Hai, hai, apa kabar? Mohon maaf pembaca setia Bundalogy yang baik hati, saya baru update lagi di kanal review drama. Kali ini saya mau mengulas Who Rules theWorld, drama Cina yang baru aja kelar beberapa waktu lalu. Saya yakin sebagian besar fans Yang Yang dan Zhou Lu Si masih belum move on dari pasangan Hei-Bai Fengxi. Ya kan? Ngaku aja deh.
Honestly, ini drama pertama Yang Yang yang saya tonton. Wait, whattttttt??? Hahaha. Bagi fans Yang Yang yang pengen nabok, silakan. Yah, namanya juga selera ya.
Saya nonton drama 40 episode ini tentu saja karena aktris kocak kesayangan saya, one and only, Zhao Lu Si. Namun, saya akui Yang Yang sebagai pasangan Rossy Zhou di drama kali ini suksesss bikin saya melting, bikin saya kagum, bikin saya ter-Yangyang Yangyang pokoknya mah. Xie xie, Yang Yang, kamu keren banget jadi pacar plus suami buat our Zhao Zhao.
Buat kamu yang pengen tahu akting lengkap Zhao Lu Si, silakan baca juga review saya lainnya. Ada Oh My Emperor, Dating in the Kitchen, the Romance of Tiger and Rose, dan Please Feel at Ease Mr Ling.
Tanpa babibu, kita kenalan dulu sama semua pemain drama Who Rules the World yang aslinya diangkat dari novel romance Cina berjudul Qie Shi Tian Xia alias Let’s Try the World karangan Qing Leng Yue.
Pertama, kita intip dulu nama-nama sejumlah pemeran utama dan pemeran pendukung yang didominasi Kerajaan Yangzhou. Ini wajib banget kamu ketahui, biar enggak kliyengan nontonnya.
- Zhao Lu Si sebagai Bai Feng Xi/ Feng Xi Yun, putri Kerajaan Qingzhou.
- Yang Yang sebagai Hei Feng Xi/ Feng Lan Xi, pemilik Paviliun Air putra Kerajaan Yongzhou.
- Huang Yi sebagai Zhong Li, pengawal pertama Feng Lan Xi.
- Wang Xian sebagai Chuan Yu, pengawal kedua Feng Lan Xi.
- Zhang Tian Yang sebagai Feng Chang, kakak Feng Lan Xi, pangeran pertama Kerajaan Yongzhou.
- Liu Rui Lin sebagai Feng Ju, adik Feng Lan Xi, pangeran ketiga Kerajaan Yongzhou.
- Zhang Feng Yi sebagai Raja Yongzhou, ayah Feng Lan Xi.
- Carman Lee sebagai permaisuri Kerajaan Yong Zhou, ibu tiri Feng Lan Xi, ibu kandung Feng Ju.
- Meng Qin sebagai mendiang Permaisuri Yige, istri Raja Yongzhou, ibu kandung Feng Lan Xi, adik kandung Raja Chun Xi, Raja Kerajaan Da Dong.
- Jiang Baixuan sebagai Feng Qiwu, Menteri Dalam Negeri Kerajaan Yangzhou, satu-satunya menteri perempuan.
- Leon Lai Yi sebagai Pangeran Huang Chou, putra mahkota Kerajaan Jizhou.
- Zhang Haowei sebagai Yu Wuyuan, Pendekar Suci Keluarga Yu, sahabat dan penasihat Pengeran Huang Chou.
Kedua, kita kenalan sama pemeran ekstra yang sangat mengikat cerita. Siapa aja mereka?
- Jiang Kai sebagai Bai Jiande, Kepala Sekte Tianshuang, guru Bai Feng Xi.
- Ai Mi sebagai Bai Langhua, putri Kepala Sekte Tianshuang.
- Wang Hongyi sebagai Xiu Jiurong, kekasih Bai Langhua, murid Sekte Tianshuang.
- Liu Jiu Lin sebagai Feng Xieyue, putra mahkota Kerajaan Qingzhou, kakak Bai Feng Xi/ Feng Xi Yun.
- Du Zhiguo sebagai Raja Da Dong, Raja Chun Xi, kakak Permaisuri Yige.
- Yi Da Qian sebagai Pangeran Jing Yan, putra mahkota Raja Da Dong.
- An Yuexi sebagai Hua Chunran, putri Raja Youzhou, istri Pangeran Huang Chao.
