Mie aceh, siapa yang tidak kenal dengan kuliner legendaris yang satu ini? Dengan cita rasa pedas, gurih, dan kaya rempah, mie aceh sudah menjadi favorit banyak orang, salah satunya yang ada di Waroeng Aceh Kemang Antasari.
Dari dulu, mie aceh selalu jadi makanan favorit kami, dan ke mana pun kami pergi, kami selalu berusaha untuk menemukan warung mie aceh terbaik.
Mulai dari waktu kami tinggal di Bali, Surabaya, hingga Jakarta, mencari mie aceh sudah jadi ritual yang nggak pernah terlewatkan.
Setiap kali mengunjungi kota baru, aku selalu bersemangat untuk mencoba berbagai warung mie aceh, masing-masing dengan cita rasa dan bumbu khas yang berbeda.
Keinginan untuk menikmati hidangan kaya rempah ini selalu memberikan pengalaman baru yang seru. Dan setiap perjalanan itu, mie aceh selalu jadi teman setia yang nggak pernah mengecewakan.
Salah satu tempat yang paling populer untuk menikmati mie aceh di ibu kota adalah Waroeng Aceh Kemang Antasari. Alamatnya di Jl. Pangeran Antasari RW 11, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tempat ini selalu ramai pengunjung, dan begitu kamu masuk, langsung bisa merasakan kenikmatan hidangan Aceh yang otentik.
Nah, yuk simak cerita seru tentang kenikmatan yang ditawarkan Waroeng Aceh Kemang Antasari ini.
Suasana Warung Aceh Kemang yang Cozy dan Luas
Begitu memasuki Waroeng Aceh Kemang Antasari, kamu akan langsung disambut dengan suasana yang cozy dan hangat.
Tempat ini punya vibe yang sangat menyenangkan, membuat siapa saja merasa nyaman begitu melangkah masuk. Waroeng Aceh Kemang Antasari memang punya atmosfer yang khas, dengan pencahayaan lembut dan interior yang sederhana namun tetap modern.
Kamu akan merasa seperti berada di rumah sendiri saat menikmati hidangan di sini.
Ruangan di Waroeng Aceh Kemang Antasari cukup luas, terdiri dari tiga tingkat yang membuatnya terasa lega. Setiap lantai memiliki suasana yang berbeda, namun semuanya tetap nyaman untuk makan bersama teman-teman atau keluarga.
Lantai pertama bisa jadi pilihan yang lebih dekat dengan area kasir dan dapur, sementara lantai kedua dan ketiga lebih tenang, cocok untuk kamu yang ingin menikmati suasana yang lebih santai.
Ruang yang cukup banyak memungkinkan kamu nggak perlu khawatir kalau datang bersama banyak orang.
Waroeng Aceh Kemang Antasari memiliki banyak pilihan tempat duduk, dan kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhan dan kenyamananmu.
Dulu, tempat ini hanyalah sebuah warung tenda sederhana yang ramai dikunjungi orang-orang yang ingin menikmati mie Aceh khas. Namun, seiring berjalannya waktu, Waroeng Aceh Kemang Antasari berhasil berkembang menjadi lebih besar dan nyaman.
Tiga tahun terakhir, mereka melakukan ekspansi besar-besaran, memperluas tempat ini sehingga jadi lebih modern dan sesuai dengan kebutuhan pengunjung.
Meski telah berkembang pesat, suasana rumah makan ini tetap terasa akrab dan tidak kehilangan sentuhan lokal yang membuatnya begitu spesial.
Buat kamu yang membawa kendaraan, jangan khawatir soal parkir. Memang, area parkir di depan bisa sedikit penuh, terutama di jam-jam makan siang atau malam.
Tapi tenang saja, Waroeng Aceh memiliki lahan parkir yang cukup luas di belakang warung.
Jadi, meskipun di depan penuh, kamu masih punya banyak pilihan tempat parkir yang aman dan nyaman. Ini tentu saja membuat pengalaman makanmu di sini jadi lebih menyenangkan tanpa harus ribet mencari tempat parkir.
Selain itu, Waroeng Aceh Kemang Antasari juga memiliki beberapa ruangan khusus yang terpisah untuk pengunjung yang ingin lebih tenang dan menikmati makanannya tanpa gangguan.
