di restoran selama pandemi.

Pandemi virus Covid-19 masih saja berlangsung sampai hari ini. Alhamdulillah trennya menurun terus ya. Mungkin restoran favorit kita sekarang udah buka, dan kita pengen makan di sana lagi. Sayangnya kita masih ragu nih, masih kurang yakin, aman gak ya nongkrong di sana pas lagi pandemi begini?

Emang sih, udah banyak restoran memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung dan pengaturan tempat duduk supaya tetap jaga jarak. Ada juga yang mengubah konsep makan dari yang tadinya indoor jadi outdoor. Namun, kita masih nanya lagi nih, seberapa efektif sih pengaturan seperti ini?

Tingkatan Risiko Makan di Luar

Dokter Donald Dumford, spesialis penyakit dalam di Cleveland Clinic, Ohio, Amerika Serikat mengklasifikasikan risiko penularan Covid-19 dalam hal protokol kesehatan di restoran ke dalam tiga tingkatan. Ketiganya adalah risiko rendah, sedang, dan tinggi.

Risiko rendah: food delivery

Banyak restoran menawarkan pilihan delivery order atau take away. Dokter Dumford mengatakan layanan ini termasuk cara paling aman untuk menikmati makanan luar saat ini.

Soalnya interaksi kita dengan orang lain lebih pendek dan terbatas. Cuci tangan kita sebelum dan sesudah mendapatkan makanan. Jangan lupa kenakan masker saat mengambil makanan pesanan.

Risiko sedang: makan outdoor

Kalo cuaca mendukung sih ada baiknya kita mencari restoran atau tempat makan yang berkonsep outdoor atau luar ruangan. Namun, cara ini juga gak menjamin kita bebas dari virus.

Dokter Dumford mengatakan, kalo meja tamu setidaknya berjarak dua meter atau minimal enam kaki, maka makan outdoor lebih aman dari indoor. Risiko terpapar virus tetap ada karena kita masih satu ruangan dengan orang lain.

Orang yang berisiko rendah terpapar virus corona mungkin nyaman-nyaman aja makan di teras restoran atau outdoor. Namun, orang dewasa yang lebih tua, atau mereka dengan kondisi kesehatan khusus mungkin tidak.

Kalo kita memilih makan outdoor, pastikan restoran memiliki kebijakan ketat tentang penggunaan masker dan jarak sosial. Jangan mentang-mentang makannya outdoor, tamunya bebas gak pakai masker.

Mau outdoor pun, jarak meja tetap harus dua meter. Semua tamu wajib pakai masker ketika duduk. Karyawan restoran juga patuh protokol kesehatan. Pas melayani pemesanan, sampai menyajikan makanan, mereka wajib pakai masker dan bila perlu sarung tangan.

Risiko tinggi: makan indoor

Makan indoor atau di dalam restoran memiliki risiko tertinggi. Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan orang dewasa yang dites positif Covid-19 dua kali lebih mungkin pernah pergi makan ke restoran.

Kalo kita memutuskan makan di tempat, periksa protokol kesehatan di restoran. Aman gak?

Coba lihat kondisinya:

  • Jarak antarmeja tamu setidaknya 1,5-2 meter.
  • Baik pengunjung mau pun staf memakai masker setiap saat.
  • Karyawan rutin membersihkan meja dan kursi dengan disinfektan saat terjadi pergantian tamu.
  • Membatasi jumlah orang yang boleh masuk.

Sekali pun semua poin di atas terpenuhi, belum menjamin juga kita bebas bersentuhan dengan virus. Dokter Dumford bilang, ketika ada tamu yang batuk atau tertawa saat makan dalam kondisi tidak sedang bermasker, mereka bisa mengeluarkan awan virus.

Hindari juga sementara ini restoran berkonsep all you can eat. Pasalnya restoran begini memungkinkan semua tamu menggunakan alat makan sama, sesederhana penjepit untuk mengambil sayur dan daging.