Masih pusing ya bacain namanya yang mirip-mirip? Ya emang mending nonton aja seriesnya. Nanti pasti ngerti sendiri. Jangan lupa baca dulu review ini sampai habis biar enggak bingung pas nontonnya. Hehehe.
Sinopsis Who Rules the World
Dunia (Tiongkok) dalam kisah ini dibagi menjadi tujuh negara bagian yang semuanya dipimpin oleh raja. Sekilas mirip sama keberadaan raja-raja dan sultan-sultan di Indonesia tempo doeloe ya. Jadi, ada tujuh raja memimpin tujuh kerajaan, yaitu:
- Kerajaan Dong (raja tertinggi)
- Kerajaan Yangzhou
- Kerajaan Jizhou
- Kerajaan Qingzhou
- Kerajaan Youzhou
- Kerajaan Shangzhou
- Kerajaan Beizhou.
Raja Dong merupakan pimpinan tertinggi karena memiliki Plat Xuanji, semacam stempel kerajaan. Semua raja tunduk pada pemegang plat tersebut. Raja Dong ini mirip Hayam Wuruk-nya Indonesia lah ya, yang memimpin Kerajaan Majapahit.
Sayang keputusan Raja Dong untuk membagi negaranya menjadi tujuh negara bagian salah. Pemisahan kekuasaan dengan mengizinkan masing-masing negara bagian membentuk kerajaan sendiri justru membuat posisi Raja Dong lemah.
Setelah Raja Dong meninggal dan putranya, Pangeran Chun Xi naik tahta, keenam negara bagian tumbuh dengan politik sendiri sendiri. Niat memberontak mereka mulai bangkit. Perintah dan titah Raja Dong banyak yang diabaikan, terkesan tidak diacuhkan.
Kerajaan Yangzhou bertumbuh paling pesat dan makin kuat, bahkan mengalahkan Kerajaan Dong sendiri. Demi meredam pemberontakan, Raja Dong mengikat Kerajaan Yangzhou dengan pernikahan. Dia menikahkan putrinya, Putri Yige dengan anak Raja Yangzhou.
Dari pernikahan keduanya lahirlah seorang putra bernama Feng Lan Xi. Sayangnya Putri Yige meninggal dunia karena diracun oleh Selir Bai Li yang kemudian naik posisi menjadi permaisuri.
Kematian Permaisuri Yige membuat posisi Kerajaan Dong kian lemah. Ditambah lagi Feng Lan Xi sebagai putra mahkota yang masih memiliki darah Raja Dong dicap tidak bisa menjadi raja karena kondisi fisiknya lemah dan penyakitan.
Pangeran Chun Xi naik tahta menjadi Raja Da Dong berikutnya. Dia menyusun taktik dengan menyiarkan kabar bahwa Plat Xuanji hilang. Beliau menitahkan raja-raja di seluruh negara bagian untuk menangkap pencuri plat tersebut.
Keenam raja di negara bagian tiba-tiba tergiur kekuasaan untuk memiliki Plat Xuanji. Pasalnya siapa pun yang memegang plat tersebut akan menjadi pemimpin dunia. Mulailah mereka saling membunuh satu sama lain.
Hei Feng Xi dan Bai Feng Xi
Di tengah hiruk pikuk masa itu tersohor dua pendekar hebat di dunia persilatan. Mereka adalah Hei Feng Xi dan Bai Feng Xi.
Hei Feng Xi adalah pendekar pria, pemilik sekaligus pimpinan Pavilun Air Yinquan. Bisa dibilang ini organisasi mata-mata terhebat di dunia. Tidak ada rahasia yang tidak diketahuinya. Bai Feng Xi adalah pendekar wanita dari perguruan silat atau Sekte Tianshuang.
Sepuluh tahun terakhir Hei Feng Xi dan Bai Feng Xi terus bertarung demi reputasi. Mereka berebut siapa menjadi nomor satu di antara keduanya. Namun, ada keanehan di sini.
Hei Feng Xi aslinya tipe pendekar yang enggak suka berhubungan dan enggak suka cari gara-gara dengan orang lain. Tapi kok setiap kali Bai Feng Xi ngajak dia bertarung, dia selalu mau dan menerima tantangan itu?
