Kemenuh Butterfly Park Bali
Kemenuh Butterfly Park Bali

Cuaca di Bali belum stabil karena masih dalam suasana musim hujan hingga akhir Februari 2018. Panas hujan datang silih berganti. Kami berharap akhir pekan kemarin cerah, tapi tampaknya langit sedikit mendung. Bagaimana jika hujan? Yah, lagi-lagi kami harus liburan di depan televisi.

Eit, tunggu dulu. Apa iya kami harus berdiam diri terus di rumah? Apa gak ada tempat menarik yang sempurna dikunjungi ketika cuaca sedikit berawan? Tentu saja ada. Yuk, bermain ke Kemenuh Butterfly Park di Gianyar, Bali.

Para pecinta serangga, apakah itu belalang, jangkrik, lebah, kumbang, kupu-kupu, Ant Man, Kamen Rider, Beetleborgs akhirnya bisa menemukan tempat yang pas untuk dikunjungi. Ups, tiga nama terakhir tidak termasuk ya. Hahaha.

Kemenuh Butterfly Park adalah tempat perlindungan satwa kupu-kupu, lengkap dengan habitat, sumber pakan, tanaman penyerbuk, rumah ulat, rumah kepompong, dan ruang edukasi untuk pengunjung. Taman kupu-kupu ini berada di Jalan Raya Kemenuh, Sukawati. Lokasinya relatif dekat dari Denpasar, 25-30 menit perjalanan saja. Taman kup-kupu ini buka setiap hari hingga pukul 17.00 WITA.

IG: @kemenuhbutterflypark

Saat masih kuliah di Fakultas Kehutanan IPB dulu, kebetulan departemen tempat saya berkuliah memiliki himpunan profesi mahasiswa (Himakova) yang spesialisasinya satwa, tumbuhan, dan ekowisata, mulai dari burung, mamalia, herpetofauna, dan kupu-kupu. Sedikit banyaknya saya mengetahui bahwa waktu terbaik mengamati kupu-kupu adalah menjelang siang hari, sehingga kami memutuskan datang ke taman ini sekitar pukul 10.00 WITA.

Mula-mula kami membeli tiket di resepsionis. Dewasa membayar Rp 50 ribu per orang, sementara anak-anak di bawah dua tahun gratis. Tiket ini juga berlaku sebagai voucher diskon makan lima persen di Gaharu Gardenn Restaurant yang lokasinya bisa ditemukan menjelang pintu keluar taman.

Kami disajikan terlebih dahulu welcome drink, dua gelas jus mangga segar, sesegar hati kami memulai pengamatan kupu-kupu hari itu 😀 Cuaca perlahan bersahabat, matahari kembali garang menampakkan dirinya.

IG: @kemenuhbutterflypark

Petualangan pun dimulai. Mula-mula kami disambut hamparan sawah menghijau di depan mata tak jauh dari meja resepsionis. Di depan meja resepsionis itu ada galeri kecil dipasangi papan-papan interpretasi tentang siklus hidup kupu-kupu, juga peta lokasi Kemenuh Butterfly Park yang sangat informatif. Kami pun belok ke kiri dan menemukan pintu masuk menuju taman utama. Seorang pemandu ramah mengucapkan, “Selamat menikmati kunjungan,” kepada kami.

Taraaaa, seketika taman bunga tropis yang indah tersaji di depan mata. Di atas kepala kami beterbangan ratusan kupu-kupu warna-warni. Maetami, bayi kami yang masih 20 bulan langsung berteriak antusias menyaksikan serangga bersayap ini melesat ke sana ke mari. Meski awalnya takut, Maetami akhirnya mau mengeksplorasi sendiri seisi taman, tanpa harus digendong papa ibunnya.

Bagian atas taman ini dibiarkan terbuka, namun ditutupi jaring hitam. Sinar matahari tetap masuk ke dalam, namun tempatnya relatif teduh. Patung-patung air mancur ditempatkan di beberapa sudut, menambah asri taman.

IG: @kemenuhbutterflypark

Kami terpukau dengan serangga pemburu nektar ini. Begitu anggunnya dia melesat ke sana ke mari, persis seperti lagu yang akhir-akhir ini sering Maetami nyanyikan. “Kupu-kupu yang lucu, kemana engkau  terbang? Hilir mudik mencari bunga-bunga yang kembang. Berayun-ayun pada tangkai yang lemah. Tidakkah sayapmu merasa lelah?” Hihihi.

Kemenuh Butterfly Park merupakan rumah dari 14 spesies kupu-kupu dari berbagai daerah di Indonesia, dan satu spesies ngengat yang disebut Kupu-Kupu Gajah atau Kupu-Kupu Barong. Sayap ngengat yang satu ini sangat lebar. Sekilas dia seperti kupu-kupu, namun ngengat sebetulnya bukanlah kupu-kupu, meski keduanya berkerabat dekat, sama-sama Ordo Lepidoptera.

Beberapa jenis kupu-kupu yang ada di sini, antara lain Idea stolli, Vindula erota, Ideopsis juventa, Cethosia hypsea, Euploea phaenarete, Euploea corinna, Graphium agamemnon, Papilio demoleus, Papilio polytes, Papilio peranthus, Papilio helenus, Papilio memnon, dan Troides helena. Jenis yang paling kusukai adalah Cethosia hypsea, Graphium agamemnon, Papilio polytes, Papilio peranthus, dan Troides helena. Kelima kupu-kupu ini warnanya lebih variatif, ada kuning, merah, apalagi keluarga Papilio, hmmm, cantiiik sekali.

