Pulang adalah web series 2022 yang tayang di aplikasi menonton Vidio. Serial drama keluarga ini diproduksi Amadeus Sinemagna dan Moviesta Pictures.
Arinta Dewinda (36 tahun) seorang perempuan sukses, putri tunggal dari pasangan Bapak Rahmat dan Ibu Intan. Sejak remaja Dewi bercita-cita kuliah dan bekerja di luar negeri, yaitu Kanada.
Pada puncak kariernya di negeri yang dijuluki the Great White North itu, Dewi divonis mengidap penyakit langka, yaitu Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD). Dokter memvonis masa hidupnya hanya tersisa 18 bulan lagi. Dokter juga menyarankan Dewi menghabiskan sisa waktunya bersama orang-orang tersayang.
Takdir hidup membawa Dewi pulang ke Indonesia. Dewi berusaha berdamai dengan masa lalunya, belajar memaafkan diri sendiri, juga sang ayah yang sebelumnya telah membuat hati Dewi dan ibunya terluka. Sesampainya di Yogyakarta, betapa terkejutnya Dewi mendapati sang ayah sudah tak mengenalnya lagi karena menderita alzheimer.
Seringkali hidup dibelokkan oleh hal-hal yang tak pernah kita pikirkan sebelumnya. Hal-hal yang akhirnya membuat kita menyadari betapa hidup adalah tentang pergi dan pulang.
Saya, Arinta Dewinda akan kembali pulang ke rumah, pulang menemui rindu, pulang untuk memaafkan.
Arinta Dewinda
Serial enam episode dengan durasi rata-rata 42 menit per episode ini layak dinobatkan sebagai web series keluarga terbaik 2022. Sergi Sutanto berperan sebagai sutradara, sedangkan Nataya Bagya dan Monty Tiwa sebagai penulis cerita.
Berikut adalah para pemeran utama dan pendukung Vidio Original Series Pulang.
- Della Dartyan sebagai Arinta Dewinda Soedibyo(Dewi).
- Rangga Nattra sebagai Tama, kekasih Dewi.
- Cok Simbara sebagai Rahmat Soedibyo, ayah Dewi.
- Ira Wibowo sebagai Intan Soedibyo, ibu Dewi.
- Dwi Sasono sebagai Satrio Soedibyo atau Om Yoyo, adik Pak Rahmat, omnya Dewi.
- Eka Nusa Pertiwi sebagai Inneke, istri siri Pak Rahmat.
- Aradhana sebagai Kemal, anak Pak Rahmat dan Inneke.
- Putri Ayudya sebagai Nungki, perawat Pak Rahmat.
- Laura Theux sebagai Reina, kekasih Tama.
Sinopsis Vidio Original Series Pulang
Serial Pulang disajikan dengan cara unik. Setiap episode menceritakan tokoh-tokoh utama dalam cerita, mulai dari Pak Rahmat dan Bu Rahmat, Dewi, Tama, Nungki, dan Satrio. Namun, jalan ceritanya saling berkaitan dan ada benang merahnya.
Sesuai judul, masing-masing tokoh mendefinisikan arti kata ‘pulang’ berdasarkan jalan hidup mereka.
Episode 1: Pulang
Kicauan kedasi terus terdengar di rumah Keluarga Soedibyo tepat di hari ulang tahun pernikahan orang tua Dewi. Intan Soedibyo, ibunya Dewi mulai resah dengan suara burung yang dikenal masyarakat Jawa sebagai pembawa petaka itu.
Dewi mencoba menenangkan sang ibu supaya tidak terlalu percaya sama mitos. Namun, siapa sangka kedasi yang menghampiri rumah keluarga Pak Rahmat benar-benar membawa kabar buruk bagi mereka.
Wanita bernama Inneke dan seorang anak bernama Kemal datang di tengah perayaan berlangsung. Keduanya memperkenalkan diri sebagai istri siri dan anak dari Pak Rahmat.