Masyarakat dunia persilatan sampai-sampai bilang, di mana ada Hei Feng Xi, di situ pasti ada Bai Feng Xi, juga sebaliknya. Hei Feng Xi terkenal dengan Jurus Kegelapan Dunia, sedang Bai Feng Xi terkenal dengan Jurus Desingan Phoenix yang sama-sama tak terkalahkan.
Kedua pendekar ini juga saling menyembunyikan rahasia besar satu sama lain. Hei Feng Xi sesungguhnya adalah Feng Lan Xi, putra Raja Yangzhou. Dia aslinya kuat, jago ilmu bela diri, dan sangat cerdas.
Feng Lan Xi berpura-pura lemah supaya tidak ada yang mengusiknya di kerajaan. Maklum, masa itu cara seorang pangeran bisa menjadi putra mahkota untuk menggantikan raja adalah lewat kudeta, yaitu membunuh saudara-saudaranya sendiri. Feng Ju, putra ketiga Raja Yangzhou, adik tiri Feng Lan Xi sangat ambisius menjadi putra mahkota.
Bai Feng Xi sesungguhnya adalah Feng Xi Yun, putri Raja Qingzhou. FYI, Kerajaan Qingzhou satu-satunya kerajaan yang aslinya dipimpin seorang ratu. Takdir kelak membuat Feng Xi Yun mengikuti jejak mendiang ibunya menjadi Ratu Kerajaan Qingzhou.
Meski kedua pendekar ini memiliki darah kerajaan, mereka sama sekali enggak tertarik dengan kehebohan yang terjadi terkait Plat Xuanji. Hanya saja secara tidak sengaja mereka terjebak dalam drama di dalamnya.
Mula-mulai Bai Feng Xi berinisiatif menyelamatkan Jenderal Lie Feng alias Yan Yingzhou. Dia adalah pimpinan jenderal perang dari Kerajaan Jizhou.
Jenderal Lie Feng tengah dikejar dan dikeroyok massa karena membawa Plat Xuanji sampai hampir mati. Bai Feng Xi menyelamatkan Lie Feng, tapi bukan karena ingin memiliki Plat Xuanji, melainkan karena Sang Jenderal pada masa lalu terkenal sangat memprioritaskan keselamatan rakyat di masa perang.
Sayangnya Plat Xuanji yang dibawa Jenderal Lie Feng satu dari beberapa plat palsu yang sengaja disebarkan Raja Da Dong untuk membuat enam negara bagian saling memusuhi dan untuk mengetahui siapa kawan dan siapa lawan.
Nyawa Bai Feng Xi terancam karena seluruh dunia tahu mendiang Jenderal Lie Feng menitipkan plat palsu yang dianggap asli itu padanya. Dia menjadi buruan seluruh pimpinan negara bagian, buruan Sekte Duanhun yang misterius, bahkan kelompok penjahat berisi enam dari 10 Raja Pengadilan Neraka juga ingin membunuhnya.
Hei Feng Xi yang sedari awal udah kelihatan banget jatuh cinta sama Bai Feng Xi mau enggak mau terlibat dalam intrik ini. Dia ingin melindungi Bai Feng Xi.
Keduanya lalu berkelana untuk mengurai benang kusut itu satu per satu dan menemukan dalang di balik semua ‘kiamat kecil’ yang ditimbulkan akibat hilangnya Plat Xuanji. Pada satu titik Bai Feng Xi akhirnya mengetahui rahasia Hei Feng Xi, bahwa Hei Feng Xi adalah putra dari Raja Yangzhou. Namun, Hei Feng Xi tidak tahu rahasia Bai Feng Xi hingga beberapa episode terakhir.
Ambisi Pangeran Huang Chou
Huang Chou adalah Pangeran Jizhou. Karakternya mengingatkan saya pada Patih Gajah Mada yang mengucap Sumpah Palapa untuk menyatukan Nusantara di bawah panji Majapahit. Huang Chou juga bersumpah untuk menyatukan ketujuh negara bagian di bawah panji Jizhou.
Dia tahu peperangan satu hal tak terelakkan jika ingin menyatukan dunia. Namun, kelak jika dirinya berhasil mengendalikan semuanya, dia berjanji akan melindungi rakyat yang tidak bersalah.
Inilah alasan Pangeran Huang Chou begitu berambisi memiliki Plat Xuanji, bahkan sampai merelakan jenderal terkuatnya untuk mati di medan perang.
