Diabetes pada wanita
Diabetes pada wanita

Saya suka heran mengapa begitu banyak perempuan sering tak menyadari mereka sakit? Misalnya tidak mengenali tanda terkena diabetes sejak dini. Apakah mungkin karena perempuan itu makhluk multitasking yang memikirkan banyak hal? Kerjaan di kantor, kerjaan di rumah, urus suami, urus anak, semua tak jarang dilakukan dalam satu waktu. Semua urusan ini membuat perempuan lupa akan kesehatan.

Saya teringat beberapa tahun lalu, perusahaan tempat saya bekerja meminta seluruh karyawannya melakukan general check up di kantor, khususnya tes kolesterol dan gula darah. Seorang rekan kerja yang juga junior saya, masih muda loh, 22 tahun kaget karena dirinya terindikasi diabetes. Kadar gula darahnya menyentuh angka 300 miligram per desiliter (mg/dl).

Setelah dirunut ternyata teman saya mempunyai riwayat diabetes dari orang tuanya. Gaya hidupnya tak sehat, seperti minum kopi manis minimal tiga cangkir per hari, bahkan lebih, serta malas berolah raga. Berkat general check up di kantor, teman saya tersebut bisa mengambil langkah-langkah penyembuhan lebih dini.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan Indonesia menduduki peringkat kedua setelah India sebagai negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi di Asia. Pada 2030 angka penderita diabetes di Indonesia diproyeksikan menyentuh 21,257 juta jiwa. Ini tentu bukan angka yang patut kita banggakan.

Angka perempuan yang menderita diabetes gak main-main loh. Sekitar 2,1 juta perempuan di dunia meninggal setiap tahunnya akibat diabetes. Diabetes juga bukan penyakit murahan. Artinya, dalam kondisi terparah pengobatan penyakit ini akan membebani kita secara ekonomi, terlebih jika kita tidak diproteksi dengan asuransi kesehatan yang mumpuni.

International Diabetes Federation (IDF) mendata lebih dari 199 juta perempuan hidup dengan diabetes pada 2017. Jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 313 juta jiwa pada 2040.

Tiga Jenis Diabetes

Diabetes itu bukan cuma satu penyakit. Ada tiga jenis diabetes, yaitu tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional.

1. Diabetes tipe 1

Kasus diabetes tipe 1 lebih jarang dari diabetes tipe 2, hanya 5-10 persen di seluruh dunia. Diabetes tipe 1 termasuk ke dalam diabetes paling sering terjadi pada anak, ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Anak membutuhkan tambahan insulin dari luar berupa suntikan.

2. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 terjadi sebaliknya, yaitu tubuh resisten terhadap insulin. Tubuh tidak bisa mengubah glukosa menjadi energi, sehingga menumpuk dalam darah.

Nah, diabetes yang kita kenal selama ini didominasi diabetes tipe 2. Biasanya diabetes tipe 2 dipicu faktor gaya hidup, seperti obesitas, lemak perut berlebih, terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung lemak dan gula, juga malas berolah raga. Kita bisa juga terkena diabetes tipe 2 karena faktor genetik, misalnya orang tua yang memiliki riwayat diabetes.

3. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional terjadi akibat naiknya kadar berbagai hormon dalam tubuh ketika hamil. Kondisi ini menghambat kerja insulin, sehingga gula darah naik dan disimpan sebagai lemak di dalam tubuh ibu hamil. Diabetes jenis ini biasanya hanya sementara.

Gejala Khusus Diabetes pada Wanita

Wanita perlu mengenali tanda terkena diabetes sejak dini karena komplikasi diabetes pada wanita lebih sukar didiagnosis. Selain itu, perbedaan hormon dan respons diabetes pada wanita dan pria berbeda.

Wanita yang menderita diabetes memiliki risiko kematian 1,8 kali lebih tinggi akibat penyakit jantung ketimbang wanita tanpa diabetes. Berikut adalah gejala khusus diabetes pada wanita.

1. Infeksi jamur pada Miss V

Pertumbuhan jamur candida dalam jumlah besar pada bagian vital wanita bisa menginfeksi vagina. Gejalanya berupa ruam, gatal, keluarnya cairan dari vagina, dan rasa sakit saat berhubungan seksual.

Pertumbuhan berlebih jamur candida pada Miss V dipicu tingginya kadar glukosa dalam darah. Infeksi jamur pada mulut vagina memunculkan lapisan seperti keju berlendir dan aromanya kurang sedap.

2. Infeksi saluran kemih

Wanita yang mengidap diabetes berisiko lebih tinggi terkena infeksi saluran kemih. Tanda mereka terkena diabetes paling umum adalah sensasi terbakar dan nyeri saat buang air kecil. Urin yang keluar keruh, bahkan sampai berdarah.

