Taraaaaa, setelah sekian purnama kita sekeluarga absen mengeksplore tempat-tempat baru, akhirnya kita nemu lagi destinasi anyar di Pulau Dewata. Kali ini cuss berkunjung ke D’Tukad, sebuah river club yang berada di sisi Air Terjun Blangsinga yang fenomenal di Desa Saba, Blahbatuh, Gianyar.
Kalo beach club di Bali udah pada tahu lah ya. Ibaratnya udah kayak bikin ‘sakit mata,’ kemana pergi di Bali pasti ada beach clubnya. Gimana kalo river club? Nah, D’Tukad yang baru aja dibuka 1,5 bulan sejak akhir Juli 2018 ini masih satu-satunya alias river club perdana yang ada di Bali.
Biasanya kalo mau wisata ke air terjun pasti mikir lama, mulai dari capek karena harus jalan kaki buat dapat spot bagus, treking jauh, harus basah-basahan, jalanan licin, apalagi kalo bawa bayi dan anak kecil. Gak perlu mikir lama, pasti emak-emak langsung skip.
Semua bayangan rempong di atas gak perlu jika kamu mau datang melihat eksotisnya Air Terjun Blangsinga. Cukup nongkrong di D’Tukad, kamu udah bisa memandang kemegahan air terjun ini.
Soal D’Tukad, emak cukup ceritain lewat foto-foto di bawah ini aja ya gaes. Biarkan gambar yang berbicara karena ada kalanya gambar lebih bisa mengalahkan tulisan dan kata-kata. Hehehe.
Aksesibilitas
Air Terjun Blangsinga oleh masyarakat lokal juga dinamai Air Terjun Tegenungan. Air terjun ini lebih dulu eksis, sebab sudah dikelola profesional oleh masyarakat Desa Adat Blangsinga sejak 2016.
Pengunjung bisa menikmati air terjun ini dari tiga tingkat berbeda, yaitu bawah, tengah, dan atas. D’Tukad merupakan area teratas atau puncak air terjun.
Baca Juga: Pengamatan Kupu-Kupu di Kemenuh
Air terjun bisa dilihat menyeluruh dari area bawah. Area tengah menyajikan pemandangan air terjun dari jarak dekat, sedangkan area atas menjadi area paling memanjakan pengunjung karena menyajikan banyak spot foto, sekaligus tempat bersantai. Ada banyak balancing rocks alias batu bertumpuk berjejer di pinggir kali. Kesannya unik. Ada juga air suci atau holy water yang menurut kepercayaan masyarakat setempat bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Pengunjung wajib membeli tiket dengan harga terjangkau untuk masuk kawasan ini, yaitu Rp 20 ribu untuk dewasa, Rp 10 ribu untuk anak, dan free buat infant (0-2 tahun). Ada dua cara menikmati Air Terjun Blangsinga. Pertama, mengambil jalan masuk di sisi paling kanan setelah loket tiket, persis setelah Restoran Bebek Garing (Crispy Duck). Ada papan petunjuk jalan kok.
Kamu akan menuruni ratusan anak tangga ke bawah. Aksesnya udah bagus banget. Jalannya udah rapi disemen dan lebar. Gak bakal sikut-sikutan deh antara pengunjung yang mau turun dan mau naik.
Cara kedua adalah masuk lewat D’Tukad di sisi kiri lorong kayu yang berjejer sangat apik. Restoran dan river club ini merupakan spot terbaik untuk menikmati Air Terjun Blangsinga. Di sini gak sekadar restoran, tapi juga pool bar, swimming pool, swing, seasonal tubbing, dan akses ke air terjun setinggi 19 meter ini. Treknya juga lebih pendek lho.
Kami memilih lewat D’Tukad karena emak lagi hamidun 4 bulan. Gak mungkin susur tangga sampai ke bawah. Pulang-pulang bisa brojol langsung. Heuheu. Dari D’Tukad, masih ada sekitar 50-80 anak tangga lagi ke bawah untuk mencapai dasar air terjun. Di bawah sana ruameeeeee banget. Penuh sama mas bul dan mba bul. Bulee maksudnya.
Kamu harus bayar kupon 100k per kepala (infant gratis) jika memilih ke D’Tukad. Kupon ini bisa ditukar dengan makan dan minum di restoran tiga tingkat ini. Kebetulan kami duduk di tingkat tiga alias paling atas. Pemandangannya spektakuler abis.
Baca Juga: Surga Burung Bali Bird Park
Makanan minuman yang dijual di sini standar, halal, dengan range harga menengah ke atas. Meski demikian, worth it kok dengan fasilitas dan tempat yang bebas kita gunakan berapa jam pun.
Kupon saya tukar dengan sepiring mi goreng (porsi jumbo) plus kelapa muda, sedangkan suami memilih nasi goreng plus kelapa muda. Mohon bersabar pesan makanan di sini ya, penyajiannya lumayan lama saking ramainya pengunjung. Untungnya emak ada bawa camilan pop corn dan teh kotak buat si bayik. Jadinya gak ada yang rewel deh.
Tempat duduk di restoran ini serba kayu dan rotan. Natural banget. Sayangnya kami lupa bawa baju ganti. Padahal kan asik jika mas bisa ajak Maetami berenang di pool anak. Maybe next time. D’Tukad buka setiap hari, dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam.
Dari Denpasar, perjalanan menuju Air Terjun Blangsinga memakan waktu 40-60 menit lewat Jalan By Pass Ida Bagus Mantra. Jaraknya dari pusat Ubud juga sama. Dekat dari Desa Blangsinga, ada obyek wisata lain yang tak kalah menarik, yaitu Taman Kupu-Kupu Kemenuh (Kemenuh Butterfly Park).
Wisatawan Muslim gak perlu bingung berkunjung ke sini. Biasanya tempat shalat kerap menjadi kendala. Tak jauh dari D’Tukad, kurang dari 100 meter, ada Pusat Oleh-Oleh Krisna. Selain bisa belanja oleh-oleh, kamu bisa numpang shalat di sini. Mushalanya nyamannnnn banget. Mau keliling desa adat? Tinggal sewa dokar 150k, maka wisatamu pun semakin sempurna. One stop destination village banget kan?
Leave a Comment