Kuliner Bali bukan cuma betutu atau sate lilit. Gak mungkin dong, Bali dinobatkan sebagai world class destination kalo wisatawannya cuma disuguhi masakan betutu. Apalagi bule-bule Eropa dan Amrik tuh, mereka kan rata-rata gak kuat sama masakan pedas.
Jika kita mau menjelajahi kuliner khas Pulau Dewata, ada banyak sekali tempat yang bisa dituju. Memang, ada pengecualian untuk wisatawan Muslim yang menyaratkan unsur halal.
Kalo Babi Guling Pak Malen, Babi Guling Bu Dayu, Babi Guling Nadi Jaya, atau Babi Guling Ibu Oka, jelas yaaa gak halal. Tapi, bagaimana dengan tipat tahu, bubuh bali, nasi ayam kadewatan, nasi ayam ibu oki, nasi pedas bu andika, pindang sambal matah, ceker pelecing, rujak juwet, rujak kaliasem, dan teman-temannya?
Mungkin nama-nama makanan di atas sebagian masih asing di telinga, sehingga membuat kita yang perdana berkunjung ke Bali menjadi enggan mencoba lantaran takut gak halal. Tapi yaaa di zaman keterbukaan seperti sekarang ini masa sih masih malas nyari informasi dan tanya sana sini? Ntar rugi sendiri loh. Ke Bali kok ujung-ujungnya cuma makan di McD atau KFC. Hehehe.
Kali ini kita akan berkunjung ke sebuah warung, tepatnya restoran yang menyajikan menu-menu tradisional Bali. Namanya Warung Imeme, beralamat di Jalan Mudu Taki Nomor 77X, Dalung. Lokasinya persis berseberangan dengan Warung Mogan Vegetarian yang sebelumnya pernah saya ulas di kesempatan berbeda.
Baca Juga: Makan dan Main di Warung Mogan Vegetarian
Kebetulan jarak restoran ini dari rumah kami hanya 3,5 km atau sekitar 5-8 menit perjalanan. Kami tertarik berkunjung karena selain kangen jaje (jajanan) Bali, Warung Imeme juga kids friendly loh.
Ada semi outdoor playground yang gratis untuk anak-anak. Tempat makannya ada yang lesehan, persis di depan arena bermain, serta ada juga berupa meja dan kursi.
Area makan lesehan cocoknya untuk kunjungan sore hingga malam hari. Pada siang hari tempat ini cukup panas karena terbuka.
Kalo kita cari informasinya di Google, Dalung ini masuk ke Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Namun, Dalung sesungguhnya lebih dekat ke wilayah Denpasar. Yaaa kayak Bekasi gitu deh, lebih dekat ke Jakarta, tapi wilayahnya masuk Jawa Barat.
Menu Tradisional di Warung Imeme
Meme dalam bahasa Bali artinya ibu. So, udah kebayang kan restoran ini penuh dengan menu-menu masakan rumahan, layaknya seorang meme memasak untuk anak-anaknya di rumah.
Warung Imeme menyediakan menu-menu makanan tradisional, seperti nasi penggorengan, nasi ayam betutu, nasi ayam sambal matah, nasi koples, nasi pindang sambal matah, sate pelecing, aneka tipat, aneka rujak, aneka bulung, dan bubur ayam bali. Kisaran harganya sangat ramah di kantong, di bawah 30k saja.
Oke, berikut sekilas kita ulas menu-menu yang mungkin belum begitu familiar ya.
1. Nasi koples
Nasi koples dan mie koples adalah makanan khas Klungkung, kabupaten terkecil di Provinsi Bali yang beribu kota di Semarapura. Nasi koples bisa berupa nasi koples ayam atau nasi koples sapi.
Nasi koples adalah nasi yang disirami bumbu kacang pedas khas Bali. Kuah kacangnya tidak terlalu kental, terbuat dari kacang tanah, terasi, bawang putih, cabai, garam, dan gula yang dihaluskan kemudian digoreng dengan minyak kelapa.
Tekstur nasinya sangat lembut, bercampur dengan bumbu kacang nan gurih. Lidah pun dijamin bakal ketagihan.
2. Nasi penggorengan
Nasi penggorengan pada dasarnya adalah nasi goreng yang ditaruh di dalam wadah penggorengan sebagai pengganti piring. Penyajiannya yang tak biasa membuat kita, khususnya anak-anak semangat menikmatinya.
Nah, putri saya, Maetami kebetulan makan menu nasi penggorengan khusus untuk anak. Gak pedes. Habis lho.
