Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada 17 Maret 2018. Bali yang biasanya disibukkan lalu lalang turis domestik dan mancanegara beristirahat sejenak dari segala bentuk aktivitas duniawi.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup 24 jam. Pemerintah pusat pun mengamini usulan majelis agama dan keagamaan di Bali untuk memutus koneksi jaringan internet selama berlangsungnya Nyepi, kecuali di obyek-obyek vital, seperti rumah sakit, kantor polisi, instalasi militer, dan bandara.
Destinasi populer, seperti Kuta, Legian, dan Jimbaran sepi dari wisatawan. Tak ada suara bising knalpot kendaran, pemandangan tamu-tamu Aussie di bar atau klub sepanjang pantai, aroma makanan lezat dari restoran, hentakan musik, dan lampu warna-warni yang menghiasi kawasan pedestrian di malam hari.
Payung-payung pantai pun menguncup sementara. Bumi Bali lengang seperti tak berpenghuni. Saatnya mengisi raga dengan merenung dan menginstrospeksi diri mengikuti hakikat Nyepi, menjadi sosok lebih baik.
Nyepi memang ibadah umat Hindu, namun maknanya bisa dirasakan semua orang terlepas apapun agamanya. Banyak turis asing, wisatawan lokal, tak terkecuali Muslim pendatang seperti kami menikmati harmoninya.
Saat Nyepi, banyak pendatang memutuskan mudik atau menyingkir sejenak dari Pulau Dewata. Mayoritas tujuannya Jawa, seperti Banyuwangi, Jember, dan Malang. Kampung halaman nan jauh membuat kami sekeluarga memilih melewati momen Nyepi kali ini di hotel.
Tidak semua hotel di Bali beroperasi ketika Nyepi. Ini sebab mayoritas karyawannya beragama Hindu dan pastinya melaksanakan Catur Brata Penyepian, yaitu amati geni (tidak menghidupkan sumber cahaya), amati karya (tidak beraktivitas atau bekerja), amati lelungan (tidak bepergian keluar rumah), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
Rhadana Hotel Kuta
Tidak terkoneksi dengan internet berarti semua orang terputus dari yang namanya media sosial, berupa Facebook, Instagram, Twitter, Snapchat, dan aplikasi pesan singkat lainnya. Ini merupakan implementasi dari amati lelanguan.
Operasional hotel tetap diizinkan mengakomodir turis-turis yang masih berada di Bali. Rumah sakit tetap buka untuk mengantisipasi masyarakat yang memerlukan penanganan medis segera, seperti melahirkan, sakit mendadak, atau kecelakaan.
Rhadana Hotel Kuta di Jalan Raya Kuta Nomor 88 menjadi pilihan kami. Kami masuk pada 16 Maret sore sekitar pukul 15.00 WITA dan keluar pagi hari pada 18 Maret.
Kami menghindari sampai di hotel terlampau sore sebab tak ingin terjebak di jalan. Ada pawai ogoh-ogoh, satu dari empat ritual umat Hindu sebelum Nyepi yang dipastikan membuat arus lalu lintas Bali macet total.
Nuansa hotel ini sangat modern dan unik. Rhadana Hotel Kuta juga dinobatkan sebagai Hotel Keluarga Ramah Wisatawan Muslim Terbaik di ajang World Halal Tourism 2016.
Bali memiliki lebih dari tiga ribu penginapan, namun hotel dengan konsep tematik bisa dihitung jari. Rhadana bahkan menjadi satu-satunya hotel di Indonesia yang mengusung konsep tiga dimensi (3D). Ulasan lengkapnya bisa diklik di sini.
Rhadana memiliki 74 kamar dengan desain tematik, berbeda antara satu kamar dengan kamar lainnya. Seluruh desain kamar ini terinspirasi dari pemilik hotel, Rainier H Daulay, seorang pengusaha Jakarta berdarah Melayu.
Kami menginap di kamar tipe studio dengan tema Kombi 56 Anos Last Edition. Begitu pintu masuk dibuka, sebuah mobil kombi seolah tengah melintas di belakang tempat tidur. Kejutan tidak cukup sampai di situ. Panel kayu yang menutupi batang gorden kamar disulap menjadi tempat parkir dua miniatur mobil kombi dengan berbagai ukuran. Ada juga beberapa miniatur mobil volkswagen dipajang dalam sebuah rak display berbentuk gitar yang bagian depannya dibuat transparan.
Saya langsung jatuh cinta dengan kamar ini. Kursi sofa modern minimalis di dekat jendela mempercantik tampilannya, dilengkapi lukisan, cushion-cushion bantal, dan bed runner yang juga bertema kombi. Fasilitas kamar ini terbilang lengkap, mulai dari televisi LCD 32 inci, pendingin ruangan, kulkas, pengering rambut, meja kerja, deposit box, hingga pemanas air. It feels like home to me.