Hal yang gak kalah penting diperhatikan adalah hindari menyentuh wajah kita saat makan indoor di restoran.

Protokol Kesehatan Makan di Restoran

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengatakan tidak ada penularan virus corona melalui makanan. Penularnya adalah manusia, ya kita endiri saat makan di dalam restoran.

Masker, sanitasi tangan, dan jaga jarak adalah tiga faktor kunci terhindar dari risiko Covid-19. Sisanya adalah mengaplikasikan ketiga faktor kunci tadi ke dalam aktivitas di bawah ini.

1. Pastikan kita sudah divaksin

Penting banget ini ya. Pastikan kita sudah divaksin. Apalagi vaksin Covid-19 termasuk syarat utama pengunjung restoran, mall, tempat wisata, dan lainnya di Indonesia. Ini sudah peraturan pemerintah, bukan?

Kalo kita baru divaksin, usahakan menjadwal makan di restoran dua minggu setelah divaksin. Ini untuk melindungi diri kita dari varian baru virus corona yang terus bermutasi dari waktu ke waktu.

2. Cuci tangan sebelum keluar rumah

Iya, saya tahu, udah pada bosan kan diingetin hal sama? Inilah kenyataannya. Perkara imbauan rajin mencuci tangan perlu kita ulang-ulang terus.

Sebelumnya kita mungkin pernah dengar, katanya virus corona gak bisa tahan lama di suhu panas. Jangan mentang-mentang Indonesia negara tropis, kita jadi jumawa ya. Buktinya negara kita pernah mencatat kasus kematian Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.

Berbagai bukti telah menunjukkan kemampuan virus baru ini menyebar dengan mudah, gak peduli lagi musim panas atau musim dingin.

3. Bawa hand sanitizer kemana pergi

Mencuci tangan memang lebih baik dari menggunakan hand sanitizer. Namun, ada baiknya kita tetap membawa perlengkapan satu ini kemana pergi.

Siagakan botol hand sanitizer di kendaraan pribadi kita, mau itu motor atau mobil. Pilih hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen. Kalo kandungan alkoholnya kurang dari itu, ya sama juga bohong.

Jangan mengandalkan hand sanitizer yang ada di restoran karena sudah terlalu banyak orang pastinya yang menyentuh botol cairan pembersih tersebut. Biasanya botol cairan pembersih ini diletakkan di depan pintu masuk restoran.

Kalo kota benar-benar gak punya atau lupa bawa hand sanitizer, baru deh gunakan fasilitas yang tersedia di restoran.

4. Pilih tempat yang menerapkan protokol kesehatan makan di restoran

Gampang kok cara mengetahuinya. Coba aja intip akun resmi media sosial mereka, misalnya Instagram. Biasanya sih restoran atau rumah makan yang baik akan memposting informasi tentang protokol kesehatan makan di restoran mereka.

Kalo mereka gak punya media sosial, ya hubungi saja nomor teleponnya, trus tanyakan apakah mereka sudah taat prokes atau belum. Kalo mereka jawabnya ragu-ragu, ya skip aja, cari aman.

5. Berhati-hatilah dengan permukaan yang banyak disentuh

Perhatikan semua tempat yang rentan disentuh banyak orang. Gagang pintu dan meja kasir berada di urutan teratas.

Solusi terbaik adalah pakai sarung tangan ya. Lainnya ya rajin cuci tangan setelah menyentuh permukaan yang sebelumnya disentuh orang lain.

6. Pilih metode pembayaran tanpa kontak

Kalo ada opsi pembayaran transfer online, atau mungkin pembayaran di muka, pilih yang ini. Opsi ini akan membatasi interaksi langsung kita dengan pihak restoran.

