Surabaya sekarang tak lagi masuk kategori zona merah, melainkan zona merah tua. Artinya, Kota Pahlawan sudah dalam kondisi sangat darurat penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) atau SARS-Cov-2. Ini sebabnya pemerintah kota sampai ke level kecamatan dan desa terus memperluas jangkauan covid test Surabaya.
Sayangnya covid test Surabaya tidak semuanya digratiskan. Awal Juni 2020, Ketua RT di kompleks perumahan saya mengabarkan akan ada pelaksanaan rapid test dan swab test di halaman kantor Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya.
Kuotanya hanya 500 orang saja. Rapid test kali ini hanya berlaku untuk warga lokal, dibuktikan dengan memperlihatkan kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP).
Tetangga saya yang kebetulan bukan penduduk asli menyayangkan dirinya tak bisa mengikuti pemeriksaan gratis tersebut. Padahal dia membutuhkan surat hasil tes untuk mempermudah mobilisasinya keluar dan masuk kota terkait pekerjaan. Akhirnya saya menyarankan yang bersangkutan mencoba rapid test Covid-19 lewat Halodoc.
Rapid Test Itu Apa Sih?
Sebelum saya menerangkan lebih lanjut cara melakukan rapid test melalui Halodoc, ada baiknya kita mengetahui apa itu rapid test.
Rapid test adalah skrining awal untuk mendeteksi antibodi yang diproduksi tubuh untuk melawan virus corona, yaitu IgM dan IgG. Artinya, apabila hasil rapid test mendeteksi keberadaan antibodi ini, maka orang yang menjalani tes pernah terpapar atau dimasuki virus.
Selama ini tingkat keakuratan rapid test dinilai cukup rendah. Ini tak lebih karena faktor pembentukan antibodi yang memerlukan waktu lama di tubuh, bisa mencapai dua minggu atau lebih. Nah, bisa jadi pada saat kita menjalani rapid test hasilnya negatif atau positif, tapi beberapa hari setelahnya hasilnya berubah.
Prosedur pemeriksaannya bagaimana?
Mula-mula dokter atau petugas medis mengambil sampel darah dari ujung jari kita, kemudian diteteskan ke alat rapid test. Petugas medis selanjutnya menambahkan sedikit cairan antibodi yang menghasilkan bentuk garis positif atau negatif, sekitar 10-15 menit sesudahnya.
Jika hasilnya negatif, kita wajib mengulang kembali prosedur rapid test sekitar 7-10 hari setelah tes pertama. Selama itu pula dokter tetap menyarankan kita isolasi mandiri setidaknya dua pekan.
Hal yang perlu kita waspadai adalah munculnya tanda-tanda lanjutan, seperti demam tinggi, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, dan gangguan pernapasan lainnya. Ini bisa jadi indikasi awal virus corona telah menginvasi tubuh kita.
Jika hasilnya positif, kita tak perlu panik dulu. Bisa jadi antibodi yang terdeteksi pada alat tes merupakan antibodi virus lain selain corona. Dokter akan menyarankan kita melakukan swab test atau polymerase chain reaction (PCR) test untuk benar-benar memastikan keberadaan Covid-19 di tubuh kita setelah menjalani isolasi mandiri selama dua pekan.
Rapid Test di Surabaya Lewat Halodoc
Kita pasti lebih lega melakukan rapid test Covid-19 secara terencana. Artinya, kita memiliki jadwal sendiri. Kita sudah mengetahui jam, rumah sakit mitra, dan lokasi pengambilan sampel.
Kita juga lebih nyaman melakukan tes secara pribadi ketimbang tes massal. Alasannya peluang terpapar virus akibat interaksi dengan orang lain lebih kecil. Kita tak tahu apakah kerumunan orang yang mengikuti tes massal bersama kita itu berisiko tinggi, berisiko rendah, atau justru sudah positif Covid-19 saat melakukan tes.
Kita tidak bisa mengontrol gerak gerik orang lain. Meski demikian saya yakin petugas selalu disiplin mengingatkan peserta untuk menjaga jarak aman dan menggunakan pelindung wajah atau masker.
Mengapa tidak semua orang bisa mengikuti rapid test Covid-19 gratis?
Jawabannya karena rapid test gratis diprioritaskan untuk orang berisiko tinggi terpapar Covid-19.
Siapa saja mereka?
- Orang yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP) yang telah menunjukkan gejala demam tinggi di atas 38 derajat celsius, gangguan sistem pernapasan, dan tercatat pernah melakukan perjalanan atau tinggal di daerah transmisi lokal Covid-19, mau itu di dalam atau di luar negeri.
- Orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
- Orang yang mengaku pernah melakukan kontak dengan pasien yang terbukti positif Covid-19.
- Orang dengan risiko penularan tinggi, misalnya petugas medis di rumah sakit, klinik, atau Puskesmas yang menangani Covid-19.
- Orang yang profesinya mengharuskan interaksi dengan orang banyak, misalnya pedagang pasar, polisi, TNI, ulama, petugas KRL, dan sebagainya.
Bagaimana cara melakukan rapid test melalui Halodoc? Kita bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini.
1. Cek Covid-19 secara mandiri
Pertama, install aplikasi Halodoc di ponselmu. Sebelum memutuskan melakukan rapid test langsung di rumah sakit, ada baiknya kamu melakukan cek Covid-19 secara mandiri dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang sudah disiapkan tim medis Halodoc.
Kamu akan langsung menemukan link-nya di halaman utama website Halodoc.com. Fitur ini dikembangkan tim dokter Halodoc sesuai panduan Kementerian Kesehatan RI.
Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab adalah:
- Apakah kamu mengalami demam dalam 14 hari terakhir?
- Adakah gejala batuk, pilek, atau nyeri tenggorokan?
- Napas kamu sesak atau dada terasa berat?
- Pernah berada dalam satu ruangan dengan pasien positif Covid-19?
- Apakah kamu bekerja di/ pernah mengunjungi fasilitas publik/ kesehatan yang berhubungan dengan pasien positif Covid-19?
- Adakah hubungan/ kontak langsung dengan orang yang baru bepergian ke negara/ kota terjangkit (Cina, Italia, Iran, Korea Selatan, Prancis, Spanyol, Jerman, Amerika Serikat, Jakarta, Bali, Solo, Yogyakarta, Pontianak, Manado, Bandung dll) dalam 14 hari terakhir?
- Apakah kamu baru saja bepergian ke negara/ kota terjangkit (Cina, Italia, Iran, Korea Selatan, Prancis, Spanyol, Jerman, Amerika Serikat, Jakarta, Bali, Solo, Yogyakarta, Pontianak, Manado, Bandung dll) dalam waktu 14 hari terakhir?
Kamu harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jujur. Pada hasil akhir, Halodoc akan memberikan ulasan apakah kamu masuk ke dalam kategori orang yang berisiko tinggi atau rendah. Tim dokter Halodoc juga siap memberikan saran yang dibutuhkan.
2. Buat janji tes Covid-19 lewat Halodoc
Ingat, kamu satu-satunya orang yang paling tahu kondisi tubuhmu sendiri. Jika memang kamu menyimpan kekhawatiran tinggi terpapar virus corona, entah itu karena kamu baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri atau luar kota yang masuk zona merah, atau kamu berinteraksi dengan banyak orang akhir-akhir ini tanpa menggunakan alat pelindung diri, minimal masker, maka kamu bisa langsung memutuskan rapid test atau PCR test di rumah sakit.
Caranya, kamu bisa membuat janji tes Covid-19 lewat Halodoc. Linknya bisa kamu jumpai langsung di halaman utama website Halodoc.com, kemudian daftar.
Nantinya Halodoc akan menampilkan hasil pencarian rumah sakit yang telah disesuaikan dengan lokasi tempat tinggalmu. Misalnya saya nih, karena tinggal di Surabaya, maka saya bisa melakukan rapid test Halodoc bekerja sama dengan pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga.
Lokasi tes dilakukan di The Square Ballroom 16-18, Jalan Basuki Rahmat, Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya. Ini satu-satunya lokasi rapid test Halodoc di Kota Surabaya. Biayanya transparan karena tertulis langsung di aplikasi, yaitu Rp 295 ribu per orang.
Langkah selanjutnya adalah kamu klik PILIH DOKTER dan BUAT JANJI. Halodoc akan mengarahkanmu ke pilihan jadwal tersedia. Tentukan tanggal dan jam, yaitu pagi (08.00-11.00 WIB) dan siang (12.00-13.00 WIB).
Halodoc akan meminta nomor ponselmu untuk mengirimkan kode on-time password (OTP). Setelah terkonfirmasi, kamu tinggal datang pada tanggal dan waktu yang ditentukan. Gampang banget kan?
Nah, mulai sekarang kamu yang masih takut atau ragu melakukan rapid test gak perlu pikir panjang lagi. Covid test Surabaya sudah hadir lewat aplikasi Halodoc. Jangan lupa install aplikasinya segera setelah kamu selesai membaca tulisan ini. Terima kasih.
Leave a Comment