Apa itu cushing syndrome?
Apa itu cushing syndrome?

Kamu pasti pernah mendengar istilah Cushing syndrome, bukan? Atau, belum pernah sama sekali? Penyakit ini, meskipun jarang, membawa dampak yang mendalam bagi mereka yang mengalaminya. Kali ini, aku ingin mengajakmu menjelajahi apa itu Cushing syndrome, bagaimana penyakit ini memengaruhi kehidupan seseorang, dan bagaimana kisah seorang karakter bernama Kaluna menghidupkan semua perasaan ini dalam novel ONCE IN A MOON.

Aku harap, setelah kamu membaca ini, jangan ragu untuk menyebarkan pengetahuan ini! Mari kita jadikan kesehatan mental dan fisik sebagai topik yang terbuka untuk dibicarakan, karena kita semua bisa belajar banyak dari pengalaman orang lain.

Apa Itu Cushing Syndrome?

Cushing syndrome adalah kondisi yang disebabkan oleh tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh.

Hormon ini berperan penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, mulai dari metabolisme hingga respons terhadap stres.

Jika diproduksi secara berlebihan, biasanya akibat tumor pada kelenjar pituitari, gejala yang muncul bisa sangat mengganggu.

Kalau kamu penasaran dengan Cushing syndrome, berikut adalah beberapa ciri-ciri yang sering dialami oleh mereka yang hidup dengan kondisi ini.

Semoga saja dengan memahami tanda-tandanya, kita bisa lebih empatik dan membantu mereka yang terpengaruh.

1. Wajah bulan (moon face)

Salah satu ciri paling mencolok dari cushing syndrome adalah perubahan bentuk wajah yang disebut moon face. Sesuai namanya, kondisi ini membuat wajah terlihat bulat dan bengkak, menyerupai bulan purnama.

Bagi sebagian orang, perubahan ini bukan cuma soal fisik, tapi juga menyentuh aspek emosional karena bisa memengaruhi rasa percaya diri.
Contohnya, Selena Gomez, penyanyi dan aktris dunia, yang pernah terbuka soal perjalanannya dengan kondisi ini.

Selena mengalami gejala-gejala Cushing syndrome, termasuk moon face, sebagai bagian dari komplikasi penyakit lupus dan pengobatan yang dijalaninya.

Bagi para penggemar, perubahan pada penampilannya mungkin terlihat jelas, tapi Selena memilih menjadikannya pelajaran dan inspirasi.
Lewat platform media sosialnya, Selena berbagi cerita dan membangun kesadaran soal kondisi kesehatan yang sering kurang dipahami ini.

Ia mengajarkan bahwa moon face atau gejala lainnya bukan sesuatu yang memalukan, melainkan tanda perjuangan tubuh melawan tantangan besar.

Cushing syndrome mungkin jarang dibahas, tapi dengan cerita seperti milik Selena, kita bisa lebih memahami betapa pentingnya empati terhadap mereka yang mengalami. Perubahan fisik seperti moon face hanyalah satu bagian kecil dari perjuangan besar yang mereka jalani setiap hari.

2. Peningkatan berat badan

Cushing syndrome adalah kondisi medis yang terjadi akibat peningkatan kadar hormon kortisol dalam tubuh secara berlebihan. Salah satu dampak paling mencolok dari kondisi ini adalah penambahan berat badan yang signifikan, terutama di area perut dan leher.

Bayangkan saja, meskipun kamu sudah berusaha keras mengubah pola makan atau rutin berolahraga, berat badan tetap saja bertambah.

Ini bukan hanya soal angka di timbangan, tapi juga tentang bagaimana penampilan fisik yang berubah bisa sangat mengganggu dan menurunkan kepercayaan diri.

Penambahan berat badan pada cushing syndrome biasanya terjadi secara cepat dan tidak merata. Perut membuncit, leher terlihat lebih tebal, dan wajah bisa menjadi lebih bulat.

Selain itu, penumpukan lemak di area tubuh tertentu ini sering kali disertai dengan penurunan massa otot, membuat tubuh terasa lemah dan mudah lelah.

