Harumnya essential oil lokal dari Indonesia sudah tercium sampai ke mancanegara. Jelas dong! Indonesia kan salah satu negara dengan keanekaragaman tumbuhan tertinggi di dunia.
Minyak esensial atau lebih dikenal dengan sebutan minyak atsiri adalah cairan pekat yang mengandung senyawa kimia alami, berasal dari tumbuhan, dan menghasilkan aroma atau wangi tertentu. Minyak esensial jelas beda dengan parfum karena dihasilkan langsung oleh tumbuhan dan bukan produk dengan zat kimia artifisial (buatan).
Sekali pun kita menyebutnya ‘minyak,’ produk natural ini sama sekali tidak terasa berminyak. Nah, sebagian essential oil lokal ini digunakan untuk aromaterapi. Bentuk penggunaan lainnya untuk industri rasa dan wewangian, industri farmasi, dan industri sintesis kimia.
Kementerian Perindustrian RI memperkirakan 150-200 spesies tanaman penghasil essential oil lokal di Indonesia. Sebagian besar berasal dari famili Pinaceae, Labiatae, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae, dan Umbelliferae. Duh, aku kok jadi ingat materi kuliah Hasil Hutan bukan Kayu saat masih jadi mahasiswa di Fakultas Kehutanan IPB dulu? Hihihi.
Nah, minyak esensial ini bisa berasal dari seluruh bagian tanaman, mulai dari daun, bunga, buah, biji, batang, kulit sampai akar. Jadi, aromanya alami banget seperti wangi tanaman aslinya. Hampir semua minyak esensial bersifat antibakteri sehingga banyak digunakan sebagai aromaterapi lokal yang bikin kita sehat tanpa obat.
Secara umum, orang-orang menggunakan essential oil dengan tiga cara, yaitu inhalasi atau dihirup melalui hidung, aplikasi topikal atau dioleskan, dan dikonsumsi setelah berkonsultasi dengan dokter.
Sehat tanpa obat dengan aromaterapi lokal
Aku mau cerita dulu bahwa suamiku sekitar tujuh tahun lalu didiagnosis rhinitis alergi oleh dokter di Denpasar, Bali. Salah satu gejalanya adalah bersin terus menerus dan dia mengalaminya tiap hari. Frekuensinya beda-beda, tetapi tiap hari pasti suamiku menunjukkan gejala sama.
Kalau kita yang normal, sekali bersin frekuensinya paling 1-3 kali. “Hatchi, hatchi, hatchi!” CUKUP! Ya kan? Nah, kalau suamiku, sekali bersin frekuensinya bisa 5-7 kali, bahkan lebih. “Hatchi, hatchi, hatchi, hatchi, hatchi, hatchi, hatchi!” Putriku bahkan suka iseng menghitung berapa kali frekuensi papanya kalau bersin.
Salah satu pencetus kambuhnya rhinitis alergi suamiku adalah debu, asap, bulu binatang, dan cuaca ekstrem, misalnya terlalu dingin atau terlalu panas. Awalnya, dokter menduga suamiku sinusitis akut. Pas diperiksa lebih lanjut, ternyata enggak ada sinusitis akut sama sekali. Jadi, pure karena alergi.
Siapa yang enggak kesal kondisi sama dialami tiap hari? Kata orang, biar enggak begitu ya hindari pemicunya. Masalahnya, suamiku kan enggak mungkin menghindari debu apalagi keluarga kami sejak 2020 pindah ke urban city seperti Bekasi. Makin seringlah rhinitis alerginya kambuh.
Tiap hari, suamiku berangkat kerja ke Jakarta. Kalau lagi tanggal genap, dia bisa bawa mobil ke kantor. Kalau tanggal ganjil? Ya terpaksa naik transportasi umum dan sudah pasti ‘bersahabat’ dengan debu. Beginilah konsekuensi aturan ganjil genap untuk operasional kendaraan roda empat di ibu kota.
Ujung-ujungnya, suamiku tiap pulang kerja pasti kelelahan, stres, dan bersin-bersin lebih sering. Kasihan dong aku melihatnya.
Aku termasuk ibu rumah tangga yang percaya bahwa produk natural berbasis essential oil lokal atau aromaterapi lokal adalah pilihan terbaik dalam memberikan perawatan holistik dan non-farmakologis untuk keluargaku. Enam tahun tinggal di Pulau Dewasa, salah satu surga essential oil di Indonesia, keluargaku terbiasa menggunakan produk-produk natural. Aku selalu menyiapkan minyak esensial untuk suami dari produk-produk lokal di sana, mulai dari minyak makan sampai minyak oles untuk pijat dan aromaterapi.
