Jujur aja, deretan drama china yang tayang di paruh kedua tahun 2024 ini sukses bikin penonton dilema untuk pilih drama favorit. Ceritanya seru-seru semua, dan para pemainnya benar-benar bikin mata betah nonton lama-lama. Salah satu judul yang wajib banget kamu masukin ke daftar tonton adalah “Love of Nirvana.”
Buat kamu penggemar drama china dengan intrik politik yang intens, serial 40 episode ini, yang dibintangi Ren Jialun dan Landy Li, bakal kasih pengalaman nonton yang nggak bakal kamu sesalin.
Apalagi, ini juga jadi comeback Ren Jialun yang paling dinanti, terutama setelah dia sempat vakum karena kontroversi masa lalunya soal perceraian yang diwarnai isu perselingkuhan.
Seperti yang kita tahu, budaya cancel culture di China cukup keras untuk artis yang tersandung kasus narkoba, penggelapan pajak, atau perselingkuhan.
Nggak heran kalau Ren Jialun harus berjuang keras buat balikin reputasinya. Tapi untungnya, dia berhasil comeback dengan luar biasa di “Love of Nirvana.”
Oke, daripada makin penasaran, yuk kita bahas serial ini lebih lanjut.
Detail Drama
Judul: Love of Nirvana
Episode: 40
Tayang: 14 September – 3 Oktober 2024
Platform: iQiyi dan WeTV
Durasi: 45 menit per episode
Genre: Romance politik
Siapin popcorn dan waktu luang, karena drama ini bakal bikin kamu nggak bisa berhenti nonton!
Sinopsis “Love of Nirvana”
Xiao Wuxia (Ren Jialun), Tuan Muda dari Kota Yueluo, hidup dalam persembunyian di Kerajaan Liang dengan nama baru, Wei Zhao.
Setelah mendiang ayahnya difitnah sebagai pengkhianat dan pembunuh Raja Qi, Xiao Wuxia, satu-satunya anggota Keluarga Xiao yang tersisa, terpaksa meninggalkan kampung halamannya demi keselamatan dan kesempatan membuktikan kebenaran.
Di bawah identitas baru bernama Wei Zhao, ia berhasil menembus lingkaran dalam istana hingga menjadi tangan kanan kaisar. Namun, misi utamanya tetap satu: mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan Raja Qi dan memulihkan kehormatan keluarganya yang ternoda.
Saat berencana menangkap satu-satunya saksi hidup dalam kasus itu, Teng Rui, misi Wei Zhao mendadak kacau ketika sosok Jiang Ci (Landy Li) muncul di lokasi kejadian.
Jiang Ci terluka dan akhirnya diselamatkan oleh Pei Yan, orang kepercayaan kaisar lainnya, yang membawanya pulang untuk diamankan dan dijadikan saksi kunci. Pei Yan pun akhirnya luluh dan jatuh hati pada Jiang Ci.
Dengan berada di lingkaran istana, Jiang Ci sering bertemu Wei Zhao. Lambat laun, ia menyadari bahwa pria bertopeng yang pernah berusaha menculik Teng Rui adalah Wei Zhao.
Meski awalnya ragu, Jiang Ci segera menyadari bahwa Wei Zhao bukanlah penjahat seperti yang ia kira. Ia pun setuju untuk bekerja sama dengannya demi memecahkan misteri kematian Raja Qi.
Meski terlibat dalam cinta segitiga, Pei Yan, Wei Zhao, dan Jiang Ci akhirnya mau menyampingkan ego masing-masing dan menaklukkan Kaisar Liang yang selama ini menjadi dalang utama terbunuhnya Raja Qi.
Review “Love of Nirvana”
Sederhananya, Kerajaan Liang dipimpin oleh Kaisar Liang, yang punya dua tangan kanan andalan, yaitu Wei Zhao dan Pei Yan. Pei Yan punya panggilan khusus buat Wei Zhao, yaitu “Sanlang,” sementara Wei Zhao juga punya panggilan khusus pada Pei Yan, yaitu “Shaojun.”
Jadi, jangan heran kalau Ren Jialun di serial ini punya tiga nama sekaligus: Wei Zhao, Sanlang, dan Wei Wuxia.
