Review Vidio Original Series "The Circle" (Kenapa Gue)
Review Vidio Original Series "The Circle" (Kenapa Gue)

Kenapa gue? Demikian pertanyaan pertama web series pembuka 2022 yang saya tonton, Kenapa Gue? Serial yang tayang di aplikasi Vidio ini juga memunyai judul lain, the Circle.

Danu, seorang mahasiswa Universitas Adhikari tiba-tiba mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di kamarnya. Kejadian tersebut disaksikan LIVE seluruh temannya saat zoom meeting bersama Pak Bondan Susilo, dosen yang memimpin perkuliahan daring hari itu.

Saya tertarik menonton serial besutan sutradara Dom Dharmo ini karena tiga alasan. Pertama, salah satu pemainnya Abizar Alghifari, aktor muda sedang naik daun yang sukses menjadi pemeran utama di web series Jingga dan Senja.

Semua pemeran the Circle aktor dan aktris berbakat. Selain Agnes Naomi, ada juga Djenar Maesa Ayu yang merupakan putri dari penulis puisi dan buku terkenal berjudul Aku, yaitu Sjumandjaja. Itu loh, yang bukunya dibaca sama Cinta alias Dian Sastro di film Ada Apa dengan Cinta.

Kedua, vidio original series ini mengangkat isu perundungan (bullying) yang sangat kental saat ini. Mungkin gak banyak yang tahu bahwa Indonesia masuk ke dalam lima negara dengan kasus bullying tertinggi di dunia, selain Jepang, Kanada, Amerika Serikat, bahkan Finlandia yang dilabel salah satu negara dengan sistem pendidikan termaju.

Survei yang dilakukan Latitude News terhadap 40 negara ini menyoroti kasus cyber bullying di negara kita. Sebanyak 41 persen siswa sekolah di negara kita pernah mengalami bullying.

Indonesia salah satu negara pengguna Facebook dan Twitter terbesar di dunia. Nah, serial the Circle ini terkait dengan kasus cyber bullying yang dialami Danu.

Alasan terakhir saya tertarik menonton vidio original series ini karena total tayangnya cuma enam episode dengan durasi 35 menit per episode. Asik banget kan, gak bertele-tele ceritanya.

Dom Dharmo sendiri belum begitu familiar sebagai sutradara film atau serial. Namun, beliau sering menggarap sejumlah iklan brand besar di televisi, mulai dari Aqua, Polytron, Hitachi, sampai Pons.

Kita kenalan dulu dengan seluruh pemain vidio original series the Circle atau Kenapa Gue?

  • Alana diperankan Agnes Naomi
  • Timo diperankan Abizar Alghifari
  • Radit diperankan Omara Eteghlal
  • Fifi diperankan Aiyah Aqilah
  • Nora diperankan Susah Sameh
  • Danu diperankan Bisma Karisma
  • Rendi diperankan Angga Putra
  • Deny atau kakak Danu diperankan Revaldo Surya Permana
  • Ibu Nora diperankan Djenar Maesa Ayu
  • Pak Bondan Susilo diperankan Teuku Rifnu Wikana

Sinopsis the Circle

Kematian Danu bermula dari konspirasi lima sahabat yang membentuk grup chat online PerSEKUTuan Duniawi alias the Circle. Mereka adalah Alana, Timo, Radit, Fifi, dan Nora.

Kelimanya mahasiswa terkenal Universitas Adhikari dengan sisi gelap masing-masing. Timo misalnya, cowok ganteng, playboy, anak petinggi kepolisian, tetapi ternyata pecandu narkoba. Radit, mahasiswa rantau asal Padang, jago komputer, tetapi tujuannya kuliah demi membuktikan kepada orang tuanya bahwa dia lebih baik dari sang kakak.

Alana, mahasiswi yang dikenal paling pintar, cantik, introvert, tetapi menyimpan masa lalu kelam karena menyaksikan langsung kematian ibunya. Terakhir, Nora dan Fifi, dua mahasiswi tercantik di Universitas Adhikari yang memanfaatkan kelebihan mereka dengan menjadi ayam kampus.

Nora membutuhkan banyak uang demi membiayai pengobatan ibunya yang lumpuh dan sakit keras. Fifi menjadi simpanan om-om kaya karena gaya hidupnya glamor.

Sang dosen ternyata juga menyimpan problem sendiri. Pak Bondan sering menerima uang suap untuk mengerek nilai mahasiswa. Jasanya ini sering dimanfaatkan Timo dan Radit.

Alasan Pak Bondan melakukan hal tersebut untuk membiayai istri dan putri semata wayangnya yang hidup dalam bayang-bayang rentenir di kampung.

Setelah kematian Danu, kelima anggota the Circle tak bisa tidur tenang. Mereka saling menyalahkan satu sama lain karena telah merundung Danu sedemikian rupa semasa hidupnya.

Timo akhirnya meminta Radit untuk menghapus seluruh video bullying yang ada di laptopnya. The Circle melakukan perundungan tersebut gak cuma sama Danu, tetapi juga mahasiswa-mahasiswa pilihan mereka di kampus.

