Bayi susah makan adalah mimpi buruk semua ibu di dunia. Saya mengalaminya baru-baru ini. Salah satu bayi kembar saya, Rashif nyaris dua minggu susah makan. Tiga hari pertama dia melakukan gerakan tutup mulut (GTM) saya mah gak masalah, santai saja, sebab saya berprinsip bayi akan makan pada waktunya. Hal sama berlangsung di hari keempat, kelima, baru lah saya mulai khawatir.
Akhirnya saya membawa bayi kembar saya ke Dokter Mahendra di RSIA Kendangsari, Surabaya. Setelah konsultasi dan diperiksa dokter, ternyata bayi saya tak apa-apa.
Rashif tidak radang, tidak ada masalah pencernaan, tidak sariawan, tidak sedang tumbuh gigi, pokoknya sehat walafiat. Dokter Mahendra bahkan awalnya tak meresepi saya obat apapun. Saya sedikit memelas meminta dokter memberi penambah nafsu makan, baru deh pak dokter meresepi Apialys. Saya hanya disuruh bersabar dan lebih kreatif lagi membujuk bayi saya supaya mau makan.
Makanan Penambah Berat Badan Bayi
Sebagai ibu, saya tentu konsen pada kenaikan berat badan anak-anak saya. Bayi baru lahir hingga berusia 14 hari biasanya mengalami penurunan berat badan. Kondisi ini normal jika berat badan bayi berkurang tidak lebih 10 persen dari berat badan lahir.
Dokter Ngurah Prayoga, dokternya anak-anak saya saat kami masih tinggal di Bali mengatakan idealnya berat badan bayi tiga kali berat badan lahir ketika berusia satu tahun. Meski demikian, ini tidak menjadi patokan selama kurva pertumbuhan bayi masih berada di zona aman.
Ada banyak alasan berat badan bayi tidak bertambah sesuai grafik pertumbuhannya setelah berusia satu tahun. Bayi susah makan bisa jadi karena sedang sakit, seperti demam, batuk, dan pilek. Setelah sembuh pun, saluran pencernaan bayi membutuhkan waktu lebih untuk kembali normal. Lidah bayi masih hambar, sehingga nafsu makannya rendah.
Nah, biar bayi susah makan menjadi mau makan, saya pun mengkreasikan berbagai menu MPASI di rumah, mulai dari makanan utama hingga camilan. Sebelum lanjut ke menu, kita perlu tahu dulu nih beberapa jenis makanan penambah berat badan bayi.
1. Air Susu Ibu (ASI)
ASI adalah makanan penambah berat badan utama pada bayi, khususnya usia 0-6 bulan. Ini adalah makanan super paling bergizi dan seimbang untuk si kecil.
Setelah enam bulan pun, ibu-ibu disarankan tetap menyusui bayinya. Ada yang meng-ASI-hi sampai satu tahun, dua tahun, bahkan lebih.
Puteri pertama saya, Maetami (4 tahun) alhamdulillah lulus ASI sampai usia 2 tahun 3 bulan. ASI memang terbukti meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan mendorong nafsu makan loh.
2. Pisang
Pisang salah satu makanan penambah berat badan yang diberikan sebagai menu MPASI di rumah, atau dibawa ketika bepergian. Pisang kaya karbohidrat, kalium, serat, vitamin C, B6, dan sumber energi lainnya.
Satu buah pisang menyediakan lebih dari 100 kalori. Kita bisa membuat resep MPASI berbahan dasar pisang, mulai dari smoothie pisang, banana milkshake, puding pisang, atau pisang kupas.
3. Susu full cream
Susu full cream adalah smber kalsium alami, protein, vitamin, dan mineral esensial. Setelah anak berusia satu tahun kita sudah bisa memberikan susu full cream atau UHT, setidaknya dua gelas per hari.
4. Ubi
Ubi jalar salah satu makanan MPASI paling bergizi karena kaya sumber vitamin A (beta karoten), vitamin C, B6, tembaga, dan mangan. Ubi merupakan sumber potasium, magnesium, serat makanan, fosfor yang rendah lemak jenuh.
Ubi rasanya sangat lezat dan mudah dihaluskan. Kita bisa mengkreasikan menu MPASI untuk anak 6 bulan dan seterusnya dengan bahan dasar ubi.
5. Daging dan telur
Daging mengandung asam amino esensial, lemak, protein, zat besi, seng, dan selenium. Daging merah menyediakan zat besi yang mudah diserap tubuh bayi. Daging adalah bahan MPASI yang bagus dikenalkan pada anak.
Telur juga tinggi protein, lemak, mineral, vitamin A, dan B12. Telur merupakan pilihan sangat sehat untuk mendukung tumbuh kembang anak. Saya termasuk ibu yang sering banget memberikan telur pada anak. Gak ada tuh ceritanya anak bayi bisulan gara-gara banyak makan telur.
