Hand pump atau perah ASI manual pakai tangan dan menyusui langsung (direct breastfeed) adalah dua cara terbaik memijat payudara agar ASI lancar. Saya menyimpulkan hal ini setelah tiga kali melahirkan, dan tiga kali pula memberikan ASI eksklusif untuk ketiga buah hati saya.
ASI kurang adalah kekhawatiran utama semua ibu baru setelah melahirkan. Percayalah, perasaan kayak gini pernah saya alami, bahkan ketika saya udah punya stok ASI perah (ASIP) se-kulkas penuh sekali pun.
Perah ASI Manual Pakai Tangan
Sekiranya ada calon ibu yang membaca tulisan saya ini sedang hamil, coba deh, dari sekarang banyak baca dan belajar hand pump. Teknik perah ASI manual pakai tangan ini sangat worth it dikuasai.
Alasannya selain kita gak perlu keluar biaya buat beli atau sewa pompa ASI, cara ini lebih praktis dan gak ribet kalo kita udah tahu tekniknya. Kita juga gak perlu menahan sakit karena payudara membengkak tiba-tiba.
Mengapa hand pump?
- Hand pump gratis, gak perlu keluar duit buat beli atau sewa pompa ASI. Rasanya juga lebih nyaman, sebab kebanyakan ibu baru yang perdana pakai pompa ASI suka mengeluh putingnya sakit dan perih.
- Skin-to-skin contact dengan hand pump mendorong refleks produksi ASI yang kita kenal dengan istilah let down reflex (LDR) atau milk erection reflex (MER). Refleks yang didorong hormon oksitosin ini membuat ASI kita bisa keluar dengan sendirinya, seperti air keran yang memancar deras, walau pun kita gak sedang memerah payudara, dan gak sedang menyusui si kecil.
- Hasil perolehan ASI dengan hand pump lebih banyak dibanding menggunakan pompa, bahkan produksi semakin banyak jika kita mengombinasikan keduanya.
- Hand pump itu praktis, sehingga kita bisa melakukan di mana saja, dalam kondisi darurat sekali pun. Cuma modal gelas atau botol susu saja, langsung deh perah ASI manual pakai tangan. Gak harus nenteng-nenteng tas berisi pompa ASI, masang-masang selang, atau beli bra khusus.
Setiap ibu punya cara untuk mempercepat LDR atau MER, sehingga produksi ASI lancar, ngucur kayak air terjun. Berikut lima langkah yang sering saya praktikkan di rumah.
1. Bayangkan wajah bahagia si kecil
Intinya ibu harus bahagia dulu. Teman-teman saya yang bekerja sering banget mengeluh hasil pumpingnya sedikit. Saya pun punya problem serupa ketika pertama kali jadi ibu 2016 dulu dan statusnya masih working mom.
Tips sederhana yang biasa saya lakukan adalah melihat foto bayi saya ketika pumping. Kadang saya nonton video tumbuh kembangnya, atau mendengarkan ocehannya di telepon.
Beberapa teman saya bahkan ada loh yang bawa baju bayi atau mainan bayinya ke kantor. Pokoknya yang ada aroma bayinya. Katanya sih itu bisa bikin mereka rileks dan ASI-nya bisa meluber ketika diperah.
2. Minum air hangat sebelum hand pump
Buat yang belum pernah nyoba, cobain deh. Minum segelas air hangat sebelum perah ASI manual pakai tangan. Air hangat di sini bisa berupa air putih hangat, atau minuman pelancar ASI yang diseduh dengan air hangat.
Minuman ini membantu kita lebih santai, sehingga tubuh memproduksi hormon oksitosin atau hormon kebahagiaan lebih cepat.
3. Mandi air hangat sebelum pumping
Kita memang gak perlu mandi setiap akan memerah ASI. Namun, jika kebetulan kita sedang berada di rumah, misalnya mau mandi sore atau mandi malam, gunakan air hangat.
Saya ingat dulu sering banget setelah mandi sore atau mandi malam, begitu hand pump, tanpa disadari produksi ASI saya melimpah. Botol susu si kecil tahu-tahu udah penuh aja. Alhamdulillah.
