Review drama korea "Mother"
Review drama korea "Mother"

“Seperti seorang anak yang dilahirkan, seorang ibu juga dilahirkan.” Demikian dialog terakhir Kang Soo Jin di penutup episode 16 Mother. K-drama produksi 2018 yang diadaptasi dari serial Jepang berjudul sama ini saya tonton di aplikasi VIU, tepat setelah saya menyelesaikan drama korea When the Weather is Fine.

Soo Jin tergerak hatinya membawa lari Kim Hye Na, bocah perempuan delapan tahun yang juga salah satu muridnya di sekolah. Hye Na disiksa ibu kandungnya, Shin Ja Young dengan cara membungkus tubuh anaknya dalam plastik sampah, kemudian menaruhnya di luar rumah dalam kondisi cuaca malam sangat dingin di Kota Muryeong.

Bukan kali itu saja Hye Na mengalami kekerasan fisik dan mental dari sosok yang seharusnya melindunginya. Lee Seol Ak, kekasih Shin Ja Young yang tinggal serumah dengan Hye Na acap kali merundung anak itu setiap ada kesempatan.

Banyak bekas luka di tubuh Hye Na. Pernah gendang telinganya hampir pecah akibat dilempar bola bisbol oleh Seol Ak yang dia panggil paman.

Hye Na tidak terurus. Dia kerap memakai baju sama ke sekolah. Rambut dan kukunya dibiarkan panjang. Akibatnya dia dipanggil tempat sampah oleh teman-temannya.

Gadis kecil itu sering dibiarkan kelaparan oleh ibunya. Dia tak diberi makanan cukup dan bergizi. Akibatnya secara kognitif Hye Na tertinggal dari teman-teman sekolahnya.

Saya over pede ketika pertama kali nonton drama korea ini. Sedari awal saya tahu Mother adalah drama keluarga, drama sedih, tapi saya yakin saya gak bakalan nangis. Saya gak semudah itu terpengaruh dan diaduk-aduk emosinya cuma karena tontonan drama, sebagaimana penggemar drakor pada umumnya.

Eh, tahunya apa? Baru 30 menit nonton episode pertama air mata saya mengalir. Banjir, ngalah-ngalahin luapan air Bendungan Katulampa Bogor kalo udah masuk musim penghujan.

Lanjut episode kedua, saya mengepalkan jari jemari. Tenggorokan saya tercekat, seperti ada sesuatu hendak saya muntahkan. Hal sama terjadi di episode-episode berikutnya di mana pada satu titik saya pasti menangis.

Bertahan dalam Pelarian

Soo Jin dan Hye Na terus bersembunyi dalam pelarian mereka. Rencananya Soo Jin hendak membawa Hye Na ke Islandia, negara yang menurutnya teraman di dunia.

Soo Jin diterima sebagai peneliti di Scomer Center, Iceland Ornithology Laboratory. Sembari menunggu surat panggilan itu lah dia bekerja sebagai guru bantu di sekolah Hye Na.

Ya, Soo Jin adalah seorang ornitologis, doktor yang mendalami ilmu burung.

Selama 1,5 bulan bersama, ikatan batin Hye Na dan Soo Jin terbentuk, layaknya anak dengan ibu kandung. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain, terus mengulur waktu sampai paspor dan kartu identitas Hye Na yang baru selesai dicetak.

Hye Na dengan tulus memanggil Soo Jin ibu. Dia menyukai nama barunya, Kim Yoon Bok.

Walau semua orang memanggilku Hye Na, aku tetaplah Yoon Bok.

Kim Hye Na/ Kim Yoon Bok

Di sisi lain, ibu kandung Hye Na tak mau tahu anaknya masih hidup atau tidak. Dia bahkan berharap Hye Na benar-benar hilang dan mati agar polisi tak menuntutnya lantaran melakukan kekerasan terhadap anak.

Hye Na sangat khawatir Soo Jin ditangkap polisi. Jika itu terjadi, dia akan terpisah dengan ibu angkat yang amat menyayanginya. Soo Jin meyakinkan Hye Na, apapun yang terjadi mereka pasti bersatu kembali.

Jika kau menjadi ikan, ibu akan menjadi pemancing yang menangkapmu. Jika kau menjadi gunung, ibu akan menjadi pendaki yang menaikimu. Jika kau menjadi burung yang terbang tinggi menjauh, ibu akan menjadi pohon yang setia menunggu.

Kang Soo Jin

Soo Jin menganggap Hye Na seperti dirinya waktu kecil, sama-sama ditelantarkan ibu kandung mereka. Soo Jin pernah diikat dengan rantai sepeda dan ditinggal ibu kandungnya di depan pagar sebuah panti asuhan saat usianya delapan tahun. Selama tinggal bersama ibunya itu, Soo Jin kerap disiksa pria yang menjadi kekasih ibunya.

