Februari 2022 kami berakhir pekan di Kambing Bagus Farm, sebuah villa berkonsep farmstay di Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Semalam saja, tetapi rasanya seperti seminggu karena sangat damai di sana.
Udaranya segar, jauh dari bising kendaraan berlalu lintas, ruang terbukanya luas, dan villa penginapannya nyaman. Kami di sana benar-benar hanya memandangi Gunung Salak, hutan, dan desa-desa di kaki bukit. Anak-anak turun ke sawah, memberi makan ikan di tambak, dan bermain dengan kambing-kambing yang sebagian dikandangkan, sedang sebagian lainnya dilepas liar.
Sebuah ketidaksengajaan kami bermalam di sini. Niatnya menghadiri pernikahan adik kami di Kampung Babakan Kidul, Harkatjaya, Bogor. Lokasinya sangat jauh dari pusat kota dan tak banyak penginapan bisa dipilih.
Waktu buka aplikasi AirBNB, ketemu lah Kambing Bagus Farm ini. Awalnya kami merasa aneh dan mikir, ini nginapnya di dekat kandang kambing, gitu? Atau gimana sih? Bismillah aja deh, yang penting hajatan nikahan adik terlaksana dengan baik, dan kami langsung saja booking penginapan untuk semalam.
Fasilitas ala farmstay
Sesampainya di lokasi, masya Allah. Kami serasa punya rumah sendiri. Villa dua kamar itu memiliki room yang luas. Satu kamarnya bisa ditempati empat orang dewasa. Saya, suami, dan tiga anak kami menginap di kamar sama, sementara satu kamar yang tersisa dibiarkan kosong.
Menurut Pak Faisal, pemilik Kambing Bagus Farm, villa itu bisa ditempati 10-15 orang sekaligus. Banyak extrabed alias kasur cadangan bisa dipakai. Cocok deh buat tamu yang ingin camping bersama keluarga di sini. Harga sewanya affordable, Rp 750 ribu per malam, tidak termasuk makan, sebab biasanya tamu di sini masak sendiri atau bawa makanan sendiri.
Ruang keluarganya luas dan cantik dilengkapi pernak pernik ala farmstay, mulai dari topi koboi, aksesoris kayu, sampai ayunan kayu. Ada komputer yang bisa dipakai jika diperlukan. Ada juga dapur dengan peralatan memasak lengkap, mulai dari kompor, kulkas, penanak nasi, piring, gelas, sendok, garpu, dan pisau. Villa Kambing Bagus Farm memiliki dua kamar mandi dan musala kecil untuk shalat bagi tamu Muslim.
Sekiranya ingin menginap outdoor, kita bisa kok masang tenda di camping ground. Sayangnya waktu kami tiba di sana, pengelola sedang melakukan pengembangan kawasan, khususnya jalan, lokasi parkir, dan pembangunan langgar. Jadi, sementara camping groundnya belum bisa dipakai.
Akses menuju Kambing Bagus Farm berupa jalan desa yang sebagiannya belum diaspal. Namun, bisa kok dilewati mobil. Enggak usah khawatir soal parkir, sebab tempat parkirnya luas.
Ngapain aja di Kambing Bagus Farm?
Kami sampai di sana siang hari setelah Dzuhur. Selesai makan, istirahat, dan anak-anak tidur siang, sorenya kami bermain ke sawah. Kebetulan Kambing Bagus Farm juga mengelola area persawahan cukup luas.
Anak-anak bertelanjang kaki menyusuri padang rumput, menuruni lembah, hingga tiba di area persawahan. Awalnya Maetami dan dua adik kembarnya mereka merasa jijik karena sandal mereka dipenuhi lumpur, kaki mereka kotor, malah mereka menginjak kotoran kambing. Ujung-ujungnya mereka masa bodoh, malah makin asyik bermain lumpur di pinggiran sawah.
Kami membiarkan ketiga anak kami mengeksplorasi sekitar. Rangin dan Rashif mencelupkan tangannya ke lumpur, kemudian menyeka tangannya dengan baju. Duh, kumal banget, tetapi ya begitulah cara anak kecil belajar. Beberapa kali si kakak terjatuh, kadang meringis, tetapi kemudian tertawa lagi.
Begitu sampai di tambak ikan tengah sawah, Pak Faisal entah dari mana datangnya, langsung menghampiri anak-anak dan memberikan mereka makanan ikan yang ditaruh di botol bekas air mineral 1,5 liter. Si kembar puas memberi makan mujair, gurame, ikan mas, dan nila yang ada di sana.
Puas memberi makan ikan, kami beristirahat di saung pinggir kolam, menikmati udara segar persawahan, lengkap dengan pemandangan hijau kaki Gunung Salak. Sungguh sebuah keberuntungan kami menginap di Kambing Bagus Farm. Ini juga pengalaman pertama anak-anak kami bermain lebih ‘berani’ di lahan pertanian. Sehari penuh mereka terlepas dari gadget.
Jelang senja kami pulang ke villa berjalan kaki. Anak-anak kembali bersemangat, sebab mereka akan melalui jalur yang sama. Jalur becek, berlumpur, naik turun bukit, layaknya Ninja Hatori. Eh, begitu sampai di camping ground, kami bertemu sekumpulan kambing sedang merumput.