Kalo diurutakan, metode pembayaran teraman adalah: pakai transfer bank atau akun virtual, kartu tap and go, kartu kredit dan debit, dan yang terakhir adalah uang tunai. Kenapa uang tunai? Sebab uang tunai itu saran kuman dan virus. Kita gak jamin uang kembalian yang kita terima misalnya itu steril.

7. Batasi waktu di dalam ruangan

Udara dalam restoran menjadi perhatian saat ini. Ini karena sebagian ventilasi restoran dan sirkulasi udaranya kadang gak teratur. Coba deh perhatikan, seberapa bagus sirkulasi udara di restoran tempat kita makan. Kalo ragu, pilih tempat duduk yang berdekatan dengan jendela.

Perhatikan juga apakah restoran menggunakan kipas angin atau AC. Sebaiknya hindari restoran yang memakai kipas angin. Ini berbahaya sekali karena bisa meniupkan awan virus dari orang lain di dalam ruangan ke arah kita.

Singkatnya, perhatikan pengaturan tata udara dalam restoran, atau lebih dikenal dengan istilah heating, ventilation, dan air-conditioning (HVAC). Ketiga fungsi ini saling terkait karena mereka menentukan suhu dan kelembaban udara dalam sebuah gedung atau ruangan. Ini sudah standar rancangan gedung atau bangunan modern.

8. Hati-hati menggunakan kamar kecil

Saat menggunakan kamar kecil atau toilet, pastikan kita membawa pembersih kursi toilet, atau minimal kita keringkan dulu permukaannya dengan tisu basah misalnya.

Jangan lupa, begitu keluar toilet, kembali cuci tangan karena kita pasti menyentuh kenop atau gagang pintu yang hampir gak pernah disanitasi siapapun.

Kalo pihak restoran sudah mempersiapkan diri, kita pun sebagai tamu harus melakukan hal sama. Sebagian dari kita mungkin ribet dan risih dengan semua aturan ini.

Gak ada yang mudah. Kalo kita segitu khawatirnya, harus gimana lagi? Ya teruskan stay at home dong, di rumah aja, gak usah keluyuran.

Share:

Tags:

6 responses to “Kangen Makan di Luar? Pahami Protokol Kesehatan di Restoran”

  1. rainsdea Avatar

    Sejak pandemi jarang sekali makan di luar rumah. Kalopun iya, paling cuma berdua ama suami. Karena memang kami khawatir akan anak yang rada sulit disuruh taat prokes. Begitu juga sekarang, walaupun terjadi penurunan jumlah kasus covid-19, tetap harus hati-hati memilih restoran yang taat prokes agar kita merasa aman.

  2. Erly Damayanti Avatar

    Saya lama ga makan diluar meski udah vaksin masih kuatir dengan keadaan, tapi saya lihat beberapa anak muda sudah mulai suka makan diluar ya akhir-akhir ini

  3. Hani Avatar
    Hani

    Baru berani makan di resto yang layout ruangannya terbuka dan bisa milih outdoor aja sekalian.
    Memang sih kangen makan di restoran tuh, engga mikir masak dan cuci piring, dan lebih jozz lagi makannya dibayarin. Haha…

  4. Nara Avatar

    haahaha… oke deh mbak, karena masih khawatir, aku bakalan stay di rumah aja. Nggak bakal keluyuran.

    Beberapa restoran emang sudah mulai buka juga di Malang mbak, tapi masih belum berani juga kalau makan di sana. Kalau pengen makan masakan yang beda dari menu masakan sendiri, saya masih tetap pilih memanfaatkan jasa babang ojol via aplikasi

  5. bayufitri Avatar

    Kalau saya lebih suka beli di resto lalu makan di mobil..masih ngeri2 gimana gitu klo makan dalam resto..kecuali ada fasilitas seperti garden ya

  6. Amir Mahmud (@amir7788) Avatar

    Mau makan di restoran aja harus divaksin ya? Semua emang jadi sulit saat pandemi. Tapi memang begitulah, semua dilakukan demi keselamatan bersama.

Leave a Comment