Akhirnya Soo Jin menjadi anak adopsi aktris terkenal Korea, Cha Young Sin. Soo Jin dibesarkan penuh kasih sayang, tapi hingga dewasa dia sangat jarang memanggil Cha Young Sin ibu. Meski demikian, Cha Young Sin tetap menjadikan Soo Jin putri kesayangannya.

Soo Jin sadar jika dia tak membawa Hye Na segera malam itu, Hye Na pasti sudah tak bernyawa. Polisi terus memburu Soo Jin dan Hye Na dan menangkap keduanya di hari ke-50 pelarian, tepatnya ketika Soo Jin dan Hye Na hendak menaiki kapal yang terlebih dahulu membawa mereka ke Cina.

Bukan cuma Hye Na yang merasa beruntung bertemu Soo Jin. Soo Jin pun demikian. Hye Na seperti malaikat yang Tuhan kirimkan untuk mengurai satu per satu benang kusut masa lalu Soo Jin.

Berkat Hye Na, Soo Jin belajar lebih menghargai dan lebih peduli pada ibu angkat yang merawat dan membesarkannya. Berkat Hye Na, Soo Jin bertemu kembali dengan ibu kandungnya, Nam Hong Hee dan memperbaiki hubungan mereka yang sempat terputus.

Dua Perempuan Ajarkan Makna ‘Ibu Sejati’

Saya pernah bertanya pada diri sendiri, sebetulnya apa sih yang membuat seorang perempuan benar-benar layak dipanggil ibu?

Ada dua sosok perempuan yang saya kagumi di drama korea Mother yang saya tonton di aplikasi VIU. Mereka adalah Kang Soo Jin dan ibu angkatnya, Cha Young Sin.

Saya kagum dengan sosok Kang Soo Jin. Bukan karena keputusannya terpaksa menculik Hye Na dan memalsukan kematian anak muridnya itu.

Saya menyukai Soo Jin karena dia mengajarkan saya bahwa tidak semua ibu pasti menjadi ibu yang baik hanya karena melahirkan anak. Melahirkan anak memang kodrat perempuan, tapi sebagaimana anak, seorang ibu juga dilahirkan.

Menjadi ibu adalah proses panjang. Jalan berbeda, terkadang berliku yang dihadapi semua perempuan untuk menjadi ibu, membuat kita semua ada di posisi sama, setara, terlepas apakah kita adalah ibu kandung, ibu tiri, ibu asuh, atau pun ibu angkat.

Soo Jin menjalani perannya sebagai ibu dengan sangat baik. Tindakannya menculik dan menyelamatkan Hye Na dari siksaan ibu kandungnya lebih bisa diterima masyarakat luas secara moral, ketimbang kita pusing mencari kebenarannya di mata hukum.

Bagi yang tetap melihat tindakan Soo Jin itu salah. Saya tanya balik, apakah hukum selalu benar? Apakah hukum di setiap negara di dunia terbukti selalu berhasil melindungi yang lemah? Saya memantapkan hati berpihak pada Soo Jin kali ini.

Yoon Bok, kau tahu kenapa burung yang bermigrasi tiba di tempat tujuan tanpa pernah tersesat?
Burung itu menggunakan konstelasi bintang sebagai peta jalan. Mereka menggunakan Bintang Utara sebagai titik fokus, dipandu Ursa Mayor, Ursa Minor, dan Cassiopeia. Dengan bantuan bintang-bintang itu, burung terbang ke Kutub Utara.
Anak burung belajar tentang ini dari induk mereka. Lokasi bintang yang mereka lihat saat bayi lah yang menuntun mereka sampai ke tujuan.
Aku bahagia bertemu denganmu. Aku bahagia menjadi ibumu. Berkatmu, aku menjadi seorang ibu. Berkatmu, aku bersatu kembali dengan ibu kandungku dan menjadi putrinya lagi.
Yoon Bok, percayalah, kita akan bertemu lagi selama kita berjalan ke arah bintang yang sama. Masa-masa yang kita lewati bersama akan membimbing kita bersatu kembali.

Kang Soo Jin

Episode 14 Mother menurut saya paling menyentuh hati. Betapa terlukanya Soo Jin dan Hye Na ketika mereka dipisahkan oleh hukum. Hye Na harus tinggal di panti asuhan, sementara Soo Jin di penjara dan dilarang berhubungan dengan Hye Na.

Hye Na tanpa sadar mengalami depresi. Dia tampak ceria di siang hari, bermain dengan teman-temannya sesama anak panti, tapi di malam hari dia susah tidur, berkeliaran menenangkan pikiran, bahkan dia memuntahkan semua makanan yang ditawarkan orang tua barunya untuknya. Ya, Hye Na sempat mengalami anoreksia sejak dipisahkan dari Soo Jin.

