Salah satu gerbang masuk kawasan chinatown PIK (Foto: @pantjoranpik)
Salah satu gerbang masuk kawasan chinatown PIK (Foto: @pantjoranpik)

Pantjoran PIK merupakan chinatown baru di Jakarta. Ya, meski enggak baru-baru amat sih.

Selama ini, orang-orang cuma tahu chinatown Jakarta ada di Glodok. Nah, Chinatown PIK yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk 2 ini merupakan kawasan kuliner dan wisata budaya baru yang apik untuk disambangi.

Saya dan keluarga mendatangi tempat ini dalam momen Imlek 2022. Tujuan awal kita sih ke mangrove dan Pantai Pasir Putih PIK2, tetapi entah kenapa mendadak nyasar ke sini.

Konsep kawasannya pedestrian, sengaja didesain untuk pejalan kaki. Masuk ke dalamnya seperti masuk ke dunia baru yang benar-benar beda, bukan Jakarta banget. Rasanya seperti kita sedang benar-benar berada di Cina.

Ornamen merah di mana-mana. Merah adalah warna positif perlambang keberuntungan dan kebahagiaan bagi masyarakat etnis Cina.

Salah satu landmark Pantjoran PIK
Salah satu landmark Pantjoran PIK (Foto: @pantjoranpik)

Chinatown dalam sejarah

Sesungguhnya ada penderitaan di balik kemegahan chinatown yang kita kenal sekarang. Pada pertengahan 1840-an, menyusul kekalahan Inggris dalam Perang Candu 1 (Opium War 1), serangkaian bencana alam terjadi di seluruh wilayah Cina.

Kejadian ini mengakibatkan kelaparan, pemberontakan petani, dan sebagainya. Puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan dalam waktu singkat.

Banyak orang Cina mencari peruntungan di luar, salah satunya merantau ke Amerika. Kebetulan, pemerintah Amerika waktu itu sedang membangun negaranya.

Orang Cina dikenal sangat terampil. Mereka bisa bekerja di sektor pertanian dan menghasilkan varietas unggul, seperti beras, jeruk, apel, ceri, dan persik.

Orang Cina juga terampil mengembangkan bisnis jasa domestik di rumah-rumah orang kulit putih, bisnis binatu, restoran, industri perikanan, manufaktur, dan sebagainya. Lambat laun, orang Cina dianggap sebagai ancaman dan mendapat diskriminasi rasial.

Lebih dari 30 undang-undang anti-Cina diberlakukan di Amerika. Orang Cina dilarang bersaksi di pengadilan, dilarang memiliki properti, tidak punya hak suara di pemilihan umum, dilarang bekerja di lembaga atau perkantoran, bahkan dilarang menikahi non-Cina.

Akibatnya, orang-orang cina makin tersudut dan membuat tempat perlindungan baru yang kini disebut chinatown alias pecinan. Masyarakat Cina bersatu untuk memerangi proses diskriminatif dan legislasi terhadap mereka.

Chinatown dahulu dianggap kawasan kumuh, pusat kejahatan, kerusuhan, judi, pelacuran, narkoba, lokasi pesta pora, dan sebagainya. Pada era 1950-an dan 1960-an, pemerintah Kanada dan Amerika pernah melancarkan kampanye penghapusan chinatown dari peta dengan dalih pembangunan jalan raya bebas hambatan. Mereka beranggapan chinatown merusak estetika kota dan merusak komunitas kota.

Sejarah chinatown cukup banyak diceritakan dalam film-film Hollywood. Buat kamu yang suka nonton film-film kungfu jadul misalnya, pasti tahu bagaimana sebuah chinatown selalu menjadi objek rasisme anti-Asia di Amerika.

Pecinan menjadi simbol sekelompok orang yang terikat secara geografis, budaya, bahasa, dan ekonomi di masa-masa tidak bersahabat kini telah menjelma menjadi komunitas penuh semangat, berani, dan membanggakan.

Chinatown tertua di dunia dan Indonesia

Saat ditanya chinatown tertua di dunia, kebanyakan orang akan menjawab ada di Amerika. Padahal, pecinan tertua di dunia ada di Binondo, sebuah distrik di Manila yang merupakan ibu kota Filipina.

