Semua orang tua pasti pengen anaknya bisa makan dan minum sendiri. Apalagi kalo si kecil udah not so baby anymore. Umurnya mungkin 1 tahun, 1,5 tahun, 2 tahun, atau lebih.
Biasanya sih ngajarin anak makan pakai tangan atau sendok lebih gampang. Susahnya itu ngajarin anak minum sendiri dari cangkir, gelas, atau botol minum tanpa menumpahkan airnya.
Kalo bayi masih menyusu pada payudara ibu, atau minum susu pakai dot, ibu bisa mengajarkan si kecil minum pakai sedotan, entah menggunakan sippy cup atau water bottle. Tujuannya supaya anak beralih ke kebiasaan minum baru.
Pilih Sippy Cup atau Water Bottle?
Banyak orang tua pertama kali mengajarkan anak minum dari sippy cup. Ini adalah gelas isap dengan moncong pipih, dilengkapi satu lubang besar atau beberapa lubang kecil, plus dua gagang untuk pegangan. Sippy cup umumnya terbuat dari plastik berbagai ukuran dengan desain dan warna menarik.
Alasan orang tua memilih sippy cup katanya karena ujung sippy cup masih mirip sama dot bayi, sehingga anak gak begitu tantrum begitu minum dari cangkir isap ini.
Putri sulung saya belajar menggunakan sippy cup sejak berumur 10 bulan. Sebelum itu saya masih memberikannya botol dot, mau isinya susu atau air putih.
Begitu si kembar lahir, saya langsung memperkenalkan mereka water bottle dilengkapi sedotan alias straw cup. Bentuknya mirip dengan sippy cup, tapi ujungnya berupa sedotan.
Lebih bagus mana, sippy cup atau water bottle?
Sejumlah penelitian dan survei menyebutkan, dokter anak dan terapis wicara di luar negeri umumnya lebih merekomendasikan water bottle atau straw cup ketimbang sippy cup. Alasannya sippy cup kurang menunjang perkembangan bicara atau verbal anak.
Ketika minum dari dot, bayi mengeluarkan lidahnya ke depan untuk membentuk segel, kemudian menarik susu keluar dengan cara mengisap, seperti mengisap payudara ibu.
Ketika beralih ke sippy cup, bayi tidak perlu lagi berusaha menyedot susu atau air minum karena moncong sippy cup lebih besar dari dot. Kesannya bayi tinggal mangap, buka mulut, udah deh susu atau air minumnya langsung tumpah ke mulut.
Beda cerita kalo pakai water bottle atau straw cup. Anak harus mingkem dan membuka sedikit saja mulutnya, tepatnya menggunakan kedua bibirnya untuk mengapit sedotan pada cangkir atau botol.
Si kecil selanjutnya belajar menyedot dengan cara menarik lidahnya ke belakang mulut beberapa kali sampai cairan masuk ke mulutnya. Bayi juga harus duduk dalam posisi tegak, mengatur pernapasan, mengoordinasikan tangan dan mata untuk memegang, mengangkat, mengarahkan botol air minum ke mulutnya.
Inilah kurang lebih manfaat bayi minum pakai sedotan. Otot-otot mulut yang bergerak ketika anak minum pakai sedotan adalah otot yang sama yang digunakan anak untuk mengolah makanan di mulutnya, dan otot yang sama yang memancing anak mengeluarkan berbagai jenis suara atau vokal.
Makanya gak heran kalo salah satu terapi yang diberikan untuk anak dengan gangguan autism spectrum disorder (ASD) yang belum verbal adalah latihan minum menggunakan sedotan.
Manfaat Bayi Minum Pakai Sedotan
Sejak masih dalam kandungan, bayi sudah dibekali kemampuan mengisap atau menyusu alami pada kedua payudara ibu. Setelah lahir, bayi otomatis memuaskan dahaga dan laparnya dengan cara meng-ASI.
Gerakan mengisap melatih otot bibir, lidah, dan wajah bayi. Ketiganya membantu bayi kelak mengolah makanan padat pada tahap tumbuh kembang berikutnya.
Refleks mengisap bayi menghilang seiring waktu dan buah hati kita dihadapkan pada tantangan baru. Setelah berumur enam bulan anak harus belajar makan makanan padat pakai tangan atau sendok. Beberapa bulan berikutnya kita melatihnya minum dari cangkir, lanjut minum pakai sedotan.
Berikut lima manfaat bayi minum pakai sedotan.