Hye Na sempat nekat kabur dari tempat penampungan anak di Seoul menuju Muryeong. Berbekal peta jalan yang dia peroleh, serta uang yang terselip di tasnya, Hye Na melakukan perjalanan ratusan kilometer seorang diri menggunakan kereta. Dia berhasil tiba di rumah neneknya, Cha Young Sin dan bertemu ibunya.

Ada scene di mana Hye Na memberi kesaksian jujur untuk menyelamatkan Soo Jin dari jerat hukum, tapi tak sedetik pun ekspresi wajahnya menunjukkan kebencian atau dendam pada ibu kandungnya.

Ibuku sangat menderita karena aku. Itu sebabnya dia memukulku. Dia juga sedih saat dia memukulku. Memikirkan itu juga membuatku sedih. Itu sebabnya aku tak ingin membicarakannya.
Namun, aku akan memberitahukanmu satu hal. Itu hari yang sangat dingin tahun lalu. Paman membuatku takut. Dia menaruh lipstik ibuku di bibirku dan mendorong tubuhku dengan keras, lalu ibu datang. Ibu bilang aku menjijikkan dan memukulku. Dia menaruh kantong sampah di kepalaku, memasukkanku ke dalamnya, lalu dia membuangku keluar.
Paman berkata pada ibuku, aku akan mati jika ibu menaruhku di luar seperti ini. Ibuku menjawab, dia ingin pergi menonton film. Ada film yang ingin dia tonton. Paman bilang lagi, aku akan mati setelah mereka selesai menonton film. Ibuku menjawab, dia tak peduli. Dia berharap itu benar-benar terjadi.
Aku sudah pasti mati saat itu jika Ibu Kang Soo Jin tidak datang untukku.

Kesaksian Kim Hye Na/ Kim Yoon Bok di Pengadilan Keluarga Seoul
Kang Soo Jin menyayangi Hye Na seperti anak kandung sendiri
Kang Soo Jin menyayangi Hye Na seperti anak kandung sendiri

Tidak ada satu pun ibu di dunia ini yang sempurna. Kita semua adalah ibu sejati.

Cha Young Sin mengajarkan saya bahwa seorang ibu tetaplah ibu sejati meski hanya memiliki anak adopsi. Cha Young Sin mengangkat tiga anak perempuan sebagai anak adopsinya, yaitu Kim Soo Jin, Kim Yi Jin, dan Kim Hyu Jin.

Beberapa orang percaya bahwa perempuan menjadi ibu dengan melahirkan. Namun, bagi saya perempuan menjadi ibu ketika mereka rela mengorbankan apa saja demi hidup anaknya.

Cha Young Sin

Keluarga Cha Young Sin tetap otentik, meski anak-anaknya tidak satu genetik. Adopsi anak juga bukan proses mudah di Korea.

Makanya saya melihat perjalanan Cha Young Sin sampai berhasil mengadopsi ketiga putrinya tak ubahnya seperti proses kehamilan pada wanita normal. Hal sama dia lakukan ketika mengetahui putri dan cucu kesayangannya, Yoon Bok tengah dikejar-kejar polisi, meski kondisi kesehatannya kritis karena mengidap kanker stadium IV.

Ibu bertugas membesarkan anaknya dengan nyawa mereka sendiri. Melahirkan atau membesarkan anak seorang diri itu artinya melawan kesehatan sendiri. Aku tak tahu berapa lama lagi sisa hidupku, tapi aku akan menggunakan sisanya untuk membantu Soo Jin.

Cha Young Sin

Menjadi ibu dengan cara apapun adalah hasil kerja keras. Kita semua mencintai anak-anak kita dan berusaha memberi yang terbaik untuk mereka dalam segala hal, tak peduli bagaimana caranya anak itu datang kepada kita.

Saya heran masih banyak stigma berkembang tentang ibu sejati hanya karena pilihan seorang wanita melahirkan alami atau lewat operasi caesar, menyusui anak dengan payudara (ASI) atau memberi susu botol, anak biologis atau anak adopsi, status ibu kandung atau ibu asuh.

Apapun jalan kita menjadi ibu, kita berhak menyandang gelar itu selama kita mencintai anak kita dengan tulus.

Saya angkat topi untuk para pemeran utama drama ini. Lee Bo Young sukses besar memerankan Kang Soo Jin setelah hiatus dua tahun karena menikah dan melahirkan buah hati pertamanya bersama aktor Korea, Ji Sung.

Heo Yool begitu apik memerankan Hye Na. Saya gak nyangka bahwa Mother merupakan akting perdana Heo Yool di layar televisi. Semua penonton yang pernah menonton Mother versi Jepang pasti tahu bagaimana sempurnanya Ashida Mana memerankan Reina alias Tsugumi.

Soo Jin beruntung memiliki dua ibu yang mencintainya dengan cara masing-masing. Mereka adalah Lee Hye Young yang memerankan Cha Young Sin (ibu angkat Soo Jin), dan Nam Gi Ae yang menjadi Nam Hong Hee (ibu kandung Soo Jin).