Wei Zhao dan Pei Yan adalah sahabat, tapi juga rival sengit di pengadilan. Setiap ada kasus, mereka pasti beda pendapat, tapi tetap saling hormat dan tahu batasan masing-masing. Nggak ada tuh yang coba-coba melangkahi garis batas.
Suatu hari, Kaisar Liang diam-diam ngasih tugas khusus ke Wei Zhao buat mengawasi Pei Yan karena ada kekhawatiran kalau-kalau Pei Yan berkhianat. Mungkin aja ini efek dari banyaknya kecurangan yang Kaisar Liang lakuin di masa lalu. Part ini bakal aku bahas di bagian terpisah ya.
Tapi anehnya, waktu Pei Yan akhirnya tahu kalau Wei Zhao ditugaskan buat ngawasin dia, dia nggak marah sama sekali. Malah, rasa hormatnya ke Wei Zhao makin kuat. Bromance mereka ini benar-benar bikin penonton gemas!
Di episode awal-awal, mungkin kamu bakal sebel sama Wei Zhao. Terkesan dia itu penjilat raja, komandan kejam tanpa belas kasihan.
Akan tetapi, begitu kamu ngerti tekanan dan alasan di balik sikapnya, pandangan itu pelan-pelan berubah. “Love of Nirvana” menyuguhkan plot politik yang solid dan karakter kompleks, di mana setiap episode serasa jadi pintu menuju episode berikutnya yang lebih seru.
Nggak usah deh coba-coba skip satu episode “Love of Nirvana,” apalagi nonton lompat-lompat. Setiap episode sangat nyambung dan penuh sebab akibat yang bikin ceritanya makin asyik.
Bagian paling keren di serial “Love of Nirvana” ini adalah saat Wei Zhao yang awalnya ngeremehin Jiang Ci, akhirnya kagum sama cewek itu.
Wei Zhao sadar kalau Jiang Ci punya kecerdasan dan hati buat bantu rakyat kecil, terutama warga Kota Yueluo, kampung halaman Wei Zhao sendiri. Dan saat Wei Zhao harus kembali ke Yueluo, cuma Jiang Ci yang bisa nebak kalau dia memang asli sana.
Katanya, selain kebiasaan makan bubur pakai gula batu, Jiang Ci juga bilang kalau orang Yueluo itu umumnya tampan-tampan. Hihi, gemas banget, kan?
Kenapa Kaisar Liang begitu mengantisipasi Pei Yan?
Nah, ini dia penjelasan yang kamu tunggu-tunggu. Jawabannya berkaitan dengan Rong Yudie, ibu dari Pei Yan.
Rong Yudie dulunya adalah putri bangsawan yang penuh semangat dan berjiwa besar, tapi dia dikhianati oleh orang yang paling dia percayai.
Cintanya pada Pangeran Xie Chi, yang kelak berganti nama menjadi Kaisar Liang, menghancurkan hidupnya. Dia percaya pada ikatan masa kecil mereka dan janji cinta yang diberikan Pangeran Xie Chi. Tapi, ambisi sang pangeran menjadi raja membuatnya menganggap cinta dan kesetiaan hanya sebagai alat untuk meraih tujuannya.
Tanpa ampun, Pangeran Xie Chi meninggalkan Rong Yudie, memilih wanita lain sebagai permaisuri demi kepentingan politik. Kaisar Liang hanya menawarkan posisi selir padanya.
Menolak menjadi selir dan tinggal di Istana Harem, Kaisar Liang menyingkirkan Rong Yudie begitu saja. Sejak itu hidup Rong Yudie hancur lebur.
Untung saja, takdir memberi kesempatan lain ketika Pei Ziejing, sahabat masa kecil yang diam-diam mencintainya, datang menyelamatkan dirinya dari kehancuran. Mereka menikah dan lahirlah seorang putra bernama Pei Yan.
Rong Yudie yang mulai menemukan kedamaian kembali terusik. Kekejaman Kaisar Liang tak berhenti di situ. Dia mulai paranoid, menganggap Keluarga Pei sebagai ancaman bagi tahtanya yang rapuh.
