Dua tahun penantian terbayar sudah sejak 2020 lalu WeTV terus bolak-balik kasih spoiler serial terbaru Xiao Zhan, the Oath of Love. Drama romantis ini syutingnya sebenarnya sejak 2019, setelah Xiao Zhan selesai membintangi The Untamed dengan membukukan 10 miliar kali penayangan di berbagai platform menonton berbayar, termasuk Netflix di seluruh dunia.
Xiao Zhan bahkan sudah merilis serial-serial terbaru setelah itu, seperti the Wolf, Douluo Continent, dan Ace Troops, tapi lagi-lagi the Oath of Love gak kunjung datang hilalnya. Sebel kan penggemarnya, termasuk saya. Hehehe.
Usut punya usut penundaan penayangan serial ini karena pemerintah Cina melalui Cyberspace China Administration tengah memberlakukan Qing Lang Operation untuk memerangi toxic fans. Dunia hiburan Cina kala itu amburadul lantaran skandal sejumlah idol.
Pertama, Kris Wu (eks-member EXO) yang terlibat pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap puluhan gadis. Beberapa di antaranya bahkan masih di bawah umur.
Kedua, Zheng Shuang, aktris yang menelantarkan kedua anaknya yang lahir dari surrogate mother. Celakanya, walau kedua idola tersebut terbukti melakukan kesalahan dan pelanggaran, para penggemarnya yang rata-rata masih muda terus mendedikasikan dukungan untuk idola mereka, bahkan dengan cara membabi buta.
Pemerintah Cina akhirnya memberlakukan 10 aturan untuk memerangi toxic fans ini. Beberapa di antaranya memberlakukan keanggotaan VIP berbayar untuk seluruh situs website menonton dan fans site, melarang anak di bawah umur menjadi anggota klub penggemar, melarang fan war, menutup akun-akun zombie berisi penggemar-penggemar halu untuk memastikan akun penggemar tersebut adalah asli.
Paling ekstrem pemerintah Cina menghapus 1,34 miliar akun palsu atau zombie fans dan melenyapkan lebih dari 2.160 aplikasi yang digunakan penggemar untuk berinteraksi dengan idolanya.
Xiao Zhan sebagai salah satu idola yang masuk deretan peringkat atas di Cina menjadi target operasi ini, demikian pula lawan mainnya Yang Zi. Basis penggemar keduanya sangat tinggi, sehingga drama the Oath of Love ditunda sementara supaya seluruh penggemar bisa bersikap lebih baik dan menerapkan etika dalam bermedia sosial, serta etika dalam memberi dukungan pada idola.
Drama 29 episode ini benar-benar membuat penggemar menggila. Baru enam hari penanyangan sejak 18 Maret 2022, Tencent mencatat penonton the Oath of Love menembus angka 1 miliar kali penayangan. Angkanya meningkat menjadi dua miliar kali penayangan setelah dua pekan.
Oke deh, tanpa babibu, kita kenalan dulu sama pemeran utama dan pendukung serial the Oath of Love.
- Xiao Zhan sebagai Gu Wei, Dokter Gu.
- Yang Zi sebagai Lin Zhi Xiao.
- Zhai Zi Lu sebagai Gu Xiao, sepupu dr Gu.
- Daisy Li sebagai San San, sahabat Lin Zhi Xiao, kekasih Gu Xiao.
- Zhao Shi Yi sebagai Yin Xi, sahabat Lin Zhi Xiao.
- Zhang Yu Qi sebagai Jin Shi, sahabat Lin Zhi Xiao, kekasih Yin Xi.
- Li Yun Rui sebagai Shao Jiang, kakak kelas Lin Zhi Xiao.
- Ma Yu Jie sebagai Gao Xi, Dokter Gao.
- August Wang sebagai Du Wen Jun, Dokter Xiao Du.
- Du Shuang Yu sebagai Yan Bin Jun, Dokter Yan.