Selama ini saya lebih mengenal Lee Hye Young sebagai tokoh antagonis, entah itu hakim bertangan besi di Lawless Lawyer, atau ibu Goo Jon Pyo yang super berkuasa di Boys Over Flower. Karakternya berubah menjadi ibu angkat yang cantik, sabar, sedikit keras, tapi amat baik hati.

Nam Hong Hee melindungi putrinya dalam diam. Dia tahu telah memberi Soo Jin luka yang susah dihapus, tapi kesabarannya dalam penantian berbuah manis.

Momen terindah bisa kita lihat ketika Nam Hong Hee menggunting dan merapikan rambut Cha Young Sin menjelang detik-detik terakhir kehidupannya. Dua ibu itu tampak begitu akrab dan saling bernostalgia tentang kenangan mereka bersama Soo Jin waktu kecil.

Para ibu kerap  berada di titik antara hidup dan mati saat melahirkan atau membesarkan anak mereka. Itu mungkin menyakitkan, tapi sebagian besar ibu ternyata mampu melewati momen itu dan menjadi ibu yang sesungguhnya.

Mother (2018)

Mother sejauh ini masih menjadi drama korea pertama dengan rating tertinggi yang pernah saya tonton. IMDb memberikan skor 9.1/10, demikian juga MyDramaList dengan 9/10. Chukkae!

Nonton Drama Korea di Aplikasi VIU

Saya harus berterima kasih pada VIU karena aplikasi ini hadir mengobati rindu saya akan drama Korea. Dulu setiap kali mau nonton drakor, era 2000-an, saya harus nongkrong di warnet buat nonton online. Mentok-mentoknya kalo malas, saya terpaksa berdosa karena harus beli DVD bajakan sama abang yang suka jualan di Stasiun Bogor atau Pasar Minggu.

VIU adalah aplikasi premium untuk menonton video sesuai keinginan kita, serta memberi pengalaman luar biasa saat menontonnya melalui sejumlah perangkat, mulai dari ponsel, tablet, dan desktop.

VIU sudah tersedia di sejumlah negara, seperti India, Malaysia, Myanmar, negara-negara Timur Tengah dan Afrika Selatan, serta tak ketinggalan Indonesia. Aplikasi VIU bisa kita download melalui Google PlayStore atau AppStore.

Saya mau curhat sedikit nih, betapa serunya sekarang saya nonton drama korea di aplikasi VIU.

1. Streaming video tanpa jeda iklan

Kesal pastinya kalo kita lagi asik nonton tiba-tiba iklan, ya kan? Kita gak bakal nemuin itu kalo download aplikasi VIU dan berlangganan.

Kita bisa streaming video tanpa jeda iklan. Daftar video koleksi VIU terus bertambah setiap bulannya. Saat ini jumlah film, acara televisi, dan lagu yang bisa kita nikmati di aplikasi VIU lebih dari 4.500 jam.

Kita bisa menyaksikan film dan drama dari TV Korea, TV Jepang, TV Asia. Ada juga video lifestyle dan dokumenter. Buat yang suka nonton on going drama atau serial terbaru, bisa buka fitur On-Air di aplikasi VIU.

Hal yang gak kalah menarik adalah kehadiran VIU Originals, berisi film atau drama yang eksklusif cuma bisa kita tonton lewat aplikasi VIU. Banyak banget film, drama komedi, romance, action, suspense and thriller yang bisa kita pilih di sini.

Yang ngaku generasi milenial Indonesia, jangan lewatkan VIU Originals produksi negeri sendiri. Tahu serial Pretty Little Liars kan? Web TV series ini diperankan Yuki Kato, Anya Geraldine dan kawan-kawan. Nah, ini tuh salah satu VIU Originals yang memenangkan penghargaan Best TV Format Adaptation (Scripted) in Asia loh.

Ada banyak serial Indonesia lain yang gak kalah heboh, plus juga memenangkan penghargaan bisa kita tonton di aplikasi VIU. Judulnya antara lain Assalamualaikum Calon Imam, The Publicist, dan Knock Out Girl.

Kualitasnya tentu jauh beda lah sama sinetron-sinetron di TV publik. Jauh lebih berkelas.

2. Nonton video premium dengan biaya minimum

Saya masih ingat dulu beli satu keping DVD bajakan harganya Rp 5.000 dengan kualitas gambar standar. Rata-rata drama korea 16 episode dimuat dalam empat keping DVD yang artinya saya harus membayar Rp 20 ribu untuk satu judul K-drama.

Sekarang, begitu saya download aplikasi VIU, saya hanya perlu membayar biaya berlangganan Rp 30 ribu per bulan. Banyak promo juga, seperti saya yang mengambil promo VIU enam bulan dengan harga lebih terjangkau.

