Keputihan saat hamil problem umum dihadapi wanita, khususnya menjelang 15 minggu usia kandungan. Kadang keluar cairan bening seperti air setelah berhubungan saat hamil.
Selain keputihan, ada juga gejala tak biasa, seperti mual, muntah, sakit kepala, kelelahan, hingga sakit punggung.
Penyebab Keputihan Saat Hamil
Keputihan saat hamil muda itu normal kok. Perubahan serviks atau leher rahim selama kehamilan juga memengaruhi keputihan.
Ketika serviks dan dinding vagina melunak, tubuh kita memproduksi cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi. Kepala bayi menekan leher rahim, seiring bertambahnya usia kehamilan. Ini juga bisa meningkatkan volume keputihan.
Meski demikian ada beberapa kondisi keputihan yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Sebelum membahas itu, penting mengetahui apa saja penyebab keputihan saat hamil?
1. Leukorea
Leukorea adalah peningkatan cairan normal di sekitar vagina. American Pregnancy Association (APA) menyebut cairan ini encer, berbau ringan, dan berwarna putih susu.
Kita tak perlu khawatir dengan kondisi leukorea. Namun, kita tetap harus menjaga kondisi vagina tetap bersih dan kering.
Gak perlu pakai pembalut atau pantyliner selama hamil untuk menyerap keputihan, sebab itu justru malah menyebabkan kuman lebih mudah masuk ke dalam vagina. Kalo dokter saya bilang, pakai pantyliner setelah mandi boleh-boleh aja, tapi usahakan yang non-perfumed, gak berbau, dan pakainya sesekali aja, pas cairan keputihannya banyak.
Solusi terbaik adalah rajin mengganti celana dalam. Saya ingat dulu pas hamil muda, saya sering mengalami keputihan, sampai-sampai beli celana dalam tambahan sampai dua lusin.
2. Jamur
Peningkatan estrogen selama kehamilan menyebabkan tubuh memproduksi glikogen lebih banyak. Hal ini membuat jamur tumbuh subur di area gelap dan lembab.
Vagina lingkungan sempurna untuk tempat berkembang biak jamur. Jaga vagina tetap kering dan bersih untuk mengurangi risiko infeksi.
Gejala infeksi jamur meliputi kemerahan, gatal, cairan keputihan menggumpal, ada yang berbau seperti roti diberi ragi.
Infeksi jamur memerlukan pengobatan antijamur. Krim supositoria bisa digunakan untuk vagina. Meski obat satu ini dijual bebas di apotek, sebaiknya kita berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan.
3. Infeksi lainnya
Keputihan saat hamil dalam kondisi serius memerlukan perawatan medis untuk mencegah komplikasi, seperti keguguran. Jika keputihan berwarna kuning atau hijau, berbau kuat, disertai gatal dan kemerahan, maka vagina mengalami infeksi bakteri.
Infeksi bakteri karena keputihan saat hamil bisa terjadi di daerah pinggul, vagina, dan saluran kencing.
4. Keguguran
Kandungan perempuan rentan menjelang 12 pekan kehamilan. Keguguran masih mungkin terjadi di atas 15 minggu kehamilan.
Gejalanya meliputi sakit perut yang kuat, kram melebihi kram saat menstruasi, bahkan sampai pendarahan pada vagina. Ini bisa dipicu keputihan berlebihan.
5. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik biasanya terdeteksi di awal kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika telur yang dibuahi sperma menempel di luar rahim. Ini bisa jadi kondisi serius jika gak terdeteksi.
Tanda-tanda awal kehamilan ektopik adalah pendarahan dan rasa sakit pada vagina. Rasa sakit juga terasa di panggul, perut, dan dalam kasus terparah di leher dan bahu.
Keputihan abnormal bisa disebabkan penyakit menular seksual. Keputihan abnormal juga bisa menandakan komplikasi pada kehamilan. Contohnya kalo muncul keputihan menggumpal dan berwarna merah terang, bisa jadi itu tanda plasenta pravia atau solusio plasenta.
Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil Lewat Makanan
Hampir semua wanita mengalami keputihan saat hamil. Keputihan itu sendiri sebetulnya cara alami tubuh untuk membersihkan vagina. Tubuh membuka jalan melalui vagina untuk melindungi diri dari beberapa jenis bakteri.
Keputihan saat hamil biasanya lebih lembut, berwarna putih susu, dan tidak begitu berbau. Cara mengatasi keputihan saat hamil ternyata bisa lewat pengaturan makanan loh.