- Xia Zhi Qing sebagai Lin Jian Guo, Pak Lin, ayah Lin Zhi Xiao.
- Sunny Hao sebagai Li Hui Juan, Bu Li, ibu Lin Zhi Xiao.
- Jiang Rui Lin sebagai Qiu Qui.
The Oath of Love baru saja menamatkan episode terakhir pada 31 Maret 2022 dan langsung dikukuhkan sebagai salah satu drama dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa. Gong xi, Zhan Zi (Xiao Zhan & Yang Zi).
Sinopsis the Oath of Love
Lin Zhi Xiao (22 tahun) adalah mahasiswa semester akhir Fakultas Musik Huaqing University di Beijing. Dia juga pemain cello muda yang tengah meniti karier untuk mengejar mimpi bermain orkestra ke luar negeri.
Xiao Xiao, panggilan sayangnya seorang putri tunggal. Ayahnya, Lin Jian Guo adalah mantan dekan pendidikan di SD-SMP-SMA tempat bersekolahnya dulu. Sejak kecil, Xiao Xiao dibesarkan dengan disiplin ketat. Gak peduli di rumah atau sekolah, sang ayah yang bermental guru mendidiknya dengan keras.
Saking sakleknya, sampai berumur 22 tahun pun, Xiao Xiao tidak pernah memanggil Lin Jian Guo dengan ayah, melainkan Lin Laoshi (baca: panggilan untuk guru dalam bahasa Mandarin). Pak Lin seperti bayangan yang mengikuti Xiao Xiao kemana pergi.
Pak Lin juga terus meminta Xiao Xiao meninggalkan musik dan melanjutkan pendidikan keguruan seperti dirinya. Ini menjadi sumber pertengkaran mereka setiap hari. Untungnya ada Bu Li, ibu Xiao Xiao yang menengahi keduanya.
Tepat sebelum kelulusan, Pak Lin jatuh sakit dan divonis tukak lambung kronis oleh seorang dokter perempuan bernama dr Gao. Dunia Xiao Xiao berubah seketika saat dokter lain yang secara tidak sengaja melihat laporan medical check up Pak Lin bersikeras meminta pasien melakukan pemeriksaan ulang.
Dokter pria yang belakangan diketahui bernama Gu Wei atau dr Gu itu menduga Pak Lin bukan sekadar sakit tukak lambung, melainkan kanker lambung. Dr Gu seorang dokter spesialis gastroenterologi dengan keahlian khusus mengobati beragam gangguan pada saluran pencernaan.
Xiao Xiao marah besar karena dr Gu terkesan memaksa ayahnya untuk sakit parah. Sebaliknya dr Gu bersikap dingin, tetapi tetap menyarankan Xiao Xiao dan Bu Li untuk mengulangi medical check up di Rumah Sakit Afiliasi Universitas Huaqing. Ini rumah sakitnya kayak RSCM di Jakarta yang berafiliasi sama UI.
Dugaan dr Gu terbukti. Begitu hasil pemeriksaan ulang yang lebih lengkap keluar, Pak Lin ternyata menderita kanker lambung dan harus menjalani terapi sebelum operasi.
Xiao Xiao dan ibunya mau tak mau mendampingi Pak Lin menjalani perawatan. Xiao Xiao sementara menunda impiannya menjadi pemain cello profesional. Dia melewatkan sejumlah kesempatan dan pertunjukan musik demi membantu Bu Lin merawat Pak Lin di rumah sakit.
Setiap benda pasti punya retak, tapi dari retakan itulah cahaya masuk. Asalkan tidak menyerah, pasti ada keajaiban dalam hal apa pun.
Dr Gu
Perlahan dengan kebersamaan intensif di rumah sakit, Xiao Xiao menemukan sisi lembut sang ayah yang dulu dikenalnya galak dan tidak punya hati.