Chinatown Binondo berdiri sejak 1594. Filipina waktu itu sedang berada di bawah kekuasaan Spanyol. Binondo terletak di seberang Sungai Pasig, bekas markas tentara Spanyol.

Orang-orang Spanyol membatasi diri dengan orang Cina di Binondo. Mereka menginginkan tenaga kerja Binondo yang murah, tetapi tak ingin tinggal bercampur dengan mereka.

Saat itu, Binondo merupakan chinatown yang aktif dan ramai sekali. Menu-menu makanannya sangat terkenal.

Chinatown Glodok adalah pecinan tertua di Indonesia. Setelah peristiwa pembantaian etnis Cina pada 1740 di Indonesia, Belanda menempatkan mereka dalam satu kawasan untuk memudahkan pengawasan.

Area yang dipilih berada di Kawasan Pancoran Glodok. Sejak itu, Glodok dikenal sebagai chinatown tertua di Indonesia.

Pantjoran PIK, destinasi wisata di Chinatown Jakarta

Pantjoran PIK memang surga kuliner, khususnya menu-menu oriental Cina. Lebih dari 40 tenant menjual aneka menu makanan di sini.

Ada banyak makanan enak di Pantjoran PIK. Kendati banyak pilihan, wisatawan Muslim seperti saya tetap harus pilih-pilih makanan di sini.

Tidak semua tenant menjual makanan halal. So, sebaiknya kita bertanya lebih dahulu tentang kehalalan makanan yang mereka jual.

Kalau kebelet banget laparnya, pilihlah tenant yang menempeli stiker No Pork No Lard di warungnya. Mereka memang tidak menjual makanan mengandung babi dan minyak babi, tetapi tidak atau belum mempunyai sertifikasi logo halal.

Pedestrian kuliner di Pantjoran PIK
Pedestrian kuliner di Pantjoran PIK (Foto: @pantjoranpik)

Bisa jadi ketiadaan sertifikasi halal ini karena dua faktor. Pertama, mereka memang belum mengurusnya. Ya sama saja seperti warung nasi padang, kan enggak melulu punya sertifikasi halal, atau warung bakso dan warung mie ayam pinggir jalan.

Kedua, ketidakpahaman penjual tentang konsep halal dalam Islam. Tidak semua restoran dengan logo No Pork No Lard ini adalah restoran halal. Biar aman sih lihat-lihat menunya.

Ramen misalnya, kalau dia benar-benar ramen asli, itu sudah pasti tidak halal meski menempeli stiker No Pork No Lard. Sejatinya, ramen jarang yang luput dari penggunaan mirin atau arak masak yang dalam dosis kecil pun itu haram dalam Islam.

Salah satu contoh tenant di Pantjoran PIK dengan logo No Pork No Lard adalah Kari Lam. Ini adalah restoran legendaris di Chinatown Glodok yang kini hadir di Chinatown Pantjoran PIK. Kalau di Glodok, Kari Lam termasuk hidangan halal yang sudah eksis di Indonesia sejak 1973.

Kamu enggak perlu takut. Ada banyak banget pilihan menu halal dijajakan di sini, seperti gado-gado, batagor, somay, mie ayam, martabak telor. Saran saya, cari menu yang aman aja dan asli Indonesia.

Kamu juga bisa bawa makanan sendiri dari rumah dan makan di sana. Ada banyak shelter tempat duduk yang bisa jadi lokasi istirahat.

Kuliner bukan satu-satunya tujuan wisata di Pantjoran PIK. Ada banyak spot epik yang bisa menjadi tujuan wisata foto di sini.

1. Gapura Pantjoran PIK

Gapura Pantjoran PIK sudah terlihat dari jalan utama. Dia berdiri megah dengan dominasi pilar-pilar merah bertuliskan aksara Cina dalam tinta emas.

Jangan tanya saya apa tulisan yang ada di gapura itu. Mungkin teman-teman yang paham bahasa cina bisa bantu?

Gapura Pantjoran PIK
Gapura Pantjoran PIK (Foto: @pantjoranpik)

2. Mural

Areal mural di Pantjoran PIK sangat cantik. Lukisan-lukisannya berkisah tentang budaya dan cerita rakyat.

Salah satu mural paling legendaris adalah mural Dewi Guan Yin (Kwan Im) yang merupakan dewi penuh welas asih juga penyayang. Pernah nonton serial Kera Sakti? Nah, begitulah kira-kira dewi satu ini.