Berikut beberapa jenis makanan untuk mengatasi keputihan saat hamil.
1. Probiotik
Probiotik seperti yogurt mengandung bakteri sehat Lactobacillus untuk melawan bakteri dan jamur menular yang memicu keputihan. Baiknya kita mengonsumsi yogurt polos tanpa tambahan rasa atau gula dalam diet harian ketika hamil.
2. Lidah buaya
Lidah buaya menurut sejumlah penelitian membantu menyembuhkan keputihan berlebih dan mengobati infeksi jamur dengan sifat antijamurnya. Konsumsi lidah buaya juga meningkatkan sel-sel darah putih yang pada akhirnya menambah kekebalan tubuh ibu hamil.
3. Teh hijau
Teh hijau kaya antioksidan yang memberi tubuh kekuatan melawan infeksi, serta mengobati keputihan. Minum secangkir teh hijau maksimal dua kali sehari memberi hasil terbaik.
4. Pisang
Pisang tak hanya meningkatkan kekebalan tubuh, tapi juga mengatasi kelelahan dan stres yang memicu keputihan. Nutrisi yang terkandung dalam pisang membantu mencegah keputihan.
Konsumsi pisang dengan cara dimakan langsung atau dibuat smoothie dengan campuran satu sendok teh mentega, kemudian minum selama seminggu di pagi hari saat perut kosong.
5. Ketumbar
Ketumbar efektif mengatasi keputihan, menghilangkan bau pada vagina, serta mengatasi sakit saat buang air kecil. Antioksidan dalam biji ketumbar mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan vagina.
Rendam biji ketumbar dalam segelas air selama semalam. Saring air rendamannya di pagi hari, kemudian minum dalam kondisi perut kosong setidaknya 10 hari berturut-turut.
6. Air beras
Air beras atau air tajin adalah obat efektif untuk menghentikan keputihan dan ketidaknyamanan di daerah genital. Air tajin juga mengurangi sensasi terbakar pada vagina.
Rebus beras dalam air dan saring airnya setelah mendidih. Airnya sedikit kental. Minum air ini setiap hari.
Kalo gak suka air tajin, bisa ganti dengan tepung beras. Jadi kayak bubur sumsum gitu ya.
7. Kunyit
Kunyit bersifat antibakteri dan antijamur, membantu menghilangkan rasa sakit, gatal, dan sensasi terbakar akibat keputihan. Caranya rendam kunyit dengan air panas, kemudian minum air bekas rendamannya setiap hari.
8. Bawang putih
Antioksidan dalam bawang putih bermanfaat mengatasi keputihan. Bawang putih efektif untuk infeksi akibat jamur, bakteri, gatal, serta keputihan abnormal atau berlebihan.
Tambahkan bawang putih ke dalam diet harian kita. Bisa juga dengan memasukkannya ke dalam bahan masakan..
9. Daun jambu biji
Jika kita mengalami keputihan disertai rasa gatal, daun jambu biji solusinya. Rebus beberapa lembar daun jambu biji. Setelah mendidih, saring airnya, kemudian minum setelah dingin. Minum dua kali sehari untuk hasil maksimal.
10. Fenugreek
Rebus biji fenugreek dengan 500 ml air matang sampai tersisa air setengahnya. Nikmati setelah dingin. Ini cara mencegah keputihan yang enak.
11. Ruku-ruku
Daun ruku-ruku umum dijumpai di Sumatera Barat. Ini salah satu bumbu dapur wajib bagi orang Minang.
Haluskan beberapa lembar daun ruku-ruku dengan air, kemudian tambahkan beberapa sendok madu ke dalamnya. Minumlah dua kali sehari untuk menyembuhkan keputihan.
Kalo ibu hamil takut mengonsumsi madu, maka daun ruku-ruku bisa juga dinikmati dengan beberapa sendok makan susu.
Enak banget ya tinggal di Indonesia. Nyaris seluruh ramuan untuk mengatasi keputihan bisa kita jumpai di sekitar kita.
Selain makanan, keputihan saat hamil bisa diatasi dengan mengenakan pakaian longgar dan menyerap keringat, serta memakai celana dalam berbahan katun. Jangan lupa rajin mengeringkan vagina setelah mandi, berenang, atau berolah raga.
Stay active n stay healthy ya bumil!
Leave a Comment