Radit menyayangkan jika benar video tersebut harus dihapus. Diam-diam dia memindahkan seluruh video ke dalam hardisk eksternal miliknya.

Danu puncaknya bunuh diri setelah video-video yang menampilkan dirinya tersebar di media sosial. Beberapa malam sebelumnya Danu diundang menghadiri pesta yang digelar di rumah Timo.

Danu tak menyangka jika dirinya akan dikerjai habis-habisan di pesta itu. Nora mencekoki Danu obat kuat sampai mabuk dan teler. Danu mulai bertingkah di luar kesadaran, hingga bertelanjang dada. Fifi bahkan menyentrum Danu dengan stunt gun sampai jatuh dalam kolam renang.

The Circle mengunggah semua video kehebohan Danu di Instagram menggunakan akun bodong. Akun tersebut dipegang oleh Radit.

Bullying yang diterima Danu bukan cuma malam itu saja. Di kampus, Danu kerap diperlakukan semena-mena.

Timo dan Radit pernah merekam video Danu sedang buang air besar di toilet kampus. Timo pernah menyiram Danu dengan air kencingnya. Candaan the Circle benar-benar kelewatan dan melanggar batas.

Sebetulnya Danu pernah melaporkan perundungan yang dia terima kepada Pak Bondan. Namun, sang dosen bukannya membela, justru melakukan hal sama terhadap Danu.

Setelah pemakaman Danu, sebuah akun Instagram @justicefordanu muncul. Satu per satu akun tersebut mengunggah video pelaku bullying Danu.

Tak berapa lama kemudian muncul sosok misterius yang mulai menghantui the Circle. Orang yang kerap mengenakan topeng tersebut memberi dua pilihan untuk kelima anggota the Circle, dibunuh atau mengakui dosa-dosa yang pernah mereka perbuat.

Salah satu ciri menandakan kedatangan sosok misterius tersebut adalah jaringan internet di rumah tiba-tiba mati. Korban pertama adalah Pak Bondan. Beliau meninggal dalam kondisi mengenaskan, yaitu dicekik dan mulutnya dipenuhi uang logam.

Nora adalah korban kedua. Saat sedang menawarkan ‘jasanya’ pada seorang klien di sebuah motel, sosok misterius itu datang dan memaksa Nora mengakui bullying yang dilakukannya terhadap Danu dengan cara LIVE di Instagram.

Sejak malam itu Nora menjadi public enemy seluruh mahasiswa di kampus, juga pengikutnya di Instagram dan Twitter.

Kelima anggota the Circle lantas saling menyalahkan. Mereka menyumpahi Nora membuat pengakuan tersebut. Mereka mulai saling menuduh pelaku sebenar adalah salah satu dari mereka. Radit orang yang paling dicurigai.

Beda lagi nasib Timo yang berakhir tragis. Timo menolak membuat pengakuan. Sosok misterius tersebut mendatangi Timo dalam kondisi sedang giting alias sakaw. Timo mati dibunuh dengan posisi sama, mulut dipenuhi uang koin.

Nora memutuskan keluar dari the Circle. Kini yang tersisa Cuma Alana, Fifi, dan Radit. Bagaimana nasib mereka? Siapa sosok misterius yang menuntut keadilan untuk Danu? Ketahui pelakunya dengan menonton web series Kenapa Gue? Di aplikasi Vidio.

Review the Circle

Lima menit pertama series ini udah bikin hati panas. Saat online kuliah, sebelum gantung diri, Danu sempat bertanya pada teman-temannya kenapa dirinya selalu menjadi sasaran perundungan. Kenapa gue?

Timo alias Abizar Alghifari yang saya gak nyangka di series ini jadi antagonis malah nyorakin Danu buat segera gantung diri. Timo malah ngomporin teman-temannya bahwa Danu cuma pura-pura dan ngancem.

Begitu Danu meninggal, semua cuci tangan, gak mau disangkut pautin sama kematian Danu. WTF! Benar-benar kebangetan para pembully ini.

Episode pertama Kenapa Gue? Menurut saya sempurna. Kita seperti disajikan film-film thriller ala Jepang. Pokoknya kelas banget deh.

Alur ceritanya sih jelas banget. Someone dibully, kemudian ada yang meninggal, dan muncul teror yang mengatasnamakan korban meninggal.

Memang benar, teror-teror yang muncul terkesan sama, berulang, tetapi suasana seramnya dapat kok. Satu kekurangan series ini, scene-nya kurang ‘berdarah.’ Mungkin buat penikmati film atau series horor, bakal kecewa dengan Kenapa Gue?

Saya pribadi gak merasa Kenapa Gue? dikategorikan series horor atau thriller, ya karena series ini gak se-seram itu. Kenapa Gue? mungkin nyaris memenuhi syarat sebagai drama psikologis, seperti salah satu series korea yang saya sukai, Flower of Evil.