Dokter konsultasi Pak Lin berganti dari dr Gao ke dr Gu. Selama itu pula Xiao Xiao dan dr Gu bertemu intensif di rumah sakit. Mulanya sebatas komunikasi tentang kesehatan Pak Lin, lama-lama mereka menjadi sahabat.
Rooftop rumah sakit dan ruang istirahat dokter jadi tempat favorit keduanya bertemu. Dr Gu tak menyangka traumanya di masa lalu saat menjadi ahli anestesi bisa sembuh setelah mengenal Xiao Xiao.
Dokter Gu akhirnya bersedia menjadi dokter bedah Pak Lin. Operasi berhasil. Sejak itu disadari atau tidak, perhatian dr Gu pada Xiao Xiao telah melampaui perhatian seorang dokter kepada keluarga pasien.
Qiu Qiu, pasien anak yang sekamar dengan Pak Lin adalah orang pertama di rumah sakit yang menyadari kedekatan dr Gu dan Xiao Xiao. Qiu Qiu juga pasien dr Gu. Qiu Qiu lah yang pertama kali membisiki dr Gu bahwa dokter tersebut pasti menyukai Xiao Xiao.
Passion dr Gu dan Xiao Xiao bagai bumi dan langit. Rasanya gak mungkin mereka bisa klik atau nyambung sebagai pasangan.
Gu Wei dokter, Xiao Xiao pemusik. Gu Wei pembawaannya tenang dan serius, sedang Xiao Xiao ekspresif dan ceroboh.
Gu Wei suka rapi dan bersih, bahkan sampai mysophobia atau fobia kuman. Gelas dan buku bergeser sekian inci saja dia bisa tahu dan langsung mendesinfeksi kuman sekitarnya. Beda jauh dengan Xiao Xiao yang serampangan, bahkan dijuluki ‘Ratu Penghancur Tak Terkalahkan’ oleh ibunya, saking apa saja barang yang dia pegang pasti berantakan.
Hal lain yang rasanya gak mungkin menyatukan dr Gu dan Xiao Xiao adalah perbedaan usia delapan tahun antara keduanya, serta sosok dr Gao. Seisi rumah sakit begitu mendukung hubungan dr Gu dengan dr Gao.
Jika keduanya menikah, benar-benar epik banget. Ayah ibu dr Gu juga ayah ibu dr Gao sama-sama dokter. Ibaratnya kedua keluarga ini mungkin bisa bikin rumah sakit sendiri karena mulai dari orang tua, anak, menantu, semuanya dokter.
Xiao Xiao juga memiliki sosok yang setia menunggunya, yaitu Shao Jiang, seorang pemain biola profesional. Dia adalah kakak kelas, senior, juga sahabat yang menjadi alasan Xiao Xiao bermain cello. Waktu kecil, Xiao Xiao pernah bilang ayah ibunya bahwa setelah dewasa dia ingin menikah dengan Shao Jiang.
Namun, bukan cinta namanya kalau tidak ada keajaibaan. Bukan cinta namanya kalau semua harus masuk akal. Semesta tampaknya selalu mempertemukan dr Gu dan Xiao Xiao di berbagai kesempatan.
Bagaimana keduanya menjadi pasangan kekasih dengan perbedaan usia cukup jauh? Bagaimana dr Gu dan Xiao Xiao berkomitmen dengan janji cinta mereka demi membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan?
Review the Oath of Love
An old fashion love story dikombinasikan dengan romansa kekinian. Begitulah kesan saya setelah menyelesaikan seluruh episode the Oath of Love.
Xiao Zhan dan Yang Zi terlalu manis. To sweet to forget, kalo kata Slank mah. Hahaha. Cara mereka berdua mendewasa karena cinta tanpa pernah mengabaikan etika memberikan banyak positive vibes di cerita ini.
The Oath of Love diadaptasi dari novel karya Bolin Shi Jiang berjudul Yu Sheng Qing Duo Zhi Jiao. Dalam bahasa Inggris, novel ini memiliki beberapa judul, di antaranya Entrust My Life to You, The Luckiest Couple on Earth, dan Dear Doctor.