Semua orang pasti ingin sehat tanpa obat, ya kan? Ini tak terbantahkan.
Inilah kenapa aku tertarik banget mengulas produk-produk daily wellness berbasis aromaterapi yang praktis dan aman digunakan seluruh anggota keluarga di rumah, seperti yang aku dan suamiku pakai belakangan ini. Namanya Peek.Me Naturals.
Kali ini aku mau bahas salah satu produk aromaterapi lokalnya dulu, berupa inhaler.
Kenapa inhaler?
Karena inilah produk pertama Peek.Me Naturals yang suamiku pakai tiap berurusan dengan bersin-bersin, hidung gatal, meler, dan hidung tersumbat yang kerap mengurangi kenyamanannya saat beraktivitas. Awalnya, suamiku cuma pakai Nora Ninos, salah satu jenis inhaler Peek.Me Naturals. Lama-lama dia tertarik juga mencoba inhaler lainnya dan akhirnya selalu dia bawa ke kantor.
Berikut aku bakal bahas detailnya satu per satu. Semoga informasi ini bisa membantu kamu yang lagi mencari dan pengen beli essential oil lokal atau aromaterapi lokal.
1. Nona Ninos
Nora Ninos adalah inhaler atau aromaterapi lokal yang terbuat dari bahan alami, seperti lemon oil (Citrus limonum), peppermint oil (Mentha piperita), dan minyak lavender (Lavandula angustifolia). So, 100 persen essential oils blend tanpa campuran zat kimia artifisial.
Manfaatnya menghalau bersin berkepanjangan, hidung gatal, meler, dan hidung tersumbat. Nora Ninos membantu mengurangi gejala alergi pernapasan (rhinitis alergi), termasuk asma serta melawan reaksi yang timbul tiap kita terekspos pada alergen pemicu, seperti debu tadi.
Biasanya, suamiku bakal menghirup Nora Ninos tiap dia bangun pagi, 5-10 menit sebelum berangkat ke kantor naik transportasi umum, atau beberapa menit sebelum dia bantuin aku bersih-bersih rumah di akhir pekan.
Cara penggunaannya cukup mudah. Hirup dalam inhaler ini dari masing-masing lubang hidung sambil menutup lubang hidung sebelahnya. Ulangi sampai dua kali.
2. Think Light
Setelah merasa manfaat cukup berarti dari Nora Ninos, suamiku kemudian mencoba Think Light. Aku sih enggak khawatir sama sekali dia combine beberapa inhaler dari Peek.Me Naturals karena memang 100 persen produk natural tanpa bahan kimia artifisial.
Think Light membantu mengurangi pusing kepala sebelah dan tension headache. Pas banget buat suamiku yang kerjaannya tiap hari melototin laptop.
Inhaler antimigrain ini berfungsi mengurangi sakit kepala, pusing nyut-nyutan, dan kepala tegang yang membuat susah mikir. Cara penggunaannya sama seperti Nora Ninos, dua kali pengulangan pada masing-masing lubang hidung.
Think Light terbuat dari bahan peppermint oil (Mentha piperita), minyak lavender (Lavandula angustifolia), minyak kayu putih (Eucalyptus globulus), dan marjoram oil (Origanum marjorana). Tuh, 100 persen essential oils blend ya.
3. Mellow Free
Bukannya lebai, tetapi faktanya masalah yang terus menerus muncul, entah itu didorong faktor internal atau eksternal bisa membuat kita tertekan dan terjebak dalam emosi tidak sehat. Apalagi, polusi lingkungan hari ini sudah tak wajar. Jakarta bahkan pernah dinobatkan sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Beneran loh. Juni 2022 kemarin, indeks kualitas udara di ibu kota negara kita sempat mencapai 160 US Air Quality Index (AQI US). Angka ini 14,4 kali lipat di atas nilai normal panduan kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Seram enggak tuh?
Sejauh ini, Mellow Free adalah inhaler ketiga yang aku dan suamiku pakai. Inhaler natural ini membantu kita menghindari stres berkepanjangan. Hidup pun lebih positif dan optimis.
Bahan-bahannya terbuat dari sweet orange oil (Citrus sinensis), minyak kenanga (Cananga odorata), dan minyak lavender (Lavandula angustifolia). Cara penggunaannya sama dengan dua inhaler lainnya.