Varian nasi penggorengan yang ada di Warung Imeme adalah nasi penggorengan ayam, nasi penggorengan udang, nasi penggorengan sapi, dan nasi penggorengan mawut, yaitu nasi bercampur mie. Selain nasi, ada mie penggorengan dengan varian juga beragam.
3. Tipat
Kuliner Bali di Warung Imeme tak ketinggalan menyajikan menu-menu tipat. Ada tipat belayag, tipat kuah, dan tipat pelecing kuah.
Tipat dalam bahasa Bali berarti ketupat. Tipat belayag adalah makanan khas Singaraja, ibu kota dari Kabupaten Buleleng. Belayag atau blayag adalah ketupat atau lontong yang dibungkus dengan daun janur.
Menu ini kerap dinikmati untuk sarapan pagi. Belayag disajikan dengan telor ayam, ayam suwir, sayur tauge atau lawar, sambal, dan disiram dengan kuah santan menyerupai kuah kare.
Kacang kedelai goreng menjadi sentuhan akhir yang ditaburkan di atas tipat belayag.
Tipat pelecing dari namanya saja sudah ketahuan berbahan kangkung. Kangkung digunakan sebagai bahan sayuran utama, berbeda dengan tipat lain yang menggunakan tauge.
Baca Juga: Kuliner Khas Jimbaran di Warung Ongan Asri
Tipat pelecing menggunakan siraman sambal tomat yang pedas gurih. Selain kangkung, tipat ini juga berbahan tauge rebus dan tahu lombok yang dipotong kotak.
4. Bulung
Bulung adalah makanan masyarakat pesisir di Bali. Wisatawan yang pernah berkunjung ke Pantai Serangan, Denpasar misalnya sudah familiar dengan menu ini.
Bulung berbahan dasar rumput laut yang disajikan dalam bentuk utuh. Iya, rumput laut hijau yang baru dipanen dari laut dicuci bersih, direbus sebentar, kemudian langsung disirami kuah ikan pindang. Bagian atasnya ditaburi kacang kedelai goreng.
Bulung boni disajikan dengan kelapa bakar yang diparut, dicampur lengkuas, terasi, jahe, serai, potongan cabai, dan perasan jeruk limau.
Menu ini mungkin terasa aneh di lidah orang yang baru mencoba pertama kali. Rumput laut segar cita rasanya sedikit asin, namun gurih dengan sensasi pedas kuah ikan pindang.
5. Bubur ayam bali
Siapa yang suka sarapan dengan bubur ayam? Nah, kalo lagi di Bali, jangan lupa cobain bubuh bali atau bubur ayam khas Bali ya.
Tampilan bubur ayam bali sepintas sama dengan bubur ayam jakarta. Bedanya adalah bubur ayam bali tidak disertai taburan daun seledri, makannya tidak pakai kerupuk, juga tidak pakai sate usus, sate ati ampela, atau sate telur puyuh.
Bubur ayam bali pas banget buat yang senang makanan vegetarian. Bubur yang populer di Buleleng in disajikan dengan kuah ayam kental dan urap sayur.
6. Rujak bali
Warung Imeme itu surganya rujak bali. Kalo datang ke sini siang hari, gak boleh absen memesan salah satu menu rujak. Varian rujaknya banyak dan unik, bahkan sebagian tidak dijual umum. Contohnya saja rujak juwet, rujak kaliasem, dan rujak utu.
Rujak juwet berbahan utama buah juwet atau jamblang. Orang Jawa biasa menyebutnya duwet.
Rujak juwet ini termasuk rujak langka loh. Buah berwarna ungu ini dulu banyak tumbuh di pinggir jalan pedesaan. Ada juga yang sengaja menanamnya di kebun karena berkhasiat obat.
Juwet mengandung serat tinggi yang ampuh memerangi sembelit. Orang-orang zaman dahulu bahkan meminum jus duwet untuk mengobati pendarahan usus.
Buah yang berwarna kemerahan, termasuk ungu kemerahan kaya akan zat besi. Ini yang menyebabkan juwet dipercaya mengobati anemia atau penyakit kurang darah.
Rujak utu adalah rujak klasik dari Bali. Utu sejenis buah mirip nangka, namun bentuknya cenderung membulat tak beraturan, beda dari nangka yang bulat memanjang. Kuah rujak bali itu tidak melulu terbuat dari kacang dan kecap loh. Ada juga kuah rujak terbuat dari kaldu ikan, terasi, dan cabai. Eits, jangan mengernyit dulu. Saya pun waktu perdana pindah ke Bali enam tahun lalu rada aneh mendengarnya, namun setelah mencoba, eh jadinya ketagihan.
