Bunda, kapan terakhir membacakan cerita untuk anak? Kapan terakhir membelikan buku untuk anak?
Anak zaman sekarang bisa menikmati dongeng dalam bentuk video di YouTube, film televisi, gambar online, atau panggung boneka. Namun, membacakan dongeng secara tradisional kepada anak terkesan lebih istimewa.
Ini karena ada bonding, kedekatan, ikatan antara anak dengan orang tuanya. Begitulah yang saya rasakan selama ini saat mendongeng untuk si kakak, Maetami (3 tahun). Sebanyak apapun dongeng kartun yang dilihatnya di televisi, atau channel YouTube Kids kesukaannya, tetap saja pada satu kesempatan si kakak minta dibacakan buku cerita.
Saya masih ingat sewaktu kecil dulu, Teteh Herda (sepupu saya) sering mendongengkan kami cerita. Ada Kasilisinani dari Kebun Jagung, Sangkuriang dan Dayang Sumbi, Si Kancil dan Buaya, Bawang Merah & Bawang Putih.
Saya selalu menunggu datangnya Sabtu supaya bisa menginap di rumah teteh dan mendengarkannya bercerita. Sekarang saya sudah 32 tahun dan manisnya kenangan dongeng masa kecil bersama si teteh tetap bisa saya rasakan 🙂
Apa Saja Manfaat Dongeng Anak?
Cerita dongeng membawa anak masuk ke dunia khayalan. Meski demikian, saat anak kita terus bertumbuh, kebenaran dan nilai moral dari kisah-kisah dongeng itu tertanam di hati dan pikirannya.
Dongeng anak memberi banyak manfaat. Berikut saya rangkum beberapa di antaranya.
1. Mengajarkan nilai moral
Anak bisa memetik pelajaran moral setelah membaca atau dibacakan cerita dongeng. Cerita dongeng biasanya berputar tentang persahabatan, persaudaraan, si baik dan si jahat, si rajin dan si malas, dan sebagainya. Ada pula nilai moral, seperti kejujuran, kesetiakawanan, rendah hati, dan suka menolong.
Hal paling sering saya temukan pada Kakak Mae adalah dia bisa membedakan mana yang benar dan salah setelah didongengkan sebuah cerita.
Contoh sederhana saat dibacakan buku Kamar Cican Berantakan dari serial Fun Cican, Kakak Mae langsung mengerti bahwa kamar berantakan itu tidak baik dan merugikan diri sendiri. Mainan susah dicari karena tidak diletakkan pada tempatnya, kaki bisa sakit karena menginjak mainan, bisa terjatuh atau terpeleset karena boneka.
Pada usia yang belum satu tahun, si kakak belajar mengenal berbagai emosi saat melihat buku cerita Seri Anak Hebat terbitan Mizan.
Anak belajar memahami konsep sebab akibat dari cerita dongeng yang didengarkannya. Sebab malas makan sayur, kita mudah sakit. Sebab malas sikat gigi, gigi jadi sakit. Sebab malas mandi, badan jadi bau.
Konsep sederhana seperti ini mengajarkan anak bahwa setiap tindakan dan pilihan memiliki konsekuensi. Bukankah ini pelajaran moral dasar?
Anak tak ubahnya seperti spons. Hal-hal positif yang dipelajarinya saat kecil akan terus terbawa sampai dewasa.
2. Mengembangkan karakter
Cerita dongeng sebagian besarnya mungkin tidak terjadi di dunia nyata, misalnya kodok yang bisa berbicara seperti manusia, pohon yang bisa berjalan, raksasa jahat, sihir ajaib, dan sebagainya. Namun, pesan moral yang tertanam di dalam setiap cerita dongeng penting untuk pengembangan karakter anak.
Anak yang rajin membaca atau dibacakan cerita sejak kecil biasanya mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Pelajaran yang diberikan mungkin saja sederhana, seperti berbuat baik, jangan jadi jahat, atau jadilah baik hati, jangan sombong. Namun, jika pesan itu tertanam di hati dan pikiran anak hingga dewasa, bayangkan betapa bangganya orang tua memiliki anak dengan karakter-karakter baik.
3. Membangun ikatan
Mendongeng adalah cara terbaik membangun kedekatan dan ikatan kuat antara anak dengan orang tuanya. Ini juga cara menghabiskan waktu berkualitas dengan buah hati. Oleh sebab itu orang tua hendaknya meluangkan waktu, meski sebentar saja untuk membacakan anaknya cerita.
Selama 12 jam kita meninggalkan anak untuk bekerja di luar rumah, jangan egois untuk meluangkan waktu 30 menit hingga 1 jam menemaninya membaca buku cerita sebelum tidur.
4. Meningkatkan kreativitas
Dongeng anak biasanya penuh petualangan. Saat membaca dongeng, imajinasi anak terbuka, sehingga membantu mereka meningkatkan kreativitas. Anak akan berpikir di luar kebiasaan alias out of the box. Mereka belajar memecahkan masalah, dan berpikir positif.
Visualisasi cerita dongeng merangsang kemampuan kognitif anak, sehingga meningkatkan kecerdasan.