Romansa 29 episode ini disutradarai Lu Ying dan tayang di aplikasi WeTV, Tencent Video, juga Hunan TV. Genrenya romance, keluarga, persahabatan, dan musikal.
Chemistry is superb. Saya pribadi nyaris ketipu Xiao Zhan dan Yang Zi beneran pasangan kekasih, juga beneran suami istri. Gak heran ibu kandung Xiao Zhan, dalam beberapa berita yang saya baca suatu ketika benar-benar berharap Yang Zi menjadi menantu putranya di kehidupan nyata.
Bahasa tubuh dan tatapan cinta mereka sangat realistis. Salut sama sutradara yang bisa memilihkan female lead terbaik untuk Xiao Zhan. Dari seluruh pemeran utama perempuan yang pernah berakting dengan mantan personel X-Nine ini, Yang Zi berada di urutan pertama saya.
The Oath of Love bukan drama cinta biasa, seperti kebanyakan drama Cina lainnya. Sutradara memilih Xiao Zhan, pria paling tampan di dunia versi Top Beauty World 2020 ini sebagai main lead pastinya tak ingin meramu kisah cinta biasa.
Ada banyak romansa selain romansa antara dr Gu dan Xiao Xiao yang menarik diikuti dalam drama ini.
1. Kisah cinta Pak Lin dan Bu Li
Kisah cinta Xiao Xiao dengan dr Gu agaknya mengulang kisah cinta ayah dan ibunya di masa lalu. Pak Lin dan Bu Li juga terpaut usia cukup jauh. Mereka sama-sama senior dan junior di kampus.
Kalo tadi saya bilang Xiao Zhan dan Yang Zi seperti pasangan kekasih beneran, demikian juga saya melihat Xia Zhi Qing dan Sunny Hao yang memerankan Pak Lin dan Bu Lin. Akting mereka sangat nyata.
Pak Lin mungkin terlihat keras dari luar, tetapi lembut hatinya. Xiao Xiao pernah bertanya pada ibunya, apa yang membuat sang ibu jatuh cinta dan mau menikah dengan Pak Lin?
Bu Lin menjawab salah satunya karena Pak Lin adalah suami penyayang dan bertanggung jawab dengan apa yang dia utarakan. Pak Lin seperti tipikal ayah pada umumnya, keras dan tampak acuh di luar, tetapi memiliki perasaan lembut terhadap anak istrinya di dalam.
Dua episode terakhir the Oath of Love banyak menyoroti kasih sayang ayah dan anak, antara Xiao Xiao dan Pak Lin. Saya menangis, bukan karena haru mendengarkan sumpah cinta yang ditulis dr Gu untuk Xiao Xiao, bukan pula sumpah cinta yang disampaikan Xiao Xiao untuk dr Gu.
Saya haru karena melihat kasih sayang sebenar dari Pak Lin untuk putri semata wayangnya. Pada episode-28, saat dr Gu memeriksa kesehatan Pak Lin di kamar, Pak Lin secara pribadi bertanya, apakah dia bisa menyerahkan Lin Zhi Xiao pada Gu Wei? Ya ampun, dialog antara seorang ayah dengan calon menantu laki-lakinya ini pasti bikin nostalgia semua perempuan di dunia. Pasti ada masanya seorang ayah menanyakan pertanyaan sama pada laki-laki yang akan meminang putrinya.
Gu Wei, apakah aku bisa menyerahkan Lin Zhi Xiao padamu supaya aku tenang?
Pak Lin, sejak hari pertama aku bersama Lin Zhi Xiao, aku sudah memperlakukannya seperti istriku. Meski hidup ini tidak ada yang tahu, akan ada banyak perubahan, aku tetap berusaha sampai ke arah ini. Aku, Gu Wei pasti akan melindungi putrimu dengan sisa hidupku (Dr. Gu)
Tuh kan, melow lagi emak. Saat dinyatakan kembali kanker, dan kali ini kanker pankreas yang tak lagi bisa diselamatkan dengan jalur operasi, Pak Lin ingin menebus waktu yang tidak dia berikan untuk putrinya di masa muda lantaran terlalu sibuk bekerja.