Pizza, Pasta, Grill
Yang namanya makanan tradisional biasanya dikategorikan special interest, artinya gak semua orang bisa suka. Oleh sebab itu Warung Imeme juga menyajikan aneka pizza, pasta, grill, dan camilan ringan sebagai menu ala carte. Khusus menu ala carte, kisaran harganya mulai dari 25k hingga 60k.
Ada tujuh varian pizza, mulai dari meat lover pizza, bolognese pizza, seafood pizza, sausage barbeque pizza, margherita pizza, fruit pizza, dan pizza dengan sentuhan tradisional, chicken pizza sambal matah. Pastanya ada pasta seafood, pasta bolognese, spaghetti imeme, chicken carbonara, dan cream spinach pesto.
Menu grill-nya ada barbeque beef rib, beef rib pelecing lalah, dan beef rib sambal matah. Burgernya ada cheese burger, cheese egg burger, dan burger rendang. Mmm, so yummy!
Baca Juga: Sentuhan Rasa Italia di La Cucina
Jangan lupa cobain rice bowl Imeme ya. Ada ricebowl udang, ricebowl sapi lalah, ricebowl ayam, ricebowl pindang lalah, ricebowl ayam sambal matah, ricebowl pindang sambal matah, ricebowl ayam mercon, dan ricebowl sapi mercon. Kebetulan kemarin saya coba ricebowl udang yang sangat-sangat mengenyangkan.
Amboi, Dessert-nya Istimewa!
Warung Imeme ini jago banget menyajikan menu dessert nan variatif. Ada singkong salju, sumsum campur, pisang bakar johnson, es durian keju, salad buah, jaje bali, banyak lagi deh pokoknya.
Kalo kita lihat menu-menu dessert yang lezat di sini, kita harus pandai-pandai memilih makanan utama. Pesan makanan utama secukupnya dan jangan sampai bikin perut begah alias kekenyangan, trus ujung-ujungnya makanan terbuang percuma. Gak boleh mubazir loh. Mubazir temannya setan. Hehehe.
Minuman di Warung Imeme terdiri dari aneka milkshake, ocean drink, jus buah, soda susu, es buah, thai tea, teh, dan kopi. Super lengkap!
Matahari siang yang semakin meninggi membuat saya haus, terlebih sambil menemani si kakak dan si kembar bermain. Alhasil dua gelas strawberry ocean dan virgin mojito habis tak bersisa.
Playground Terbuka
Warung makan dan restoran di Bali saat ini semakin keren berinovasi dengan memfasilitasi ruang bermain untuk anak. Makin cinta deh sama Bali. Dulu biasanya cuma restoran menengah ke atas saja yang menyediakan playground, sebut saja Bale Udang Mang Engking, Goemerot, Gosha, Segara Bambu, dan lainnya.
Arena bermain anak di Warung Imeme bersih, nyaman, dan terlindungi. Si kembar bebas merangkak ke sana sini.
Lantainya dialasi rumput sintetis, nyaman di kaki dan enak dipandang. Wahananya ada rumah kayu, perosotan belalai gajah, jungkat jungkit, terowongan, climbing walls, ayunan kayu, mobil-mobilan, kuda-kudaan, dan papan titian yang bagus digunakan untuk melatih keseimbangan anak.
Ada teras bermain dengan gundukan tinggi menyerupai bukit. Nah, anak-anak senang berkumpul di titik ini, kemudian berseluncur ke bawah.
Baca Juga: Serba-Serbi Restoran Ramah Anak di Denpasar
Pengelola restoran melalui rekaman suara otomatis mengumumkan lewat alat pengeras pentingnya pengawasan orang tua saat anak-anaknya bermain.
Pengelola hanya menyediakan wahana bermain saja, sementara keselamatan anak 100 persen menjadi tanggung jawab orang tua.
So, buat bapak-bapak dan ibu-ibu yang kebetulan mempunyai anak balita dan sedang main ke Warung Imeme, simpan sejenak gadgetnya ya. Awasi dan jaga anak-anaknya saat bermain. Jangan sampai si kecil jatuh, kejedug tembok, kepeleset, kepentok, kebanting, atau malah berkelahi dengan anak lain.
Ingat pak, buk, waktu yang kita habiskan saat bermain dengan anak-anak kita tak akan pernah menjadi waktu yang sia-sia. Nikmati kebersamaan ini sebelum mereka tak lagi memilih kita sebagai teman bermainnya lagi. Salam super!
Leave a Comment