Upaya untuk menurunkan berat badan menjadi terasa sia-sia, karena tubuh seolah-olah bekerja melawan setiap usaha yang dilakukan. Ini tentu saja bisa membuat frustrasi dan merasa tidak berdaya.

3. Kelemahan otot

Bagi mereka yang hidup dengan Cushing syndrome, salah satu tantangan terbesar adalah merasa otot-otot tubuh, terutama di lengan dan kaki, menjadi lebih lemah dari biasanya.

Bayangkan deh, aktivitas sehari-hari yang dulu terasa ringan, seperti naik tangga atau sekadar mengangkat barang, tiba-tiba jadi terasa berat dan melelahkan.

Bahkan, hal-hal kecil yang sebelumnya nggak pernah terpikirkan bisa jadi sangat menantang.

Misalnya, jika kamu biasa berjalan kaki tanpa masalah, tapi sekarang, hanya beberapa langkah saja sudah membuat napas terasa sesak. Atau, kalau sebelumnya bisa angkat belanjaan dengan mudah, kini kamu merasa tanganmu begitu lemah.

Rasa lelah itu bukan cuma fisik, tapi juga emosional. Ketika tubuh nggak berfungsi seperti biasanya, kadang kita merasa frustrasi dan bingung harus bagaimana.

4. Perubahan suasana hati

Tantangan besar lainnya yang sering muncul adalah fluktuasi emosi yang nggak terduga. Bayangin aja, kita sering mendengar soal perubahan fisik akibat kondisi ini, seperti penambahan berat badan atau wajah yang membulat. Tapi, dampak di sisi emosional sering kali lebih sulit dipahami dan cenderung diabaikan.

Ketidakseimbangan hormon kortisol dalam tubuh ternyata nggak cuma mempengaruhi fisik, tetapi juga langsung berhubungan dengan suasana hati. Mereka yang mengalami cushing syndrome bisa merasa cemas, mudah tertekan, bahkan mengalami depresi berat.

Dan, nggak jarang juga ledakan kemarahan datang tanpa peringatan. Ibarat roller coaster emosi yang nggak bisa dikendalikan.

Kenapa bisa begitu? Hormon kortisol yang seharusnya membantu tubuh dalam mengatur respons terhadap stres malah berlebihan, sehingga merusak keseimbangan di otak.

Ini mengganggu cara otak mengatur mood, membuat penderita merasa emosi mereka “terbakar” dan sulit untuk dikendalikan.

Buat banyak orang, ini tentu saja sangat berat. Mereka merasa cemas, lelah, dan bingung, seolah-olah tubuh dan pikiran mereka bekerja melawan satu sama lain. Padahal, itu semua adalah akibat dari fluktuasi hormon yang mereka alami.

Mungkin, bagi yang melihat, ini cuma soal perubahan fisik, tapi bagi penderita, itu jauh lebih dari sekadar penampilan. Ini tentang hidup yang terasa seperti medan perang antara fisik dan emosi yang sulit dimengerti oleh orang lain.

5. Kulit tipis dan mudah memar

Tahukah kamu, salah satu ciri fisik yang cukup mencolok dari cushing syndrome adalah kulit yang menjadi lebih tipis dan rentan terhadap memar?

Bagi banyak orang yang hidup dengan kondisi ini, kulit mereka bisa jadi lebih sensitif dari biasanya, bahkan memar bisa muncul hanya dengan sedikit tekanan, lho.

Bayangkan, saat kamu tidak sengaja menyenggol meja atau bahkan hanya memakai pakaian yang sedikit ketat, bisa jadi kulitmu langsung memar.

Itu bisa terasa sangat mengganggu, apalagi kalau memarnya muncul di area yang terlihat atau di tempat-tempat yang sering kena sorotan, seperti lengan atau paha.

Memar yang muncul dengan mudah bukan hanya soal penampilan, tapi juga bisa menambah rasa tidak nyaman dan membuat penderita merasa cemas tentang apa yang terjadi pada tubuh mereka.