Pak Lin pada episode-6 teringat Xiao Xiao saat kelas tiga sekolah dasar pernah menuliskan 100 hal yang ingin dilakukan bersama ayah, mulai dari main layangan bersama, pergi mendaki bersama, makan es krim bersama, makan KFC bersama, foto selfie bertiga, menyusun puzzle, dan sebagainya.
Pak Lin ingin melakukan itu semua satu per satu sampai hari terakhirnya. Sebagai ayah, Pak Lin sangat romantis sama anak perempuannya. Dia bahkan menuliskan tujuh surat untuk merayakan hari pernikahan Xiao Xiao dan dr Gu hingga tahun ketujuh.
Ayah, tenang saja. Semuanya baik-baik saja. Aku pasti akan menjaga keluarga ini dengan baik, juga menjaga Xiao Xiao dengan baik.
Dokter Gu
Jalan cerita the Oath of Love ini standar aja sebenarnya. Gak banyak konflik. Saya bahkan merasa malah gak ada konflik berarti, seperti kebanyakan drama romantis, mulai dari kehadiran orang ketiga lah, kedatangan mantan pacar lah, cowoknya atau ceweknya sakit parah, gegar otak, atau mentok-mentok kasih tak sampai lantaran tidak mendapat restu orang tua.
Kisah cinta dr Gu dan Xiao Xiao menurut saya masih terbilang mulus kayak jalan tol. Trus, asiknya di mana? Asiknya karena dialognya kaya, akting mereka meyakinkan, dan saya merasakannya sangat amat relate sama kehidupan kita.
Jatuh cinta itu ya sederhana aja, gak banyak drama.
2. Kisah cinta San San dan Gu Xiao
San San dan Gu Xiao adalah second lead drama ini. Mereka kocak banget.
Gu Xiao adalah sepupu dr Gu dan kepribadian mereka berdua tuh beda jauh. Walau sama-sama anak keluarga berada, dr Gu gak hedon kayak Gu Xiao. Kerjaannya cuma masuk keluar bar, nongkrong sama teman dan cewek baru, trus sisanya mintain duit ortu buat ngulangin hal sama setiap hari.
Sampai Gu Xiao bertemu San San yang baru pulang kuliah dari luar negeri. San San juga termasuk cewek hedon sih, suka nongkrong di bar, tapi dia mau move on untuk upgrade hidupnya, gak Cuma party-party doang.
Keduanya bertemu gak sengaja. Awalnya mereka sibuk ngurusin Xiao Xiao dan dr Gu, eh ujung-ujungnya sama-sama jatuh cinta dan akhirnya buka kafe bareng.
Pada satu titik Gu Xiao yang berpikiran sempit mengagunkan kafe tersebut ke bank dan gak bisa bayar utang. Akhirnya Gu Xiao nyerah dan mau ikut saran ayahnya buat belajar manajemen bisnis lebih serius ke luar negeri.
Keduanya LDR sementara Cina – Australia. Menggantung gitu hubungan mereka. Syukurlah dari awal memang San San dewasa banget. Dia juga gak rela kafe yang dia dirikan berdua dengan Gu Xiao disita begitu saja.
San San mengajukan diri menjadi penjamin kafe tersebut. Pas dr Gu dan Xiao Xiao menikah, Gu Xiao pulang ke Beijing dan kembali menemui San San.
People say money can’t buy happiness, but when it comes to your marriage, you both must talking about it. Punya uang sebelum menikah adalah hal klise, tapi gak bisa diabaikan. Apalagi pasangan di Cina yang jelas-jelas liberal banget.
