Ayah dan anak perempuan mempunyai ikatan unik. Alangkah beruntungnya wanita yang memiliki hubungan harmonis dengan ayahnya, sebab kelak anak perempuannya akan melihat betapa sayang ibunya terhadap kakeknya, demikian juga kakeknya terhadap ibunya.
Hubungan antara ayah dan anak perempuan di masa kecil turut memengaruhi bagaimana anak perempuan bergaul dan berinteraksi dengan pria saat dewasa. Jika anak perempuan terbiasa dikasari ayahnya, saat dewasa dia akan kesulitan mempercayai pria pada umumnya.
Kacamata ayah dan anak perempuan dalam merespons emosi memang berbeda, sama bedanya cara laki-laki dan cara perempuan melihat dunia. Ayah sering kali kesulitan membaca emosi puterinya. Bukannya ayah tak peka, atau tak peduli loh. Ayah hanya butuh usaha keras mengerti apa yang dirasakan puterinya.
Memaksa ayah secara intuisi memahami perasaan puterinya setiap saat sama saja seperti kita meminta orang buta menebak warna. Ayah ingin mengerti, tapi dia butuh bantuan, khususnya dari istri (ibu) untuk mendeskripsikan emosi puterinya.
Interaksi Positif Ayah dan Anak Perempuan
Tren parenting di dunia sudah berubah. Saat ini semakin banyak ayah terlibat mengasuh anak sejak kecil. Setelah si kecil dilahirkan, ayah didorong skin to skin dengan anak, memandikannya, menidurkannya, mengganti popoknya, dan meredakan tangisannya. Semua ini membentuk ikatan erat ayah dan anak di masa depan.
Kedekatan ayah dan anak perempuan membantu mengembangkan kepercayaan diri anak, menciptakan citra diri anak yang positif, menghilangkan rasa tidak aman dan tidak nyaman, dan meningkatkan kemampuan diri anak.
Ada banyak tips menjadi ayah yang dicintai. Berdasarkan pengalaman keluarga saya, berikut bentuk-bentuk interaksi positif ayah dan anak perempuan.
1. Luangkan waktu ayah sesibuk apapun
Salah satu hal penting yang bisa dilakukan ayah adalah menunjukkan dirinya selalu ada untuk puterinya tak peduli sesibuk apapun. Ayah berusaha hadir menemani puterinya yang sedang dirawat di rumah sakit, datang ke acara-acara khusus sekolah, datang ke pertemuan orang tua dan wali murid, membalas pesan atau panggilan puterinya meski tengah banyak kerjaan kantor, hingga mendukung semua hobi dan cita-cita anak perempuannya.
Ingat ayah, dekat dan hadir adalah dua hal berbeda. Ayah bisa jadi hadir di rumah sepanjang hari, namun nyatanya tak semenit pun dekat dengan anak. Di sisi lain, ayah bisa jadi hanya sejenak saja di rumah, namun mampu membangun kedekatan dengan anak.
Sering kali ayah ada di samping anak, namun kesannya seperti tak ada. Apalagi di era teknologi saat ini, menjauhkan yang dekat. Oleh sebabnya jangan lupa simpan ponsel ayah ketika sedang bersama anak. Tak peduli seberapa banyak email masuk, seberapa banyak notifikasi Instagram, Facebook, Twitter, manfaatkan waktu semaksimal mungkin bersama anak.
2. Buat kenangan indah bersama anak perempuan sebanyak mungkin
Kegiatan, seperti main bersama, jalan pagi sehat bersama, nonton bersama, jalan-jalan bersama bagus dilakukan untuk menciptakan kenangan indah antara ayah dan anak perempuan. Kenangan ini akan selalu diingat hingga anak perempuan kita beranjak remaja dan dewasa.