1. Mengurangi risiko maloklusi
Pernah mendengar istilah maloklusi? Singkatnya maloklusi adalah gigi berantakan. Susunan tulang dan rahang gigi anak gak sama rata, gak sejajar. Gigi anak tampak tumpang tindih, ada yang bengkok, bahkan tonggos.
Manfaat bayi minum pakai sedotan salah satunya menghindari malokulasi. Saat minum melalui sedotan, anak harus mengatupkan kedua bibirnya, bukan menggunakan giginya.
Memang sih, di awal-awal saat diperkenalkan sedotan, bayi biasanya suka menggigiti sedotannya, tapi percayalah ini tak akan lama, soalnya kan anak pasti haus kan?
2. Mengajarkan anak bernapas dengan benar
Bernapas yang benar sangat penting untuk meningkatkan keterampilan makan, minum, dan berbicara pada anak. Bayi harus bisa mengatur napas saat ingin menelan makanan.
Manfaat bayi minum pakai sedotan yang kedua adalah mengajarkan anak proses respirasi, yaitu menghirup dan mengembuskan napas yang benar. Ini secara signifikan mengurangi risiko anak tersedak.
3. Minum pakai sedotan itu menyenangkan
Anak-anak, terlebih bayi sangat suka minum dari botol atau cangkir favorit mereka. Ketiga anak saya punya botol minum favorit masing-masing, terlebih si kakak yang suka banget dengan pernak-pernik serba warna pink.
Minum dari straw bottle saat bepergian pastinya lebih rapi jali dan gak belepotan karena antitumpah dan antibocor.
4. Mengajarkan anak kemandirian dan pengendalian diri
Cangkir atau botol minum bayi pakai sedotan mengajarkan anak kita kemandirian. Setelah pintar minum pakai sedotan, anak bisa mengatasi rasa hausnya sendiri tanpa harus merengek minta minum ke ibu atau pengasuhnya. Ini adalah langkah awal menuju kemandirian si kecil.
Minum pakai sedotan mengajarkan anak pengendalian diri karena anak bisa minum kapan pun dia mau dan sebanyak yang dia mau.
5. Merangsang kemampuan verbal anak
Minum dari straw bottle melatih otot wajah, mulut, dan pernapasan yang merangsang kemampuan verbal anak. Latihan minum pakai sedotan sangat bagus dipraktikkan ketika bayi mulai berbicara.
Semua keterampilan ini membantunya mengartikulasikan berbagai bentuk suara.
Cara Mengajarkan Bayi Pakai Sedotan
Pertanyaan berikutnya yang sering muncul, kapan bayi minum pakai sedotan?
Mari kita bahas umur dulu. Sebagian besar bayi sudah bisa diajarkan minum pakai sedotan sejak berusia 8-9 bulan. Anak bahkan otomatis bisa sendiri pada usia dua tahun.
Ada loh bayi 1 tahun belum bisa pakai sedotan. Anak perempuan saya yang sulung saya ajarkan minum pakai sedotan sejak berumur 10 bulan. Salah satu anak kembar saya, Rangin bahkan bisa minum pakai sedotan tanpa diajarkan sejak berumur 1,5 tahun.
Minum pakai sedotan sebetulnya sudah bisa kita ajarkan saat si kecil mulai mengonsumsi MPASI, yaitu setelah enam bulan. Pada usia tersebut biasanya bayi semakin vokal, semakin ceriwis, semakin sering berceloteh, meski masih menggunakan bahasa planit.
Gimana kita bisa tahu kalo bayi sudah boleh diajarkan pakai sedotan?
Kalo kita melihat langsung bayi kita sudah bisa menelan sedikit air dari cangkir atau gelas terbuka yang kita bantu pegangkan untuknya, maka itu mengindikasikan si kecil siap belajar minum pakai sedotan.
Jadi, urutannya ajarkan anak minum dari gelas atau cangkir terbuka dulu, baru ajarkan minum pakai sedotan. Bukan kebalikannya, diajarin pakai sedotan dulu baru minum pakai gelas.
Bagaimana cara mengajarkan bayi pakai sedotan?
Pertama, ambil sedotan biasa dan masukkan ke dalam secangkir gelas berisi air, sehingga sedotan menyentuh bagian bawah gelas. Letakkan ibu jari kita di atas lubang sedotan bagian atas, sehingga ketika sedotan diangkat, cairan di dalam sedotan tertahan dengan sendirinya.
Kedua, posisikan bayi duduk di atas kursi atau baby chair dengan badan tegak. Tempatkan ujung sedotan di antara kedua bibirnya, kemudian lepaskan posisi ibu jari kita yang menutup pangkal sedotan tadi. Lakukan perlahan, biarkan tetesan air masuk ke dalam mulut anak. Jangan dibuka sekaligus ya.