Pei Ziejing, yang dulu setia padanya, dikirim ke medan perang dan tewas tragis, semua diatur oleh Kaisar Liang, dengan cara yang sama seperti yang dilakukan pada Wei Zhao, tangan kanannya.
Setelah itu, Rong Yudie menjadi janda dengan seorang anak yang harus dilindungi, Pei Yan. Dia berubah dari wanita yang patah hati menjadi seorang nyonya yang dingin dan penuh perhitungan.
Selama 20 tahun berikutnya, dia merencanakan balas dendam dengan hati-hati terhadap Kaisar Liang dan semua yang telah menghancurkan keluarganya.
Rong Yudie membesarkan Pei Yan bukan dengan kasih sayang seorang ibu, tetapi menjadikan putranya sendiri sebagai alat untuk meraih tahta dan membalaskan dendam mereka.
Setiap tindakan kerasnya kepada Pei Yan, bertujuan agar Pei Yan dapat bertahan di dunia yang penuh dengan kekuasaan dan pengkhianatan.
Pei Yan, meski dibesarkan dengan kerasnya didikan ibunya, tetap polos dan tidak tahu menahu tentang semua ini. Dia hanyalah korban keadaan, terjebak antara rencana ibunya dan kekejaman sang kaisar.
Sayangnya, hati Rong Yudie telah mengeras oleh pengkhianatan bertahun-tahun. Dia tak melihat jalan lain selain melindungi satu-satunya darah daging yang tersisa.
Kisah Rong Yudie bukan hanya tentang wanita yang menjadi jahat. Ini tentang seorang wanita yang harus bertahan di dunia yang tak memberinya pilihan.
Dia mengorbankan kebahagiaan, cintanya, bahkan hubungan dengan putranya demi melindungi keluarganya dari kebengisan sang raja. Dia memainkan permainan perebutan kekuasaan dan kehilangan banyak bagian dirinya dalam proses itu.
Jadi, menurut kamu, apakah Rong Yudie benar-benar jahat, atau dia hanya seorang ibu yang melakukan apapun untuk melindungi keluarganya dari dunia kejam yang telah mengambil segalanya darinya?
Balik lagi ke ending “Love of Nirvana” yuk!
“Love of Nirvana” benar-benar meninggalkan kesan mendalam dengan ending yang sukses bikin hati para penonton remuk, tapi tetap bikin kagum. Siapkan tisu dan mental baja sebelum menontonnya.
Kisah “Love of Nirvana” ini mencapai puncaknya ketika Kaisar Liang, yang licik dan haus kekuasaan, akhirnya memutuskan untuk menyingkirkan Wei Zhao.
Setelah menyadari bahwa Wei Zhao tidak lagi bisa dimanfaatkan, Kaisar Liang merencanakan pengiriman Wei Zhao ke medan perang sebagai cara untuk “mengorbankannya.”
Dalam benak Kaisar, Wei Zhao harus terlihat gugur sebagai pahlawan, persis seperti cara liciknya menghabisi Pei Ziejing, ayah Pei Yan, di masa lalu.
Di medan perang, situasi menjadi semakin tragis ketika Wei Zhao akhirnya mengetahui kebenaran mengerikan dari Jenderal Lu Yu.
Jenderal itu mengungkap bahwa Kaisar Liang adalah dalang sebenarnya di balik pembunuhan Raja Qi, serta skenario busuk yang menimpakan kesalahan besar itu kepada ayah Xiao Wuxia.
Pengkhianatan demi pengkhianatan terungkap, menjadikan medan perang bukan hanya soal strategi militer, tetapi juga medan penuh emosi dan luka batin.
Wei Zhao, yang telah berjuang dengan segala pengorbanannya, harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dirinya hanyalah bidak dalam permainan kekuasaan Kaisar Liang.
Ending “Love of Nirvana” ini tidak hanya mengguncang hati para penonton, tetapi juga mengajarkan betapa kejamnya dunia politik dan betapa sulitnya mempertahankan kehormatan di tengah intrik yang tak berujung. Adegan terakhir yang penuh air mata, drama ini berhasil menutup ceritanya dengan sempurna. Sebuah tragedi yang layak mendapat tepuk tangan panjang.