Padahal, kulit kita seharusnya bisa lebih “tangguh” terhadap sentuhan dan gesekan, kan? Tapi, bagi mereka yang mengalami Cushing syndrome, hal itu bisa jadi tantangan sehari-hari.

Nah, kalau kamu mendapati seseorang dengan kondisi kulit yang seperti ini, jangan buru-buru berasumsi.


Bisa jadi mereka sedang berjuang dengan cushing syndrome yang mempengaruhi kondisi kulit mereka. Pahami juga bahwa kondisi fisik seperti ini bisa mempengaruhi rasa percaya diri seseorang.

6. Hiperpigmentasi

Cushing syndrome nggak hanya berhubungan dengan masalah kesehatan internal, tapi juga bisa berdampak pada penampilan fisik, salah satunya melalui munculnya bercak-bercak gelap pada kulit.

Fenomena ini disebut hiperpigmentasi, yang sering kali muncul di area yang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, dan punggung tangan.

Mungkin kamu pernah melihat seseorang dengan bercak gelap di kulitnya dan bertanya-tanya apa penyebabnya. Nah, pada penderita cushing syndrome, kondisi ini terjadi karena tingginya kadar kortisol dalam tubuh yang mengganggu proses pigmentasi kulit.

Tidak hanya mengganggu kesehatan tubuh secara fisik, hiperpigmentasi ini bisa jadi membuat orang merasa semakin tidak nyaman dengan penampilannya.

Bayangkan saja, selain sudah berjuang dengan berbagai gejala fisik lainnya, seperti wajah bulat atau penambahan berat badan yang tiba-tiba, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa kulit mereka juga berubah.

Rasa percaya diri bisa turun drastis, apalagi dalam masyarakat yang kadang terlalu menilai dari penampilan luar.

Penting untuk diingat bahwa perubahan pada kulit ini bukanlah salah mereka. Ini adalah salah satu dampak dari ketidakseimbangan hormon yang terjadi dalam tubuh. Karena itu, penting banget bagi kita untuk lebih peka dan empatik.

7. Masalah tidur

Gejala cushing syndrome memang beragam, dan gangguan tidur adalah salah satu yang paling mengganggu.

Ketika seseorang sulit tidur atau terbangun terus-menerus di malam hari, kualitas hidup mereka bisa terpengaruh secara keseluruhan.

Tidur yang tidak nyenyak membuat tubuh jadi lebih lelah, yang kemudian memperburuk gejala fisik seperti kelemahan otot, penambahan berat badan, atau mood yang terus berubah.

Nah, masalahnya, tidur yang buruk ini bukan hanya gejala, tapi juga bisa memperparah kondisi cushing syndrome itu sendiri.

Bisa dibilang, ini menciptakan siklus yang sulit diputus. Kurang tidur membuat gejala fisik semakin parah, dan semakin parahnya gejala fisik, semakin sulit tidur nyenyak.

Hal ini tentu bikin penderita merasa terjebak dalam keadaan yang semakin sulit. Jadi, kalau kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami cushing syndrome, penting banget untuk mencari solusi yang bisa memperbaiki kualitas tidur.

Bisa jadi, tidur yang lebih baik adalah kunci untuk memutus siklus buruk ini dan membantu pemulihan lebih cepat.

Kaluna, Karakter yang Hidup dengan Cushing Syndrome

Kaluna adalah seorang perempuan muda yang hidup dengan cushing syndrome, yang membuatnya mengalami perubahan yang cukup signifikan, seperti penambahan berat badan yang drastis, pembengkakan di wajah, dan kulit yang lebih tipis.

Bagi Kaluna, penyakit ini bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga cara pandang orang-orang di sekitarnya terhadap dirinya.
Meskipun tubuhnya sering merasa lelah dan tidak nyaman, semangat Kaluna untuk terus berjuang tak pernah padam.

Dalam kisahnya, kita melihat bagaimana dia menghadapi tantangan hidup yang berat dengan keberanian dan keteguhan hati yang luar biasa.

Buat aku, Kaluna adalah simbol kekuatan dan perjuangan. Dia bukan hanya karakter fiksi dalam sebuah novel, tetapi juga representasi dari banyak orang yang hidup dengan penyakit kronis.