Seketika acara keluarga yang tadinya suka berubah duka. Itu pertama kalinya Intan mendapati suaminya ternyata menikah lagi dengan perempuan yang dahulu pernah menjadi rekan kerja (vendor) di perusahaannya.
Pak Rahmat ternyata berselingkuh dan mempunyai anak dari hasil hubungan gelapnya bersama Inneke. Rahasia yang dia simpan rapi selama bertahun-tahun akhirnya terbongkar.
Sejak itu pandangan Dewi tentang pernikahan berubah seketika. Padahal sebelumnya Pak Rahmat dan Ibu Intan terus mendorong putri semata wayang mereka yang telah beranjak 36 tahun itu untuk segera menikah.
Dewi memiliki kekasih bernama Tama. Keduanya sudah berpacaran selama tujuh tahun. Tadinya di hari ulang tahun pernikahan Pak Rahmat dan Ibu Intan, Tama berencana melamar Dewi. Namun, karena kejadian tersebut, Dewi menolak lamaran Tama dan tak lagi percaya dengan yang namanya ikatan suci pernikahan.
Dewi menegur ayahnya habis-habisan. Namun, sang ibu tetap sabar dan terlihat tegar mendengar penjelasan suaminya.
Pak Rahmat memilih meninggalkan rumah dan keluarganya demi Inneke dan Kemal. Dewi kecewa dan memutuskan pergi dari Yogyakarta. Dia menerima tawaran menjadi country manager perusahaan tempatnya bekerja di Kanada.
Sesampainya di Negeri Pecahan Es itu, Dewi benar-benar memutus semua jalur komunikasi dengan keluarga. Dia merahasiakan alamat apartemennya, merahasiakan alamat kantornya, mengganti nomor teleponnya, sehingga tak seorang pun bisa menghubunginya.
Dewi menyibukkan diri untuk melupakan rasa perih yang dibawa dari Tanah Air, tentang pengkhianatan sang ayah dan keputusannya menolak lamaran Tama. Hingga suatu hari dia mendapat kabar sang ibu meninggal dunia.
Dewi terbang ke Indonesia menghadiri pemakaman ibunya. Kedatangannya tak lama. Dia sama sekali tak menyapa, juga tak berpamitan dengan sang ayah yang jelas-jelas berada di depan matanya.
Episode 2: Aldo
Episode kedua ini menceritakan kehidupan Dewi di masa remaja. Dewi ternyata salah satu kembang sekolah. Parasnya ayu, membuat banyak pemuda jatuh cinta, salah satunya Aldo yang notabene adalah adik kelasnya. Dewi duduk di kelas 12, sedangkan Aldo di kelas 11.
Perbedaan sekolah, kelas, dan usia tak menghalangi dua sejoli ini jatuh cinta. Mereka berpacaran, cinta monyet, dan dikenal sebagai pasangan yang sama-sama pintar.
Suatu hari Aldo mendapat beasiswa pertukaran pelajar SMA ke Kanada selama setahun. Dewi yang tak lama lagi akan mengikuti ujian nasional berusaha sebaik mungkin mencari akses beasiswa kuliah ke Kanada supaya bisa menemani Aldo setahun di sana.
Namanya juga remaja, gak pikir panjang, kadang mengabaikan logika. Pak Rahmat menentang keras rencana Dewi terbang ke Kanada dan mengharuskan Dewi melanjutkan kuliah di UGM.
Gadis cantik berambut sebahu itu murka. Dia protes pada sang ayah dengan cara minggat dari rumah. Namun, yang namanya orang tua pasti lebih pintar dari anaknya. Pak Rahmat mengandalkan sahabatnya yang juga polisi untuk menemukan Dewi.
Dengarkan ibu, Kanada itu tidak akan pergi kemana-mana. Tapi kalau kamu ke sana demi mengejar cinta, rasanya belum tepat. Pergilah ke sana karena tempat itu yang terbaik untuk masa depanmu.
Ibu Intan Soedibyo
Saat pelariannya gagal, Dewi berkata pada ibunya, hari itu dia mau pulang karena sayang pada sang ibu, bukan sang ayah. Mulai hari itu Dewi bilang, sekiranya suatu hari nanti dia berhasil ke Kanada, dia tak akan mau pulang, kecuali ibunya meminta.