Saat Wei Zhao mendengar kabar bahwa Kaisar Liang akan turun langsung ke medan perang, hatinya diliputi tekad yang tak tergoyahkan. Dia tahu, ini adalah kesempatan terakhir untuk mengungkap kebenaran yang selama ini tersembunyi.
Ribuan pasukan yang dulu menjadi saksi bisu tragedi kelam itu akan kembali berkumpul, dan di hadapan mereka semua, Wei Zhao bertekad untuk membawa keadilan yang selama ini ia perjuangkan, meskipun taruhannya adalah nyawanya sendiri.
Di medan perang, Jiang Ci selalu setia mendampingi Wei Zhao. Di tengah ketegangan pertempuran, mereka berbincang tentang impian masa depan yang mungkin bisa mereka raih bersama setelah dendam kesumat ini usai.
Jiang Ci berbicara tentang kehidupan yang damai dan penuh harapan, tetapi dalam hati Wei Zhao menyimpan rahasia yang terlalu berat untuk diungkapkan.
Tak ada yang tahu bahwa tubuh Wei Zhao perlahan diracuni oleh musuh yang licik. Racun itu bekerja diam-diam dan, yang lebih menyakitkan, tak ada penawar yang mampu menyelamatkannya.
Wei Zhao memilih untuk menyembunyikan kenyataan tragis ini demi menjaga semangat para pasukan dan tekad Jiang Ci.
Bagi Wei Zhao, perjuangan di medan perang ini bukan hanya tentang keadilan, tetapi juga warisan terakhir yang ingin ia tinggalkan untuk mereka yang ia cintai.
Adegan yang paling bikin hati sesak adalah ketika Wei Zhao, dengan segala keberanian dan keputusannya, melangsungkan upacara pernikahan seorang diri. Momen ini terjadi saat Jiang Ci sedang tertidur pulas, tidak menyadari apa yang dilakukan oleh Wei Zhao di sisinya.
Diam-diam, ia menjalankan ritual pernikahan mereka seorang diri, sebuah tindakan yang penuh dengan cinta sekaligus kesedihan. Dalam hati Wei Zhao, Jiang Ci kini resmi menjadi istrinya, meskipun Jiang Ci tidak terjaga untuk menyaksikan ataupun memberikan persetujuan langsung.
Kenangan masa lalu mereka kembali menyeruak. Dahulu, keduanya memang sudah dijodohkan untuk menikah di Yueluo.
Pernikahan itu seharusnya menjadi momen bahagia yang akan menyatukan mereka secara resmi di hadapan keluarga dan dunia.
Sayangnya, tragedi kematian Raja Qi menghancurkan semua rencana indah itu. Impian mereka berdua berubah menjadi abu, dan takdir membawa mereka ke jalan yang penuh luka dan kehilangan.
Dalam upacara itu, Wei Zhao mengucapkan sumpah yang begitu mendalam, “Xiao Wuxia hanya punya satu istri seumur hidupnya, yaitu Jiang Ci.”
Kata-kata ini menunjukkan betapa tulus dan kuat cintanya kepada Jiang Ci, meski ia tahu cintanya mungkin tidak akan pernah bisa sepenuhnya menemani Jiang Ci seumur hidup.
Adegan ini menyayat hati, menyiratkan betapa Wei Zhao rela memperjuangkan cintanya dengan cara apa pun, meski harus menanggung kesepian seorang diri.
Momen paling menegangkan akhirnya tiba ketika Wei Zhao berdiri di hadapan Kaisar Liang menjelang ending “Love of Nirvana.” Di hadapan seluruh pejabat istana dan pasukan kerajaan, Wei Zhao dengan lantang mengaku bahwa dirinya adalah Xiao Wuxia.
Penuh keberanian, ia menuntut keadilan atas penderitaan dan pengkhianatan yang menghancurkan masa lalunya. Namun, Kaisar Liang hanya tersenyum sinis. Dengan nada mengejek, ia berkata bahwa sejarah selalu ditulis oleh para pemenang, mengabaikan kebenaran yang disuarakan oleh Wei Zhao.
Intrik Kaisar Liang tak berhenti di situ. Ia dengan licik menjebak Wei Zhao menggunakan tuduhan palsu. Kaisar menuduh Wei Zhao berencana menyebarkan bubuk mesiu untuk membunuhnya, sebuah dakwaan berat yang nyaris mustahil dibantah di bawah kekuasaan tiran.