Dalam perjalanan hidupnya, Kaluna terus berusaha menjalani hari-harinya dengan cara yang positif. Dia mencoba mengatasi stigma sosial yang sering muncul ketika orang lain melihat penampilannya yang berbeda.

Hal ini adalah kenyataan yang banyak dihadapi oleh mereka yang hidup dengan kondisi medis yang tidak terlihat oleh mata orang lain, tapi sangat mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.

Kaluna tidak membiarkan penyakitnya mengendalikan hidupnya. Dia berjuang melawan rasa lelah yang datang setiap hari dan menghadapi perubahan fisik yang kadang membuatnya merasa tidak nyaman.

Semangatnya yang tak tergoyahkan mengajarkan kita bahwa meskipun tubuh kita bisa terasa rapuh, semangat kita bisa tetap kokoh.

Kaluna menghadapi tantangan ini dengan keberanian yang luar biasa. Dia mencoba menjalani hidup dengan cara yang positif, berusaha mendidik orang-orang di sekitarnya tentang penyakit yang tidak mereka pahami.

Dia ingin agar orang-orang bisa melihat lebih dari sekadar penampilannya yang berubah. Kaluna ingin menunjukkan bahwa meskipun tubuhnya tampak berbeda, dia tetaplah dirinya, seorang wanita yang penuh dengan impian, semangat, dan kasih sayang.

Salah satu hal yang paling menginspirasi dari kisah Kaluna adalah bagaimana dia menemukan bahwa dukungan dari orang-orang terkasih, teman-teman, keluarga, dan orang-orang yang peduli, sangatlah penting dalam menjalani hidup dengan penyakit seperti cushing syndrome.

Kadang-kadang, kita merasa sendirian dalam perjuangan kita, terutama jika kita hidup dengan kondisi yang tidak dipahami oleh banyak orang. Namun, dukungan dari orang-orang yang peduli memberi kita kekuatan untuk terus melangkah.

Kaluna tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga berusaha untuk memberi tahu orang lain tentang cushing syndrome, agar mereka lebih memahami dan tidak hanya melihat dari luar.

Bagi saya pribadi, Kaluna bukan hanya karakter fiksi. Dia adalah refleksi dari sahabat saya yang juga hidup dengan penyakit kronis.

Sahabat saya mengajarkan saya banyak hal tentang keteguhan hati, tentang bagaimana menjalani hidup dengan penuh semangat meskipun menghadapi rintangan yang berat.

Seperti Kaluna, sahabat saya juga sering kali harus menghadapi penilaian orang lain yang hanya melihat dari penampilannya saja.

Mereka tidak tahu betapa besar perjuangan yang harus dia lakukan setiap hari untuk tetap berdiri dan terus berusaha.

Tetapi seperti Kaluna, sahabat saya tetap berjuang dan menunjukkan kepada dunia bahwa meskipun tubuh kita mungkin terlihat rapuh, semangat kita tetap tak tergoyahkan.

Novel ONCE IN A MOON mengajarkan kita banyak hal tentang empati dan pengertian. Ketika kita melihat seseorang dengan kondisi fisik yang berbeda, kita sering kali langsung menilai tanpa memahami apa yang mereka alami.

Cushing syndrome, seperti banyak penyakit lainnya, bisa mengubah penampilan fisik seseorang dengan cara yang sangat mencolok. Tetapi perubahan itu tidak menggambarkan siapa mereka sebenarnya.

Kaluna mengajarkan kita untuk tidak hanya melihat permukaan, tetapi juga untuk mencari tahu lebih dalam tentang orang yang kita temui. Di balik perubahan fisik yang tampak, ada jiwa yang penuh dengan kekuatan, keberanian, dan harapan.

Kaluna juga mengingatkan kita bahwa hidup bisa penuh dengan tantangan, tetapi kita tidak pernah sendirian. Setiap orang memiliki perjuangan mereka masing-masing.

