Setelah seminggu lebih si kembar ngeces tak terkendali, rewel berhari-hari, dan demam beberapa hari, akhirnya gigi susu pertama mereka menyembul juga ke permukaan.
Tak lama lagi si kembar siap senyum lima jari dengan dua baris gigi putih di wajah mereka. Ah, tak sabar melihatnya.
Orang tua perlu rutin merawat kesehatan gigi susu dan gusi bayi. Kita tak perlu buru-buru menggunakan sikat gigi dan pasta gigi. Saya biasanya membersihkan bagian tersebut dengan sikat jari, kasa, atau kain lembut yang dibasahi air hangat.
Lingkarkan kasa atau kain lembut tadi di ibu jari atau kelingking. Bersihkan gigi dan gusi si kecil perlahan dengan gerakan melingkar setidaknya dua hingga tiga menit. Lakukan hal sama dua kali sehari, yaitu pagi dan sore.
SIKAT GIGI BAYI SETIAP HARI
Sikat gigi bayi bisa digunakan begitu gigi muncul utuh. Saat berusia 2-3 tahun, si kecil mungkin ‘memaksa’ ingin menyikat gigi sendiri.
Biarkan dia mencobanya, namun pastikan kita mengulang membersihkannya. Ini karena anak kecil mudah sekali melewatkan beberapa permukaan gigi.
Orang tua perlu mendampingi si kecil saat menyikat gigi. Lakukan hingga anak berusia enam tahun. Jika tak diawasi, bakteri sangat mudah meninggalkan plak lengket yang merusak gigi anak.
Dalam beberapa kasus, si kecil akan malas menyikat gigi. Nah, orang tua berperan penting supaya menyikat gigi itu terkesan menyenangkan. Bagaimana caranya?
1. Sikat gigi bersama
Ajak anak menyikat gigi bersama. Aktivitas ini bisa diseling dengan menyanyikan lagu favorit anak atau memutar musik dan lagu anak di ponsel.
Sikat gigi bersama sampai lagu berakhir. Pilih lagu yang panjangnya sekitar dua menitan. Saya biasanya menggunakan lagu This is The Way atau Bangun Pagi ciptaan Pak Kasur.
Kita juga bisa membawa serta mainan anak, seperti boneka dan menaruhnya di dekat wastafel. Orang tua bisa berpura-pura menyikat gigi si boneka, sehingga anak bersemangat melakukan hal serupa.
Buat si kecil merasa seperti orang dewasa. Anak kecil suka meniru orang dewasa, melakukan apa yang dilakukan ayah ibunya. Berikan contoh baik cara menyikat gigi yang benar, termasuk membersihkan lidah. Tunjukkan padanya gigi bersih membuat senyum sehat setiap hari.
2. Sikat gigi dengan bulu sikat halus
Pilih sikat gigi kecil dengan bulu sikat halus, sehingga mudah membersihkan sela-sela gigi tanpa melukai gusi. Sikat gigi bayi biasanya memiliki kepala sikat kecil yang nyaman di mulut. Gagangnya mudah dipegang dan antislip.
Saat pertama kali digunakan, sebaiknya sikat gigi direndam beberapa menit dalam air hangat. Jangan lupa mengganti sikat gigi bayi setiap tiga bulan sekali, saat bulu sikatnya sudah mengembang atau mulai rontok.
Bayi cenderung suka menguyah dan menggigiti kepala sikat gigi, sehingga kita mungkin harus mengganti sikat gigi lebih cepat.
Berikan sikat gigi unik dengan karakter favorit kesukaan anak supaya lebih bersemangat.
Sikat gigi elektrik baru cocok digunakan setelah si kecil berusia di atas tiga tahun. Sebelum itu, kita sebaiknya tetap menggunakan sikat gigi manual.
3. Gunakan pasta gigi khusus
Gunakan pasta gigi yang diformulasikan khusus untuk gigi susu. Pasta gigi bagus disempurnakan dengan fluoride, kalsium, protein dari ekstrak susu, bahkan rasa buah yang disukai anak, seperti stroberi, mint, dan jeruk. Busanya biasanya lebih sedikit.
Oleskan pasta gigi khusus gigi susu kira-kira sebesar biji beras, lalu gosokkan ke gigi bayi. Begitu gigi yang tumbuh semakin banyak, kita bisa menambah pasta gigi hingga seukuran kacang polong.
Sikat dengan lembut gigi bagian depan, belakang, kiri, dan kanan. Jangan lupa mengajarkan anak untuk memuntahkan busa dari pasta gigi ketika digunakan. Awasi si kecil supaya tidak memakan atau menjilati pasta giginya.
4. Jangan sikat gigi bayi terlalu keras
Bayi mudah sekali trauma dengan banyak hal, salah satunya jika kita menyikat giginya terlalu keras. Hindari menyikat gigi bayi terlalu keras dan terlalu lama sebab bisa menimbulkan gigi sensitif.
5. Kunjungi dokter gigi
Saat anak berusia dua tahun, kita bisa mengajaknya mengunjungi perdana dokter gigi. Dokter gigi akan memonitor kondisi dan kesehatan gigi si kecil.
Perhatikan tanda-tanda kerusakan gigi susu, seperti muncul bintil-bintil cokelat atau putih. Waspadai juga munculnya gigi berlubang.
6. Beri hadiah
Anak-anak senang mendapat hadiah, terlebih setelah melakukan perbuatan baik. Kita bisa menawarkan hadiah sederhana, seperti stiker lucu, buku gambar, atau pensil warna saat si kecil bisa menyikat gigi dengan baik dan disiplin.
SAKIT KARENA TUMBUH GIGI
Periode tumbuh gigi biasanya membuat bayi merasa tidak nyaman. Itu sebabnya bayi suka menangis dan rewel dalam beberapa hari bahkan sepekan.
Selain produksi air liur berlebih, bayi yang sedang tumbuh gigi bisa mengalami gusi bengkak, hingga demam dengan suhu tubuh di atas normal. Nah, berikut beberapa tips untuk meringankan rasa sakit saat bayi tumbuh gigi.
1. Gosok gusi
Gosok lembut gusi bayi dengan ibu jari atau kelingking yang bersih. Sesekali bayi mungkin akan menggigit tangan kita, namun hal tersebut masih bisa dikendalikan.
2. Beri teether
Teether adalah mainan gigitan bayi untuk merangsang pertumbuhan gigi bayi di usia 5-6 bulan ke atas. Saat gigi susu tumbuh, bayi kerap merasa gusinya gatal.
Biarkan bayi mengunyah teether yang bersih, atau dimasukkan ke dalam lemari pendingin terlebih dahulu. Hindari memberi si kecil benda keras sebagai pengganti teether.
3. Pereda sakit
Obat pereda sakit saat bayi tumbuh gigi bisa dibeli di apotek. Biasanya pereda nyeri ini digosokkan pada gusi. Namun, obat ini tidak bisa dibeli sembarangan, harus berdasarkan resep dokter.
Gigi sehat membuat si kecil tersenyum bahagia. Semoga informasi ini sedikit banyaknya bermanfaat bagi yang membutuhkan. 😉 🙂
Leave a Comment