“Bun, ibun, Mae punya teman baru di kelas. Namanya Atta. Dia jago bahasa Inggris, bun. Apa-apa Atta ngomongnya bahasa Inggris terus. Mae bingung dengar dia ngomong,” curhat putriku beberapa bulan lalu.
Emak jadi kepo kan jadinya? Langsung deh balik bertanya. Dilihat dari namanya sih anak Indo ya. Kalo anak bule kayaknya gak mungkin juga namanya Atta. Kalo Austin, Arthur, atau Aaron sih wajar.
Beberapa hari kemudian pas jemput Maetami pulang sekolah, dari kejauhan tampak si kakak setengah berlari menghampiriku. Tiba-tiba mainan pop it fidget-nya terjatuh. Kayaknya sih Maetami lupa merapikan resleting tasnya.
“Hey, your toy is falling down!” Kudengar seorang anak laki-laki sebaya Maetami yang wajahnya baru kulihat hari itu berbicara dari belakang.
Gak perlu mikir lama, aku langsung nebak, itu pasti Atta yang diceritakan Maetami kemarin lusa. Spontan anak laki-laki itu mengambil mainan tersebut dan memberikannya pada Maetami. Ups, kulihat si kakak malu-malu kucing menerima mainannya. Emaknya geli gitu dalam hati. Lihat anak sendiri udah kayak lihat FTV ala bocah TK-B.
“Thank you Atta,” jawab Maetami dan langsung menghampiriku.
“Wiiiii, keren kakak!” ujarku dalam hati.
Putriku berani membalas ucapan bahasa Inggris dengan bahasa Inggris juga. Ini cukup jarang dia lakukan pada orang lain. Ya, walau cuma ‘thank you’ doang. Anak-anak Alfa sekarang mana ada yang gak tahu kata ‘thank you,’ ya kan?
Namun, bukan sereceh itu alasannya. Maetami berani meladeni orang lain yang mengajaknya berbahasa Inggris, bahasa yang bukan bahasa ibunya, bukan juga bahasa yang kami pakai dalam percakapan sehari-hari.
Apa karena LEXO LAB aplikasi belajar bicara bahasa Inggris anak yang baru saja dicobain kakak beberapa minggu lalu ya? Nah, itu, bisa jadi.
Tiga bulan bersama LEXO LAB Indonesia
Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang menakutkan bagi sebagian besar siswa, terutama dalam hal berbicara (speaking). Mereka takut dan malu berbicara dalam bahasa Inggris karena gak pernah berlatih dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak hanya belajar bahasa Inggris di sekolah tempat pelajaran bahasa Inggris diajarkan.
Ponsel bisa menjadi salah satu media terbaik bagi anak untuk belajar bahasa Inggris. Ini juga sebab aku membeli paket berlangganan tiga bulan LEXO LAB untuk si kakak. Anak begitu menikmati belajar bahasa Inggris melalui ponsel karena bisa belajar di mana saja.
Tiga bulan sudah Maetami menggunakan web aplikasi belajar bicara bahasa Inggris LEXO LAB. Putriku kini merasa lebih percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris, meskipun beberapa kata tidak selalu diucapkannya sempurna.
Kadang si kakak bilang ‘ladder’ dengan ‘lander.’ Kadang si kakak bilang ‘stream’ dengan ‘steam.’ Pernah juga dia bilang ‘black tunnel’ dengan ‘black tuner.’ Gak masalah.
Ada yang bilang, being brave meant that though you might be frightened, you would face the greatest danger if you knew it was the right thing to do. Orang yang mendengar mungkin akan menertawakan atau menyalahkan pelafalan anak kita, tapi gak papa, yang penting pe-de dulu. Kalo salah tinggal dibenerin kan?
Lagian kalo anak gak salah, ya artinya anak gak belajar. Salah terkadang adalah jalan yang harus ditempuh untuk menemukan kebenaran. Ibun bangga deh sama kakak.
Bagaimana progress Maetami selama tiga bulan terakhir belajar menggunakan web aplikasi belajar bicara bahasa Inggris LEXO LAB?
1. Pelafalan bahasa Inggris anak lebih bagus
Kalo kita mau anak lancar bicara bahasa Inggris, ya anak harus berani ngomong Inggris dengan orang yang lebih fasih. Dalam kasus Atta misalnya, Maetami secara spontan terpancing untuk berkomunikasi satu dua kali dalam bahasa Inggris karena Atta kerap berbicara dengannya dalam bahasa Inggris.
Masalahnya kan kita tinggal di Indonesia yang mostly semua penduduknya kalo gak berbahasa Indonesia ya berbahasa daerah. Gimana mau nyari orang yang mau nemenin anak kita ngomong Inggris tiap hari? Orang tua sendiri kadang gak pe-de karena merasa gak bisa.
Nah, kalo udah mentok gini, paling enak ya pakai laptop, ponsel, atau tablet, kemudian buka web aplikasi belajar bahasa Inggris anak free. LEXO LAB Indonesia kebetulan waktu itu menyediakan paket uji coba gratis lima hari yang kemudian aku terapin ke Maetami. Eh, anaknya suka, baru lanjut berlangganan.
Kurikulum masing-masing anak berbeda. Quick Quiz yang kita temukan saat perdana mendaftar di web aplikasi LEXO LAB bertujuan menentukan level awal si kecil. Quick Quiz yang berlangsung 15 menit ini wajib dikerjakan tanpa log out.
