Sejak resign sebagai jurnalis Mei 2019, saya fokus menjadi ibu rumah tangga. Meski demikian, hobi menulis tak sedetik pun bisa saya tinggalkan.
Blog yang tadinya gak jauh beda sama sarang laba-laba (saking lamanya gak di-update lantaran sibuk kerja), sekarang mulai saya lirik kembali. Dulu saya menjadikan blog sekadar diary pribadi, tempat saya curhat berbagai hal tentang anak dan keluarga.
Saya baru sadar bahwa manfaat blog bisa lebih dari itu. Kemana saja saya selama ini? Di saat orang asik menjadikan bloging sebagai salah satu sumber penghasilan (passive income), saya masih santai dan nyaman dengan nge-blog as usual.
Berawal dari ketidaksengajaan bergabung dengan grup Content Writer Freelance, saya semakin dalam menyelami dunia Blogosphere. Wow, asik sekali rupanya.
Salah satu mentor saya adalah Mas Eko Suseno. Kami memanggilnya Mas Seno. Beliau adalah founder Blogerclass, co-founder temupenulis.org, trenlis.co, dan beberapa web blog lainnya.
Eh, ternyata Mas Seno ini penulis buku juga loh. Salah satu karyanya berjudul Woles Aja Deh yang ditulisnya bersama teman-teman trenlis lainnya. Cek juga websitenya di Blogerclass.
Kita punya grup whatsapp tempat berkumpulnya banyak bloger dengan latar belakang nano-nano. Ada ibu rumah tangga, mahasiswa, akuntan, traveler, guru, pekerja kantoran, bahkan dosen.
Banyak juga senior yang gabung. Ada penulis buku, master adsense, master SEO, master bloging yang sering juara lomba penulisan, master blogger, master wordpress, dan lainnya yang siap sedekah ilmu buat kita 😀
Dua kali setiap bulannya kami mendapatkan KULWA alias Kuliah WA. Materi umumnya tentang penulisan.
Sembilan tahun berkecimpung di dunia jurnalistik tak lantas membuat saya jumawa bahwa saya juga profesional sebagai bloger. SALAH BESAR. Buktinya, saya gak menang-menang tuh ikut blog competition.
Alhamdulillah setelah hampir dua bulan join grup ini, akhirnya saya bisa meraih achievement perdana saya sebagai bloger.
Tulisan saya berjudul Pembajakan Buku, Perbuatan Terlarang yang Sulit Dilarang keluar sebagai salah satu pemenang Mizan Blog Competition. Saya menjadikan ini sebagai batu loncatan dan penyemangat untuk karya-karya saya lainnya.
Selain ikut lomba penulisan, alhamdulillah saya juga menerima banyak job untuk menulis konten di beberapa website. Seru deh jika hobimu ternyata bisa menghasilkan uang, apalagi semuanya dikerjakan dari rumah.
Nah, kali ini saya mau cerita tentang salah satu materi yang penting banget diketahui bloger pemula, yaitu Konsep Dasar Artikel SEO (Search Engine Optimization).
Materi ini saya dapatkan melalui KULWA oleh Mas Seno yang juga Master SEO bulan lalu. Saya coba re-post apa yang sudah dipaparkan beliau ya? Semoga mencerahkan bagi yang membutuhkan.
Menulis artikel SEO itu bukan menulis untuk kebutuhan Search Engine, melainkan untuk kebutuhan pembaca dengan mengacu pada data perilaku pembaca yang direkam oleh Search Engine.
Ini adalah prinsip dasar artikel SEO yang ditekankan Mas Seno pada kami.
Selama ini banyak kesalahan persepsi terhadap makna artikel SEO. Sehingga sebagian penulis konten artikel mulai terjebak dengan pola pemahaman yang kurang pas.
Akhirnya artikel-artikel yang ditulis banyak yang mengabaikan kebutuhan pembaca sebagai pencari informasi. Akibatnya ya, gak enak dibaca tuh artikelnya.
Bukan hanya itu, pembaca gak mendapatkan esensi dari bacaan yang mereka konsumsi.
Ketika kita menulis untuk website orang lain, maka kita punya pressure untuk menulis sesuai keinginan mereka. Brief keyword dari mereka, spesifikasi penulisan, hingga aturan-aturan teknis lainnya. Sehingga kadang ada risiko salah penafsiran atas aturan-aturan tersebut.
Nah, terlepas dari masalah tersebut, ada baiknya kalau kita berusaha menjadi penulis yang tetap mengabarkan hal-hal yang benar, tanpa mengabaikan aturan main Search Engine.
Tujuan ke depannya kita bisa mengurangi dampak buruk yang diakibatkan oleh maraknya berita hoax. Inilah tantangan buat para penulis konten website.
Konsep Dasar Artikel SEO
Ada ilustrasi sederhana untuk memahami konsep dasar artikel SEO. Ibaratkan saja diri kita (penulis) adalah koki sebuah masakan, kemudian pembaca adalah para tamu di sebuah warung makan besar (internet).
Kita berada di dapur bersama ribuan koki lainnya, lalu ada beberapa orang pramusaji yang bernama Google, Bing, Yahoo, dan browser-browser lainnya.
Uniknya para pramusaji ini bukan hanya mengantar makanan di meja tamu-tamu, tapi mereka mempelajari perilaku dan menyimpan data perilaku para tamu.
Data mengenai karaktetistik mereka, jenis makanan (keyword) yang mereka cari, makanan favorit (artikel yang dibaca) yang disantap, hingga menu-menu (artikel) yang direkomendasikan untuk dinikmati orang lain.
