“Aku jatuh cinta sama Malang, mas,” kataku sok puitis pada mas saat berada di kota itu. 

Sebetulnya ini kedua kalinya aku ke Malang. Kesempatan pertama sekitar pertengahan 2013 bareng Menteri Kehutanan yang menjabat saat itu, Bapak Zulkifli Hasan. Beliau menghadiri rangkaian kegiatan penanaman satu miliar pohon yang berlokasi di Desa Pandansari, Kabupaten Malang. Aku bergabung dengan ratusan relawan PMI di sana. Begitu selesai liputan, kami cuma sempat mampir ke pusat oleh-oleh dan kembali lagi ke Jakarta.

wisata batu malang
Foto: 2dheart

Kunjungan pertama ke Malang murni liputan. Aku masih belum sempat berkenalan dengan Kota Apel itu. Syukur alhamdulillah akhir Maret 2017 kami sekeluarga bisa menghabiskan dua hari di kota ini, tepatnya saat umat Hindu Bali merayakan Nyepi.

Semua serba dadakan, bahkan penginapan pun baru dipesan saat sarapan, dua jam sebelum berangkat. Semua berbagi tugas. Adik-adik mengurus penginapan, mas dan papa handle transportasi, sementara aku dan mama siapin konsumsi. Mae? Jadi tuan putri aja. Hehehe.

Pukul 9.30 WIB kami langsung bertolak ke Malang dengan menyewa sebuah elf dari Banyuwangi. Nenek kami, uyut-nya Mae yang berusia 93 tahun bahkan ikut serta. Ini benar-benar liburan keluarga besar.

Perjalanan ke Malang idealnya ditempuh sekitar tujuh jam. Namun, karena penumpangnya adalah satu keluarga, maka kami menikmati perjalanan ini. Alon alon asal klakon. Maklum, bawa bayi dan eyang yang usianya nyaris seabad. Kami pun baru sampai di penginapan pukul 20.30 WIB.

Batu, Malang sangat cocok menjadi halal tourism destination. Dari penamaan penginapan-penginapan di sini saja udah Islami banget. Ada Vila Sakinah, ada juga Vila Samara 😀

Kami menginap di Vila Sakinah, Jalan Imam Bonjol Kavling Cendrawasih. Vila kami terdiri dari tiga kamar tidur, satu ruang keluarga, ruang makan, dapur, dan dua kamar mandi. Penginapan ini sangat strategis karena begitu dekat dengan sejumlah obyek wisata yang rencananya akan kami kunjungi. Usai makan malam, semuanya langsung beristirahat karena esok petualangan dimulai.

Jatim Park II

Jatim Park itu sama dengan Monas-nya Jakarta, Jam Gadang-nya Bukit Tinggi, atau Monumen Katulistiwa-nya Pontianak. Artinya, kalo belum berkunjung ke Jatim Park, berarti kamu belum ke Malang. Ini adalah salah satu wahana rekreasi dan edukasi terlengkap di Indonesia yang terbagi menjadi tiga area, yaitu Museum Satwa, Eco Green Park, dan Batu Secret Zoo.

wisata batu malang


Jatim Park 2 luasnya mencapai 14 hektare (ha) dan menjadi ikon pariwisata Provinsi Jawa Timur. Alamatnya di Jalan Oro-Oro Ombo No. 9, sekitar 750 meter dari Jatim Park 1. Jika ditotal, butuh empat jam untuk mengelilingi tempat ini sembari berjalan kaki. Jika kaki capek, kamu bisa pake skuter yang disewakan di area ini.

Wahana ini setiap harinya buka mulai pukul 10.00 WIB dan ditutup 18.00 WITA. Khusus Eco Green Park ditutup pukul 16.00 WIB. Kota Batu kini sudah menjadi kotamadya mandiri, sehingga sejatinya tidak lagi menjadi bagian dari Kabupaten Malang. Namun, wisatawan (seperti aku) masih menganggap Batu itu berada di Malang.

