Buah dan sayuran segar
Buah dan sayuran segar

Siapa tak sedih ketika membeli sayuran segar, begitu mau dimasak, daun-daunnya dipenuhi lubang-lubang kecil bekas dimakan ulat. Anehnya pas kita beli di pasar, ulatnya enggak kelihatan.

Saya pernah beli semangka. Dari luar kulitnya bagus, mengilap, mulus, begitu dibuka semangkanya pucat, enggak merah, belum matang. Hal sama berlaku untuk jeruk dan markisa.

Tidak semua orang pintar memilih buah dan sayuran segar untuk dimasak. Strategi belanja cerdas tentu menghemat uang karena kita membeli buah dan sayuran tahan lama.

Tips membeli buah dan sayuran segar

Sebelum kita mengambil jeruk favorit, apel kesukaan, atau selada yang katanya segar, ada beberapa hal penting perlu diingat. Sebagian besar petani memetik buah dan sayuran segar sebelum kondisinya matang sempurna. Mereka memerkirakan ketika buah dan sayuran segar ini sampai di pasar, toko buah, atau supermarket, semua pada kondisi terbaik.

Indra kita, khususnya mata, hidung, dan tangan memainkan peran penting untuk mengidentifikasi buah dan sayuran segar terbaik.

Buah dan sayuran segar menyediakan vitamin, mineral, dan serat untuk menjaga kesehatan tubuh. Berikut tips memilih buah dan sayuran segar dengan kualitas terbaik.

1. Beli produk beku

Konsumsi buah dan sayuran segar pilihan terbaik untuk tubuh. Dalam kasus tertentu, ada yang memilih untuk membeli buah beku sebagai alternatif.

Buah dibekukan agar nutrisinya terjaga. Kita tak perlu khawatir dengan ancaman kandungan nutrisi berkurang ketika membeli buah beku.

Harga produk buah beku biasanya lebih terjangkau, sehingga kita bisa menghemat pengeluaran. Harga buah beku, seperti ceri dan delima cenderung lebih terjangkau dibanding versi segar.

Buah beku lain, seperti mangga dan nanas potong juga pilihan tepat sebagai bahan smoothie. Teksturnya lebih shake. Beli buah potong juga menghemat waktu karena kita tak perlu waktu lama mempersiapkannya.

Berikut beberapa jenis buah dan sayur yang tetap bagus dibeli dalam kondisi beku:

  • Wortel
  • Edamame
  • Brokoli
  • Buncis
  • Bayam
  • Buah beri

Pastikan buah dan sayuran beku ini didinginkan atau dikelilingi es di toko tempat kita membelinya. Pilih item paling segar dan habiskan sesuai tanggal penggunaan.

2. Beli langsung dari petani

Kita tak selalu bisa belanja di supermarket. Sebagian merasa lebih nyaman berbelanja di pasar tradisional.

Jangan ragu membeli buah dan sayuran segar langsung dari petani. Harganya lebih ramah di kantong. Ini juga bentuk dukungan kita untuk bisnis lokal. Buah dan sayuran segar dari petani lebih berkualitas dari swalayan karena baru dipanen.

Sejumlah petani setiap pekannya memiliki banyak produk yang ditolak supermarket. Alasannya produk tersebut ‘jelek.’ Padahal produknya segar, hanya bentuknya saja yang tidak sempurna mengingat standar swalayan atau supermarket sangat tinggi.

Produk-produk seperti ini biasanya terbuang sia-sia. Sangat mungkin buah dan sayuran sisa ini sebagian dijual murah, dan sebagian terbuang percuma atau menjadi pakan ternak.

3. Jangan beli dalam jumlah besar

Kadang kita salah perhitungan dengan membeli buah dan sayur dalam jumlah besar karena alasan harga jauh lebih murah. Namun, kita lupa bahwa buah dan sayur yang terlalu lama disimpan di lemari pendingin juga tidak bagus.

Buah dan sayuran segar kadang bisa terkontaminasi bakteri atau virus berbahaya, dikenal sebagai patogen. Contoh patogen di sini adalah Salmonella, E coli, hingga Hepatitis A. Produk ini bisa terkontaminasi kapan saja, mulai dari ladang, kebun, hingga meja makan.

Saat kita membeli buah dan sayuran segar, pilihlah yang bentuk, tekstur, warna, dan baunya segar. Hal tak kalah penting adalah habiskan buah dan sayur dalam beberapa hari.