Bayangkan, saya bayar Rp 30 ribu dan saya bisa nonton drama korea di aplikasi VIU selama sebulan penuh. Nonton sepuasnya, kalo perlu sampai bisa berbahasa korea sendiri. Jinjja? Jongmal?

Jomplang banget sama uang yang saya keluarkan untuk beli DVD bajakan dulu. Nonton di aplikasi VIU gak perlu takut dosa karena ini tuh saluran nonton video premium yang resmi, bukan ilegal.

Pilihan pembayaran berlangganannya banyak, bisa lewat Google Pay Store Billing, iTunes Pay, Wallet Billing, atau Promo Code.

3. Nontonnya bisa online dan offline

Kita bisa nonton film atau drama di aplikasi VIU secara online, atau mengunduhnya terlebih dahulu untuk kemudian ditonton offline.

Kita bisa menggunakan satu akun VIU dan menontonnya maksimal di lima perangkat pada saat bersamaan. Saya sering buka VIU di ponsel, sekaligus di laptop, juga TV android di rumah. Bebas deh, mau buka pakai apa.

Demi keamanan data, sebelum membuka aplikasi VIU di perangkat baru, saya sarankan keluar (log out) dulu di perangkat lama. Jangan lupa gunakan kata sandi yang kuat dan rutin memperbaharuinya. Oke?

4. Jika video dijeda, kita tak perlu menonton dari awal.

Serunya aplikasi VIU tuh ini. Sebagai ibu anak tiga yang semua kerjaan dilakukan bersamaan alias multitasking, saya sering banget nge-pause film atau drama yang tengah saya tonton.

Misalnya nih, baru 40 menit nonton Mother, si kakak mendadak minta ditemani ke kamar mandi, atau si kembar mendadak mau mimik ASI. Udah deh, nontonnya ditunda dulu.

Nah, VIU secara otomatis mendeteksi video apa yang saya tonton terakhir kali dan di bagian mana saya menghentikannya. Saya bisa melanjutkan tontonan saya di lain waktu, dimulai dari titik jeda terakhir, tanpa perlu mengulang dari awal.

5. Masih ragu subscribe, mau lihat-lihat dulu? Ya udah, nonton gratisan aja.

Kalo kita masih ragu untuk berlangganan alias mau lihat-lihat dulu, pikir-pikir dulu, ya udah, no problem. Kita tetap bisa kok nonton video-video di aplikasi VIU. Kita gak perlu registrasi seperti subscriber lainnya.

Paket dasar ini memungkinkan kita bisa menonton hampir 70 persen video gratis di aplikasi VIU. Risikonya ya kita harus mau dijeda sama iklan setiap beberapa menit penayangan. Ya, ada harga ada rupa lah. Masak mau protes juga?

Itulah kenapa saya lebih senang paket premium yang berlangganan. Selain tanpa iklan, saya bisa mengunduh semua konten yang ada di aplikasi VIU. Worth it lah sama uang yang dikeluarkan.

Tunggu apa lagi? Download aplikasi VIU sekarang juga dan bebaskan harimu dari rasa bosan selama social distancing ini. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca ya teman. Happy VIUwing. Kamsahamnida, yeorobun!

Share:

58 responses to “Memaknai Peran Sejati Ibu Usai Nonton Mother di Aplikasi VIU”

  1. Ida Raihan Avatar

    Serem Mbak baca reviewnya. Aku bakal gak berani nonton ini mah. Baca reviewnya aja dah bikin jantung ser seran.

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Baper abis Mba Ida, kalo nonton drama ini. Tapi beneran loh, banyak pelajaran bisa dipetik setelah menonton ini.

  2. hendrasuhendra176 Avatar

    Wuidih, air matanya banyak sekali Kak, sampe bisa ngalahin Bendungan Katulampa. Berarti drakornya sukses bikin pertahanan air mata jebol.

    Beruntung si Hye Na dirawat oleh Kang Soo Jin, jadi secara perlahan bisa mengurangi rasa traumatik, walau memang nggak akan bisa hilang, tapi setidaknya ada seseorang yang menyayanginya di sisinya.

    Istri saya juga berlangganan VIU. Selain harganya murah, kualitasnya juga nggak murahan. Beliau jadi ketagihan nonton drakor, hehehe…

    Boleh nih saya rekomendasiin ke istri, mana tau dia juga mewek

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Wkwkwk. Iya mas, ini drama sukses bikin aku nangis asli di setiap episode. Bagus mas filmnya, layak direkomendasi ke istri, apalagi kalo si mba udah berlangganan VIU.

      1. hendrasuhendra176 Avatar

        Iya sepertinya sudah berlangganan VIU. Apalagi harganya terjangkau dan sistem pembayarannya juga banyak pilihannya.