Ketiga, ulangi beberapa kali, sampai bayi tampak tertarik dan mengapit sedotan menggunakan kedua bibirnya dengan benar. Kalo anak belum tertarik, coba lagi di lain hari. Semangati anak sampai bisa melakukannya.
Keempat, begitu anak mulai mau mengapit sedotan dengan bibirnya, tutup kembali dengan sempurna bagian atas sedotan, sehingga anak tahu bahwa airnya tidak mengalir kecuali mereka berusaha menyedotnya. Begitu sedotan anak terasa di jari kita, kembali buka sedikit demi sedikit pangkal sedotan yang kita tutup dengan ibu jari tadi.
Kelima, setelah melakukan beberapa kali, sekarang coba masukkan sedotan langsung ke dalam cangkir terbuka, straw cup, atau straw bottle, kemudian biarkan anak minum dengan sendirinya. Anak akan belajar bahwa mereka tidak akan bisa minum kecuali mengisap sedotan.
Tips Memilih Botol Minum Sedotan untuk Bayi
Cangkir atau gelas terbuka bagus untuk anak minum di rumah. Nah, training bottle, entah itu bentuknya straw bottle, straw cup, atau sebagian menyebutnya cangkir jerami bagus untuk tempat air minum bayi dan melatih mereka minum pakai sedotan.
Saya juga menghindari penggunaan sedotan sekali pakai karena alasan kebersihan, yaitu mengurangi limbah plastik yang mencemari lingkungan. Sebagian besar straw bottle anak menggunakan sedotan yang dapat digunakan kembali.
Ada beberapa pertimbangan memilih botol minum sedotan untuk bayi. Kita bisa mengetahuinya dengan menjawab tiga pertanyaan berikut.
Volume botolnya berapa?
Batita yang berusia 1-3 tahun sebaiknya diberikan training bottle dengan volume tak terlalu besar, kisarannya 250-350 ml. Alasannya bayi pada rentang usia tersebut aktif bergerak ke sana ke mari dan senang membawa mainan, barang, termasuk botol minum yang relatif ringan dan pas dalam genggaman.
Kalo botol minumnya terlalu berat, batita kerap menjatuhkan dan akhirnya meninggalkannya.
Ukuran sedotannya gimana?
Beberapa straw bottle punya sedotan yang terlalu besar, sehingga anak gampang tersedak lantaran terlampau banyak air masuk dalam sekali teguk. Beberapa straw bottle punya sedotan terlalu kecil, sehingga anak jadi gak sabaran minum karena air yang masuk sedikit. Akhirnya anak tantrum dan ogah minum dari botolnya lagi.
Sedotannya terlindungi gak?
Beli straw bottle yang tutupnya sempurna melindungi sedotan di dalamnya. Ini untuk meminimalisir kuman mengontaminasi air minum dalam botol.
Sedotannya BPA free gak?
Ini penting banget karena botol BPA free dapat dipakai dalam jangka waktu lama selama masih dalam kondisi baik. Botol minum sedotan untuk bayi yang sudah tergores, berubah warna, atau berbau sebaiknya diganti dengan yang baru.
Bisa gak sedotannya diganti sedotan biasa?
Kalo semisal sedotan dalam paket produknya hilang, misalnya kececer waktu dibersihkan, kita hendaknya bisa mengganti sedotan dalam straw bottlenya dengan sedotan biasa. Namanya juga dalam kondisi dadakan ya. Apalagi kalo brand botol minum anak yang kita pakai menyediakan sedotan pengganti yang bisa dibeli terpisah. Penting banget nih.
Review MUGU Water Bottle
Bayi-bayi generasi alfa zaman sekarang tuh ya, aktif banget bergerak. Mereka seperti gasing, muter terus, gak bisa berhenti.
Tugas kita sebagai orang tua adalah memastikan si kecil tetap terhidrasi, meski beraktivitas seharian. Masalahnya adalah anak-anak saya termasuk malas dan suka lupa minum air putih. Apalagi si kembar tuh, harus disodorin gelas terus, baru mau minum.
Salah satu cara saya mendorong anak-anak rajin minum adalah menyediakan air dalam botol dan menaruhnya di tempat yang mudah dijangkau anak, misalnya gak jauh dari lokasi mereka bermain.
Kegiatan minum air pun lebih menyenangkan mana kala kita menyiapkan botol air minum yang menarik dengan desain unik. Coba deh, beli MUGU Square Straw Bottle untuk menemani si kecil beraktivitas di rumah dan di luar rumah.