Pramusaji ini tentu memiliki otoritas untuk memilih menu mana saja yang hendak disajikan di meja tamu. Karena kita (penulis) hanya punya hak menaruh makanan (artikel) di meja prasmanan (website) yang ada di lobi ruang makan (internet) saja. Di situlah letak perjuangan para penulis artikel SEO
Semua itu pilihan. Kita boleh memilih jalur yang kita suka, termasuk menulis apa adanya sesuai dengan passion masing-masing.
Saya akan tunjukkan bagian-bagian artikel yang bisa kita optimalkan untuk memperjuangkan peringkat di mesin pencari. Kita coba amati hasil pencarian di Google mengenai beberapa keyword ini ya?
Head keyword artikel ini adalah Cara Install Windows 10. Sekarang kita coba buka artikelnya dan bedah pelan-pelan.
Bagian Pertama: Headline
Perhatikan keyword Cara Install Windows 10 di headline. Pastikan head keyword yang dibidik ada di judul.
Bagian Kedua: Internal Link
Kita sisipkan link url artikel pada head keyword yang ada di artikel. Ini bisa di awal pembahasan, atau di akhir.
Bagian Ketiga: Exerpt
Ini semacam deskripsi singkat mengenai isi artikel yang tampak di mesin pencari. Biasanya kalau exerpt ini gak di-setting, Google akan mengambil beberapa kalimat di paragraf pertama secara otomatis.
Kelebihannya kalau di-setting, kita bisa memberikan info yang menarik kepada calon pembaca mengenai gambaran singkat isi artikel.
Selanjutnya setting H2 pada sub judul dan H3. Sebenarnya gak harus menyertakan kata kunci di sini, asal pembahasannya relevan. Kalaupun bisa menyertakan keyword, itu lebih bagus.
Ini contoh lain penyematan internal link.
Ini contoh kalau kita mau menyisipkan long tail keyword ke sub judul, juga contoh eksternal link. Eksternal link ini semacam link yang apabila di klik akan mengarahkan pembaca ke situs lain.
Sematkan keyword di bagian akhir pembahasan artikel.
Kurang lebih seperti itu standar minimal yang harus dipenuhi ketika kita menulis artikel SEO. Sebenarnya masih ada setting lain yang bisa dilakukan untuk optimasi, seperti setting permalink, setting image, fiture image, dan lainnya.
Berikutnya saya mau gambarkan bagaimana penerapannya dalam editor text di dashboard wordpress. Saya akan tunjukkan yang biasa saya lakukan ketika menulis artikel di web.
Ketika menulis artikel, biasanya saya ketik dulu di MS Word, lengkap dengan setting judul artikel sebagai H1, sub judul sebagai H2, dan lain sebagainya.
Untuk file gambar, saya simpan di folder tersendiri, tidak dtempel di MS Word. Setelah draft artikel selesai, saya kemudian membuka dashboard wordpress, add new post, dan mulai memasukkan draft. Kebetulan saya pakai wordpress 5.2.
Head keyword artikel ini Peran website dalam bisnis online. Biasanya permalink artikel juga saya edit, saya perpendek dengan menjadikan head keyword sebagai permalink. Cara editnya tinggal klik “Edit” yang ada di atas judul itu ya.
Untuk sub judul biasanya akan otomatis tersetting H2, jika di MS Word sudah kita bikin sebagi H2. Jika belum ya klik aja kalimat sub judul tersebut, lalu klik H2
Selanjutnya internal link. Cara bikinnya tinggal di-block aja kalimat yang hendak disisipi internal link. lalu klik icon rantai, copas link artikel dan taush di situ
Internal link yang bagus biasanya yang menyatu dengan pembahasan dalam kalimat. jadi kek gak kelihatan gitu, hanya berupa kata kunci yang di block lalu disisipi url.
Ini contoh H3, jadi semacam sub untuk sub judul. Ini bisa juga nanti sampai dibuat H4 dan seterusnya.
Untuk optimasi gambar, yang harus diisi adalah Alt text, minimal sesuai keyword. Sebelum saya upload, biasanya gambar ini saya rename dulu. Saya ubah nama filenya sesuai dengan keyword.
Kolom deskripsi perlu juga diisi untuk menggambarkan keterangan gambar, atau keterangan sumber gambar. Kalau kita ambil dari situs lain, wajib dicantumkan sumbernya ya.
Ini internal link di akhir artikel. Biasanya di awal dan di akhir artikel saya sisipkan internal link yang berbeda. Salah satu link tersebut mengarah ke artikel itu sendiri, sedangkan internal link yang lain bisa diarakan ke homepage atau artikel lain.
Buat yang pakai classic editor bisa tambahkan plugin All in one SEO. Ini bisa dipakai untuk setting judul dan exerpt yang tampil di mesin pencari. Jadi kita bisa setting judul seperti apa yang dimunculkan di mesin pencari.
Seperti di artikel ini, saya coba memunculkan judul yang agak berbeda dengan judul artikel. Kurang lebih tampilan di mesin pencari jadi seperti ini.
Ada aturan panjang maksimal untuk bikin judul, kurang lebih maksimal 60 karakter. Untuk exerpt, maksimal 160 karakter.
Nah, setelah draft selesai dimasukkan, save dulu sebagai draft. Silakan cek di preview, kemudian lakukan editing lagi jika diperlukan.
YEAIIIIII…. Materi pertama kelar juga. Masih ada materi kedua tentang riset keyword pada artikel SEO. Kapan-kapan saya re-post ya. Bubbye!!!
Leave a Comment