4. Kompres dan pijat payudara dengan lap hangat
Menggabungkan kompres dan pijatan lembut pada payudara menggunakan lap atau handuk hangat membantu melancarkan saluran ASI, sehingga ASI bisa keluar lebih cepat. Sensasi hangat pada payudara membuat kita lebih rileks dan hand pump menjadi lebih mudah.
5. Gak usah pasang target
Jangan pernah memasang target hasil hand pump kita minimal harus 250 ml sekali perah, atau lebih. Terlalu fokus sama produksi ASI cuma bikin stres. Syukuri berapa pun hasilnya.
Salah satu cara untuk mengalihkan perhatian kita dari target-target tersebut adalah melakukan hal menyenangkan, misalnya nonton film pendek, buka YouTube, bernyanyi, atau dengerin musik sambil hand pump.
Cara Terbaik Memijat Payudara Agar ASI Lancar
Hand pump dan memijat payudara sebaiknya dilakukan 20-30 menit. Durasi yang relatif singkat seperti ini biasanya lebih efektif ketimbang kita memompa ASI lebih lama, misalnya sampai satu jam. Beneran deh, gak efektif sama sekali. Yang ada kita kecapean.
Begitu kita selesai hand pump di payudara kanan, gunakan 20-30 menit berikutnya untuk payudara kiri. Jangan sekali-kali meremas keras, menarik puting, atau pun memijat payudara terlalu cepat. Rasa sakit yang timbul karenanya berpotensi menghambat LDR atau MER.
Berikut saya akan memaparkan cara terbaik memijat payudara agar ASI lancar.
Pertama, posisikan bantalan ibu jari kita di bagian atas payudara, sementara bantalan empat jari lainnya di bagian bawah.
Kedua, angkat payudara agak ke atas, kemudian tekan payudara ke arah dinding dada untuk menekan saluran ASI.
Ketiga, pencet payudara di antara ibu jari dan telunjuk kita supaya saluran ASI bekerja dan ASI menuju puting. Jangan lupa posisikan puting tepat di mulut bayi, di bibir gelas, atau bibir botol susu anak.
Keempat, lepaskan dan ulangi gerakan berikut: tekan-pencet-rileks (rasanya seperti sedang menyusui si kecil), sampai aliran ASI berhenti dengan sendirinya.
Kelima, putar sedikit tangan kita di sekitar payudara, ulangi beberapa kali. Lakukan ini sampai bagian payudara sekitar puting terasa lembut dan nyaman. Jaga posisi ibu jari dan telunjuk tetap berhadapan ketika kita sedang membuat gerakan memutar.
Kita perlu ingat bahwa ASI gak langsung keluar ketika kita mula-mula menyusui bayi, atau melakukan hand pump. Wajar kalo butuh sedikit waktu sampai ASI mulai mengalir ketika kita memerahnya. Ubah arah putaran, berlawanan dengan step kelima untuk mendorong LDR atau MER berikutnya.
Pijat Payudara bukan Hal Tabu
Cara memijat payudara untuk melancarkan ASI sering kali jadi topik pembicaraan yang sensitif, bahkan tabu oleh sebagian masyarakat kita di daerah. Mereka yang terlampau konservatif bilang, “Ngapain sih mijat payudara? Nyentuh-nyentuh dada sendiri?”
Padahal nih ya, pijat payudara itu ada penelitian ilmiahnya loh. Sebuah studi di Berkeley University (2012) menyebutkan memijat payudara dengan lembut bisa mengembalikan pertumbuhan sel-sel payudara ke jalur normal, sehingga mencegah kanker payudara.
Pijat payudara juga membantu mengatasi rasa sakit pada wanita yang pernah menjalani operasi payudara, biopsi payudara, penanganan apapun di bagian tersebut.
Kita bisa memijat payudara sendiri, minta bantuan konsultan laktasi, atau minta tolong pak suami. Pijatan lembut bukan cuma pada bagian payudara dan puting, bisa juga di bagian punggung, atau ketiak. Selamat mencoba!
Leave a Comment