3. Disfungsi seksual

Kadar glukosa tinggi dalam darah bisa merusak serat saraf, menyebabkan neuropati diabetik. Gejalanya adalah mati rasa dan kesemutan di berbagai area tubuh, seperti kaki dan tangan. Kondisi ini kemudian menghilangkan gairah seksual pada wanita.

4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Kondisi ini berkembang jika kadar hormon pria atau androgen yang diproduksi kelenjar adrenal lebih tinggi. Tanda terkena diabetes dilihat dari gejala PCOS adalah menstruasi tidak teratur, depresi, jerawat, dan infertilitas.

Gejala Umum Diabetes pada Pria dan Wanita

Tanda terkena diabetes pada pria dan wanita umumnya sama. Hal yang membedakan adalah cara tubuh meresponsnya. Kali ini saya akan menjabarkan tanda-tanda diabetes umum yang terjadi pada pria dan wanita.

1. Buang air kecil terlalu sering

Tubuh merespons kadar gula tinggi dalam darah dengan cara membuangnya melalui aktivitas buang air kecil. Ahli endokrinologi di Klinik Cleveland, Amerika Serikat, Mary Vouyiouklis Kellis mengatakan jika kita tiba-tiba buang air kecil lebih sering dari biasanya, tanpa alasan jelas, terutama di malam hari, saatnya berkonsultasi dengan dokter. Bisa jadi ini adalah indikasi awal diabetes.

Buang air kecil terlampau sering memicu dehidrasi. Urin berwarna kuning pekat dan muncul rasa haus ekstrem. Beberapa orang merasa tak cukup mengalahkan haus dengan air putih. Akhirnya mereka minum minuman manis, seperti soda dan jus yang berujung pada tingginya kadar gula darah.

2. Napas tak sedap

Dehidrasi akibat diabetes menyebabkan mulut kering disertai napas tak sedap. Tanda terkena diabetes yang tidak terdiagnosis ini bisa memicu ketosis, kondisi di mana tubuh menggunakan lemak, alih-alih glukosa untuk menghasilkan energi.

Ketosis menghasilkan zat sisa, disebut keton yang menimbulkan bau mulut. Kadang-kadang napas kita berbau seperti aseton, sejenis keton.

3. Penglihatan semakin kabur

Penglihatan kabur merupakan tanda terkena diabetes paling umum dan sering diabaikan wanita. Apa hubungannya diabetes dengan penglihatan kita?

Menurut Kellis, glukosa tinggi dalam darah mendorong penumpukan cairan di area mata yang mengaburkan penglihatan. Gejala ini bisa menyebabkan rabun jauh, bahkan dalam kondisi terparah menjadi buta.

Sayangnya orang-orang lebih sering merespons penglihatan kabur ini dengan cara mengganti kacamata atau mengunjungi dokter mata, alih-alih curiga mereka mengidap diabetes.

4. Luka dan memar lama sembuh

Pengidap diabetes lebih rentan terhadap cedera. Saat ada bagian tubuh terluka atau memar, proses penyembuhannya berlangsung sangat lama.

Tanda terkena diabetes biasanya disertai tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penumpukan plak yang mempersempit pembuluh darah. Suplai darah berkurang dan luka pun lama sembuh.

Bekas luka atau memar pada penderita diabetes sangat disukai bakteri. Diabetes melemahkan sel-T yang membentuk sistem kekebalan tubuh kita terhadap infeksi. Pada kondisi ekstrem, luka pada kaki bisa berujung amputasi.

5. Berat badan menurun drastis

Tanda terkena diabetes berikutnya adalah berat badan menurun drastis tanpa sebab jelas. Kita tidak diet, tidak juga rajin berolah raga, tapi badan sontak mengurus. Ini bisa jadi indikasi awal diabetes.

Insulin sejatinya membantu tubuh memindahkan glukosa dari darah ke sel-sel tubuh. Ketika tubuh mengalami resistensi insulin, tubuh tidak mendapatkan cukup energi yang biasanya berasal dari glukosa.

Sebagai gantinya tubuh membakar lemak untuk menghasilkan energi. Penurunan berat badan bisa sangat signifikan, 4-10 kg. Kondisinya semakin memburuk, apalagi ketika berat badan berkurang 5-10 persen dari berat badan ideal kita selama enam bulan berturut-turut.

6. Tubuh terus lelah walau pun cukup istirahat

Tubuh mengurai karbohidrat menjadi glukosa sebagai sumber energi. Sayangnya diabetes membuat tubuh kita tidak efektif menggunakan sumber energi tersebut. Akibatnya tubuh kita tetap lelah, meski cukup istirahat.

7. Muncul bintik hitam di sekitar tubuh

Mendadak muncul bintik-bintik hitam di beberapa area tubuh, seperti sekitar tengkuk, di bawah ketiak, dan pangkal paha. Ini merupakan tanda resistensi insulin yang istilah medisnya disebut acanthosis nigricans (AN).

