Me time kadang menjadi hal langka bagi ibu rumah tangga. Ketika ada teman mengatakan, “Mak, lu kayaknya butuh me time deh, biar tetap semangat jagain tiga bocah.”
“Haaa? Me time? Kalo gw me time, siapa yang jagain Bumi gw tetap berputar pada sumbunya? Iron Man udah gak ada. Captain America udah pensiun. Siapa yang momong si kembar pas gw jalan-jalan ke luar? Orang tua jauh, ART gak ada. Laki gw? Kan doi sibuk kerja. Apa gw minta tolong Ultraman aja?”
Kita kadang bingung kok rasanya satu hari terlalu cepat berlalu. Baru bangun pagi, siapin sarapan, mandiin anak, ajak mereka main, kemudian tahu-tahu udah siang.
Lanjut, makan siang bareng anak, cuci piring, nemenin mereka main, beresin setrikaan yang masih menumpuk, ngintip hp sebentar, wah tahu-tahu udah sore aja. Suami segera pulang kerja dan pastinya lapar. Kita lanjut siapin makan malam, mandiin anak, dan hari udah gelap.
Kalo dipikir-pikir, emak itu hidupnya monoton banget ya? Kadang ya memang begitu kenyataannya. Akan tetapi, sesungguhnya kita bisa kok berimprovisasi dengan kemonotonan hidup kita.
It’s not about extra time, but time for yourself. Tugas ibu itu sulit dan kita semua tahu. Namun, itu bukan berarti kita harus berhenti menjadi diri sendiri ketika gelar ibu telah melekat pada diri kita.
Me Time di Rumah
Me time tampak mustahil bagi sebagian perempuan. Namun, sesungguhnya itu semua bisa diakali kok mak.
Semua orang butuh istirahat. Semua ibu butuh me time. Me time itu bukan buat kesenangan pribadi, melainkan ketahanan diri. Saat kita menghadiahi diri kita dengan aktivitas di luar tanggung jawab sebagai ibu, kita akan lebih rileks, lebih segar, lebih semangat, lebih ikhlas, lebih woles, lebih sabar saat kembali menjalani rutinitas sehari-hari.
Nah, kalo memang kita belum bisa me time di luar rumah, mungkin karena bayi kita masih unyil banget, belum dapat ART yang bisa bantu ngasuh anak, jauh dari ibu dan ibu mertua sehingga gak bisa nitipin si kecil, maka kita juga punya alternatif me time di rumah. Apa saja tuh?
1. Mandi bak Tuan Putri
Punya bath up di kamar mandi rumah? Pas banget. Isi bath up dengan air hangat, tuang garam mandi warna-warni, teteskan minyak esensial, bikin suasana lampu kamar mandi sedikit redup, atau nyalakan lilin aromaterapi. Rasakan ketenangan fisik dan pikiran dalam diri kita.
Berendam dengan air hangat bisa melancarkan sirkulasi darah, merelaksasi otot, mengeluarkan racun, dan meningkatkan kualitas tidur.
2. Tidur siang lebih panjang
Kapan terakhir tidur siang agak lama mak? Lupa ya? Sama. Hehehe.
Hempaskan tubuh dan jiwa kita yang lelah di atas sofa lembut atau tempat tidur nyaman. Tidur siang bisa memperbaiki suasana hati, mencegah penyakit jantung dan stroke, bahkan mengurangi risiko diabetes.
3. Membaca buku atau novel
Minta suami bermain bersama anak, sementara kita bisa membaca buku atau novel favorit yang masih menggantung berbulan-bulan, menunggu untuk diselesaikan. Aktivitas membaca bisa menenangkan pikiran dan tentunya mencegah demensia.
Baca Juga: Imperfect: Tertohok Kisah Mamak Meira
4. Menulis apa saja
Suka menulis? Menulis apa saja, bisa di buku diary, menulis buku, update blog, atau jadi kontributor di media online. Menulis bisa melepaskan unek-unek di kepala kita.
5. Berdoa atau baca alquran
Saking sibuknya mengurus suami dan anak, kita semakin jarang membaca alquran atau kitab suci. Berdoa pun semakin singkat karena tugas-tugas rumah menunggu untuk dijamah.