Telur adalah sumber kolin terbaik yang membantu mengatur sistem saraf dan otak. Namun, sebelum memperkenalkan telur pada anak, kita harus memastikan anak tidak ada turunan alergi telur dari orang tuanya. Beberapa anak mungkin memiliki alergi telur, sehingga kita harus berkonsultasi dengan dokter.
6. Nutritional yeast
Nutritional yeast mungkin masih asing bagi sebagian kita. Saya pun baru memperkenalkan ini setelah punya anak kedua, yaitu si kembar.
Nutritional yeast adalah superfood berbentuk serbuk berwarna kuning, terbuat dari golongan jamur bersel satu. Saya menyebutnya micin sehat untuk anak karena memberi rasa umami pada menu-menu MPASI.
Makanan penambah berat badan ini disebut juga dengan ragi, tapi sama sekali berbeda dengan ragi yang kita kenal selama ini. Jadi, jangan salah kaprah ya. Nutritional yeast mengandung asam folat dan amino, protein, dan vitamin B kompleks.
Jangankan anak saya, saya pun suka menambahkan nutritional yeast setiap kali memasak sayur di rumah. Makanan bisa jadi enak loh. Tak heran jika yeast sering menaklukkan pertahanan bayi susah makan.
Cara penggunaannya gampang banget, tinggal ditabur aja di atas nasi, sayur, atau bubur anak. Langsung disuapin ke si kecil. Anak nyaris gak bisa nolak deh.
7. Ghee
Ghee atau minyak samin adalah superfood yang sering digunakan untuk masakan-masakan India. Sebagian masih asing ya? Padahal ghee sudah dikenal ribuan tahun lalu loh.
Sama seperti yeast, kita bisa menambahkan ghee langsung ke dalam bubur bayi. Ghee masuk kategori lemak tambahan.
8. Keju
Keju dikemas dengan kandungan kalsium, protein, vitamin A, D, B12, serta fosfor. Kita bisa memberikan keju ke dalam menu MPASI 7 bulan dan seterusnya. Saya pribadi mulai mengenalkan keju ke anak setelah sembilan bulan.
Keju kaya kalori sehingga bisa digunakan sebagai makanan pernambah berat badan. Keju juga bisa diberikan kepada anak yang memiliki intoleransi susu sapi. Protein susu pada keju sebagian besar telah diurai, sehingga bisa diterima dengan baik oleh tubuh anak.
Menu MPASI untuk Bayi Susah Makan
Banyak lagi bahan bisa digunakan untuk bayi susah makan. Jenisnya mulai dari basil, kayu manis, jahe, kacang-kacangan, labu kuning, wortel, fenugreek, dan lemon.
Kita perlu menggarisbawahi terlebih dahulu bahwa pertumbuhan bayi dan berat badan bayi adalah dua hal berbeda. Jika bayi kita aktif, makan makanan sehat, dan kekebalan tubuhnya kuat, maka bayi dinyatakan sehat.
Berat badan bayi adalah bagian dari pertumbuhan bayi secara keseluruhan. Namun, berat badan bukan satu-satunya indikator untuk mengukur tumbuh kembang anak.
Berikut adalah menu MPASI untuk bayi susah makan. Resep MPASI berikut berdasarkan pengalaman saya sendiri, juga referensi dari beberapa teman saya yang memiliki pengalaman sama.
Ketika bayi kita semakin mandiri, tak jarang dia menjadi pemilih makanan. Anak-anak adalah pembelajar sekaligus peniru ulung yang suka mencontoh orang-orang di sekitarnya. Makanya, sebagai orang tua kita perlu mencontohkan yang baik pada anak.
Anak melihat ayah ibunya makan sampai habis, maka dia juga bersemangat menghabiskan makanan. Anak melihat orang tuanya menikmati menu yang ada di piring makan, maka dia juga bersemangat menikmati makanannya.
Jangan pernah mengomentari negatif makanan di depan anak, misalnya bilang kacang panjang itu gak enak, atau sawi hijau itu pahit. Ini membuat anak kita berpikiran hal sama dan menolak makanan yang sama.
Eh, sampai lupa. Gimana ending cerita bayi saya yang susah makan lima hari? Ternyata dia cuma bertahan seminggu doang pemirsa. Setelah itu dia langsung lahap lagi makannya.
Bayi sebetulnya sangat pandai merespons rasa lapar dan kenyang mereka sendiri. Kita saja sebagai orang tua, apalagi emak-emak nih yang sewot dan stres kalo anaknya sehari aja gak mau makan.
Hal wajar jika selera makan bayi berubah dari hari ke hari, dari menu ini ke menu itu. Selama dia aktif, energik, tumbuh sehat, dan ceria, gak perlu terlalu khawatir ketika sesekali si bayi susah makan.
Leave a Comment