Pada malam hari semua tamu Rhadana bisa menyaksikan betapa cantiknya atmosfir Bali kala Nyepi. Langit bersih tanpa polusi. Udara segar tanpa asap kendaraan.
Taburan bintang bersinar cerah dinikmati dengan mata telanjang. Semua itu bisa dilihat dari pinggir kolam renang Rhadana dengan pemandangan terbuka.
Sediakan Alquran dan Alat Shalat
Satu hal yang membedakan Rhadana dengan hotel halal lainnya adalah fasilitas ibadah bagi tamu Muslim sangat lengkap, bersih, dan wangi. Ada perlengkapan shalat, mulai dari sarung, mukena, dan sajadah diletakkan di laci bawah tempat tidur di seluruh kamar hotel. Alhamdulillah, kami tidak perlu lagi membawa perlengkapan shalat dari rumah.
Alquran terjemahan dalam tiga bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Arab diletakkan di laci kamar. Pengelola sengaja tidak memajangnya di tempat terbuka untuk menjaga keamanan tamu non-Muslim.
Pak Rainier pernah bercerita padaku sering kali Alquran ini hilang dari tempatnya, dengan kata lain dibawa pulang oleh tamu hotel. Kejadian ini hampir seluruhnya dijumpai di kamar-kamar tamu asing. Mungkin terdengar janggal, namun Pak Rainier sama sekali tak pernah mempermasalahkannya. Toh, semua perlengkapan shalat dan Alquran ini pengadaannya didanai Rhadana Foundation yang merupakan zakat 2,5 persen yang dikeluarkan pemilik hotel setiap bulannya.
Mushala Nyaman
Ingin lebih khusyuk? Tamu bisa datang ke Mushola Al-Rhiend untuk mengaji, berdzikir, atau shalat berjamah dengan tamu Muslim lainnya.
Mushola sederhana ini didesain indah. Wallpaper ka’bah nan megah terpampang di dinding sebagai penanda kiblat menambah kemewahan hotel ini.
Muslim Friendly Hotel
Pulau Dewata memang dihuni mayoritas Hindu. Namun demikian, Bali memiliki sejumlah hotel ramah wisatawan Muslim. Selain Rhadana Hotel Kuta, berikut pilihan halal hotel lainnya.
1. Nusa Dua Beach Hotel & Spa
Bagi Anda yang bingung memilih hotel halal bintang lima, Nusa Dua Beach Hotel & Spa bisa menjadi pilihan. Hotel ini menjadi salah satu hotel perintis sebelum Kawasan Pariwisata Nusa Dua berkembang pesat seperti sekarang. Nusa Dua Beach Hotel & Spa menjadi salah satu hotel bintang lima di Bali yang restorannya sudah mengantongi sertifikat halal dari MUI.
Restorannya bernama Raja’s Balinese Cuisine, dengan pemandangan langsung ke pantai. Sajian masakannya khas Bali, namun halal. Pemiliknya adalah Sultan Brunei.
2. Wina Holiday Villa Kuta
Dekorasi dan perabot hotel ini bergaya Bali klasik. Restorannya, The Lagenda Malaysian Food menyajikan menu-menu halal berkelas internasional yang juga telah disertifikasi MUI.
3. Bayt Kaboki Hotel
Hotel halal ini berlokasi hanya 15 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Hotel ini melarang tamu untuk membawa segala jenis minuman beralkohol, juga telah mengantongi sertifikat halal dari MUI.
4. Grand Shanti Hotel
Wisatawan yang ingin mengeksplorasi Kota Denpasar, Sanur, dan sekitarnya bisa menginap di hotel ini. Letaknya tepat di tengah ibu kota Provinsi Bali dan sudah dilabeli halal oleh MUI. Jika ingin menuju pusat perbelanjaan, Anda cukup berjalan kaki dari hotel.
5. Aston Hotel Denpasar
Anda yang ingin menghabiskan wisata di Seminyak dan sekitarnya, namun tetap ingin menginap di halal hotel, maka Aston Hotel Denpasar menjadi pilihan terbaik. Restoran Jempiring milik hotel ini telah disertifikasi halal oleh MUI.
Ritual Sebelum Nyepi
Nyepi menandakan datangnya Tahun Baru Saka yang maknanya sangat dalam bagi umat Hindu Bali, yaitu memulai kembali kehidupan dengan hati suci. Umat Hindu setidaknya melaksanakan tiga ritual dan tradisi menjelang Nyepi, yaitu Melasti, Tawur Agung Kesanga, dan Ogoh-Ogoh.
