Sembilan tahun menjadi jurnalis ekonomi membuat saya terbiasa bertemu narasumber dari berbagai kalangan, mulai pejabat negara hingga pengusaha. Seminar, workshop, rilis program, launching produk, konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan berbagai pelatihan kerap diadakan di hotel-hotel berbintang.
Kegiatannya tak terpusat di Jakarta saja. Tak jarang saya juga diundang ke luar kota, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, hingga Nusa Tenggara.
Jika berkesempatan wawancara eksklusif, biasanya narasumber mengajak saya melanjutkan pembicaraan dari ruang seminar atau ballroom ke restoran hotel, supaya kesannya lebih santai.
Modern Meeting Space dan Leisure Place
Restoran hotel saat ini menjelma menjadi modern meeting space dan leisure place. Saya pernah menghadiri pertemuan bisnis penting beberapa pengusaha yang berlangsung saat makan siang. Dari sana saya melihat mereka makan, berbincang, membahas rencana kerja, dengan tetap terlihat profesional pada waktu bersamaan.
Restoran hotel sekarang tak hanya dikhususkan untuk tamu menginap, melainkan juga tamu-tamu dari luar yang tidak menginap, juga masyarakat umum yang ingin menikmati fasilitas restoran yang ada di hotel.
Tamu menginap umumnya hanya makan di hotel saat sarapan. Padahal restoran hotel juga menyiapkan makan siang dan malam. Ceruk ini digunakan pihak hotel untuk menerima tamu dari luar.
Tak heran jika saat ini kita bisa melakukan booking restoran atau membeli voucher makan dengan penawaran menu khusus di restoran hotel tertentu. Kita tinggal mencari fitur layanan direktori restoran di berbagai platform online.
Konsep ini tentu potensial mendongkrak pendapatan hotel dari lini bisnis restoran. Sebagai syaratnya, kualitas pelayanan dan penyajian makanan dijaga untuk meningkatkan citra hotel itu sendiri.
Nah, elemen apa saja yang digunakan untuk menentukan kelas sebuah restoran hotel?
1. Interior
Interior bisa menentukan seberapa santai atau berkelas sebuah restoran hotel. Ada restoran hotel yang jam-jam tertentu mengharuskan tamu untuk berpakaian formal, ada pula restoran hotel yang membebaskan tamu berpakaian kasual.
2. Menu
Sebagian restoran hotel khusus menyediakan menu-menu masakan Indonesia, masakan barat (western), masakan jepang (japanese), masakan asia, dan sebagainya.
Ada pula restoran hotel yang menyusun menu berdasarkan jenis makanan tertentu, misalnya pizza dan steak, makanan vegetarian, atau menu-menu diet.
3. Harga
Harga menu makanan juga berperan dalam pengklasifikasian restoran hotel, mulai dari yang termurah hingga termahal. Google misalnya menggunakan tanda dolar ($) untuk menunjukkan harga rata-rata makanan di sebuah restoran, mulai dari murah ($), sedang ($$), mahal ($$$), dan sangat mahal ($$$$).
4. Kualitas bahan
Kualitas bahan yang digunakan untuk sajinan menu di sebuah restoran hotel selalu diperhatikan. Apa bahannya? Dari mana asalnya? Bagaimana bahan-bahan itu disiapkan?
Restoran hotel A misalnya, hanya menggunakan bahan-bahan segar, lokal, dan organik. Di sisi lain, restoran hotel B bisa saja menggunakan bahan olahan dan berpengawet.
Restoran hotel C mungkin hanya menyiapkan bahan berdasarkan pesanan hari itu. Restoran D bisa menyiapkan bahan dalam jumlah besar untuk banyak pesanan.
5. Presentasi makanan
Restoran hotel berbintang biasanya menampilkan hidangan estetis dengan hiasan dan alat makan terbaik, sementara restoran lain menggunakan presentasi dan alat makan jauh lebih sederhana.
Beberapa restoran hanya menyajikan makanan untuk dine in atau makan di tempat, sementara restoran lainnya bisa dine in sekaligus take away atau bisa dibawa pulang.
Jenis-Jenis Restoran Hotel
Hotel-hotel besar dan berbintang biasanya memiliki lebih dari satu restoran. Dapurnya bahkan mengantongi sejumlah sertifikat, seperti International Code of Practice-General Principles of Food Hygiene, juga Annex on Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) System.
Yuk, kita intip apa saja jenis-jenis restoran yang ada di sebuah hotel?
1. Fine Dining ($$$-$$$$)
Sebagian besar orang hanya datang ke restoran berkonsep fine dining untuk acara-acara khusus, seperti ulang tahun pernikahan, ulang tahun pasangan, makan malam keluarga, atau momen lamaran.