Pokoknya kalau Dewi sampai berhasil ke Kanada, Dewi gak mau pulang. Cuma ibu yang bisa bikin Dewi pulang.
Arinta Dewinda (17 tahun)
Benar kata orang, ucapan adalah doa. Kurang dari 20 tahun kemudian cuma Ibu Intan yang bisa membuat Dewi pulang. Akan tetapi kepulangan Dewi tersebut untuk menghadiri pemakaman ibunya yang meninggal dunia karena kanker paru-paru stadium empat.
Episode 3: Tama
Tama benar-benar layak jadi calon menantu idaman emak-emak se-Republik Indonesia. Ternyata ada ya, cowok kayak gini. Setia sekali, amanah, dan sangat sabar. Pribadinya berbanding terbalik dengan Dewi yang keras.
Tama awalnya memilih setia menunggu Dewi. Namun, ketika dia hendak mempertanyakan lagi hati Dewi usai pemakaman Ibu Intan, gadis itu justru meminta Tama melupakannya dan mencari perempuan lain yang lebih baik.
Pada satu titik Tama mencoba melupakan Dewi. Saat itulah muncul Reina, sekretaris Tama di kantor yang menaruh hati padanya. Reina sangat baik, perhatian, dan sempat membuat Tama simpati, bahkan membuka hati hingga tiga tahun mereka pacaran.
Kehadiran Reina sesaat mengukir senyum Tama, mengisi hatinya yang kosong setelah ditinggal Dewi. Sayangnya selama tiga tahun itu pula Tama tak sekalipun mengenalkan Reina pada kedua orang tuanya. Hal itu membuat Reina mempertanyakan keseriusan Tama memandang hubungan mereka.
Aku salah langkah pak. Aku pikir dengan meninggalnya Tante Intan, Dewi akan pulang, tapi ternyata salah, aku bukan tempat pulangnya. Lalu, aku dekat dengan seseorang. Hobi kita sama, musik kita sama, tapi bukan Dewi orangnya, pak.
Tama
Suatu hari Reina mendapati kotak cicin kawin yang sempat diberikan Tama untuk Dewi. Reina tahu cincin itu bukan untuknya, sebab dibuat 2017, setahun sebelum Reina melamar kerja di kantor itu.
Tidak adil untukmu bersaing, sangat tidak adil. Aku minta maaf, Rei. Tidak ada niatan aku melakukan ini. Aku bingung, Rei. Aku juga tidak tahu. Aku masih menanti jawaban atas apa yang aku tunggu.
Tama
Orang bilang, jodoh tak kemana. Begitu Reina meninggalkan Tama dan keduanya berpisah baik-baik, Om Yoyo mengabarkan Dewi pulang.
Episode 4: Nungki
Nungki memutuskan menjadi perawat dan berkuliah di STIKES Husada Yogyakarta. Tujuan hidupnya membuat eyang putrinya yang demensia, serta semua eyang-eyang di Yogyakarta tersenyum dan tidak kesepian sampai obat untuk penyakit pikun ditemukan.
Setelah lulus, Nungki bekerja di Yayasan Sedoyo Rahayu. Dia bekerja sebagai perawat atau caregiver untuk orang-orang tua. Di yayasan itu pula Nungki berkenalan dengan Farhan yang kemudian menjadi tunangannya.
Takdir berkata lain. Orang tua Nungki meninggal dunia karena kecelakaan mobil dan kebetulan Farhan sendiri yang menyetir mobil itu dalam kondisi mengantuk. Nungki butuh waktu untuk bisa menerima suratan Tuhan untuknya.
Farhan dan Nungki berpisah karena orang tua Farhan terus mendesak Farhan segera menikah, sedangkan Nungki belum siap berdamai dengan hatinya. Nungki merelakan Farhan, sekaligus memaafkannya.