Salah satu langkah Huang Chou untuk memuluskan rencananya adalah menikahi Putri Hua Chunran, anak dari Raja Youzhou. Jizhou satu-satunya kerajaan yang bertahan sampai akhir dan berhadapan langsung dengan Kerajan Yangzhou yang telah bersatu dengan Kerajaan Qingzhou lewat pernikahan Feng Lan Xi (Hei Feng Xi) dan Feng Xi Yun (Bai Feng Xi).
Rahasia Keluarga Yu
Perang Chongde salah satu catatan bersejarah bagi Negara Dong sebelum raja memecah kekuasaannya menjadi tujuh bagian. Ratusan tahun lalu ada pasukan yang tiba-tiba menyerang Negara Dong dan hampir menghancurkan negara tersebut. Nama pasukan ini adalah Juxu.
Juxu berasal dari kata Qiongqiong Juxu. Ini adalah pasukan elit yang dibentuk tiga keluarga besar untuk menghancurkan kekuasaan Negara Dong demi membentuk dinasti baru.
Di mana ada Juxu, sudah pasti ada Qiongqiong. Qiongqiong adalah pemimpin dari Juxu. Nah, Keluarga Yu adalah Qiongqiong tersebut.
Setelah Perang Chongde berakhir, ketiga keluarga besar ini mendapat kutukan darah karena Plat Xuanji. Leluhur dan seluruh keturunan Keluarga Yu tidak dapat hidup lebih dari 30 tahun.
Sejak itu semua keturunan Keluarga Yu bertekad menghancurkan Negara Dong, menguasai Plat Xuanji, dan mendirikan dinasti baru dengan membentuk lagi Pasukan Juxu. Jika dua hal pertama tercapai, mereka bisa mematahkan kutukan darah dan menjadi raja untuk dinasti baru.
Yu Wuyuan adalah keturunan terakhir Keluarga Yu yang selamat dari pembantaian atas perintah Raja Dong. Dialah yang menjadi biang kerok seluruh peristiwa yang terjadi dalam cerita.
Demi membangun kembali Pasukan Juxu, Yu Wuyuan diam-diam menyingkirkan empat keluarga, yaitu:
- Keluarga Han, demi merebut kitab obat rahasia.
- Keluarga Tie, demi merebut kitab besi untuk memproduksi senjata-senjata mematikan.
- Sekte Xuanyuan, demi merebut kitab formasi pasukan untuk strategi perang.
- Keluarga Ma, demi merebut kitab strategi mengendalikan kuda untuk kendaraan perang.
Empat kitab di atas diperlukan untuk membangkitkan Pasukan Juxu. Yu Wu Yuan sendiri membutuhkan dua hal lagi untuk mematikan kutukan darahnya, yaitu Plat Xuanji dan Jurus Lanyin Biyue.
Ajaran Lanyin dan Biyue
Peramal terhebat dunia persilatan, Yue Qingyan pernah meramalkan empat pendekar terhebat yang bisa menguasai dunia. Nama mereka secara berurutan adalah Yu Wu Yuan (si tenang), Feng Lan Xi (si elegan), Huang Chou (si arogan), dan Hei Feng Xi (si misterius). Dua dari empat nama di atas dimiliki satu orang. Hei Feng Xi dan Feng Lan Xi adalah orang sama.
Dunia persilatan juga mengenal dua master atau guru silat hebat bernama Master Taiyin dan Master Taijin. Suatu hari Master Taiyin mengirim kabar untuk seluruh pendekar bahwa dia ingin mencari orang hebat untuk mewarisi Ajaran Lanyin dan Biyue. Semua orang dari kerajaan dan dunia persilatan, termasuk Huang Chou dan Yu Wu Yuan mengikuti sayembara ini.
Ceritanya Bai Feng Xi terpaksa datang ke Gunung Wu, kediaman Master Taiyin. Namun, tujuannya bukan untuk Ajaran Lanyin dan Biyue, melainkan menemukan gurunya, Bai Jiande yang dikabarkan hilang di sana.
Master Taiyin dikenal sebagai guru silat yang penuh teka-teki. Tidak sembarang orang bisa menerobos kediamannya yang penuh jebakan. Dalam misi tersebut, Yu Wu Yuan sengaja memicu gempa lokal di Gunung Wu supaya Bai Feng Xi yang sedang berada di lokasi sama terjebak di dalamnya.
Kabar runtuhnya Gunung Wu membuat Hei Feng Xi sangat khawatir dan akhirnya menyusul kekasih hati ke lokasi. Itulah awal mula Bai Feng Xi dan Hei Feng Xi bekerja sama untuk bisa menemui Master Taiyin dan menemukan Bai Jiande.