  3. desimurniatii Avatar

    Aku juga sempet nonton tapi nggak lanjut lagi, hehe. Lupa karena apa, tapi emang ceritanya bikin mewek di awal-awal

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Iya mba, aku loh baru 30 menit episode 1 langsung sesegukan, gara-gara lihat Hye Na tidurnya di dalam tas pakaian hitam besar, bukannya di kasur. Heuheuheu.

  4. Mporatne Avatar

    Kasus kekerasan pada anak memang harus segera dihentikan dan dibantu keluar. Lewat aplikasi viu diajarkan bahwa mencintai anak tidak hanya anak sendiri dan kasih sayang yang tulus untuk anak yang di terlantarkan orang orang tuanya

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Drama ini katanya buat menyindir kasus kekerasan anak di Korea yang pada tahun itu semakin meningkat. Di Indonesia kita juga tentunya gak lupa kasus Engeline di Bali, yang juga disiksa sama ibunya, tapi ini ibu angkatnya. Kasus kekerasan anak layak jadi perhatian kita bersama. Kekerasan anak ini bukan cuma fisik, tapi sekarang itu lebih banyak kekerasan verbal yang tanpa sadar kita sebagai ibu kandung anak pun melakukannya.

      1. Wahid Priyono Avatar

        Betul dan setuju sekali bahwa kita semua harus melawan kekerasan terhadap anak. Anak-anak harus dilindungi hak-haknya untuk hidup bahagia, bermartabat, dan tumbuh-kembang secara baik. Sekarang memang banyak kekerasan verbal yang bisa bikin down anaknya. Tetap bijak dalam berbicara jadi ortu dalam membina anak-anaknya.

  5. Maria Soemitro Avatar

    hiks sesek rasanya baca kisah Kim Hye Na
    beberapa kali mau nonton ‘Mother’ eh ada aja halangannya
    nonton ah, drama keren nih

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Ambuuuu, siapin tisuuuuu. Hehehe.

  6. Wiwid Vidiannarti Avatar
    Wiwid Vidiannarti

    Aku baru baca penggalan ceritanya aja udah mewek2 gini, apalagi nonton kisah selengkapnya

    1. fennibungsu Avatar

      Idem kak, makanya wajar bila ratingnya bagus. Sebab walau daku belum nonton dramanya, tetapi dari ulasannya memang alur cerita dan para pemainnya bagus. Jadi ikut terbawa suasana

  7. Wiwid Vidiannarti Avatar
    Wiwid Vidiannarti

    Aku baru baca penggalan ceritanya aja udah mewek2 gini, apalagi nonton kisah selengkapnya

  8. annisatang Avatar

    Aku nonton ini mewek dari episode awal hingga episode akhir Mbak. Ada kureview juga di blogku. Sedih bangett, kata-kata di film ini juga banyak yang bagus dan menginspirasi.

  9. fennibungsu Avatar

    Apalagi daku dah, yang suka emosional gampang nangis kalau ada adegan sedih dan membuat terharu. Cerita Hey Na ini bisa jadi rekomen daku nih dan nontonnya di Viu 😍

  10. mariatanjungmenulis Avatar

    Nah akku kok pas lg nyari nyari saluran streaming ya mba. Sepertinya VIU bisa jsdi rekomendasi nih. Apalagi banyak drakornya yah. Tambah ga mau lepas dr hp aku kayaknya hihihi

  11. Sumiyati Sapriasih Avatar

    aplikasi viu memang enak untuk nonton drakor tanpa hambatan, film drakor itu suka baper apalagi adegan sedih bisa langsung nagis

  12. Siti Nurjanah Avatar

    Aku baru liat trailernya, kayanya Bangkal lanjut nonton drama full nya sih
    Konsepnya unik, Menarik dan rada berbeda dengan kdrama umumnya.
    Pasti ini sedih banget sih ketika Soo Jin lha yang menyelamatkan hidup si anak tapi malah harus di pidanankan

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Lanjutkaaaaaan mba. Sayaaaang banget gak nonton film berbobot kayak gini. Pastinya udah install aplikasi VIU dong.

  13. Syamsiah Avatar

    drakor makin lama jadi makin realistis ya.
    saya jadi inget dengan seorang teman yang bekerja di perfilman. kalo ternyata film/sinetron yang ditayangkan memang diambil dari kisah nyata. kenapa saya percaya? karena saya pernah dimintain kisah hidup saya, buat bahab mereka bikin sinetron. tapi sayangnya sinetron indonesia belum bisa se-realistis kdrama.

  14. nyi Penengah Dewanti Avatar

    Mba Viu emang kece banget ya, semua ada dramanya dan genrenya. Aku sampe bingung mau nonton yang mana bagus semua.

  15. viandri Avatar
    viandri

    Banyak banget yang merekomendasikan drama mother. Aku jadi tambah penasaran, tapi pengen punya viu juga. Biar enak nonton drama on goingnya. Pastinya legal.