Takdir membawa Nungki bertemu Satrio. Satrio mendapat rekomendasi dari sahabatnya agar mencari Nungki untuk merawat kakaknya, Pak Rahmat yang alzheimer. Kebetulan Nungki adalah perawat yang pernah menjaga orang tua sahabatnya Satrio.
Memang benar, hubungan Satrio dan Nungki dalam series ini digambarkan sebagai atasan dan bawahan. Namun, bahasa tubuh keduanya menunjukkan hal berbeda, di mana Satrio menaruh hati dan simpati pada kepribadian Nungki.
Episode 5: Satrio
Satrio anak ragil (anak bungsu) dari empat bersaudara. Sosoknya penyabar dan pelindung keluarga. Dia mempunyai tiga kakak laki-laki, salah satunya Rahmat Soedibyo. Nah, selama ini Satrio tinggal di rumah Pak Rahmat dan akrab dengan Ibu Intan juga Dewi.
Satrio juga satu-satunya orang yang mengetahui rahasia pernikahan siri Pak Rahmat. Setelah Dewi mengusir Pak Rahmat, Satrio tetap tinggal menjaga Ibu Intan di rumah karena diamanahi sang kakak.
Selepas Pak Rahmat divonis alzheimer, kedua saudara laki-lakinya berusaha menjual rumah milik Rahmat. Mereka membujuk Satrio untuk mau bekerja sama. Namun, Satrio berbeda dengan kedua masnya yang rakus akan harta.
Satrio berusaha menggagalkan rencana kedua masnya dengan mempercepat proses pemindahan kepemilikan rumah dari nama Pak Rahmat menjadi atas nama Dewi.
Episode kelima ini juga menceritakan kisah cinta Yoyo yang terus gagal karena perbedaan tujuan hidup. Salah satu kekasihnya mengajak Yoyo pindah ke Jakarta, tetapi Yoyo tidak bisa. Ada juga yang memutuskan hubungan dengan Yoyo setelah tahu Yoyo tinggal bersama masnya yang alzheimer.
Episode 6: Rumah
Dewi terus berusaha mendekatkan diri pada ayahnya yang sudah pikun. Setiap hari Dewi menemani Pak Rahmat jalan pagi, menyuapinya makan, menemaninya main catur, dan sebagainya.
Tak sekali dua kali Dewi menangis menyesali kesalahannya di masa lalu. Dia ingin memutar waktu agar bisa minta maaf pada ibu dan bapaknya atas keegoisannya.
Tama sedih tak terperi mengetahui Dewi sakit dan waktunya hanya tersisa 1,5 tahun lagi. Namun, Tama ikhlas menerima dan memutuskan setia menemani Dewi saat susah dan senang.
Arinta Dewinda, izinkan aku buat mendampingimu selama izin Gusti Allah.
Tama
Duh, merinding karena happy ending. Beberapa detik di Hari Raya Idul Fitri, saat Dewi sekeluarga makan bersama, Pak Rahmat bisa mengingat Dewi meski sejenak. Momen bahagia itu dimanfaatkan Dewi untuk meminta maaf kepada ayahnya dan menyampaikan betapa sayang dia pada sang ayah.
Review Vidio Original Series Pulang
Benar-benar dah ini, Vidio Original Series Pulang sukses menguras air mata, menyentuh hati terdalam, mengajarkan banyak petuah kehidupan, dan menyadarkan kita sebagai anak yang kadang masih suka egois menghadapi orang tua.
Memang benar, maaf tak semudah kata. Namun, jika orang tua saja ikhlas merelakan hidupnya untuk anak-anaknya, mengapa kita sebagai anak tak bisa memaafkan kesalahan orang tua, terlepas sedalam apapun luka pernah mereka goreskan di hati kita.
Apa itu Creutzfeldt-Jakob Disease?
Pada episode pertama dokter memberi tahu Dewi menderita CJD. Penyakit ini sampai sekarang belum ada obatnya, tetapi perkembangannya bisa diperlambat dengan obat-obatan.
Sebagian kita mungkin gak familiar sama CJD, tapi pastinya banyak yang tahu atau minimal pernah mendengar yang namanya penyakit sapi gila. Ya kan?