Kemenuh Butterfly Park mengajak pengunjung mengenal seluruh fase kehidupan kupu-kupu. Seperti diketahui, kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang metamorfosisnya tergolong sempurna. Ibarat kata, kupu-kupu itu hidupnya benar-benar step by step, menjalani setiap tahapan dengan sabar, pokoknya gak instan.

IG: @kemenuhbutterflypark

Larva Breeding dan Pupa Room

Di Larva Breeding, pengunjung bisa melihat perkembangbiakan kupu-kupu yang masih dalam bentuk ulat, tepatnya sebelum hewan cantik ini berubah menjadi kepompong. Taman ini dipenuhi aneka tumbuhan berdaun, khususnya dadap yang menjadi sumber pakan ulat.

Telur kupu-kupu biasanya ditempatkan di daun pohon jeruk, seperti yang dapat dilihat di sini. Ulat yang menetas menjadi larva akan langsung memakan daun-daun jeruk tersebut. Ada setidaknya empat tahapan metamorfosis kupu-kupu, mulai dari telur, larva, kepompong, dan kupu-kupu sempurna.

Kupu-kupu betina suka menempatkan telurnya di bagian bawah daun-daun jeruk ini. Betina menghasilkan zat perekat yang sangat kuat, sehingga telur aman menempel dan tersembunyikan dari predator. Kulit telur kupu-kupu relatif kuat, sehingga tahan dengan cuaca panas dan dingin.

IG: @kemenuhbutterflypark

Telur kupu-kupu yang sudah menetas dalam hitungan minggu atau maksimal sebulan akan berubah menjadi larva atau ulat. Tidak semua orang senang melihat larva kupu-kupu. Ini juga yang membuat banyak pengunjung skip berkunjung ke Larva Breeding di Kemenuh 😀

Pemandangan yang kami lihat di Larva Breeding ini sama semua, ulat-ulat warna-warni memakani dedaunan. Mereka tahunya cuma makan, makan, dan makan seakan tak pernah kenyang. Ulat terus makan untuk mempersiapkan diri melalui tahapan dorman menjadi kepompong.

Kenapa banyak orang jijik atau geli melihat larva ulat? Mungkin karena warna-warna mereka menyeramkan, rata-rata hitam, merah, kuning, dan hijau. Seperti pelangi ya? Tapi tetap saja banyak yang tidak suka.

Ketika ulat tumbuh cukup besar, mereka akan berubah menjadi kepompong. Mereka melilit diri mereka dengan daun dan benang khusus. Beberapa jenis menghasilkan benang sutera. Ulat calon kupu-kupu ini akan berdiam di dalam pupanya selama dua minggu atau lebih, dan akhirnya keluar menjadi seekor imago atau kupu-kupu cantik dan lucu.

Kupu-kupu juga salah satu indikator lingkungan yang masih sehat dan alami. Demikian juga diterangkan oleh Bli Bagus Putra, pemandu kami di Pupa Room. Di sini pengunjung akan melihat aneka bentuk kepompong kupu-kupu dan ngengat.

ngengat
IG: @kemenuhbutterflypark

Beda Kupu-Kupu dan Ngengat

Orang-orang umumnya tidak tahu bahwa kupu-kupu dan ngengat itu berbeda. Apa sih bedanya? Paling jelas, kata Bli Bagus, adalah antenanya. Kupu-kupu umumnya berantena tipis dan berserabut halus, sedangkan antena ngengat lebih berbulu dan berserabut.

Kupu-kupu warnanya lebih cerah, sedangkan ngengat lebih buluk dan warnanya polos-polos, seperti cokelat atau abu-abu. Ngengat umumnya mencari makan di malam hari, sedangkan kupu-kupu mencari makan di siang hari.

Ketika bertengger di tangkai daun atau bunga, kupu-kupu biasanya merapatkan sayapnya seperti buku setengah ditutup di atas kepala, sedangkan ngengat akan melipat sayapnya seperti tenda yang menyebar ke sisi kiri kanan.

Siklus hidup kupu-kupu sangat unik. Usianya relatif pendek, dua sampai tiga minggu saja. Pengunjung tak perlu terkejut jika menemukan beberapa ekor kupu-kupu mati di taman ini. Itu berarti hewan bersayap tipis ini telah selesai menunaikan tujuan hidupnya, yaitu kawin atau bereproduksi.

Kupu-kupu jantan akan mati setelah mengawini betina, sementara betina akan mati setelah bertelur dan meletakkan telurnya. Meski baru sesaat terlahir menjadi imago, kupu-kupu sudah memiliki naluri untuk bereproduksi. Pejantan akan mencari pasangan yang disukainya.

Rentang usia kupu-kupu lebih panjang dibanding ngengat. Meski ukuran tubuhnya besar, ngengat atau Kupu-Kupu Barong ini tidak bisa makan karena mulutnya abnormal.

“Tenaganya hanya berasal dari makanan yang dimakannya ketika masih dalam fase ulat. Ketika sudah menjadi kupu-kupu dewasa, mereka tidak makan dan akan mati dalam waktu lima hari,” ujar Bli Bagus.

Kami beristirahat sejenak di Gaharu Garden Restaurant, dan berswafoto di depan bentangan sayap Kupu-Kupu Barong yang di atasnya bertuliskan Kemenuh Butterfly Park. Pengunjung taman kupu-kupu ini didominasi turis asing, khususnya Eropa. Selain restoran, fasilitas lain yang tersedia adalah toko suvenir, tempat pengunjung bisa membeli aneka pernak-pernik untuk oleh-oleh.

Share:

One response to “Pengamatan Kupu-Kupu di Kemenuh Butterfly Park”

  1. […] Baca Juga: Pengamatan Kupu-Kupu di Kemenuh Butterfly Park […]

Leave a Comment