Tak ada yang tahu persis mengapa ibu hamil bisa begitu mendambakan jenis makanan tertentu, apakah itu manis, pedas, asem, atau asin. Ada yang bilang karena hormon tertentu aktif yang membuat penciuman lebih kuat hingga akhirnya memengaruhi indera perasa. Yang kutahu, ibu hamil cuma butuh 300 kalori ekstra setiap harinya selama hamil untuk mendukung tumbuh kembang bayi di kandungannya.
Oiya, anak kacangku pada 7 Desember 2015 genap berusia tiga bulan. Tak sabar rasanya menunggu berjumpa pada 15 Desember nanti. Semoga dedek berkembang dengan baik.
Dedek pengen makan apa?
Kadang aku sibuk dengan pertanyaan itu setiap harinya. Hamil dedek dengan hamil almarhum kakak dulu kurasakan cukup berbeda. Waktu hamil kakak, aku begitu bersemangat memasak, semangat bersih-bersih rumah, semangat bekerja. Waktu hamil dedek, kurasa kebalikannya, terutama soal makanan.
Semangat memasakku berkurang, yang kuingin adalah jajan ini jajan itu, persis seperti lagu Doraemon, “Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini, ingin itu banyak sekali.” Hehehehe
Syukurnya ngidam kali ini tak begitu merepotkan mas. Aku pun relatif bisa mengontrol emosi jika apa yang kuinginkan tak bisa dikabulkan. Paling parah adalah ketika mas tiba-tiba tak bisa menemaniku makan di hanamasa. Padahal, aku baru saja mendapat voucher hanamasa gratis dari Jakarta. Akhirnya aku pun melakukan aksi ‘tutup mulut.’ Tapi gak bertahan lama. Tahu gak, gantinya apa? Malam itu juga mendadak aku pengen makan di warteg. Hahahaha. Dasar labil.
BTW, anak kacangku suka jajan lho. Makanan paling disukainya adalah mi aceh. Pernah dalam seminggu aku beli mi aceh sampai dua kali.
Anak kacangku juga pernah ngidam dimsum. Kalo buah, paling suka jambu air dan pernah abisin jambu air setengah kresek sendiri.
Selama dua bulan kehamilan, aku hampir tak pernah makan ikan. Entah kenapa mencium baunya saja aku tak suka. Alhasil untuk mencukupi gizi, aku menggantinya dengan daging, ayam, dan telur. Sesekali aku juga masih bisa menyantap pindang tongkol. Sarden, mujair, kembung? NO WAY. Syukurnya ini hanya berlangsung 2,5 bulan karena dua minggu terakhir aku mulai bisa kembali makan ikan.
Hal paling aneh yang kurasakan selama hamil trimester pertama?
Selama mengandung si anak kacang, ada dua hal yang tak bisa kulawan, air dan rasa kantuk. WHY?
Pertama, air. Muntah dan mual jarang kurasakan, kecuali jika itu sudah bersentuhan dengan air. Mencium atau berkumur dengan air di kamar mandi membuat moodku langsung terjun bebas dan akhirnya muntah saat itu juga. Apakah kalian tahu bau air itu seperti apa? Sangat mengganggu dan sangat tidak nyaman di hidung dan mulutku. Padahal, rumahku menggunakan air PDAM yang bersih, tidak berbau. Tapi, entah kenapa selalu aneh bagiku.
Sebagai solusinya, aku selalu membawa segelas air hangat setiap akan mandi, digunakan untuk berkumur waktu menggosok gigi. Anak kacangku yang satu ini membuatku tak pernah ingin berlama-lama di kamar mandi. Lima menit gebyar gebyur, aku langsung keluar.
Kedua, rasa kantuk. Sungguh, hamil kedua ini membuatku tak bisa melawan rasa kantukku. Pengalaman paling lucu adalah aku pernah ketiduran di ruang sidang Pengadilan Negeri Denpasar. Waktu itu aku sedang meliput sidang kasus pembunuhan Angeline, bocah malang delapan tahun asal Sanur yang diduga dibunuh oleh ibu angkatnya.
Aku terbiasa tidur siang dan sidang waktu itu masih saja berlangsung hingga pukul 15.00 WITA. Itu adalah jam biologisku untuk tidur siang. Tak peduli aku duduk menyaksikan sidang dari bangku terdepan, aku tanpa sadar tertidur. Untung saja aku gak ngorok. Kurasa aku tertidur lebih dari tujuh menit hingga seorang teman membangunkan dan memintaku pulang. “Muthe, pulang aja, bayimu pengen istirahat tuh,” kata temanku 😀
Dan okay, kali ini aku tak bisa menulis panjang lagi. Ini sudah ketiga kalinya aku menguap. Kurasa selesai shalat maghrib aku akan baringan sembari menunggu suamiku pulang. I love you, anak kacang. Sehat-sehat terus ya sayang.
Leave a Comment