Kakak Mae senang sekali menghampiri kambing-kambing itu, meski ada rasa takut awalnya. Rashif dan Rangin mampir ke kandang domba garut. Mereka penasaran membelai dan memegang tanduk domba-domba yang kebetulan berusia sama dengan mereka, yaitu tiga tahun.
Kambing Bagus Farm menyediakan kegiatan luar ruangan variatif. Selain bermain di sawah, memberi makan ikan, dan mengenal hewan ternak, kita juga bisa berkebun, menanam padi, memanah, hiking, hingga yoga. Malam harinya bisa pesta barbekyu di luar loh.
Pemandangan malam hari dari teras villa sangat spektakuler. Lampu-lampu hias seperti memagari lapangan rumput. Di seberang sana tampak lampu rumah-rumah penduduk menyala di kaki bukit, bagai kunang-kunang dari kejauhan.
Sayang sekali malam itu gerimis turun, sehingga saya dan suami batal turun ke camping ground. Padahal suasananya romantis banget dan anak-anak sudah lelap. Alhasil kami berdua cuma bisa menikmatinya dari teras.
Pak Faisal kebetulan berprofesi sebagai peternak. Anak-anaknya lulusan IPB. Wah, satu almamater dong ya sama saya. Sejak 2017 Kambing Bagus Farm menerima permintaan lokakarya pembuatan keju, mentega, hingga susu pasteurisasi. Produk-produknya dijual terbatas.
Manfaat menginap di farmstay
Agrowisata sambil menginap di farmstay benar-benar liburan yang mengubah hidup. Tidak ada yang lebih baik dari menghabiskan jatah liburan kita di alam bebas. Ini sesuai dengan arti rekreasi, yaitu kembali ke kreatif.
Alam bisa meningkatkan mood kita secara drastis. Menghirup udara segar dan menyerap sinar matahari pagi benar-benar manjur membuat kita merasa lebih baik.
Jangan remehkan duduk di atas rumput sambil memandang hutan dan gunung, atau melihat burung-burung terbang di sekitar kita. Alam punya senjata ajaib untuk mengatur ulang atau me-reset pikiran kita menjadi lebih baik.
Apa saja manfaat atau keistimewaan menginap di farmstay?
1. Anak-anak menyukainya
Farmstay menyediakan ruang lebih luas untuk anak-anak bergerak. Mereka bebas berlari dan relatif aman. Anak-anak pasti suka main tanah, becek-becekan, basah-basahan.
Farmstay menyediakan hewan ternak yang bisa menjadi teman bermain anak. Ada yang menyediakan sapi, kambing, domba, kelinci, kuda, dan sebagainya. Ada juga area persawahan dan perkebunan tempat anak-anak belajar menanam.
2. Anak mengenal rantai pasok makanan
Selama ini anak-anak kita cuma tahu semua makanan mereka sudah terhidang di meja. Mereka makan nasi, ikan, daging, sayur, dan buah, tetapi enggak pernah tahu dari mana semua itu berasal.
Farmstay mengajarkan anak kita rantai pasok makanan tersebut. Mereka tahu bahwa daging yang mereka makan berasal dari hewan ternak yang dipelihara dalam kandang. Mereka tahu telor dihasilkan ayam. Mereka tahu nasi di piring berasal dari tanaman padi yang ditanam di sawah. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang diperoleh anak ketika menginap di farmstay.
3. Setiap hari makan makanan segar dan organik
Farmstay biasanya menyediakan makanan-makanan segar dan umumnya organik. Sayur dipetik di kebun. Telur dihasilkan dari ayam petelur. Demikian juga daging dan ikannya.
Tidak ada yang namanya anak-anak makan burger, pizza, dan menu junkfood lainnya. Sesaat mereka mempraktikkan gaya hidup sehat dengan belajar menyukai makanan utuh, bukan makanan olahan, seperti ayam dalam bentuk nugget, atau sapi dalam bentuk sosis.
4. Privacy terjaga
Farmstay biasanya sangat menjaga privacy tamu. Mungkin karena lokasinya relatif jauh dari penduduk lokal. Kambing Bagus Farm misalnya berlokasi kurang lebih satu kilometer dari jalan utama.
5. Jauh dari gangguan
Ini salah satu cara kita menikmati hidup. Kita rehat sebentar dari rutinitas pekerjaan. Anak-anak libur dari kegiatan belajar di sekolah.
Keluarga jauh dari gadget. Tidak ada televisi, akses internet, dan ponsel. Kalau pun ada, kita bisa menganggapnya tidak ada. Tidak ada kolam renang. Tidak ada restoran mewah. Hal-hal sederhana dalam hidup dapat mendatangkan kebahagiaan tiada tara.
6. Menghidupkan agrowisata
Sadar atau tidak, dengan menginap di farmstay, kita secara tidak langsung membantu kehidupan petani. Petani atau peternak seperti Pak Faisal selama ini menghidupi diri dan keluarganya dengan menjual hewan ternak, mengolah susu dan produk turunannya.
Kini peternak seperti Pak Faisal bisa mendapat penghasilan sampingan dengan kehadiran tamu-tamu di villanya. Jelas ini meningkatkan potensi agrowisata di Indonesia.
Apakah kamu pernah menginap di farmstay? Boleh dong sharing cerita kamu di kolom komentar. Terima kasih.
Leave a Comment