Gu Xiao sadar gak selamanya dia mengandalkan kekayaan ayah ibunya, meski dirinya anak laki-laki satu-satunya. Inilah alasan Gu Xiao manut sama saran ayahnya untuk serius belajar bisnis ke luar negeri.
Hubungan San San dan Gu Xiao mengajarkan kita waktu mendewasakan cinta. Cinta butuh komitmen, terutama laki-laki yang akan menjadi kepala keluarga.
3. Kisah cinta Jin Shi dan Yin Xi
Who’s on top? Dalam hubungan asmara Jin Shi dan Yin Xi kita udah bisa nebak bahwa Yin Xi sangat mendominasi kekasihnya. Kalo mereka menikah nih, Jin Shi bakal masuk grup suami-suami takut istri.
Yin Xi tipikal cewek yang suka mengatur pasangan. Mulai dari bangun pagi sampai malam mau tidur lagi, dia selalu ingin tahu Jin Shi lagi ngapain, sama siapa, sampai pacarnya ke kampus mau pakai baju apa sekali pun Yin Xi kepo.
Kebayang gak kalo kamu cowok, punya pacar kayak Yin Xi? Anehnya, Yin Xi dan Jin Shi ini pacarannya lama loh, bertahun-tahun, sejak mulai ngampus sampai lulus kuliah.
Alasannya karena Jin Shi gak pernah ngeluh. Dia nerima aja apa yang diinstruksikan pacarnya. Puncaknya pas Jin Shi kepergok gak ‘lapor’ kalo dia mau me time sama teman-temannya, Yin Xi marah besar. Padahal ini satu hal yang lumrah, kecuali Jin Shi ketahuan selingkuh, baru Yin Xi boleh marah. Ya kan?
So, wajar menurut saya, sekali ketika Jin Shi marah, semua perasaan gak suka yang dia pendam selama ini tumpah ruah, kayak Bendungan Katulampa bocor. Banjirrrrrr Jakarta jadinya. Jin Shi akhirnya memutuskan hubungan dengan Yin Xi dan berencana bekerja ke Shanghai.
Namun, yang namanya jodoh gak kemana. Pas momen pernikahan dr Gu dan Xiao Xiao, Jin Shi dan Yin Xi ketemu lagi dengan kondisi dua-duanya belum move on. Di hati kecilnya Jin Shi dan Yin Xi masih saling mencintai dan akhirnya saling berjanji untuk lebih menghormati satu sama lain.
4. Kisah cinta Shao Jiang dan Envy
Shao Jiang adalah cinta pertama Xiao Xiao, demikian juga Xiao Xiao adalah cinta pertama Shao Jiang. Namun, yang namanya cinta pertama itu hanya manis untuk dikenang. Jarang orang yang menikah dengan cinta pertamanya.
Jauh-jauh Shao Jiang merantau ke Jerman, bekerja di sebuah perusahaan musik orkestra, kembali ke Shanghai, lalu pulang ke Beijing untuk mengejar Xiao Xiao. Sadly, semua upayanya gagal. Shao Jiang tiba di kala Xiao Xiao sudah memberikan hatinya untuk dr Gu.
Lucu banget scene saat dr Gu cemburu dengan Shao Jiang, khususnya adegan keduanya diundang makan malam sama Pak Lin dan Bu Li. Ada juga scene saat Shao Jiang nekat jadi ‘nyamuk’ pas Xiao Xiao dan dr Gu makan bareng di restoran.
Secara teori kita bebas memilih siapa orang yang kita sukai dan cintai. Kita mungkin saja telah memilih orang lain. Namun, pada kenyataannya jodoh kita lebih sederhana dari apa yang kita bayangkan.
Cinta itu dekat. Kita saja yang kadang nyarinya kejauhan.
Demikian yang terjadi antara Shao Jiang dan Envy. Envy adalah teman kuliah sekaligus manajer Shao Jiang yang bekerja di perusahaan sama.