Ini bisa jadi pilihan yang pas buat kamu yang ingin makan dengan lebih fokus atau ngobrol tanpa terganggu suasana ramai. Tempat ini memang cocok untuk segala macam acara, baik itu makan bersama keluarga, teman, atau bahkan pertemuan bisnis yang santai.
Fasilitas lengkap, suasana yang nyaman, dan tentu saja mie Aceh yang nikmat, Waroeng Aceh Kemang Antasari adalah tempat yang wajib dikunjungi.
Mie Aceh Tumis yang Melegenda
Pada dasarnya, mie aceh disajikan dalam tiga bentuk, yaitu mie aceh rebus, mie aceh goreng, dan mie aceh tumis. Oke, sekarang kita bahas perbedaan antara ketiganya ya.
1. Mie aceh goreng
Mie aceh goreng itu bener-bener favorit banget! Bagi yang suka makanan dengan tekstur kering dan penuh rasa, ini pilihan yang tepat.
Mie-nya digoreng dengan bumbu khas Aceh yang kaya rempah. Proses masaknya juga bener-bener ‘asap’ banget, jadi bumbu yang menyelimuti mie itu meresap maksimal.
Rasanya tuh pedas dan gurih, nggak cuma pedas dari cabai, tapi juga dari bumbu seperti jintan dan ketumbar yang bikin rasanya makin mantap.
Biasanya, mie aceh goreng ini dipadukan dengan protein seperti daging sapi, ayam, cumi, atau udang yang sudah ditumis dengan sempurna.
Mie aceh goreng cocok buat kamu yang suka sensasi mie yang agak kering, tapi tetep bumbu dan rasa-nya ngeblend banget.
2. Mie aceh rebus
Kalau mie aceh rebus ini lebih ‘menenangkan’ dibanding yang goreng. Mie-nya direbus dalam kuah kental yang gurih dan pedas.
Kuahnya yang cokelat keemasan itu nggak cuma jadi pemersatu rasa, tapi juga bikin tiap suapan jadi makin nikmat.
Bumbu dari rempah khas Aceh seperti bawang putih, ketumbar, dan cabai itu bercampur sempurna di kuahnya.
Rasanya lebih kalem, dengan level pedas yang pas, cocok untuk kamu yang pengen makan mie dengan rasa pedas tapi tetap adem di lidah.
Biasanya juga ada topping ekstra, seperti telur setengah matang, kerupuk, dan pilihan protein. Mie aceh rebus cocok banget buat kamu yang pengen makan mie berkuah yang super gurih dan bikin kangen.
3. Mie Aceh Tumis
Nah, kalau mie aceh tumis ini kayak kombinasi antara yang goreng dan rebus. Mie-nya dimasak dengan cara ditumis, jadi nggak terlalu basah dan nggak terlalu kering.
Bumbu rempahnya juga lebih pekat dan terasa menyatu banget dengan mie. Ciri khas dari mie aceh tumis ini adalah teksturnya yang lebih kenyal dan ‘berisi’, dengan rasa yang lebih kuat dan penuh.
Kuahnya nggak terlalu banyak, tapi bumbu yang dipakai benar-benar ‘nendang.’ Kalau kamu suka rasa pedas yang mendalam dan mie yang ‘nendang’ banget di mulut, mie aceh tumis ini paling tepat.
Biasanya, mie aceh tumis juga disajikan dengan berbagai topping, mulai dari daging ayam, sapi, cumi, hingga udang, plus tambahan kerupuk yang bikin makin lezat.
Ini adalah jenis mie aceh favoritku. Buat kamu yang nggak begitu suka pedas, sebaiknya pilih yang mie rebus saja. Jangan lupa bilang abangnya, tidak pedas, sebab kalau kamu pesan pedas ‘sedang’ itu sudah cukup pedas dan kurang bersahabat di lidah kamu yang tidak suka pedas.
Aniway, ketiga jenis mie aceh ini punya pesona masing-masing, jadi tinggal sesuaikan aja sama mood dan selera makan kamu! Satu hal yang pasti, semua jenisnya pasti bikin lidah kamu ketagihan.