Seandainya usia ayah sekarang 30 tahun, dan jika dirata-rata usia manusia adalah 60 tahun, maka ayah hanya punya waktu 30 tahun lagi menciptakan lebih banyak kenangan indah bersama puteri kesayangan. Bagaimana jika kita pergi dari dunia ini lebih cepat? Sudah cukupkah kenangan indah kita ciptakan untuk anak perempuan kita?
Suami saya tak pernah absen menemani puteri sulung kami yang masih empat tahun bermain kuda-kudaan sepulang kerja. Kadang mereka curhat bareng, meski bahasa si kakak masih belum sepenuhnya dipahami. Kadang mereka juga jalan kaki bareng sekadar jajan ke warung. Ah, pokoknya apa saja dilakukan asal si kakak tak pernah merasa kehilangan figur ayah di rumah.
3. Ayah sosok penyayang sekaligus tegas
Anak perempuan selalu ingin disayang ayah. Anak yang kurang kasih sayang ayah biasanya mencari sosok ayah dalam figur lain, utamanya teman laki-laki. Hubungan seperti ini bisa menjadi ketergantungan yang tidak sehat. Ayah perlu menjadi sosok penyayang, namun tetap menerapkan disiplin terhadap anak perempuannya di rumah.
Ayah sering khawatir jika anak perempuannya salah berteman, salah bergaul, salah arah. Ia khawatir itu bisa merusak kehidupan puterinya sekarang dan masa depan. Sering kali anggapan yang muncul di hati anak perempuan adalah, “Ayah tak ingin aku bersenang-senang sedikit.” Jadi, utarakan sejujur mungkin semua yang ayah rasakan kepada buah hati. Tatap matanya, katakan maksud ayah sesungguhnya.
4. Ayah tahu kapan harus minta maaf lebih dulu
Tidak ada ayah sempurna di dunia. Ketika ayah berbuat salah pada puterinya, ayah tahu kapan harus meminta maaf lebih dulu. Jangan lupa belajar dari kesalahan ya ayah.
Mungkin saja ayah lupa memenuhi janji mengajak anak perempuannya jalan-jalan karena mendadak ditugaskan kantor ke luar kota. Tiba-tiba ayah lupa hadir di pertunjukan balet atau piano si kecil, atau mendadak ayah tak bisa menepati janji menjemput puterinya pulang sekolah. Jangan segan meminta maaf lebih dulu ya ayah.
5. Perlakukan ibunya dengan baik
Anak perempuan akan melihat bagaimana cara ayahnya memperlakukan ibunya dengan baik, terlepas dari ayah ibunya masih hidup bersama atau sudah berpisah. Saat anak perempuan melihat ayahnya memperlakukan ibunya dengan buruk, maka anak akan menganggap negatif hubungan pria dan wanita.
Bersikap sopan dan hindari berselisih paham dengan istri di depan anak perempuan. Seorang ayah tidak akan membuat lelucon tidak hormat tentang perempuan di depan anaknya.
Ayah yang baik menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan antara anak perempuan dan anak laki-laki. Tidak ada perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan dalam hal hak mereka sebagai anak. Anak perempuan berhak berpendidikan tinggi, berhak mendapat perlakuan istimewa sama halnya dengan anak laki-laki, dan sebagainya.
6. Dengarkan musik kesukaannya, menari bersamanya, bermain dengannya
Anak perempuan sangat senang jika ayahnya menyukai hobinya. Puteri saya senang sekali ketika papanya mau dikutekin kukunya. Dia juga senang ketika papanya mau bermain salon-salonan dengannya.
Sesekali ayah perlu menyanyi dan menari bersama anak perempuannya. Saya sampai sekarang masih ingat bagaimana ayah kerap menggendong saya dan mengajak saya berdansa saat saya masih kecil.
Saat jalan-jalan bersama naik mobil, tak ada salahnya ayah memutar musik kesukaan anak perempuan. Apakah si kecil suka mendengarkan lagu-lagu yang dibawakan Idina Menzel dalam OST Frozen? Apakah si kecil suka mendengarkan lagu-lagu tema Princess Disney? Perdengarkan semuanya, sehingga si kecil semakin ceria.