Pasangan kekasih ini satu-satunya yang bisa menerobos Formasi Enam Trigram, memecahkan misteri papan catur Master Taiyin, dan menerima masing-masingnya Ajaran Lanyin dan Biyue.
Jurus Lanyin Biyue dinobatkan sebagai jurus silat terhebat di dunia. Wajar saja semua orang ingin mewarisinya.
Posisi Hei Feng Xi dan Bai Feng Xi semakin kuat setelah keduanya mewarisi ajaran ini. Jurus ini juga yang menyelamatkan Bai Feng Xi saat sekarat dan hampir mati, serta mengembalikan tenaga dalam Hei Feng Xi yang hilang akibat minum Arak Pemutusan yang diberikan Raja Yangzhou.
Gimana endingnya? Yang jelas pasti happy ending dong. Sinopsis di atas udah full spoiler loh. Semoga kamu makin penasaran sama cerita lengkapnya.
Review Who Rules the World
Enggak seperti kebanyakan drama wuxia lainnya, Who Rules the World tidak diadaptasi dari cerita-cerita sejarah atau dinasti kerajaan Tiongkok. Plotnya pure unik sendiri, lebih kepada permainan teka-teki, adegan-adegan silat yang bikin deg-degan, romansa yang manis dua pemeran utama, sisipan humor segar ala Zhao Lu Si, sehingga penonton lebih mudah mengikuti jalan ceritanya.
Saya merasakan ada vibe Legend of Fei di cerita ini. Bai Feng Xi mengingatkan saya pada Zhou Fei, pendekar wanita yang hebat, jago pedang, dan masih muda. Hei Feng Xi mengingatkan saya pada Xiao Chao alias Xie Yun, pangeran yang gagal menjadi putra mahkota karena dinastinya digulingkan dan fisiknya lemah karena terkena Racun Lopseed.
Bedanya adalah Legend of Fei berlatar belakang cerita sekitar 20 tahun setelah kekacauan perang era Dinasti Utara-Selatan (Dinasti Nanbei) yang faktanya benar-benar ada dalam sejarah. Jadi, waktu saya menulis review Legend of Fei, saya cukup pusing itu ngubek-ngubek fakta sejarahnya.
Apa sisi menarik Who Rules the World di mata saya?
1. Bai Feng Xi, mawar yang mematikan.
Kalian sadar enggak sih? Karakter Bai Feng Xi di Who Rules the World benar-benar mandiri. Dia tuh cantik, tapi bisa mematikan, persis kayak bunga mawar. Dia independent woman banget. Mungkin karena mewarisi darah Ratu Qingzhao ya.
Bai Feng Xi ini antikemapanan. Padahal dia adalah Putri Xi Yun yang dinobatkan sebagai wanita tercantik di dunia. Dia bisa aja senang-senang di istana sebagaimana putri raja pada umumnya (lihat aja Hua Chunran). Namun, dia malah memilih keluar dari istana, menyembunyikan identitas bangsawannya, dan belajar ilmu bela diri di Sekte Tianshuang.
Pendekar wanita ini tidak bergelimang harta. Dia berkelana tanpa membawa banyak uang. Kalau pun dia lagi banyak uang, dia pasti membagikannya untuk rakyat yang kelaparan. Mulia banget kamu say.
Sisi lain Bai Feng Xi yang bikin saya salut adalah semangatnya membuktikan bahwa perempuan tidak mutlak selalu berada di bawah laki-laki. Setiap bertemu dengan pendekar yang disebut-sebut nomor satu atau paling hebat, Bai Feng Xi bersemangat menguji kehebatan orang tersebut. Tujuannya menantang orang tersebut bukan cari musuh, melainkan menguji sampai sejauh mana kemampuannya pribadi.
2. Dua karakter Yang Yang
Salut saya untuk Yang Yang karena sukses memerankan dua karakter sekaligus. Di satu sisi dia harus menjadi Hei Feng Xi yang tak terkalahkan, yang sangar, yang banyak akalnya, yang tampan dan percaya diri. Di sisi lain dia harus menjadi Pangeran Feng Lan Xi yang lemah, penyakitan, dan terus berpura-pura sekarat di depan raja.