4. Indomie Aceh
Menu ini sejauh ini cuma aku temui di Waroeng Aceh Kemang Antasari. Idenya keren banget.
Mungkin pada awalnya kedengerannya aneh ya, mie instan yang dipaduin dengan cita rasa mie Aceh yang khas. Tapi, setelah coba, ternyata rasanya bisa bikin kamu kaget, lho!
Jadi, indomie aceh itu sebenarnya adalah kombinasi mie aceh dengan mie instan Indomie. Bedanya, meskipun pakai Indomie, bumbu yang dipakai tetap bumbu khas mie aceh, yang kaya akan rempah seperti cabai, ketumbar, jintan, dan bawang putih.
Biasanya, mie Indomie yang digunakan nggak cuma direbus biasa, tapi juga ditumis atau diberi kuah khas. Jadi, rasa pedas, gurih, dan rempah-rempah yang umumnya ada di mie aceh tetap bisa kamu rasakan, meskipun pakai mie instan.
Kenapa bisa enak? Karena indomie aceh memadukan kepraktisan mie instan yang cepat saji dengan cita rasa unik dan pedas khas mie aceh yang kaya bumbu.
Menu-menu lezat lainnya di Waroeng Aceh Kemang Antasari
Selain mie aceh, ada juga menu khas Aceh lainnya yang tidak kalah menggugah selera, seperti nasi goreng aceh, martabak aceh, canai gula, dan canai tissue.
Nasi Goreng Aceh
Nasi goreng aceh itu nggak sama seperti nasi goreng pada umumnya, karena bumbu yang digunakan lebih kaya rempah.
Nasi goreng ini menggunakan bumbu kari yang cukup kental dan pedas. Biasanya, bahan utama yang digunakan adalah nasi putih yang digoreng bersama bumbu rempah khas Aceh, seperti cabai, kunyit, ketumbar, dan jintan, ditambah dengan daging kambing atau ayam yang dipotong kecil-kecil.
Yang bikin beda lagi, nasi goreng aceh sering diberi tambahan telur mata sapi di atasnya dan kerupuk sebagai pelengkap. Rasanya, gurih, pedas, dan wangi rempahnya itu bisa bikin lidah bergoyang.
1. Martabak Aceh
Martabak Aceh adalah versi martabak yang lebih besar dan lebih tebal dibandingkan martabak pada umumnya.
Di Aceh, martabak ini terkenal dengan isian daging cincang yang dicampur dengan rempah-rempah khas Aceh, membuatnya sangat kaya rasa.
Ada dua varian utama martabak aceh, yaitu martabak manis dan martabak telur. Martabak telur biasanya diisi dengan daging sapi cincang, telur, dan rempah-rempah, sedangkan martabak manis lebih seperti martabak manis yang kita kenal, tapi dengan rasa lebih gurih dan tekstur yang lebih padat.
Biasanya, martabak Aceh disajikan dengan saus kari atau sambal sebagai pelengkap.
2. Canai Gula
Canai gula adalah jenis roti canai yang dilapisi dengan gula, menjadikannya lebih manis dan kenyal. Roti canai ini adalah makanan khas Aceh yang sering dijadikan cemilan atau pendamping teh tarik.
Tekstur dari canai gula ini sangat lembut di dalam, sementara lapisan gula di luar membuatnya sedikit renyah dan manis.
Biasanya, roti ini dipanggang hingga berwarna kecokelatan dan sedikit karamel, menciptakan rasa yang manis dan gurih.
Canai gula sering disajikan dalam keadaan hangat, pas banget buat dinikmati dengan secangkir teh atau kopi.
3. Canai Tissue
Nah, yang ini juga nggak kalah unik. Canai tissue adalah roti canai yang dipanggang dengan cara yang agak berbeda.
Biasanya roti ini berbentuk tinggi seperti kerucut, yang dibuat dengan melipat dan menggoreng roti canai secara berulang hingga membentuk lapisan-lapisan yang renyah.
Ketika disajikan, canai tissue ini sering kali diberi taburan gula di atasnya, sehingga rasanya manis dan renyah.
Bentuknya yang tinggi dan kerucut ini memberikan tekstur yang khas, yang bikin kamu ingin terus menyantapnya. Canai tissue ini sering dinikmati sebagai cemilan.