7. Ajarkan anak perempuan kuat secara fisik dan mental
Anak perempuan bukan berarti makhluk lemah yang perlu dilindungi sepanjang waktu. Ayah bertugas mengajarkan anak gadisnya menjadi kuat, secara fisik dan mental.
Ajarkan anak perempuan berolah raga. Biarkan dia melakukan push up mandiri, lari cepat, bersepeda jarak jauh, bahkan main sepak bola sekali pun. Biarkan anak perempuan kita jatuh, merasakan sakit, dan menangis. Sisanya, biarkan ibu mengobati sakitnya, memberikannya sentuhan kasih sayang, dan kembali menjadikannya gadis lembut.
Memang benar, setiap ayah pasti ingin melindungi anak perempuannya dari hal-hal membahayakan. Ayah melakukannya bukan karena berpikir puterinya tak bisa menjaga diri. Ayah hanya mengikuti naluri hati, melindungi puterinya dari bahaya.
8. Yakinkan hati sang puteri lebih cantik dari penampilannya
Anak perempuan mana sih yang tak ingin dibilang cantik oleh siapa saja, terutama ayahnya? Meski demikian, ayah bertugas meyakinkan puterinya bahwa hatinya harus lebih cantik dari penampilannya. Keindahan hati akan terpancar pada wajah.
Ayah bertugas menunjukkan anak perempuannya arti hormat dan cinta. Seorang ayah akan mendorong buah hati menggapai mimpi-mimpi, meyakinkan peluang berhasil dan sukses selalu ada. Anak perempuan biasanya akan mencari dukungan pertama dari sang ayah, dan ayah dengan senang hati menginspirasi anak perempuannya kapan pun dan di mana pun.
9. Sisir rambutnya, potong kukunya
Saya masih ingat betapa lucunya ketika suami saya mengecat kuku Maetami dengan kuteks mainan. Si kakak begitu suka dan bangga. Secara bergantian Maetami mengecat kuku papanya. Kadang kuteks itu masih melekat hingga papanya berangkat kerja.
Aktivitas seperti menyisirkan rambut anak, mengepangnya menunjukkan seorang pria bisa bersikap lembut. Anak perempuan biasanya menjaga jarak dari ayah yang galak. Tak heran jika banyak anak perempuan takut pada ayahnya, memilih meminta tolong dan melakukan apapun dengan ibunya. Semoga ini tidak terjadi pada keluarga kita ya.
10. Nge-date dengan anak
Sesekali beri satu hari istimewa untuk anak perempuan kesayangan. Serahkan pilihan padanya, apakah ingin pergi nonton bareng ayah, makan di restoran bareng ayah, atau jalan-jalan ke mall bareng ayah.
Nge-date bersama menunjukkan kepada anak perempuan bagaimana seorang pria baik-baik memperlakukan wanita secara baik-baik. Saat jalan bareng, pria yang maju lebih dulu ketika menyeberang, pria yang menyetir mobil atau membawa motor, pria yang membayar tagihan makan, pria yang mempersilakan wanita berjalan lebih dulu.
Ayah dan anak perempuan tak harus makan di tempat mahal, atau jalan-jalan ke tempat mahal. Pergi membeli es krim saja sudah menjadi hal istimewa bagi anak gadis kita. Hari istimewa untuknya tak harus mewah, meski sesekali memberikannya kesan mewah juga perlu.
Berangkat dari 10 hal di atas kita menyadari peran ayah dalam kehidupan anak perempuan sama pentingnya dengan peran ibu. Setuju gak pak bapak? Nah, seberapa baik hubungan kita dengan ayah kita? Jangan lupa berbagi cerita di kolom komentar ya.
Bagi yang masih haus informasi terkait tips parenting menarik, bisa intip langsung ke blognya rekan saya, Mba Icha di Blogger Parenting. Terima kasih.
Leave a Comment