Pas buku It’s Irfan misalnya, buat ngajarin Maetami bilang house, city, dan hall sampai sempurna bintang lima aja itu berkali-kali uji coba dan koreksi. Sekarang setelah menyelesaikan lebih dari tujuh buku, pelafalan kata dalam bahasa Inggris ala Maetami bahkan kerap bintang lima sejak percobaan pertama.
2. Anak berani mengaplikasikan kata berbahasa Inggris dalam keseharian
Awalnya cuma belajar di ponsel atau laptop, lama-lama putriku membawa pelajarannya ke keseharian. Pada buku In the Bedroom misalnya, Maetami mencoba menyebutkan benda-benda yang ada dalam kamar berdasarkan apa yang dia pelajari di LEXO LAB.
Pada buku the Elephant in the Field, Maetami sudah bisa menggunakan dua kata depan, yaitu in dan by. Dia bahkan bisa mengaplikasikannya di luar materi buku.
Contoh, Mae pernah mengeja kalimat in the car, in the house, in the kitchen secara otomatis. Dia tahu bahwa in bermakna di dalam.
Lain hari dia melihat papanya berdiri di dekat pintu, Maetami kemudian berkata, “Papa berdiri by the door.” Meski dia tak mengucapkan kalimat keseluruhan dalam bahasa Inggris, tetapi Maetami memahami maknanya. Itu yang terpenting buatku.
LEXO LAB Indonesia benar-benar web aplikasi yang implementatif dan aplikatif dengan keseharian anak. Materinya diambil dari hal-hal sekitar dan sifatnya tematik, misalnya taman, kamar tidur, meja belajar, lapangan bermain, dan sebagainya.
3. Anak kreatif merangkai frasa singkat dalam bahasa Inggris
Mulai buku kelima LEXO LAB pelan-pelan mengajak putriku merangkai dua kata, bukan lagi satu kata satu kata seperti di tiga buku sebelumnya.
Pada buku keenam misalnya, Maetami merangkai kata long tunnel, small lights, red grass, white hat, black boots, green water, noisy horse, dan sebagainya. Aku tidak sepenuhnya membiarkan Maetami belajar sendiri di web aplikasi belajar bahasa inggris untuk anak ini.
Kemampuan anak semakin meningkat manakala didampingi orang tua. Salah satu manfaat positifnya adalah Maetami spontan mengartikan kata demi kata dalam buku-buku LEXO LAB.
Dia tahu bahwa long tunnel artinya terowongan panjang. Dia tahu bahwa long artinya panjang dan tunnel artinya terowongan.
Maetami tahu bahwa red grass adalah rumput merah. Dia tahu bahwa red artinya merah dan grass artinya rumput.
Secara otomatis pula Maetami menerapkan ke kata lain di luar buku yang dia pahami, seperti mengaplikasikan red dengan pen, menjadi red pen, atau mengaplikasikan green dengan apple menjadi green apple.
4. Anak ingin terus menggali materi baru di buku-buku LEXO LAB
Pada paket berlangganan tiga bulan ini Maetami harus menyelesaikan total 27 buku. LEXO LAB mengajarkan anak pelan-pelan berdasarkan kemampuannya di assesment awal saat uji coba gratis lima hari di website aplikasi LEXO LAB.
Gak ada istilah sistem kebut semalam (SKS) atau menyelesaikan keseluruhan buku dalam sehari. Jika web aplikasi ini merasa anak kita sudah cukup belajarnya, secara otomatis pesan baru masuk meminta anak berhenti sejenak dan melanjutkan buku baru keesokan harinya. Setiap muncul peringatan ini, anakku bukannya senang malah semakin penasaran.
Dia gak sabar melihat cover buku barunya dan melanjutkan pelajaran. Biasanya Maetami dalam sehari membuka web aplikasi LEXO LAB maksimal satu jam, rata-rata 30-40 menit. Kita mengejar kualitas, bukan kuantitas. Tujuannya meningkatkan skill berbicara bahasa Inggris anak dan mendorong kepercayaan dirinya.
5. Anak semakin percaya diri ngomong Inggris
Tidak ada gunanya belajar bahasa Inggris jika pada akhirnya anak tetap tidak percaya diri menggunakannya langsung. Ini bisa dibilang sama buruknya dengan anak yang punya kepercayaan diri penuh, tetapi sayangnya gak punya keterampilan apa-apa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asingnya.
Kabar baiknya adalah hari ini ada pilihan aplikasi belajar bahasa Inggris untuk anak di android, pc, atau tablet. LEXO LAB salah satu yang paling direkomendasikan. Kelebihannya setiap pekan orang tua menerima laporan kemajuan anak. Kita jadi tahu di mana kelebihan dan kekurangan anak selama belajar bahasa Inggris di web aplikasi.
Takut dan malu itu wajar. Stan Lee saja pernah bilang, Spider Man memakai topeng supaya musuhnya tidak bisa melihat ketakutannya. Intinya, superhero pun ada kalanya takut menghadapi kesulitan.
Dalam belajar bahasa Inggris, anak boleh saja takut dan malu pada awalnya, tetapi tidak boleh lama-lama. Hal sama juga dihadapi Maetami putriku. Mula-mula dia cenderung diam melihat layar ponsel atau laptop ketika membuka web aplikasi LEXO LAB. Lama-lama Maetami termotivasi untuk ‘berisik’ dan berani mencoba banyak kata.
Tips terakhir, jauh lebih baik ketika anak kita tidak menganggap dirinya sedang belajar bahasa Inggris, melainkan menganggap dirinya seorang yang pandai dan berani berbahasa Inggris. Ini adalah perubahan kecil, tetapi secara drastis meningkatkan kepercayaan diri anak. Selamat mencoba ya!
Leave a Comment