Bayi lucu
Bayi lucu

Pernahkan kamu merasa begitu gemas dengan kelucuan bayi, kemudian spontan mencubit pipinya? Perilaku ini ternyata mempunyai istilah ilmiah, yaitu cute agression.

Penelitian terbaru dalam Jurnal Fronties in Behavioural Neuroscience menemukan cute agression mendorong orang untuk meremas, mencubit, bahkan mengigit hal-hal yang manis dan menggemaskan di mata mereka, meski tujuannya tidak menyakiti.

Peneliti melakukan riset dengan memperlihat partisipan beberapa foto bayi manusia dan bayi hewan sembari menggunakan EEG cap di kepalanya. 

Peneliti ingin menguji bukan hanya cute agression yang dicetuskan Yale Psychologist pada 2013, namun juga untuk mengetahui apa yang terjadi di otak ketika mengalami hal tersebut.

Partisipan kemudian diteliti apakah mereka mengatakan salah satu kalimat ekspresi berikut, “Lucu sekali, aku ingin mencubitnya!” “Lucu sekali, aku ingin meremasnya,” atau “Lucu sekali, aku ingin menggigitnya.”

Partisipan kemudian ditanya apakah mereka ingin melakukan hal-hal yang mereka katakan di atas, dan apakah mereka benar-benar melakukannya. Hasil analisis menunjukkan 74 persen partisipan mencubit pipi bayi lucu, sementara 60 persen meremas pipi bayi atau anak lucu. Sebanyak 16 persen partisipan bahkan menggigit hewan lucu, dan 12 persen menggigit anak yang lucu.

Penulis utama, Katherine Stavropoulos dari Universitas California, Riverside mengatakan hasil ini menunjukkan seseorang mengalami cute agression karena kewalahan menghadapi keimutan atau kelucuan sesuatu.

“Studi ini menggarisbawahi bahwa cute agression adalah cara otak membawa kita ke alam bawah sadar dengan memediasi perasaan kita menjadi kewalahan,” katanya, dilansir dari Essential Baby.

Cute agression bisa berfungsi sebagai mekanisme tempering yang memungkinkan kita mengurus dan merawat sesuatu yang dianggap lucu atau imut.

Share:

Tags:

Leave a Comment