Eyang Albert Einstein pernah berpesan, “Jika ingin anakmu cerdas, bacakan dongeng untuknya. Jika ingin anakmu lebih pintar, bacakan lebih banyak dongeng untuknya.”
5. Meliterasi anak sejak dini
Membacakan dongeng sejak kecil, bahkan saat anak masih dalam kandungan, secara tak langsung menumbuhkan minat baca yang berujung pada meningkatnya kemampuan literasi anak sejak dini.
Anak awalnya mungkin cuma membaca buku dongeng, kemudian berkembang dengan buku cerita yang lebih rumit, berlanjut ke buku-buku pengetahuan, buku agama, buku sains, dan sebagainya.
Hal paling signifikan yang kurasakan selama membiasakan mendongeng untuk si kakak adalah penguasaan kosakatanya sangat luas. Si kakak lebih cepat berbicara dan keterampilan komunikasi dua arahnya menakjubkan.
Tips Membacakan Cerita Dongeng
Hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah tidak monoton saat membacakan cerita dongeng untuk anak. Mendongenglah semenarik mungkin, sehingga anak ingin selalu dibacakan cerita setiap hari.
Kedua, gunakan berbagai vokal suara, mimik wajah, serta beri penekanan pada bagian-bagian tertentu. Ini mendorong perkembangan sosial dan emosi anak, seperti mengajaknya masuk ke dalam buku dan menjadi bagian dari cerita.
Ketiga, biarkan anak meniru suara seperti bundanya membacakan cerita. Biarkan anak berinteraksi dengan mengulang kalimat-kalimat tertentu, menunjuk gambar, mengenali tokoh-tokoh dongeng dalam buku ceritanya.
Keempat, tak ada salahnya bunda mengajukan pertanyaan sederhana di tengah cerita, atau setelah membacakan cerita pada anak. Dengarkan jawaban anak. Ini membantunya mengembangkan keterampilan berpikir dan menganalisa.
Kelima, jangan terpaku pada tulisan atau gambar di buku. Jika bunda ingin menyisipkan lagu, puisi, atau apa saja yang masih berkaitan dengan cerita, lakukan. Anak senang dengan improvisasi.
Keenam, tak perlu bosan membacakan buku cerita yang sama untuk anak. Anak balita biasanya suka dengan pengulangan. Mereka juga belajar dari pengulangan.
Ketujuh, saat mendongeng, usahakan anak fokus pada buku dan orang tuanya. Oleh sebab itu, matikan televisi, ubah mode dering ponsel ke nada getar atau tidak bersuara.
Kedelapan, bonding, misalnya mendongeng sambil memeluk anak, membelai rambutnya, mencium pipinya. Ini membuat anak merasa selalu dekat dengan orang tua.
Dongeng Fabel
Cerita dongeng apa yang menarik untuk anak? Semua cerita dongeng bagus untuk anak. Namun, kali ini saya secara khusus ingin membahas tentang fabel.
Fabel biasanya menceritakan kisah hidup hewan yang berperilaku seperti manusia. Jelas ini adalah cerita fiksi atau khayalan belaka. Namun, justru fabel yang paling disukai anak saya, mungkin hal sama juga berlaku pada anak-anak bunda yang sedang membaca tulisan ini.
Fabel menurut saya cara cerdas mengajarkan lebih banyak karakter untuk anak. Mengapa? Karena hewan dalam cerita mana pun bebas menjadi pintar atau bodoh, baik hati atau sombong, suka menolong atau egois, nakal, licik, lucu, jahat, apa saja, bebas.
Cerita fabel sangat filosofis tetapi cukup sederhana untuk dipahami bahkan oleh batuta atau batita sekali pun. Beberapa dongeng fabel yang saya bacakan untuk si kakak merupakan fabel quran, mengangkat kisah-kisah hidup hewan yang ada dalam Alquran. Ada juga buku-buku cerita hewan lainnya yang sebagian besar kami dapatkan di toko buku, seperti Gramedia.
Pada fabel Kisah Sapi Bani Israil, ada setidaknya tiga hikmah yang bisa dipetik anak. Pertama, perintah Allah SWT hendaknya dilaksanakan sebisa dan sesegera mungkin.
Kedua, seseorang hendaknya memiliki kesabaran tinggi, apalagi saat ingin menyampaikan kebenaran pada suatu kaum atau golongan. Ketiga, orang yang zalim dan jahat pasti akan menerima balasan atas kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukan.
Fabel sering disebut cerita moral sebab pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Anak tak hanya belajar moral dari manusia, namun juga bisa dari hewan, tumbuhan, alam, apa saja yang ada di Bumi.
Dunia dongeng adalah dunia di mana kebahagiaan seakan tak ada akhirnya. Sama halnya dengan kasih ibu yang selalu dikenang sepanjang waktu.
Jadikan dongeng asupan nutrisi untuk anak bunda, sama halnya dengan makanan yang disantapnya setiap hari. Bacakan anak bunda cerita di waktu senggang, di jam bermain, hingga pengantar tidurnya. Semangat ya bunda!
Leave a Comment