Kami kebetulan datang saat libur Nyepi yang juga Hari Kejepit Nasional (Harpitnas). Ini membuat Jatim Park 2 penuh sesak, khususnya beberapa ratus meter mulai dari pintu masuk. Harga tiket yang berlaku juga berbeda, di hari kerja dan di akhir pekan. Rinciannya sebagai berikut:

  • 75k di hari kerja untuk dua obyek wisata, yaitu Batu Secret Zoo dan Museum Satwa.
  • 95k di hari kerja untuk tiga obyek wisata, yaitu Museum Satwa, Eco Green Park, Batu Secret Zoo atau Museum Bagong.
  • 105k di akhir pekan untuk Batu Secret Zoo dan Museum Satwa.
  • 125k di akhir pekan untuk Museum Satwa, Eco Green Park, Batu Secret Zoo atau Museum Bagong.

Ada sederet wahana bermain di sini, namun aku tak sempat mencoba semuanya. Berikut adalah daftarnya dan yang kuberi tanda bintang adalah wahana yang sempat kami coba dan kunjungi.

Naik Gajah
Mayapada Show
Singa Laut Show *
Animal Coaster*
Horror House
Spongebob Water Shoot
Animal Bumper Car
New Safari Farm*
Octopus
Batu Adventure (ATV)*
Tiger Land*
Gorilla*
Animal Show
Kolam Renang Anak
Rodeo
Safari Car
Brigade Mobil Pemadam
Istana Semut*
Mancing Harimau*
Kereta Kuda
Fun House*
Camel Ride
Beach Boath
Zona Africa*
Savana*
Reptile Garden*
Swimming Pool*
Soccer Land
Cheetah*
Jelajah 5 Benua*
Junior Farm*
Shark Coaster
Tsunami

Batu Secret Zoo membagi satwa berdasarkan sistem zonasi. Ada zona primata, burung, reptil, aquarium, savana, dan lainnya. Mae sangat menikmati kunjungan ini, khususnya ke rumah musang, lemur, berang-berang, kuda nil, dan primata.

wisata batu malang
wisata batu malang
wisata batu malang
wisata batu malang

Zona Fantasy Land dan Happy Land

Zona Fantasy Land dan Happy Land pada dasarnya juga menarik, khususnya bagi anak-anak. Ada banyak mainan yang bisa dinaiki. Sayangnya Mae masih belum cukup umur karena minimal anak harus tinggi 85 cm atau setidaknya berusia dua tahun. Mae jadinya cuma bisa lihatin anak-anak lain main kereta kuda, sambil jingkrak-jingkrak minta diturunin. Ya mana bisa nak, kamu belum cukup umur.

wisata batu malang
wisata batu malang
wisata batu malang

Food Court

Food Court di Batu Secret Zoo juga oke punya. Sistemnya di sini pengunjung harus menggunakan deposit card, semacam ATM-nya makanan gitu. Nanti bayar menu di setiap booth makanan dengan cara digesek. Eh, harga makanannya juga murce. Bisa makan enak sepuasnya.

Junior Farm

Junior Farm juga menjadi area favorit kami. Di sana aku dan mas mengajak Mae berinteraksi dengan berbagai hewan, mulai dari kambing, marmut, keledai, kuda poni, hingga alpaca, hewan pemilik mata terindah di dunia (menurutku). Hehehe.

Ini pertama kalinya Mae pegang kambing, kuda, dan keledai. Anak kacang masih takut, namanya juga perdana. Dicolek orang lain aja mewek, apalagi ini? Skin to skin sama hewan yang secara fisik beda banget dengan manusia. Mae beberapa kali diajak mas memberi makan satwa.

wisata batu malang
wisata batu malang
wisata batu malang

Tiger Land

Tiger Land merupakan area terakhir menuju pintu keluar di Batu Secret Zoo. Meski pamungkas, namun area ini justru paling menarik sebab menyuguhkan tontonan ragam jenis harimau dari berbagai belahan dunia. Ada singa, singa putih, harimau putih, harimau sumatra, macan, dan sebagainya. Ada juga atraksi memberi makan harimau menggunakan pancing. Sepanjang jalan, pengunjung, khususnya anak-anak juga diedukasi dengan informasi tentang mamalia karnivora ini.

wisata batu malang
wisata batu malang

Museum Satwa

Museum Satwa berada persis di samping Batu Secret Zoo. Ini adalah wahana edukasi di mana pengunjung bisa melihat banyak diorama hewan dari berbagai belahan dunia. Keterbatasan waktu membuat kami melewatkan kunjungan ke sini, meski tiketnya sudah dibeli.