Hindari menyimpan sayuran segar lebih dari sepekan. Ini akan mengurangi jumlah yang terbuang karena pembusukan. Buah dan sayuran tidak seperti beras atau sereal yang bisa bertahan jangka panjang.

4. Pilih buah dan sayur di bagian belakang rak

Banyak orang mengambil produk display di depan supermarket atau toko. Sebaiknya kita jangan malas mengeksplorasi rak-rak dan etalase di supermarket.

Staf supermarket biasanya menempatkan produk lama di depan, sedangkan produk lebih baru di rak bagian belakang. Luangkan waktu untuk memilih buah dan sayuran segar di sini.

Jangan membeli buah dan sayuran di supermarket dalam kondisi memar, bonyok, atau ada tanda-tanda kerusakan akibat serangga. Ini memungkinkan patogen mudah masuk ke dalam buah dan sayuran yang membuatnya cepat rusak.

Bagaimana cara mengenali buah yang sudah matang?

Buah bewarna cerah, aroma sedikit manis, dan tegas kala disentuh merupakan sebagian ciri buah sudah matang. Standar kematangan beberapa buah berbeda.

Pisang matang bewarna kuning dengan bintik-bintik cokelat. Terlalu banyak bintik cokelat menandakan buah pisang terlampau matang. Pisang hijau sebaiknya langsung dimakan setelah dibeli.

Hindari membeli apel dan pir yang memar atau bonyok bagian permukaannya. Biasanya kedua jenis buah ini import di Indonesia. Buah yang memar dan bonyok memungkinkan patogen gampang masuk dan membusuk.

Buah stroberi rentan berjamur. Periksa wadah ketika membeli dan pastikan stroberi masih memiliki daun.

Buah jeruk, melon, dan jeruk bali hendaknya lebih berat dari yang terlihat. Ini menunjukkan kesegarannya. Jangan takut ada jaringan parut pada bagian kulitnya.

Nanas utuh terasa berat dan daunnya segar. Nanas memiliki aroma khas, yaitu mais di bagian bawahnya.

Buah ceri harus montok dengan warna merah cerah. Pastikan tidak ada memar dan bonyok di bagian permukaan. Hindari membeli ceri yang batangnya hilang, kecuali kita mau langsung memakannya.

Bagaimana cara mengenali sayuran segar?

Warna dan kekencangan adalah faktor kunci kita membeli sayuran. Pilih warna sayur yang tegas dan seragam. Sayuran segar tidak seperti buah yang mengeluarkan aroma khas.

Paprika yang baik tidak memiliki bagian lunak. Warnanya sama dan hindari ada bagian pecah atau patah.

Kembang kol dan brokoli bisa dilihat dari sisi warna. Brokoli harus bewarna hijau pucat, sedangkan kembang kol harus bewarna putih pudar, tanpa warna kuning dan bintik kecokelatan. Pangkal sayurnya harus berat dan kompak.

Kulit jagung harus bewarna hijau pucat dan lembab sebagai indikator jagung segar. Tak peduli kita membeli jagung dalam kondisi berkulit atau tidak berkulit, bijinya harus keras, berisi, dan tidak keriput.

Wortel, kentang, dan bawang bombay harus keras ketika disentuh. Kulit luarnya bebas dari retakan. Sekiranya akar masih menempel, akarnya harus kokoh, segar, dan tidak layu.

Sayuran hijau, terlepas bertangkai atau tidak, tidak boleh layu dan bewarna kecokelatan. Kangkung, bayam, selada, dan kubis sebaiknya tidak memiliki lubang-lubang kecil di daunnya.

5. Beli buah dan sayuran online

Tidak punya waktu untuk pergi ke pasar atau supermarket? Kita tinggal membuka platform belanja online yang menyediakan aneka buah dan sayuran segar, seperti Sayurbox.

Sayurbox merupakan platform grocery store yang menyediakan berbagai kebutuhan dapur. Kita bisa mendapat buah dan sayuran segar dengan jaminan kualitas karena diambil langsung dari petani lokal.

Kita bisa menggunakan Sayurbox untuk berbelanja aneka produk makanan cukup dari rumah. Pesanan belanja dikirim kurang dari satu jam. Banyak promo setiap harinya yang sayang untuk dilewatkan.

Tertarik mencoba? Silakan berbelanja di Sayurbox melalui link berikut:

https://www.sayurbox.com/category/vegetables-1-a0d03d59

Selamat mencoba dan terima kasih.

Share:

Leave a Comment