Tak mampu lagi menahan rasa sakit dan kebencian atas ketidakadilan yang terus menimpanya, Wei Zhao memutuskan untuk mengambil tindakan ekstrem. Ia menutup pintu rapat-rapat, mengurung dirinya bersama Kaisar Liang.
Berbekal bubuk mesiu di tangannya, ia memutuskan untuk mengakhiri segalanya dalam sebuah ledakan yang akan membawa Kaisar Liang bersamanya.
Sementara itu, Jiang Ci, cinta sejati Wei Zhao, menyelesaikan upacara pernikahan seorang diri, simbol cinta yang tak sempat bersatu. Setelah kepergian Wei Zhao, Jiang Ci melahirkan putra mereka.
Ia membesarkan anak itu dengan penuh kasih sayang sambil mendedikasikan hidupnya sebagai tabib yang melayani masyarakat.
Meski menjalani hidup baru, Jiang Ci tak pernah melupakan kenangan bersama Wei Zhao. Sesekali, ia kembali ke rumah lama Wei Zhao, tempat mereka berbagi mimpi dan tawa.
Di sana, Jiang Ci mengenang masa-masa bahagia mereka, menyimpan kenangan manis itu di hatinya selamanya. Penutup kisah ini menghadirkan kehangatan yang mengharukan di tengah tragedi yang memilukan.
Terima kasih buat semua penyanyi yang udah bikin soundtrack serial “Love of Nirvana” ini jadi makin berkesan dan nempel di hati.
Lagu-lagunya bener-bener menggambarkan perasaan dan karakter tiap tokoh, bikin ceritanya terasa lebih hidup. Musiknya tuh kayak ngebawa kita makin masuk ke dalam dunia mereka.
Favoritku sih tetap lagu “Ordinary” yang dinyanyiin Liu Yuning. Aduh, Yuning emang pantas banget dijuluki Raja Soundtrack Drama China.
Suaranya itu loh, bikin hati nyes gitu. Kalau dengar lagu ini, langsung kebayang adegan-adegan emosionalnya.
Selain itu, “Far Away” dari He Jie dan Wang Yuexin juga jadi lagu wajib banget buat serial ini.
Pas dengerin, otomatis langsung keinget adegan manis antara Ren Jialun dan Landy Li, walaupun skinship mereka minim banget. Tapi justru karena minim itu, setiap momen terasa lebih berkesan.
Cuma ya, satu hal yang bikin geregetan banget: kenapa sih sutradara pelit banget kasih adegan romantis antara Wei Zhao dan Jiang Ci? Apa karena Ren Jialun masih jaga citra atau gimana?
Padahal, ada beberapa momen yang kalau dibikin lebih intens, pasti bakal bikin penonton tambah baper.
Tapi ya sudahlah, mungkin itu gaya khas drama ini. Tetap aja kita bisa menikmati chemistry di antara mereka meskipun nggak terlalu eksplisit. Jadi, buat sutradara dan para penyanyi, makasih banget udah bikin drama ini jadi spesial banget!
Tapi ya sudahlah, toh serialnya juga udah tamat. Meski merasa sedikit kehilangan karena harus berpisah dengan ceritanya, aku puas banget nonton “Love of Nirvana” ini.
Kisahnya berhasil bikin baper, ditambah akting para pemainnya yang luar biasa. Chemistry antara Ren Jialun dan Landy Li benar-benar menghidupkan setiap adegan. Mereka sukses menyampaikan emosi yang bikin kita terhanyut dalam cerita.
Harapanku, semoga suatu saat mereka bisa dipertemukan lagi dalam drama modern, deh! Bayangin aja, dengan kemampuan akting mereka yang keren, pasti chemistrynya bakal makin nempel dan bikin penonton nggak bisa move on lagi.
Buat kalian yang belum nonton, drama ini benar-benar recommended, loh! Terima kasih udah baca, dan jangan lupa tambahin “Love of Nirvana” ke daftar tontonan kamu, ya! Siap-siap hanyut dalam ceritanya dan jatuh cinta sama para karakternya.
Leave a Comment