Berdoa dan memperbanyak baca alquran juga bisa menjadi me time berfaedah di rumah.
6. Nostalgia dengan album pernikahan
Membuka kembali album pernikahan, atau menonton lagi video pernikahan menjadi ajang nostalgia paling romantis ala ibu di rumah. Nostalgia membuat kita yang sekarang menjadi lebih kuat menghadapi rintangan.
Nostalgia bersama pasangan juga bisa memperkuat pondasi rumah tangga dan harmoni suami istri.
7. Coba resep masakan baru
Ibu yang suka memasak atau membuat kreasi masakan untuk dinikmati bersama kelurga bisa menjadikan me time ini sebagai aktivitas menarik. Berbagai resep masakan bertaburan di majalah atau website. Coba salah satu yang kita suka.
8. Berkebun
Berkebun bisa melatih kreativitas dan kesabaran. Jika kita hobi bercocok tanam, tak ada salahnya mencoba membudidayakan tanaman, seperti sayuran organik, bunga, atau tanaman obat keluarga.
Berkebun juga potensial mencegah pikun dini dan menurunkan tingkat depresi.
9. Ngobrol lama di telepon
Kita mungkin jarang meluangkan waktu untuk ngobrol lama bersama orang tua di telepon. Me time dengan menelepon orang-orang tersayang yang jauh dari kita juga menjadi alternatif mengasikkan bagi ibu.
Kangen dengan sahabat lama? Hubungi mereka. Asal jangan hubungi mantan aja mak!
10. Do nothing
Diam dan tak melakukan apa-apa itu juga sejenis me time loh. Ibu introvert misalnya, cenderung memilih sendiri untuk menikmati me time. Biasanya waktu ini dimanfaatkan untuk merenung atau meditasi.
Me Time di Luar Rumah
Me time membentengi diri kita dari rasa bosan, putus asa, marah berkepanjangan, kesal, stres, frustasi, bahkan depresi. Perubahan paling signifikan yang kita rasakan saat tak sempat me time contohnya badan semakin menggendut, kita putus komunikasi sama teman-teman dekat, sering mengeluh soal penampilan, suka marah-marah, dan ujung-ujungnya stres sendiri.
Jika kita berkesempatan me time di luar rumah, beberapa aktivitas berikut bisa membantu.
1. Nonton ke bioskop
Cek film terbaru yang rilis di bioskop hari ini. Pergi menonton ditemani sekotak pop corn bisa merilekskan pikiran. Malas nonton sendiri? Ajak suami untuk kencan romantis berdua saja. Delegasikan tugas momong anak sementara kepada orang tua, bagi pasangan yang mungkin tinggal bersama orang tua.
Jika suami berhalangan, tak ada salahnya hubungi sahabat dekat dan ajak nonton bersama.
2. Jalan-jalan di alam terbuka
Jalan-jalan di alam terbuka bisa menurunkan kadar hormon stres (kortisol) loh mak. Jalan-jalan itu seperti obat alami untuk segala penyakit.
Kita bisa pergi ke car free day saat akhir pekan, menikmati sore di taman kota, atau ngopi asik di kafe rindang di kebun raya.
3. Pergi ke salon
Sejak menjadi ibu banyak perempuan abai dengan perawatan diri. Kita mulai jarang ke salon, sekadar facial atau creambath. Rambut panjang pun dipotong sendiri alias nyalon dadakan di rumah.
Me time ke salon bisa mengembalikan kepercayaan diri kita yang mungkin nyaris hilang. Perempuan itu sensitif banget jika dibahas dari sisi penampilan. Nah, sempurnakan penampilan kita dengan memanjakan diri ke salon.
4. Berenang
Punya kolam renang pribadi di rumah? Luangkan waktu untuk berenang. Jika tidak, pergi ke kolam renang umum. Banyak hotel bahkan membuka kolam renangnya untuk tamu yang tidak menginap.
Bosan berenang di kolam? Pergi ke pantai untuk sekadar snorkeling atau diving. Pikiran kita yang tadinya ruwet bin mumet dijamin plong seketika.
5. Yoga
Jangan membayangkan yoga itu penuh dengan gerakan sulit bin ajaib yang memberatkan pemula seperti kita. Yoga juga bisa dilakukan dengan gerakan-gerakan sederhana. Manfaat yoga untuk merelaksasi pikiran dan fisik sudah tak diragukan.