Apa saja ciri-ciri restoran fine dining? Desain dan interior restorannya untuk kelas satu, suasananya mewah, dan serba formal.
Staf dan pelayannya sangat perhatian dan beretika, misalnya saat menyajikan makanan, bahkan sekadar menuangkan air ke dalam gelas. Table service-nya pun menggunakan salah satu dari empat gaya dasar layanan meja, seperti gaya Amerika, Inggris, Rusia, atau Prancis.
Beberapa restoran fine dining menghidangkan minuman anggur yang mahal. Tamu juga dihibur dengan live music, mulai dari piano, biola, hingga harpa. Restoran kelas atas ini hanya buka beberapa jam saja, misalnya siang hari saja, atau malam hari saja. Menu yang disajikan biasanya menu internasional.
2. Casual Dining ($$)
Suasana restoran ini lebih santai dan menunya bervariasi. Ciri lainnya adalah dekorasi restoran unik, tetap ada table service, harga menu makanannya sedang, atmosfirnya lebih santai.
3. Speciality Restaurant ($$$)
Restoran hotel satu ini mempunyai ciri khusus, yaitu menyajikan makanan dari negara tertentu, atau benua tertentu. Contohnya adalah makanan Indonesia, makanan Jepang, makanan Cina, makanan Eropa, makanan Italia, makanan Timur Tengah, dan lainnya. Cara memasaknya juga khusus, misalnya ada grill room, rotiserie, atau barbaque.
Restoran hotel dengan menu-menu Italia (Foto: Pixabay)
4. Contemporary Casual ($$-$$$)
Restoran kasual komtemporer in belakangan banyak bermunculan di hotel. Restorannya lebih modern dan trendi. Sebagian besar mengikuti protokol ramah lingkungan, menyajikan aneka pilihan makanan sehat, termasuk di dalamnya fusion cuisine.
Ciri-cirinya, antara lain ada table service, suasana kasual dan trendi. Presentasi makanan dan penyajiannya menekankan aspek visual, misalnya penataan makanan di piring yang sangat instagenik.
5. Family Style ($$-$$$$)
Restoran keluarga ini menawarkan banyak pilihan hidangan. Makanan disajikan di piring atau wadah besar. Sistemnya self service di mana tamu mengisi piring makannya sendiri. Suasananya tetap santai, meski sebagian restoran ini didesain untuk kelas menengah ke atas.
6. Fast Casual ($$)
Restoran hotel bergaya fast casual semakin ramai beberapa tahun terakhir. Restoran ini melayani tamu yang ingin makan menu-manu fast food, namun dari segi bahan lebih sehat dan harganya lebih terjangkau.
Beberapa ciri restoran ini adalah kualitas dan harga makanan lebih mahal dibanding restoran waralaba fast food, namun lebih murah dari restoran pada umumnya.
Ada table service juga. Lingkungannya lebih kontemporer, banyak dekorasi, dan suasana lebih santai.
7. Coffee Shop dan Pastry Shop ($$)
Restoran hotel memiliki coffee shop, pastry shop, bahkan bar untuk tamu yang membutuhkan tempat nyaman untuk sendiri atau mengobrol dengan teman. Jam bukanya lebih lama, pagi hingga malam hari.
Coffee shop dan pastry shop menyediakan kopi, teh, dan kue-kue untuk sarapan dan makan siang. Ada juga yang menyajikan menu aneka cake dan gelato.
Suasana coffee shop dan pastry shop lebih santau. Tak jarang tamu memilih tempat ini untuk bekerja, misalnya membuka laptop sambil menyeruput segelas kopi hangat.
8. Buffet ($$)
Restoran hotel tipe buffet atau prasmanan memungkinkan tamu menyesuaikan sendiri pengalaman bersantap mereka. Tamu bebas memilih menu yang diinginkan.
Yups, buffet ini tak ubahnya seperti restoran hotel berkonsep “All You Can Eat.” Dekorasinya kasual, namun elegan. Biasanya menyajikan satu atau beberapa jenis masakan, namun dalam jumlah banyak.
Tamu mengambil piring sendiri, berkeliling sendiri menemukan makanan yang disukai, mengambil air minum sendiri, dan memilih mejanya sendiri. Menu-menunya lengkap, mulai dari cemilan kue, salad, sup, buah, hidangan pembuka, hingga hidangan penutup.
Oya, jangan ragu untuk bertanya pada pelayan yang ada di restoran hotel. Mereka dengan senang hati menghampiri dan melayani tamu yang memerlukan bantuan. Buon appetito!
Leave a Comment