Sekarang saya mau review MUGU Water Bottle, salah satu produk terbaru dari MOOIMOM yang langsung bikin saya jatuh hati pertama kali lihat di Instagram.
Berikut sekilas fitur produk MUGU Water Bottle.
1. MUGU Water Bottle bentuknya unik, anti-roll persegi.
Kebanyakan botol minum bayi bentuknya silinder. Nah, MUGU Water Bottle hadir dalam bentuk persegi. Botolnya gak mudah terguling dan terjatuh, sehingga tidak membahayakan keselamatan bayi.
MUGU Square Straw Bottle ini tersedia dalam dua ukuran, yaitu 320 ml dan 240 ml. Ada dua pilihan warna, cute orange dan charming blue.
Masing-masing warna ada karakternya. Kalo pilih biru, ada Bearry Si Beruang. Kalo pilih orange, ada Jeffy Si Ubur-Ubur. Mau pilih biru atau orange, keduanya sama-sama kece kok.
Saya kebetulan pilih botol 240 ml untuk si kembar. Pertimbangan saya karena si kembar baru dua tahun, sehingga dikhawatirkan bakal βmalasβ mengangkat botol minum yang terlalu berat.
Kan tujuan saya membiasakan si kembar minum sendiri dan konsumsi cairan dalam jumlah cukup, setidaknya satu liter per hari. So, ngitungnya gampang. Kalo udah empat kali isi, berarti si kembar masing-masingnya sudah hampir minum seliter air setiap hari.
2. Desain botol air minum MUGU halus dan higienis.
MUGU Water Bottle dilengkapi pegangan (handle) yang memudahkan anak saat minum. Pegangan ini ada di bagian tutup, juga di bagian bawah botol. Bisa juga dikaitkan ke tas. Cocok banget buat traveling.
Tutupnya dilengkapi saluran udara khusus yang terpisah. Fungsinya memperlancar tekanan udara, serta memudahkan air saat anak menyedotnya keluar.
Desain tutupnya pakai bukaan geser, sehingga mudah dibuka dan efektif mencegah debu dan benda asing masuk ke dalam botol. Botolnya higienis, gak bakal tumpah, meski botol dibolak-balik oleh si kecil.
Sedotan MUGU Water Bottle didesain khusus dengan bukaan X, sehingga antibocor dan mencegah risiko anak tersedak. Bahannya dari gel silika, sehingga mudah kembali ke bentuk semula ketika digunakan.
Sedotan yang terbuat dari bahan biasa mudah patah dan tergores ketika digigit anak.
3. MUGU botol minum anti tumpah
MUGU Water Bottle adalah botol minum anti tumpah. Ada dua lapis karet perekat botol, terbuat dari gel silikon untuk mencegah kebocoran.
Kita gak perlu khawatir cairan tumpah kalo dimasukkan ke dalam tas. Mau diisi air putih, susu, atau jus buah, oke aja.
4. MUGU botol air minum BPA free dan mudah dibersihkan.
MUGU Water Bottle merupakan botol air minum BPA free, food grade, bersih, dan pastinya ramah lingkungan. Jadi, aman digunakan si kecil setiap hari.
Botol air minum MUGU mudah dibersihkan dan bisa dicuci dalam mesin pencuci piring otomatis. Botol minum ini tidak cocok untuk sterilisasi UV, tapi bisa disterilkan dalam air panas.
5. MUGU Water Bottle berkualitas tinggi dan harga terjangkau
MUGU Water Bottle berbahan dasar tritan, yaitu jenis plastik yang baik digunakan untuk tempat penyimpanan makanan dan minuman.
Plastik tritan bening seperti kaca, tidak mudah pecah, dan tidak mudah tergores. Seratus persen bebas racun Bisphenol-A atau BPA.
Soal harga, MUGU Water Bottle 240 ml dibanderol Rp 129 ribu, sedangkan MUGU Water Bottle 320 ml dihargai Rp 139 ribu.
Kamu bisa lihat katalog semua produk MUGU di official website www.mooimom.id atau Instagram @mugubaby. Produk-produk MUGU sudah bisa dipesan di berbagai platform e-commerce, seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, Lazada, dan JD.ID.
Khusus buat kamu yang udah baca ulasan ini dari awal sampai akhir, kamu bisa gunain kode voucher BLOGMUTHE10 untuk belanja perlengkapan ibu dan bayi di MOOIMOM, termasuk beli MUGU Water Bottle ini. Ada diskon 10 persen loh. Happy Shopping, moms!
Leave a Comment