Penyakit ini tidak menular dari manusia ke manusia, melainkan hewan ke manusia. Seseorang yang terkena CJD bisa disebabkan mengonsumsi daging sapi yang terjangkit penyakit serupa.
Selain dari hewan, seseorang bisa mengidap CJD jika diturunkan secara genetik oleh raong tua. Namun, dalam beberapa kasus ada juga orang yang dalam keluarganya tidak ada riwayat CJD, tiba-tiba didiagnosis CJD. Saya rasa Dewi ada di kategori terakhir ini.
Penyakit CJD sangat progresif dan fatal karena bisa menyebabkan kematian dalam kurun satu tahun setelah gejalanya muncul. Dia menghancurkan sel-sel otak, kemudian menghasilkan lubang-lubang kecil di otak secara bertahap. Akibatnya penderita lama kelamaan akan lumpuh, atau tidak bisa mengontrol pergerakan tubuhnya, serta demensia.
Series bawang bertabur bintang
Serial Pulang tayang di bulan puasa. Setiap minggunya saya selalu menunggu episode terbaru. Web series ini bikin nostalgia saya waktu masih SMP, SMA di mana saya setiap sore setia menunggu sinetron-sinetron Ramadhan yang masih berkelas, sebelum serial-serial ikan terbang yang lebay bertaburan seperti sekarang ini.
Pulang itu series mengandung bawang dan bumbu samyang. Kalo kita nonton, makan, udah deh, mewek to the moon and back.
Suasana kebersamaan dalam Keluarga Soedibyo begitu terasa. Sosok Ibu Intan menggambarkan perempuan Jawa yang terkenal karena keanggunannya. Beliau lemah lembut, selalu berpikiran positif di setiap kondisi, dan mengajarkan hal sama pada putrinya.
Ibu Intan tipe istri yang menghindari konflik. Beliau memilih diam dan berpikir jernih, baru mengemukakan pendapat. Beliau memilih mengalah, bukan karena kalah dengan Pak Rahmat, melainkan karena tidak suka bertengkar dan bertikai dengan suami sendiri. Inilah kunci rumah tangganya tetap harmonis hingga puluhan tahun.
Vidio Original Series Pulang pokoknya bertabur bintang. Akting Cok Simbara dan Ira Wibowo sebagai pasangan suami istri cocok banget. Kedua artis senior ini, apalagi Om Cok, udah gak perlu diragukan lagi. Saya jadi kepikiran ini tukang castingnya, kok bisa-bisanya teringat buat ngajak Cok Simbara dan Ira Wibowo jadi pasangan ya. Saya juga baru perdana lihat Laura Theux ngomong pakai logat jawa yang passs banget.
Della sama Rangga juga cocok meranin pasangan yang masing-masingnya berpikiran dewasa. Gak ada yang terlalu bucin, tapi cinta mereka kuat kayak rotan. Soundtracknya kece badaiii.
Saya sebetulnya berharap lebih untuk Satrio dan Nungki, tapi porsi asmara mereka kurang banget di sini. Kenapa sih yang ngantar Nungki ke stasiun pas mudik Lebaran bukan Satrio? Kan mereka berdua bisa naik motor misalnya. Hahaha. Ngareppp.
Hati bukan arloji
Ketulusan Tama mendampingi Dewi di sisa hidupnya mengajarkan kita bahwa hati bukan arloji. Hati itu abadi.
Kadang pertemuan dan kebersamaan yang terlampau lama hanya menghasilkan sedikit cinta. Sebaliknya pertemuan dan kebersamaan singkat bisa mengubah segalanya.
Tidak peduli berapa lama waktu kita tersisa untuk bersama orang yang kita cintai, hati kita akan terus beresonansi. Resonansi itulah yang menghidupkan api cinta di hati kita, yang menyemangati kita untuk terus berjuang, dan yang memanggil kita untuk pulang. Ya, pulang ke hati orang-orang yang kita sayangi.
Leave a Comment