Lantas, kenapa saya betah nontonnya? Mungkin karena background ceritanya humanis dan relate sama pergaulan anak muda zaman sekarang. Plus, ini tuh ceritanya di Indonesia, bukan Jepang or Korea yang secara budaya beda sama kita.

Jempol buat penulis skrip series ini. Saya sampai rela nge-pause beberapa scene yang menunjukkan percakapan para pemeran via circle mereka, entah itu di chat WA atau zoom online. Saya beneran loh, bacain chat-chat mereka setiap muncul di side kiri or kanan itu.

Pas Timo melempar komen di WA. Pas Fifi bacain komen-komen followersnya di Instagram, bahkan saya sampai bacain tuh jumlah followersnya yang join pas LIVE.

Saat netizen balik nge-bully Nora di Twitter, sampai Nora deactive Instagram dan Twitternya. Semua feed di media sosial mereka terkesan nyata. Terniat bangettt ini tim produksinya.

Kenapa Gue? membuktikan bahwa sebesar apapun keterbatasan, termasuk keterbatasan tim produksi syuting series ini di tengah pandemi, selama tim kreatifnya cerdas, hasilnya pasti berkelas.

Musik latar dan official soundtracknya juga keren. Thanks to music director, composer, sound design, dan gak ketinggalan Random Brothers yang udah bawain Strangers to Dark sebagai lagu tema Kenapa Gue?

Saya sampai cari di YouTube, udah ngubek-ngubek keyword, tapi kok gak ketemu ya penyanyi aslinya? Ini tuh penyanyi Indonesia atau luar negeri sih? Vibe-nya dapat banget.

Setelah saya menonton sampai episode terakhir, saya senang karena tebakan saya tentang siapa pelaku sebenarnya tepat. Jarang-jarang loh saya bisa nebak. Wkwkwk. Mungkin karena Kenapa Gue? secara umum sudah bisa ketebak ya, tetapi gak nyesal kok nontonnya karena saya sangat menikmatinya.

Buat kamu yang serius nonton di episode awal, pasti udah bisa nebak siapa pelaku sesungguhnya. Sutradara diam-diam kasih clue kok.

Kalo ngebahas pesan moral dari Kenapa Gue? udah pasti banyak banget.

Semoga yang pernah jadi pelaku bully kapok setelah nonton series ini. Buat kamu yang berlindung di balik akun-akun fake atau anonim, membully orang sana sini, semoga segera sadar dan jadi baik.

Gak semua bully meninggalkan luka fisik, luka non-fisiknya jauh lebih menyakitkan. Karma itu berlaku loh, cepat atau lambat.

Jadi orang jahat itu gak enak. Kita bisa kok memilih jadi orang baik. Don’t be a bully.

Share:

7 responses to “The Circle (Kenapa Gue): Setop Bullying, Bercanda Ada Batasnya. ”

  1. Dian Restu Agustina (@dianrestoe) Avatar

    Reviewwwwnya keren mewakili banget series-nya tapi enggak spoiler. Tema yang diangkat related banget sama kasus yang banyak terjadi sekarang. Cakep bener nih tim produksi bisa mengemas dalam cerita yang unik juga segala hal menarik yang disebutkan Mbak Mutia. Aku jadi kepo pengin nonton ‘Kenapa Gue’. Deretan pemainnya juga enggak perlu diragukan aktingnya ya…Jadi penasaran ending-nya,, ntar aku perhatikan di scene awal, apa clue yang dinampakkan sutradara haha

  2. nurulsufitriblog Avatar

    Aku baru tahu film Kenapa Gue The Circle ini loh hahahaa… Aku jarang update film sih. Tapi membaca ulasan mbak aku kini jadi ngeh dan tertarik menontonnya. Soal bullying memang seakan ga ada habisnya. Lebih dari 40 persen remaja kena dibully, ah sebenarnya mencari apa sih? Hhmm.. Kalau kayak thriller Jepang, film ini bakalan menarik minat orang2 nih.

  3. Lance Rosa Avatar
    Lance Rosa

    serial Kenapa Gue ini sesuai atau related ke masa saat ini ya mba. Sampai dapat nilai sempurna, duh saya penasaran jadi pengen nonton serial ini juga.nice share mba

  4. naematicz Avatar
    naematicz

    Sekarang serial indonesia bagus dan bermutu ya, aku juga tertarik sama ini, langsung masuk wishlist tontonan hehe

  5. lksaalmunawaroh Avatar

    ceritanya kekinian namun secara visual belum melihat, pesannya bisa diperhatikan jauhi bully

  6. annisatang Avatar

    Aku merinding baca kisah hidup masing-masing karakternya. Sepertinya filmnya bagus ya. Saya penggemar film begini juga.

  7. rafahlevi Avatar
    rafahlevi

    Belum sempet nonton filmnya tapi beberapa temen juga ngasih review bagus sih the circle ini.

    Sepertinya aku juga harus segera nonton biar ga penasaran

Leave a Comment