Tips supaya kunjungan ke Jatim Park 2 asik, kamu sebaiknya membeli tiket terusan yang bisa dipakai selama dua hari kunjungan. Memang sih, harganya lebih mahal dibanding tiket reguler, tapi kamu bisa menikmati seluruh wahana tanpa perlu tergesa-gesa.

Batu Night Spectacular

Malam harinya kami sekeluarga berkunjung ke BNS, semacam Dufan-nya Jawa Timur. Tagline-nya Main, Makan, Belanja. Wiiiih, kebayang kan? Asiknya main ke sini. Tiket masuk BNS 100k per orang.

Lokasinya masih di Oro-Oro Ombo. Semua anggota keluarga, mulai dari bayi sampai nenek kakek ada pilihan wahananya di sini. Aku saja sampai capek nge-list satu per satu, sebab puluhan jumlahnya.

batu night spectacular
Foto: Wisata Indonesia

Ada banyak wahana uji adrenalin dan nyali, mulai dari drag race, gokart, bumper car, trampoline, tug boat, mouse coaster, sampai galeri rumah hantu. Kami berada di sini hampir tiga jam, tapi masih belum sempat berkeliling ke seluruh area BNS, khususnya Lampion Garden yang bak Negeri Dongeng. Duuuh, nangis deh gak bisa ke area itu karena Mae keburu ngantuk dan udah lewat jam 10 malam.

Jutaan lampu di bawah cahaya bintang bisa kamu nikmati di sini. Lampion Garden ini terdiri dari lampu beraneka rupa, mulai dari Menara Eiffel, LOVE, angsa, kurcaci, rumah Aladin, ikan paus, rumah jamur, and many more.

batu night spectacular
Foto: Trip Advisor
batu night spectacular
Foto: Trip Advisor

Rumah Kaca

Ada wahana sederhana, tapi unik yang layak dicoba, yaitu Rumah Kaca. Bentuknya ya rumah kaca berisi kaca. Kamu harus mengeksplorasi seisi di dalamnya untuk mencari jalan keluar. Meski mata terbuka, namun berjalan di dalamnya nyaris seperti orang buta. Harus meraba, jika tidak ya nabrak kaca. Hahaha.

Trick Art Gallery

Ada juga Trick Art Gallery, semacam museum wall art dengan banyak background yang membuat kami seakan menjadi bagian dari background tersebut. Bingung teknik fotonya gimana? Tenang, ada petunjuk titik foto yang dipasang pengelola supaya kamu bisa mendapatkan foto terbaik dan perspektif 3D-nya bisa terlihat di hasil akhir kamera.

Tema wall art-nya banyak banget. Ada yang fantasi, horor, ekstrem, satwa, tema Jepang, Mesir Kuno, hingga yang romantis. Seru banget pokoknya.

batu night spectacular
batu night spectacular

Galeri trick art semakin populer di Indonesia. Di Bali sendiri baru saja diresmikan akhir tahun lalu Museum Trick Art ‘I am Bali’ yang merupakan museum terbesar di Indonesia. Masuk ke museum ini harus beli tiket 100k per orang. Wah, aku merasa beruntung banget masuk ke BNS cuma bayar 100k tapi bisa nyobain banyak wahana seru.

Teknik manipulasi dan lukisan arsitektur visual ini pertama kalinya berkembang di abad ke-14. Namanya teknik Trompe-L’oeil, seni visual yang menipu mata dengan menciptakan ilusi optik. Teknik ini berasal dari Yunani Kuno dan Roma. Kota-kota kuno seperti Pompeii menerapkan mural di pintu, jendela, dan lorong-lorongnya untuk menciptakan efek lebih luas.