Yoga dapat mengurangi stres, membuat tubuh lebih rileks, meningkatkan kepercayaan diri, menggenjot kebugaran tubuh, dan tak kalah pentingnya adalah menunda gejala menopause.
6. Ngopi atau ngeteh bareng teman
Emak milenial biasanya suka ngopi atau ngeteh. Percakapan semakin seru jika ditemani dua jenis minuman ini. Kita bisa mengajak serta beberapa teman untuk ngumpul dan ngobrol bersama di coffee shop.
Baca Juga: Emak Jarang Difoto
Teh dan kopi mengandung kafein yang bisa mendongkrak energi. Mak, kamu tim ngopi atau tim ngeteh?
7. Jogging atau bersepeda
Jogging dan bersepeda adalah olah raga aman untuk perempuan. Ibu-ibu muda yang jarang me time bisa nih pinjam sepeda suaminya untuk gowes sebentar.
Jogging dan bersepeda bisa menjaga kekuatan sendi, membakar kalori kita yang mungkin bermasalah dengan kelebihan berat badan, memperkuat otot kaki, menjaga kesehatan mental, dan tentunya membuat istirahat malam lebih nyenyak.
Jika kita memilih me time dengan aktivitas yang mengeluarkan keringat ekstra, pastikan mandi sesudahnya. Gunakan juga deodoran yang pas, bisa berbentuk roll on atau dry serum supaya kita terhindar dari ancaman bau badan.
8. Pijat atau spa
Ibu yang tinggal di kota yang menjadi destinasi wisata, seperti Bali, Bandung, Surabaya, dan Yogya pastinya sudah akrab dengan kehadiran pusat pijat relaksasi dan spa. Tak ada salahnya datang ke sana untuk bersantai sejenak.
Pijat dan spa bisa memperlambat penuaan loh. Manfaat lainnya adalah melancarkan aliran darah, mengurangi sakit pada otot tubuh, mengurangi gejala darah tinggi, dan menghilangkan stres.
9. Nyetir mobil atau naik motor
Kapan terakhir mengemudikan kendaraan sendiri, selain buat antar anak sekolah, mak? Nah, kita bisa menyetir mobil sendiri atau naik motor sendiri sembari berkeliling kota menghirup udara segar.
Saat mengemudi bisa menjadi waktu pas untuk menenangkan diri. Di dalam mobil kita bisa menyalakan radio, memutar lagu-lagu kesayangan di Spotify, dan menikmati perjalanan.
10. Berbelanja
Bosan dengan daster sama di rumah? Pergi beli daster baru, baju baru, pakaian dalam baru, sandal baru, atau sepatu baru sesuka hati.
Perempuan suka berbelanja karena naluri konsumtif itu selalu ada mau sehemat apapun hidupnya. Secara psikologis, shopping memberi ketenangan dan kenyamanan, sehingga menghilangkan stres.
Gimana mak? Udah punya ide buat me time besok? Apapun itu mak, me time is your time away from your baby.
Ih, tega amat? Gak bisa me time sekalian bawa bayi, gitu?
Percayalah mak, jika kita me time membawa bayi, itu sama saja dengan memindahkan pekerjaan kita dari rumah ke luar rumah. Kita justru semakin repot dan stres saat mengasuh bayi di luar rumah. Hehehe.
Kita tak perlu merasa bersalah karena meninggalkan sejenak anak-anak untuk menyenangkan diri. Satu hal yang harus kita ingat adalah kita ibunya. Tidak ada yang bisa mencintai anak-anak kita lebih dari ibunya sendiri.
Baca Juga: Keseimbangan Hidup antara Bekerja dan Berkeluarga (A Woman’s Life After Marriage)
Me time adalah satu langkah mundur demi seribu langkah maju kita ke depan. Dalam hidup kadang kita perlu mencontoh filosofi pelari.
Seorang pelari profesional akan mengambil beberapa langkah mundur sebelum berlari kencang dengan langkah lebih panjang di depan. Hidup kita gak melulu menjadi full-time mom. Sometime, it’s ok to be a me-time mom!
Leave a Comment