1. Melasti
Melasti secara sederhana berarti upacara menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan, seperti air danau dan laut. Masyarakat Hindu datang berombongan ke tepian danau dan pantai di desa adat mereka sembari membawa perangkat keramat, seperti arca, pratima, pralingga dari pura-pura untuk disucikan.
Seluruh anggota kemudian melakukan ritual sembahyang. Pemuka agama – disebut pemangku – membagikan air suci dan bija atau beras yang telah dibasahi air suci.
Air suci tersebut diminum, sementara bija dibubuhkan ke dahi setiap umat yang datang. Selepas itu, perangkat keramat yang telah disucikan diarak kembali ke pura untuk menjalani ritual berikutnya.
2. Tawur Agung Kesanga
Sehari sebelum Catur Brata Nyepi, seluruh umat Hindu, mulai dari anak-anak hingga dewasa berkumpul di suatu tempat pada tengah hari mengenakan pakaian serba putih. Mereka mempersembahkan berbagai sesajian kepada alam semesta. Ini menandakan hari terakhir masyarakat boleh menggelar aktivitas di keramaian.
3. Pawai Ogoh-Ogoh
Ogoh-ogoh adalah patung aneka rupa simbol dari Bhuta Kala, yaitu unsur negatif, sifat buruk, dan sifat jahat dalam diri manusia. Wujudnya digambarkan raksasa dengan wajah dan tubuh menyeramkan. Patung-patung ini diarak kemudian dibakar sebagai lambang pemusnahan roh-roh jahat di muka Bumi.
Anak-anak muda Bali tergabung dalam sekaa teruna dan teruni – semacam karang taruna – biasanya mulai membuat ogoh-ogoh beberapa pekan bahkan beberapa bulan sebelum Nyepi. Lokasi pawai ogoh-ogoh biasanya terpusat di seluruh jalan utama di Bali, seperti Patung Catur Muka Jalan Raya Puputan Denpasar, Jalan MH Thamrin, Jalan Gajah Mada, Monumen Ground Zero Kuta, Jalan Raya Kuta, Jalan Singosari, Pantai Kuta, hingga Bypass Ngurah Rai.
Malam itu kami berkesempatan menyaksikan pawai ogoh-ogoh di sekitar Legian, Kuta. Maetami sangat ceria di tengah keramaian. Namun, karena tak ingin terlalu malam, kami mencukupkan diri menyaksikannya hingga pukul 22.00 WITA, kemudian langsung kembali ke hotel. Video keceriaan Maetami bisa dilihat di sini.
Tips Nyepi di Bali
Masyarakat Bali memang beda. Ketika kebanyakan orang merayakan Tahun Baru dengan pesta dan gegap gempita, Bali merayakan pergantian tahun dalam diam. Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Bali pada saat Nyepi, berikut tips penting yang perlu diperhatikan.
1. Jadwal penerbangan
Pastikan Anda menyiapkan jadwal penerbangan minimal satu hari sebelum Nyepi. Usahakan Anda memesan penerbangan pagi hari, sebab pada malam hari bandara mulai ditutup.
Pawai ogoh-ogoh salah satu alasan seluruh jalanan Bali akan macet pada waktu itu, sehingga transportasi umum pun berhenti beroperasi sebelum pukul 19.00 WITA. Pihak maskapai dan agen perjalanan online biasanya sudah menjalankan sistem reservasi otomatis yang mengingatkan calon penumpang bahwa tidak akan ada jadwal penerbangan dari dan ke Bali ketika Nyepi.
2. Fasilitas hotel
Pastikan Anda menginap di hotel dengan fasilitas lengkap, seperti televisi berlangganan atau DVD player, kolam renang, dan layanan pemesanan makanan 24 jam. Karena kami Muslim, kami mempertimbangkan menginap di halal hotel.
Ada lebih dari 10 hotel ramah wisatawan Muslim di Bali. Pilihan kami jatuh ke Rhadana karena selama beberapa tahun terakhir terus terpilih sebagai hotel keluarga ramah wisatawan Muslim di tingkat nasional dan internasional. Ulasan tentang hotel ini di situs perjalanan, seperti TripAdvisor dan Agoda.com selalu positif.
Jika memilih tipe penginapan vila atau resort yang mengakomodasi fasilitas dapur khusus, Anda perlu menyiapkan seluruh bahan makanan untuk dimasak selama libur Nyepi dari rumah. Tidak ada program TV lokal dan nasional yang tayang di Bali pada saat Nyepi. Oleh sebabnya, Anda disarankan membawa media hiburan lainnya, seperti laptop.