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Jarang banget mba drakor ratingnya 9. Mentok-mentok cuma 7.8 atau 8. Jadi, Mother sangat direkomendasikan.

  16. Rhoshandha Avatar

    aku takut mewek kalau nonton yang berbau Ibu atau mother
    huhuuuu
    gampang terenyuh aku tuh, apalagi soal Ibu

    btw semoga menang ya kak lombanya
    aamiin

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Kadang menangis itu stress healing juga mba. Hihihi. Abis nangis, pasti perasaan sedikit tenang ya kan. Apalagi saya yakin mba udah ada aplikasi VIU di ponselnya.

  17. supadilah Avatar

    Tragis juga yang dialami Hyena. Penuh drama. Nyaman banget ya nonton di Viu sebab tanpa iklan juga. Cocok nih buat pengganti bioskop. Hehe

  18. fida Avatar

    drama motherini memang eren banget. aku terbawa alur ceritanya waktu nonton dulu. kebetulan sudah nontonsaat sedang on going.
    Sekrng udah gampang tinggal nonton via viu ya mbak

  19. nurhilmiyah Avatar
    nurhilmiyah

    Ya Rabb jadi menahan napas membaca review-nya Muthe tentang drama Korea Mother ini, hiks… sedih banget ya kondisi Kim Hye Na, untunglah ada Kang Soo Jin yang bisa jadi ibu meski tak melahirkannya ya. Yuk ah ikutan juga melongok ke Viu ku yg minta perpanjang pembayaran nih, bisa lanjut nonton lagiii

  20. fadlihafiz Avatar

    Sebuah ulasan yang membuat saya tertarik untuk menonton serial Mother ini. Aplikasi Viu ini banyak serial Korea di dalamnya ya Uni, dulu pernah install aplikasi ini.

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Banyakkkk pilihan drama dan filmnya di VIU ini. Semua diseleksi karena ratingnya bagus. Udah pasti gak akan mengecewakan penonton.

  21. Rini Novita Sari Avatar

    Belum pernah ntn drama ini mbak. Kayaknya bagus dan bikin haru yaaa..

    Weekend agendakan ahh

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Jangan-jangan ini Mba Rini hilang listing Sabtu karena begadang nonton Mother di VIU nih. Hehehe

  22. Wahid Priyono Avatar

    Jujur banget nih kak muthe, baca paragraf2 awal sampai kelima yang ditulis kak muthe gila bener nih hatiku langsung dibikin pengen mewek…gila sih ini drakornya buat aku yang udah lama dari SMA gak pernah nangis jadi pengen nangis hehe…

    Drakor Mother ini sepertinya cocoklah ditonton untuk orang2 yang sok ngaku tegar tapi pas sudah nonton saya yakin pasti mewek juga….

    Sudah kubaca ulasan di atas, ada pesan moral yang dapat saya petik bahwa menjadi ibu itu pekerjaan berat karena beban mengasuh anak memang harus benar2 maksimal. Jika tidak maka bisa saya anak punya kepribadian ganda. Kadang ada anak2 yang benci orang tua sendiri karena ada trauma dll.

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Waaah, apalagi yang nonton anak laki-laki macam Mas Wahid, udah lah pasti mewek. Boleh boleh aja toh anak cowok nangis.

  23. Erly Damayanti Avatar

    Saya paling takut nangis kalo nonton drakor makanya biasanya pilih gendre serial killer tapi waktu baca sinopsis bunda jadi penasaran sama cerita ini, cobain deh nanti cari filmnya di aplikasi Viu. Siap-siap tissue sekotak hehee

  24. lksaalmunawaroh Avatar

    Menjadi terbawa perasaan lihat dan membaca cerita k drama ibu dengan segala peranannya, VIU membantu menuntaskan tontonan k drama

  25. Katerina Avatar

    Ulasan drama yang sangat lengkap dan panjang. Drama bertema ibu, buatku selalu mengundang air mata, entah sedih, maupun haru. Karena selalu mengingatkan pada perjuangan ibu sejak melahirkan sampai membesarkan. Aku ga yakin drama ini berhasil menahan airmataku, kalau aku tonton. Dengan rating setinggi itu (9), cerita drama ini pasti sangat bagus.

    Aku juga pelanggan VIU mbak, salah satu dari 2 app nonton drakor terfavorit aku, karena paling nyaman dan stabil jika sedang nonton.