4. Teh Tarik
Jangan lupa untuk mencicipi teh tarik yang menjadi pendamping wajib di Waroeng Aceh Kemang Antasari.
Teh tarik di sini berbeda dengan teh tarik kebanyakan yang ada di tempat lain. Rasanya lebih pekat dan kaya akan aroma teh yang original.
Teh ini tidak terlalu manis, sehingga memberikan keseimbangan sempurna dengan menu makanan yang agak pedas.
Buat kamu yang suka bereksperimen dengan rasa, Waroeng Aceh Kemang Antasari juga punya teh tarik hijau yang unik dan jarang ditemukan di tempat lain.
Teh tarik hijau adalah variasi dari teh tarik yang menggunakan teh hijau sebagai bahan dasar, bukan teh hitam seperti yang biasa digunakan dalam teh tarik tradisional. Proses pembuatannya mirip dengan teh tarik biasa, tetapi dengan beberapa penyesuaian pada bahan dan rasa.
Teh hijau yang digunakan dalam teh tarik hijau adalah teh hijau berkualitas, yang memiliki rasa lebih ringan dan lebih segar dibandingkan teh hitam.
Biasanya susu kental manis atau susu evaporasi digunakan untuk memberikan rasa manis dan tekstur creamy. Pada beberapa varian, susu segar juga bisa digunakan.
Gula dapat ditambahkan sesuai selera, tetapi pada teh tarik hijau, penggunaan gula seringkali lebih sedikit untuk menjaga keaslian rasa teh hijau yang segar.
Teh hijau diseduh menggunakan air panas untuk mengeluarkan rasa dan aroma teh yang khas.
Setelah bahan-bahan tersebut disiapkan, teh hijau yang sudah diseduh dicampur dengan susu dan gula, lalu dituangkan dengan teknik “tarik” atau “tarik-teh” (menuang dan menarik teh berulang kali dari gelas ke gelas) untuk menciptakan busa yang lembut dan tekstur creamy.
Hasil akhirnya adalah minuman yang manis, creamy, dengan rasa teh hijau yang segar, dan sentuhan rasa matcha yang lembut, memberi kesan baru pada teh tarik yang biasa kamu nikmati. Cocok banget untuk menemani makan mie aceh yang pedas.
Menu Harga Terjangkau dengan Rasa Juara
Meskipun Waroeng Aceh Kemang antasari menyajikan hidangan-hidangan lezat dan berkualitas tinggi, harga yang ditawarkan di sini masih sangat terjangkau, lho!
Ini adalah alasan mengapa warung ini selalu ramai pengunjung. Kamu bisa menikmati seporsi mie aceh yang enak tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
Ini membuatnya menjadi pilihan yang pas untuk kamu yang ingin menikmati kuliner Aceh dengan harga yang tidak bikin kantong bolong.
Waktu Operasional yang Fleksibel
Waroeng Aceh Kemang buka setiap hari dari jam 6 pagi hingga jam 00.30 malam, lho! Jadi, kamu bisa mampir kapan saja, baik untuk sarapan pagi, makan siang, atau bahkan makan malam hingga menjelang sahur.
Jam buka yang panjang ini memberikan fleksibilitas bagi kamu yang ingin menikmati mie aceh kapan saja.
Bukan hanya karena makanannya yang lezat, tetapi juga karena pengalaman yang tak terlupakan saat berada di Warung Aceh Kemang Antasari.
Suasana yang nyaman, pelayanan yang ramah, tidak menunggu lama, serta kualitas makanan yang selalu terjaga membuat setiap kunjungan menjadi lebih istimewa. Tidak heran jika tempat ini selalu penuh, baik saat siang maupun malam hari.
Jadi, bagi kamu yang tinggal di Jakarta atau sedang berkunjung ke kawasan Kemang, jangan sampai kelewatan untuk mampir ke Waroeng Aceh Kemang Antasari.
Jangan lupa komentar di bawah, hidangan Aceh mana yang paling kamu suka! Selamat mencoba dan nikmati perjalanan kuliner Aceh di Jakarta yang penuh cita rasa ini.
Leave a Comment