Orang tua dengan anak kecil sebaiknya memilih hotel yang menyediakan fasilitas arena bermain (kids zone), atau minimal kolam renang cukup besar. Pihak hotel menyediakan senter di setiap kamar untuk digunakan tamu jika ingin keluar di dalam area hotel pada malam hari.
Hotel-hotel di Bali minimal menyediakan paket Nyepi dua hari satu malam. Tidak ada tamu yang boleh keluar dari area hotel selama Nyepi berlangsung, sehingga paket di atas adalah mutlak, tidak dapat ditawar.
Tamu diminta menutup rapat jendela, tidak ada yang boleh keluar dari area hotel, tidak ada yang boleh berjalan-jalan di luar hotel. Kami juga diimbau tidak beraktivitas yang menimbulkan kebisingan.
Jumlah staf hotel yang melayani tamu relatif sedikit. Hotel-hotel yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman penduduk biasanya lebih ketat menetapkan aturan Nyepi.
Pecalang atau petugas pengaman desa adat menjadi satu-satunya pihak yang boleh berkeliling ke seluruh tempat ketika Nyepi, itu pun untuk patroli. Mereka memastikan Catur Brata Nyepi berlangsung tertib tanpa gangguan eksternal. Bagi yang melanggar, siap-siap mendapat teguran dan sanksi adat.
3. Uang tunai
Jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) seluruh Bali juga tak ketinggalan setop beroperasi sejak H-1 Nyepi. Anda sebaiknya menarik uang tunai jauh hari untuk bertransaksi di hotel, misalnya membayar makan siang dan makan malam.
4. Kudapan
Seluruh minimarket, supermarket, restoran, dan warung, kecuali di hotel tutup pada saat Nyepi. Karyawan yang bertugas di hotel pun jumlahnya terbatas, sehingga bisa dipastikan tamu perlu ekstra sabar menunggu pesananan makanan jika datang sedikit lebih lama.
Solusinya, Anda sebaiknya membeli kudapan, berupa makanan ringan, minuman, atau makanan cepat saji yang tahan lama untuk dibawa ke hotel dan dinikmati ketika perut lapar. Jika ada lemari pendingin di kamar hotel, ini jauh lebih baik. Staf hotel biasanya menawarkan tamu mengantar makanan langsung ke kamar, khususnya makan malam (in-room dining).
Di Rhadana, kami menikmati menu-menu sarapan bervariasi. Makan pun aman karena de’dapoer, nama restoran di hotel ini sudah disertifikasi halal MUI. Makan malam kami terasa berkesan kala disajikan Mie Goreng dan Nasi Goreng Oma. Dua-duanya dilengkapi sate lilit dan udang bakar yang memanjakan lidah.
5. Obat-obatan
Anda sebaiknya membawa obat-obatan pribadi karena semua apotek dan toko obat dipastikan tutup. Rumah sakit tetap buka 24 jam, namun Anda akan kesulitan karena akses menuju rumah sakit sangat sulit.
Siapkan obat-obatan umum, seperti obat pusing, sakit kepala, sakit perut, batuk, flu, demam, magh, alergi, dan obat luka. Anda yang mempunyai bayi disarankan menyiapkan obat-obatan standar untuk buah hati.
6. Signal ponsel dan internet
Anda tidak boleh mengeluh jika sesekali gadget tidak menangkap signal ponsel atau jaringan internetnya tidak bisa dipakai. Ini biasa terjadi di kebanyakan hotel dan penginapan selama Nyepi berlangsung.
Koneksi internet di Bali selama Nyepi tahun ini diputus sementara. Untuk memastikan signal ponsel terjamin saat melakukan pemanggilan keluar, solusi terbaik adalah siapkan sejumlah kartu seluler berbeda untuk digunakan jika kartu SIM Anda tidak berfungsi maksimal.
Nyepi juga penting untuk efisiensi energi di Pulau Bali karena penggunaan arus listrik untuk penerangan, air, juga bahan bakar sangat minim. PLN Denpasar menghitung sepanjang Nyepi setidaknya pemakaian listrik turun hingga 40 persen dibanding hari biasa. Beban puncak listrik di Bali berkisar 531 mega watt (MW), turun dari 860,2 MW pada hari normal.
Suasana Nyepi di Bali tak akan ditemukan di negara lain di belahan Bumi manapun. Semua kesan manis ini membuat kami ingin kembali menikmati harmoni Nyepi tahun berikutnya di pulau ini, juga di hotel ini. Ya, Nyepi di Rhadana membuat ibadah kami pun tetap terjaga.
Leave a Comment