Secara tampilan keduanya juga berbeda. Hei Feng Xi lebih sering pakai baju gelap, seperti abu-abu dan hitam, sampai-sampai dia dipanggil ‘rubah hitam’ oleh Bai Feng Xi. Feng Lan Xi lebih sering pakai baju-baju cerah, khususnya putih dan biru saat menjadi pangeran di kerajaan.
3. Scene silat paripurna
Sampai detik ini belum ada film atau drama silat yang bisa ngalahin drama wuxia Cina, bahkan drama-drama sageuk Korea sekali pun. Saya aja heran, kok bisa ya mereka lagi silat, tapi kayak lagi menari. Indaaah banget, tapi tahu-tahu udah nebas leher orang, udah nusuk orang sampai mati, dan sebagainya.
Scene favorit saya tentu saja langsung episode-1. Pertarungan silat antara Jenderal Liefeng dan Bai Feng Xi melawan sekelompok penjahat di hutan bambu keren banget.
Scene lain yang saya suka ada di episode-6. Bai Feng Xi melawan enam dari 10 Raja Pengadilan Neraka seorang diri. Dia berhasil membunuh dua di antaranya.
Jurus Desingan Phoenix dari selendang dan baju Bai Feng Xi benar-benar keren. Dia bahkan hanya tergores sedikit doang saat menghajar semuanya. Badass!
Ada lagi adegan di episode sama, di mana Hei Feng Xi membunuh dua penjahat yang telah membuat bekas luka di tubuh dan pakaian Bai Feng Xi. Cuma pakai jurus kipasnya saja, udah mati itu semua. So sweet.
4. Support kesetaraan gender
Bai Feng Xi terpaksa naik tahta menjadi Ratu Qingzhou sebab kakak laki-lakinya yang merupakan putra mahkota meninggal dunia di medan perang. Dia menyusun strategi perang, bahkan berada di garis pertama saat pertempuran.
Who Rules the World adalah drama Cina yang men-support penuh kesetaraan gender. Pada episode-38 ada dialog antara Feng Lan Xi dengan ayahnya, Raja Yangzhao.
Raja Yangzhao bertanya, jika Feng Lan Xi menikahi Bai Feng Xi, apakah si perempuan menikah dengan identitas ratu yang mengabdi penuh pada suaminya yang merupakan putra mahkota? Atau, apakah si perempuan menggunakan identitas ratunya untuk menarik Feng Lan Xi tunduk di bawah aturan menantu Kerajaan Qingzhou?
Feng Lan Xi menjawab dia menikahi Bai Feng Xi karena cinta, bukan ikatan politik. Kelak dia tetap mempersilakan istrinya menjadi ratu di Qingzhou. Caranya, Feng Lan Xi akan membentuk aliansi nasional antara Qingzhou dan Yangzhou.
5. Akting romantis Yang Yang dan Zhao Lu Si
Sebetulnya banyak banget adegan romantis antara Yang Yang dan Zhao Lu Si. Namun, saya paling suka scene di episode-32. Itu menurut saya adegan paling romantis antara Hei Feng Xi dan Bai Feng Xi.
Bai Feng Xi hampir mati setelah terkena tusukan pedang Bai Langhua. Kamu bisa lihat gimana frustasinya Hei Feng Xi ingin menyembuhkan Bai Feng Xi di sini.
Kali kedua Bai Feng Xi berada di jurang kematian muncul pada episode-40 alias episode terakhir. Hei Feng Xi meminta bantuan pada Master Tianji. Dia merelakan separuh nyawanya untuk diberikan pada Bai Feng Xi lewat Jurus Pengubah Hidup Dewa Salju.
Akibatnya Hei Feng Xi hanya bisa hidup 10 tahun lagi. Seluruh rambutnya memutih, persis kayak Yoko saat menyelamatkan Bibi Lung di serial Pendekar Rajawali.
Who Rules the World mungkin enggak seistimewa drama wuxia lainnya, tetapi serial ini cocok banget ditonton kamu yang perdana coba nonton drama wuxia. Soalnya kamu enggak perlu ngorek-ngorek sejarah terlalu dalam, just enjoy the movie. Ceritanya mudah diikuti, skrip dialognya bagus, plus sinematografinya keren pisan. Serial ini enggak murahan dan enggak low budget.
So, thank you buat kamu yang udah baca review ini sampai selesai. Semoga kamu suka. Udah nonton dramanya belum? Share komen di kolom bawah dong. Terima kasih ya.
Leave a Comment