Sejauh ini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan diabetes 100 persen. Satu-satunya cara adalah menyadari gejalanya dan memperbaiki gaya hidup. Sebuah studi di Amerika menyebutkan wanita yang menderita diabetes 40 persen lebih berisiko meninggal karena penyakit tersebut.

Diabetes tipe 1 bisa menurunkan angka harapan hidup hingga 20 tahun, sedangkan diabetes tipe 2 menurunkan angka harapan hidup hingga 10 tahun. Meski belum ada obat untuk diabetes, kita bisa diet teratur mengikuti anjuran dokter, mengubah gaya hidup yang tidak sehat, sehingga pada akhirnya kualitas kesehatan kita membaik secara keseluruhan.

So, teman-teman, jangan pernah mengabaikan tanda terkena diabetes ya.

Share:

14 responses to “Kenali Tanda Terkena Diabetes pada Wanita”

  1. Mugniar Avatar

    Kunci pentingnya adalah memperbaiki gaya hidup ya. Tandanya banyak sebenarnya ya harus waspada saja.

  2. pidafida Avatar

    Wah,, harus cek sejak dini ya agar bisa mendeteksi apa yang terjadi di tubuh kita.
    Memang iya nih, kadang-kadang suka males banget yang namanya ke dokter, RS..atau klinik. Apalagi kalo cek up, suka takut sama hasilnya 😀 😀

  3. Dian E. Suryaman Avatar

    Diabet sekarang bukan cuma faktor genetik ya.. pola/gaya hidup juga pengaruh banget. Jadi ya harus membiasakan diri dengan pola hidup sehat..

  4. Ratna Kirana Avatar

    Gejala diabetes ternyata mempengaruhi sampai miss v yah, ngeri juga ini! Saluran kemih juga, harus hati2 nih

  5. Nurhilmiyah Avatar

    Hikss inget almarhum mama saya meninggal krn sakit diabetes ini, jd reminder deh buat anak²nya termasuk saya agar selalu menjaga polmak, huhuu

  6. Lia Yuliani Avatar

    Nah, iya, aku juga punya cerita tentang rekan kerja yang kena diabetes. Ini karena pola makan yang enggak kehandle, sayangnya setelah tahu diabetes, dia jarang mau minum obat gula. Sampai akhirnya sekarang harus cuci darah seminggu dua Kali karena gagal ginjal juga. Ya Allah kasian banget padahal usia baru 40 tahun. Penting makanya medical cek up dan melakukan pengobatan kalau punya diabetes. Jangan dibiarkan aja bisa-bisa nanti kena komplikasi penyakit lain.

  7. @nurulrahma Avatar

    General check up rutin memang super duper penting ya Mba.
    Soalnya kita kerap mengabaikan “alarm” tubuh. Jadinya ga tau kalo kena penyakit

  8. fennibungsu Avatar

    Antisipasi dan jangan bosen deh ya dengan pola hidup sehat, karena balik lagi kan manfaatnya buat diri juga. Semoga kita terhindar dari diabetes

  9. Triani Retno Avatar

    Bahaya banget ya diabetes. Faktor genetik nggak bisa dikendalikan. Berarti kita ya yang mesti aktif memperbaiki gaya hidup dan pola makan. PR banget ini:(

  10. Katerina Avatar

    Semoga kita terhindar dari penyakit diabetes. Bagi yang sudah memiliki penyakit tersebut bawaan dari orangtuanya, semoga disehatkan dan disembuhkan dengan cara yang paling baik sesuai saran yang sudah banyak diberikan oleh para pakarnya. Aamiin.

  11. Rosanna Simanjuntak Avatar

    Aku pernah punya teman yang alergi general check up.

    Begini alasannya:

    “… ntar kalau diperiksa bakal ketahuan deh semua penyakitnya, ntar malah kepikiran, tidak bisa makan ini dan itu, malah tambah sakit”

    Saat itu aku hanya berkata, ” BUankah justru bagus, lebih dini diketahui, bisa dicarikan solusi?”

    Aku sudah lupa, gimana akhirnya diskusi itu, hihihi.

    Kalau aku senang banget dapat materi bergizi seperti ini misalnya.
    Bukankah mencegah lebih baik dari mengobati?
    Setuju?

  12. […] Kesehatan wanita adalah aset terbesar keluarga. Bisa dibayangkan kalo dalam satu keluarga ibu sakit, maka seisi rumah ikut sakit. Mungkin yang lain gak sakit secara fisik, tapi buktinya rumah seperti kapal perang pecah, makan anak dan suami gak terurus, anak telat terus berangkat sekolah, pokoknya berantakan. […]

  13. […] Kesehatan wanita adalah aset terbesar keluarga. Bisa dibayangkan kalo dalam satu keluarga ibu sakit, maka seisi rumah ikut sakit. Mungkin yang lain gak sakit secara fisik, tapi buktinya rumah seperti kapal perang pecah, makan anak dan suami gak terurus, anak telat terus berangkat sekolah, pokoknya berantakan. […]

Leave a Comment