Beberapa orang berjuang dengan penyakit fisik, sementara yang lain berjuang dengan masalah emosional, sosial, atau keuangan. Namun, yang terpenting adalah kita saling mendukung dan memahami satu sama lain.

Dukungan dan empati bisa membantu kita meringankan beban orang lain, bahkan jika kita tidak sepenuhnya memahami apa yang mereka alami.

Kisah Kaluna dalam novel ONCE IN A MOON adalah sebuah pengingat bahwa meskipun hidup penuh dengan rintangan, selalu ada harapan. Tidak ada yang tahu bagaimana masa depan akan berjalan, tetapi yang bisa kita lakukan adalah terus berjuang dan mendukung satu sama lain.

Jangan pernah menyerah, meskipun dunia kadang terasa keras dan penuh dengan penilaian. Kaluna mengajak kita untuk membuka hati dan pikiran kita terhadap orang lain, terlepas dari kondisi yang mereka hadapi.

Karena pada akhirnya, yang terpenting bukanlah penampilan fisik kita, melainkan siapa kita di dalam, dan bagaimana kita saling mendukung dalam perjalanan hidup ini.

Jika kamu tertarik untuk mengikuti perjalanan Kaluna dan merasakan setiap tantangan yang dia hadapi, jangan lewatkan novel ONCE IN A MOON. Kisahnya yang menyentuh hati dan penuh inspirasi ini akan membawa kamu pada perjalanan emosi yang mendalam.

Di setiap halaman, kamu akan menemukan kekuatan yang luar biasa dalam diri Kaluna, dan mungkin juga dalam dirimu sendiri. Karena, seperti yang dia ajarkan, dalam setiap kegelapan, selalu ada harapan untuk melihat bulan bersinar kembali.

Share:

15 responses to “Mengungkap Cushing Syndrome dalam Novel ‘ONCE IN A MOON’”

  1. Fenni Bungsu Avatar
    Fenni Bungsu

    Dari segi penampilan mungkin hiperpigmentasi hanya dilihat dari cantik atau nggak nya aja. Padahal ternyata berkaitan dengan mental ya. Apalagi Cushing Syndrome pun gak disangka bisa membuat kualitas tidur menurun.
    Novel yang apik ini dari kisah Kaluna, agar banyak orang lebih peduli dan mendukung seseorang yang terkena penyakit atau gangguan kesehatan untuk bisa berobat dan lekas pulih

  2. Hani Avatar
    Hani

    Terima kasih lho, aku sudah baca hadiah buku “Once in a Moon”. Jadi tahu tentang cushing syndrome ya dari novel tsb. Ilmu baru dari baca novel.
    Iya Kaluna, perempuan penuh semangat dan tegar. Tapi aku suka gemes, dia suka lupa nyuntik insuline. Mbok ya pakai alarm di HP kek atau jam…hehe…

  3. Auda Avatar
    Auda

    Aku baru tau banget istilah cushing syndrome dari tulisan ini. Thanks pemahamannya ya ka.

  4. Myra Avatar

    Saya baru tau tentang crushing syndrome. Sepertinya kalau membaca novel ini, pembaca juga akan mendapatkan ilmu baru, ya. Banyak yang menarik di bukunya, terutama tentang Kaluna

  5. Tanti Amelia Avatar

    Belum pernah dengar, tapi pernah ada yang berbagi cerita dia di platform sosmed deh kayaknya.

    Aku jadi lebih paham betapa pentingnya mengetahui kondisi kesehatan seperti Cushing Syndrome, apalagi kalau ditampilkan dalam cerita seperti di novel Once in a Moon. Cerita Kaluna benar-benar membuka wawasan, dan rasanya jadi ingin membaca novelnya untuk melihat bagaimana penyakit ini digambarkan dalam kehidupan karakter.

    Terima kasih sudah berbagi informasi yang sangat bermanfaat, semoga makin banyak yang sadar pentingnya memperhatikan kesehatan tubuh kita, terutama di usia yang semakin matang.