Mellow Free ini sangat bagus dikombinasikan dengan inhaler Hello Sunshine, terutama bagi kamu yang memiliki gangguan kecemasan (anxiety).
Peek.Me Naturals adalah inhaler natural pertama di Indonesia yang mengantongi izin edar BPOM sebagai obat tradisional. Jadi, sudah terjamin aman dan sesuai standar pemerintah.
Beli essential oil terbaik di mana?
Enggak usah bingung kalau kamu mau beli essential oil terbaik. Kebetulan, ketiga inhaler produksi Peek.Me Naturals di atas bisa dibeli masing-masingnya dengan harga Rp 60 ribu.
Sebelum mengklaim produk ini mahal, sebaiknya kita mengetahui beberapa hal tentang essential oil. Yang namanya essential oil, itu sudah pasti mengandung konsentrasi zat tertentu sangat tinggi sebab diproduksi dari beberapa jenis tumbuhan.
Satu tetes essential oil lokal berbasis lemon oil misalnya, terbuat dari dua buah lemon. Jika 1 mililiter (ml) essential oil kira-kira menghasilkan 20 tetes, itu berarti produk ini memerlukan 40 buah lemon.
Inhaler Peek.Me Naturals mengandung 0,6 ml essential oil. Dosisnya terukur. Hitung sendiri deh, berapa banyak tanaman kayu putih, kenanga, kayu putih, lemon, lavender, dan sebagainya diblend menjadi minyak esensial yang kita beli?
Harga essential oil atau minyak atsiri sangat bervariasi, bergantung jenis dan sumbernya. Kementerian Perindustrian memperkirakan minyak dari daun tanaman cengkih berkisar Rp 135 ribu per kilogram (kg).
Minyak nilam berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu. Minyak melati lebih mahal, yaitu Rp 30 juta hingga Rp 90 juta per kg. Minyak atsiri dari bunga mawar bahkan lebih mahal, yaitu Rp 70 juta hingga Rp 150 juta. Paham kan sekarang? Hehehe.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan ketiga inhaler dari Peek.Me Naturals.
- Inhaler Mellow Free aman untuk ibu hamil dan menyusui.
- Inhaler Nora Ninos aman untuk ibu menyusui dan anak di atas lima tahun. Hindari pemakaian oleh ibu hamil sampai produksi ASI normal dan terjaga.
- Inhaler Think Light aman untuk ibu hamil sampai trimester kedua juga aman untuk anak di atas lima tahun. Hindari pemakaian oleh ibu hamil sampai produksi ASI terjaga.
Buah karya internationally-certified aromaterapis Indonesia
Pertama kali aku tahu ada inhaler dari essential oil lokal yang dibuat oleh wanita Indonesia, aku bangga banget. Aku makin yakin karena ternyata Arlin Chondro yang merupakan CEO dan Co-founder Peek.Me Naturals ini merupakan satu dari tiga internationally-certified aromaterapis Indonesia.
Mbak Arlin sama sepertiku, istri sekaligus ibu. Tentu saja kami sama-sama menginginkan yang terbaik untuk keluarga.
Peek.Me Naturals lahir dari kegelisahan Mbak Arlin yang memiliki anak pengidap asma. Pada 2014, buah hati Mbak Arlin yang mengidap asma dan sudah turun temurun di keluarganya.
Mbak Arlin berulang kali bolak-balik ke dokter mengobati putranya, termasuk memberikan terapi hingga menggunakan steroid. Dilansir dari Fimela, Mbak Arlin bercerita bahwa terapi konvensional yang dijalani anaknya tidak cocok.
Penggunaan steroid dalam jangka panjang juga berdampak kurang baik. Inilah awal mula Mbak Arlin berpikir kembali menggunakan produk natural berbasis aromaterapi lokal dan essential oil lokal. Beliau dengan bantuan tim solid meracik produk aromaterapi lokal dan essential lokal hingga menemukan yang cocok untuk putranya. Masyaallah.
Alhamdulillah, sejak bersahabat dengan inhaler Peek.Me Naturals, bersin-bersin ekstrem suami dan alergi pernapasannya jauh berkurang. Suami malah ngerasa aneh kalau lupa bawa inhaler Peek.Me Naturals ke kantor. Stres benar-benar ‘mental’ alias pergi jauh tiap kali pakai produk natural ini.
Take the time to enjoy the earth’s natural products, and smile that you are a part of it.
Leave a Comment