Mural PIK
Mural PIK (Foto: @pantjoranpik)

3. Pagoda PIK

Pagoda Pantjoran PIK berupa kuil dengan atap bertumpuk. Bangunannya didominasi warna merah. Lokasinya sangat strategis, tepat di tengah areal pedesterian dengan restoran-restoran besar di sisi kiri dan kanan.

Pagoda ini kerap menjadi spot foto ikonik. Kita bisa menuliskan harapan kita di sana. Pagoda ini juga dibuka untuk umum, setiap pukul 10.00-20.00 WIB.

Pagoda PIK
Pagoda PIK (Foto: @pantjoranpik)

4. Chinatown bus

Pengelola PIK 2 menyediakan chinatown bus bernama Batavia Tram yang bisa membawa pengunjung berkeliling kawasan dengan mudah. Saat bus merah ini parkir, pengunjung senang menjadikannya latar belakang foto.

Kalau mau naik bus ini, kita cukup membayar Rp 20 ribu. Kita sudah bisa mengelilingi seluruh area sambil berswafoto.

5. Coffee shop

Kalau sekiranya cari makanan halal begitu sulit di sini, kenapa enggak datang aja ke salah satu coffee shop yang ada di sini? Mana tahu kamu cuma pengen kopi.

Banyak coffee shop bisa dikunjungi di sini. Lokasinya di areal dalam dan luar Pantjoran PIK, seperti Kong Djie Coffee, Kopi Lay, dan Kopi Es Tak Kie.

6. Costume play alias cosplay

Banyak seniman jalanan yang mengenakan costume play alias cosplay berkeliling kawasan Pantjoran PIK. Salah satu yang saya temui dalam kunjungan adalah Kera Sakti dan kawan-kawan.

Sayang banget karena kami ke sana saat masih dalam suasana Covid-19, kami memilih menghindar dari kerumunan antrean pengunjung yang hendak berfoto bersama mereka. Anak-anak pasti senang bertemu mereka.

Gimana? Tertarik bertandang ke Pantjoran PIK?

Share:

8 responses to “Ada Chinatown Jakarta di Pantjoran PIK”

  1. Icha Marina Elliza Avatar

    Waahhh kek berada di Cina sungguhan. Muralnya cantik banget itu kak. Instagram-able banget.
    Perkara makanan memang sih harus ketat karena apapun yang masuk ke tubuh kita harus diperhatikan karena bakalan dipertanyakan.

  2. ww.anti Avatar

    waaah bagus banget ini Pantjoran PIK, masuk ke daftar kunjungan wisata kalau ke Jakarta.. ini permanen atau temporer ya? kok banyak yang tidak beratap ya? kalau hujan atau panas gimana?

  3. Gusti yeni Avatar

    Tertarikkk….ya ampyun aq tuh lama sejak 2008 di jakarta tinggal di pas perbatasan jkt tp belum ke area ini….

    Kadang males kalau rame macet jangankan PIK di kota tua aja bbrp kali ga dpt2 parkir ga jadi bunn 😭😭

  4. www.jejakbunda.com Avatar

    Chinatown ini kayaknya selalu ada ya di setiap kota di Indonesia.

    Kalo di Medan ada mall yang kalo dilihat pengunjungnya rerata Chinese. Palingan pribumi cuma penjaga tokonya aja

  5. nurhilmiyah Avatar

    Senangnya bisa berkunjung lagi di blog cantik ini, jadi nambah informasi tentang pecinaan atau China Town ya di daerah Pantjoran PIK. Selama ini taunya di daerah Glodok aja. TFS yaa

  6. J i n g g a Avatar

    MasyaAllaah lucu bangettt dan yang jelas bisa buat cuci mata sekalian kulinerannya ya kak Mutt hihi.. anak2 seneng bangett ih di fotooo

  7. Atiqoh Avatar

    wah bagus banget, jadi pengen kesana, cus ah weekend ini hihi..

  8. alfimanzila Avatar

    Wah berasa liburan di negeri china langsung ya mba, mana replikanya kelihatan asli banget.
    Ah aku baru tau itu namanya pagoda, bagus loh buat foto hihi

Leave a Comment