  6. Annie NUGRAHA Avatar

    Aku jadi refreshing ingatan pada novel ONCE IN A MOON. Masih terbayang bagaimana Kaluna berjuang pada kesehatan fisik dan mentalnya setelah berpisah dari suami serta keikhlasan dirinya menyambut Saga untuk bertahta di hati, melanjutkan hidup dengan fase yang baru. Trauma kegagalan tentunya membekas sangat di hati. Untuk keduanya tentu.

    BTW, ngomongin cushing syndrome, aku tetiba teringat seorang teman penderita kanker dan kemudian memutuskan berobat ke Singapura. Di sana dia diberikan obat (yang diberi julukan “obat dewa”) yang menyebabkan wajahnya membulat dengan tubuh yang membengkak. Kabarnya obat ini “hanya” memanjangkan usia hidup. Jadi saat yang bersangkutan memutuskan untuk berhenti mengkonsumsi obat itu, kesehatannya pun otomatis menyusut. Wallahualam.

  7. Suci Avatar

    Aku baru tau dari tulisan mbak tentang cushing syndrome, ini. loh…
    Selama ini cuma sering denger istilah Kaluna, ternyata tokoh dalam novel ini, toh ya…
    Ngeri2 sedap juga yaa kalo kena cushing syndrome.
    sekilas gejalanya ngga terlalu mencolok. muka bulat kirain cuma semakin gendut ternyata bukan.
    Makasi mbak sharingnya, jadi lebih aware, deh

  8. Maria G Soemitro Avatar

    sempet terdistrack dengan kata “cushing” karena langsung terpikir cushion (tutup wajah :D)

    jadi penasaran bacanya. Gak mudah mengidap suatu penyakit sementara banyak orang gak paham, dan mereka bolak balik nanya, atau malah menstigma

    karena itu bagus banget membuat buku untuk menyosialisasikan ke banyak orang

  9. Guritno Adi Avatar

    Saya langsun searching lo Mbak, tentang cushing syndrome. Menarik banget nih. Apalagi bahasannya makin bikin penasaran. Keren deh dan thanks ya sudah berbagi.

  10. Okti Li Avatar

    Semangat Kaluna begitu hebat…
    Tokoh yg begitu optimis, saya suka. Meskipun tubuhnya sering merasa lelah dan tidak nyaman, semangat Kaluna untuk terus berjuang tak pernah padam. Hebat ya… Semoga banyak di kehidynyata yg kena masaytaoi semangat selalu seperti Kaluna ini

  11. Aisyah Dian Avatar

    Mbaaak aku jadi pengen banget baca novel ini. Eh ternyata cushing syndrom ini beneran ada ya. Kalau ciri-cirinya bahkan sahabat dekatku mengalaminya. Duh merasa berdosa karena kurang care selama ini

  12. Dian Restu Agustina Avatar

    Waktu disebut Selena Gomez baru klik…Oia dia pernah di bully karena fisiknya berubah akibat gejala Cushing Syndrome ini.. belakangan baru tahu itu bagian dari komplikasi penyakit lupus dan pengobatan yang dijalaninya.
    Jadi paham tentang syndrome ini. Keren ini…diangkat jadi bagian dari latar cerita novel Once in A Moon euy…

  13. Lendyagassi Avatar

    Membaca novel Once in A Moon membuat hati terasa hangat.
    Hangat untuk memasuki karakter Kaluna yang tabah dan tetap berjuang menerima keadaan untuk terus jalani hidup dan berdamai dengan Cushing Syndrome.

    Aku uda hampir selesai membaca novel Once in A Moon.
    Rasanya kagum sekali dengan penulis yang menceritakan secara detil mengenai masing-masing karakter, setting tempat dan suasana.

  14. Matius Teguh Nugroho Avatar

    Aku baru tau Cushing Syndrome kak. Fisik dan psikis itu memang saling berkaitan. Awalnya raga yang terganggu, tapi akan memengaruhi jiwa.

  15. sylvianayy Avatar

    saya baru tahu nih Cushing syndrome, kalau dilihat dari gejala dan ciri-cirinya mungkin orang banyak yang bilang stress atau overthinking, jadinya pengaruh ke mental dan fisiknya. baru tahu ternyata ada istilahnya sendiri.

Leave a Comment