  26. waode1453 Avatar

    Review drama nya komplit banget Mba. Bikin yang baca serasa ikut nonton. Aplikasi VIU emang juara buat nonton. Apalagi kalau jaringan internet mendukung. Sayangnya aku d kampung yang jaringannya megap2 jadi kalau mau nonton nyaman kudu ke pantai dulu. 🙂

  27. Keke Naima Avatar

    Setuju banget, Mbak. Hanya karena sudah melahirkan bukan berarti auto menjadi ibu yang baik untuk anak. Terkadang ibu sambung atau ibu angkat bisa menjadi lebih baik. Kayaknya saya bakal baper kalau menonton ini

  28. bayufitri Avatar

    Konon satu ibu bisa merawat 10 anak tapi 1 anak belum tentu bisa merawat satu ibu ..drama bertema ibu selalu mengharu biru ya mbak Muthia jadi berurai air mata nih baca sinopsisnya

  29. ysalma Avatar

    Nonton drakor yang episodenya rata-rata ada diangka 16, memang kudu di tempat penyedia layanan seperti Viu, kualitas terbaik dengan harga sangat terjangkau. Dan yg terpenting kalau dijeda, ga harus nonton lagi dari awal, tinggal lanjut.
    Penasaran dengan dramanya, soalnya belum nonton. Meluncur ke aplikasi Viu dulu.

  30. Maria Soemitro Avatar

    akting Lee Bo Young, istrinya Ji Sung ini emang selalu istimewa
    waktu baca drama Mother diperankan dia, saya yakin bakal istimewa
    ternyata betul, akting berkelas bertemu dengan plot kisah yang keren

  31. Mpo Ratne Avatar

    Sadis amat ini cerita. Tega ya ibu kandung tapi untungnya bertemu peri baik hati.
    Itulah kehidupan dimana kita bisa seperti melihat langsung kejadian dalam sebuah film drama Korea di aplikasi viu

  32. Sumiyati Sapriasih Avatar

    aplikasi viu sangat membantu me time bersama keluarga dirumah dengan nonton film mother, film-nya bagus juga ya memperlihatan kebaikan peri dalam menolong kebaikan

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Ini gak ada peri2nya mba, sebab saya gak suka film yg terlalu fantasi. Hehehe. Mungkin maksud mba seorang ibu angkat yg seperti ibu peri ya 😊

  33. Nara Avatar

    Setuju mbak, ibu kandung yang melahirkan, entah karena sebab apa, ada juga yang ternyata tak bisa memberikan cinta tulus pada anaknya sendiri. Sementara itu, orang lain yang tak pernah melahirkan, bisa jadi memiliki jiwa keibuan yang sangat tinggi

  34. annienugraha Avatar

    MashaAllah. Baca tulisan ini aja hati saya sudah bergetar. Gimana kalau nonton draktornya ya. Bisa berlembar-lembar tissue bakal diusap ke mata. Saya jadi paham kenapa Mbak Muti menjadikan tokoh Soo-jin sebagai tokoh ibu yang baik. Meskipun berjibaku dengan hukum dan bukanlah ibu kandung, sosok Soo-jin adalah seorang perempuan luar biasa.

    BTW saya juga berlangganan VIU PREMIUM. Saya suka aplikasi ini karena gambarnya jernih dan subtitle nya jelas dan gampang dimengerti. Jenis fontnya juga enak dilihat. Koleksi Film dan KDramanya juga bagus-bagus.

    1. Viandri Avatar
      Viandri

      Benar kak, salut sama soo-jin. Single tapi mau menjadi sosok ibu pelindung. Bahkan melebihi ibunya yg kejam bangett.

  35. Andayani Rhani Avatar
    Andayani Rhani

    yaampun ternyata banyak sekali ya kak keunggulan nonton di viu ini, pas banget sama saya yang suka nonton drama korea

  36. Nur Asiyah Avatar
    Nur Asiyah

    Saya paling enggak kuat lihat film macam begini. Mungkin karena saya cengeng kali ya. Ditambah sekarang punya anak, jadi sering gampang tersentuh. Tapi saya penasaran juga ingin nonton serialnya di Viu.

  37. AmirLangit Avatar

    Aku bacanya seru banget. Apakah cerita ini cerminan dari budaya masyarakatnya juga. Karena kelihatannya kejam gitu. Eh tapi lebih mending daripada sinetron Indonesia ya

  38. tukangreviewpedia Avatar

    Apa bedanya viu dan Netflix yg sama-sama untuk menonton. Terkadang viu terlalu banyak filem asianya

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Nah itu dia bedanya emang. Hehehe. VIU marketnya emang mereka yg suka nonton film2 Asia, khususnya Korea dan Cina. Kalo Netflix beda lagi marketnya.

  39. […] pertama drama Korea Go Back Couple ini langsung menarik perhatian saya. Betapa realistisnya setiap adegan di dalamnya. […]

  40. […] aktris favorit saya, Zhao Lusi dan baruuu aja kelar episode terakhirnya beberapa hari lalu di aplikasi VIU. Pemeran utama prianya lagi naik daun nih, Liu Te yang sebelumnya sukses jadi Mr Cheng di My Dear […]

  41. […] pertama drama Korea Go Back Couple ini langsung menarik perhatian saya. Betapa realistisnya setiap adegan di dalamnya. […]

Leave a Comment