Tidak ada perempuan mengeluh tanpa alasan, apalagi yang namanya emak. Jika perempuan protes, pasti ada hal yang mendasari, mulai dari perselisihan dengan suami, masalah keuangan, atau merasa tak dihargai.
Sebagian perempuan ada yang mengeluh karena sifat egoisnya, namun banyak pula yang mengeluh karena hal logis di balik itu. Alasannya apa aja sih?
Tidak aman dan tidak nyaman
Ini alasan paling umum perempuan mengeluh. Ketika merasa tak aman dan tak nyaman, perempuan akan mengomel, misalnya bertanya pada suami dengan nada interogatif. Menghadapi istri seperti ini, suami cukup menghabiskan waktu lebih banyak bersama istri, memberinya akses ke hal-hal pribadi, dan menunjukkan padanya tak ada yang disembunyikan. Dengarkan apa yang dia katakan, maka semuanya akan baik-baik saja.
Tersakiti
Perempuan tak ingin merasa disakiti. Jika itu terjadi, sebagian besar pasti mendendam, kemudian berbalik ingin membalas. Omelan adalah senjata dan amunisi untuk menggempur pasangan. Emak tak akan berhenti sampai suaminya lelah dan menyerah. Iya kah, bunda? Hehehe.
Untuk menangani istri seperti ini, lebih baik suami bersikap jujur. Katakan, akui bahwa ada kata-kata dan perilaku suami yang menyakitkan, kemudian meminta maaf. Luangkan waktu untuk istri dan buat dia merasa berarti.
Terancam
Sebagian perempuan mengeluh sebagai bentuk defensif, terutama ketika merasa terancam karena pasangan. Mereka mengomel untuk menunjukkan kepada suami bahwa kita setara.
Untuk menangani istri seperti ini, penting bagi suami meyakinkan si nyonya bahwa Anda akan selalu ada di sisinya. Hindari bersikap agresif ya, paksu!
Ingin sesuatu
Beberapa perempuan memang ada yang suka mengintimidasi. Biasanya mereka mengeluh atau mengomeli pasangan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Perempuan seperti ini bisa dihadapi dengan menyetujui apa yang dia katakan ketika suasana hatinya sedang bagus. Dengan cara ini dia akan lebih ramah di tengah situasi tersulit sekali pun.
Ketakutan
Sebagian perempuan menjalani hidupnya penuh ketakutan. Mereka terus menerus khawatir, paranoid, dan cenderung percaya sesuatu buruk akan terjadi. Ini namanya insecure. Coba deh baca bukunya Mamak Meira berjudul Imperfect, A Journey to a Self Acceptance.
Mereka akan terus menelepon pasangan untuk mengetahui apakah semua baik-baik saja. Ketika hal-hal tak berjalan sesuai rencana, perempuan tipe ini akan mengomel untuk menguatkan diri.
Suami bisa mencium istrinya ketika ketakutan. Pastikan tetap berada di sampingnya, menjaganya, memastikan lingkungan sekitarnya baik-baik saja, dan harus tetap santai. Suami bahkan bisa mengajak istri berdoa bersama.
Harapan tak tercapai
Kebanyakan perempuan mengeluh ketika ada harapan tak tercapai. Perempuan selalu percaya pasangan akan mewujudkan harapannya. Mereka akan mengeluh ketika pasangan tak memenuhi harapan mereka dan menganggap itu sebagai kegagalan.
Tak jarang juga perempuan yang terlampau egois akan mengejek pasangan yang gagal memenuhi kebutuhannya. Wah, gawat! Perempuan seperti ini perlu waktu menenangkan diri. Dia perlu dilibatkan dalam perencanaan keluarga dan mewujudkan impian bersama suaminya.
Tidak sabaran
Perempuan mengeluh bisa juga karena orangnya gak sabaran. Mereka suka menekan pasangan saat gelisah. Cara terbaik menghadapinya adalah ajak lebih banyak berdoa, mengajarkan sabar, dan meyakinkan dia dicintai dan kegagalan suatu hari pasti berubah menjadi keberhasilan.
Cari perhatian
Ini alasan umum perempuan sering mengeluh. Istri ingin mencari perhatian suami. Untuk mengatasi hal ini, suami perlu membuat istrinya merasa istimewa.
Leave a Comment