Tentu ada alasan kenapa Envy bersedia meninggalkan negaranya, Jerman untuk mengikuti Shao Jiang berkeliling dunia mengejar karier. Syukurlah, pasangan bule ini bersatu juga di episode akhir.
Gaya Pacaran Dokter Gu
Menarik sekali sejak episode pertama saya memerhatikan kepribadian dr Gu ini, termasuk gaya dan selera pacarannya. Semua antimainstrem.
Berikut beberapa adegan lucu, plus dialog kocak ala dr Gu di serial the Oath of Love.
1. Cara ‘mendiagnosis’ perempuan yang akan dijadikan pacar
Pada episode pertama kita bisa melihat dr Gu ‘mendiagnosis’ gadis-gadis cantik yang hendak dikenalkan Gu Xiao padanya. Ada scene di mana Gu Xiao memaksa dr Gu untuk datang ke sebuah bar yang kebetulan San San dan Xiao Xiao juga berada di sana.
Lihat kakinya panjang sekali, bagaimana menurutmu?
Panggulnya miring ke depan. Potensi terkena skoliosis tinggi. Dia terlalu sering memakai sepatu hak tinggi, perlu periksa ke dokter ortopedi.
Kalo itu, lihat yang itu, gimana?
Riasan tebal pun tidak bisa menutupi lingkaran hitamnya. Sepertinya dia sering begadang, perlu periksa ke dokter neurologi.
Kalo saya jadi Gu Xiao, bodo amat. Kalo dr Gu jomblo seumur hidup pun, saya gak heran. Orangnya kaku kayak sapu.
2. Cara tahu kalo calon pacar bohong
Cek pergelangan tangan. Denyut jantung normal ada di antara 70-80 denyut per menit. Kalo denyut jantung pacar sudah di atas 130 denyut per menit, pasti si pacar lagi bohong atau menyembunyikan sesuatu.
Kalo saya jadi Xiao Xiao, saya pasti mikir, ini orang apa tensimeter?
4. Cara menghibur pacar kalo lagi sedih
Kalo ceweknya sedih, gimana cara dr Gu menghiburnya?
Plakkk!!! Untung aja gak kena gampar cello Xiao Xiao ya kamu, dr Gu.
Selain dialog di atas, gimana cara dr Gu menghibur Xiao Xiao kalo nangis?
Bagaimana jamaah? Masih belum normal ya ternyata cara dr Gu menghibur pacarnya. Hahaha,.
3. Cara ungkapkan cinta
Peluk Xiao Xiao, taruh kepalanya di dada kiri.
Pak dokter, kalo gitu wajar aja Xiao Xiao gak ngerti kamu lagi nembak dia.
4. Makan hot pot bareng pacar ke restoran
Melototin isi jeroan, trus mengidentifikasi jenis yang dimakan.
Hellowww, kalo saya jadi Xiao Xiao, selera makan saya ambyar seketika.
5. Tapi dr Gu juga romantis banget
Eh tapi eh tapi, dr Gu itu romantis loh. Dia memperlakukan Xiao Xiao sebagai perempuan penuh rasa hormat.
Ada episode menceritakan dr Gu hendak lanjut kuliah ke Jerman. Xiao Xiao merasa kelak dr Gu akan berubah hatinya. Di ruang pasien di rumah sakit, saat mengobati kaki Xiao Xiao yang terluka, dr Gu mengatakan kalimat yang aduh bikin meleleh euy.
Seneng banget akhirnya serial ini kelar. Dua episode terakhir adalah favorit saya. Xiao Zhan never disappoints and his chemistry is on point!
Akting Xiao Zhan benar-benar real banget. Saya nyaris percaya kalo doi tuh dokter beneran. Mau dong jadi pasiennya dr Gu. Hehehe.
Saya sangat merekomendasikan serial ini buat kamu yang gak terlalu suka sama drama romantis banyak konflik. Atau, jangan-jangan kamu udah nonton the Oath of Love juga? Bagi kesannya di kolom komentar ya. Terima kasih.
Leave a Comment