Mau ke BNS? Kamu cukup pastiin kamera ponsel atau kamera digital kamu terisi penuh baterainya, supaya bisa ambil foto sebanyak mungkin.

Selecta Batu Malang

Hari kedua sekaligus terakhir di Malang, kami berencana mengunjungi Museum Angkut. Pukul 09.00 kami sudah langsung check out dari penginapan. Sayangnya, begitu sampai di Museum Angkut yang jaraknya cuma 10 menit dari penginapan, ternyata tempatnya baru buka pukul 11.00 WIB.

Pas browsing di Instagram, aku menemukan Taman Rekreasi Selecta ini dan semuanya setuju untuk berkunjung ke sini dua jam sebelum Museum Angkut dibuka. Jadi, masuk ke taman ini sebetulnya di luar agenda keluarga. Hihihi.

selecta batu malang

Siapa sangka jika kami semua sangat menikmati berada di taman ini. Mata puas memandang view hijau khas alam pegunungan dan perbukitan. Bunga warna-warni menyejukkan mata dan udara segar menyapa wajah kami. Taman Rekreasi Selecta memang berada di dataran tinggi, sehingga pengunjung bisa menikmati panorama Gunung Arjuna dan Gunung Panderman.

selecta batu malang

Taman ini terletak di Desa Tulung Rejo, Kecamatan Batu. Tempat ini ternyata sudah buka pukul 06.00 WIB (wowwww) dan tutup pukul 18.00 WIB. Tiket masuknya 25k per orang atau 20k per orang jika datang berombongan. Pengunjung bebas menikmati wahana permainan yang disediakan gratis, termasuk kolam renang besar dan waterbom di dalamnya.

Kamu baru merogoh kocek kembali jika ingin mencoba wahana perahu ayun yang letaknya di bukit taman, berkuda, flying fox, sepeda udara, dan sepeda air. Meski demikian, tiketnya terbilang murah, mulai dari 5k hingga 20k per orang.

selecta batu malang

Taman Bunga Selecta sangat menawan hati. Banyak spot bagus untuk berfoto, meski masih saja kujumpai pengunjung yang nekat menginjak bunga di taman hanya untuk mendapatkan foto bagus. Duuuuh, Gusti, geram banget pas ngelihatnya.

Di dalam area rekreasi ini juga banyak makanan karena ada food court khusus. Aku, mas, dan mama sempat menikmati bakso malang. Ya, jangan sampai lupa mencicipi bakso malang di negeri asalnya. Hehehe.

Jika ingin berkunjung ke Selecta, kamu sebaiknya membawa pakaian ganti apabila ingin berenang. Airnya segar banget, kolamnya juga luas, dan ada kolam khusus anak. Jangan lupa juga membawa baju tebal atau jaket karena suhu udaranya cukup sejuk. Jika perlu, pakailah sepatu.

Museum Angkut

Museum Angkut Malang adalah tempat wisata favoritku dan semua anggota keluarga sepakat itu. Kuereeeeen nok! Lokasinya berada di Jalan Sultan Agung.

Museum Angkut buka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB hingga 20.00 WIB. Tiket masuknya karena kami datang pas libur dan tanggal merah adalah 100k per orang.

Obyek satu ini berbeda dari museum kebanyakan. Pengunjung yang baru pertama kali datang ke sini pasti ‘kecolongan’ karena mengira obyek yang bisa diamati mentok di lantai 3 saja. No, kamu salah besar. Ada jalan terusan dari lantai 2 yang akan membawa kamu ke petualangan lebih besar lagi.

Jalan terusan di lantai 2 itu tak ubahnya seperti pintu kemana saja milik Doraemon. Ada 10 zona utama di Museum Angkut Malang yang bakal kita bahas satu per satu.

  • Zona 1 adalah hall utama yang kamu jumpai begitu melewati pintu masuk. Puluhan koleksi mobil dan angkutan dari berbagai negara dari waktu ke waktu ada di sini. Kamu juga akan melihat langsung helikopter kepresidenan pertama Indonesia yang ditumpangi oleh Bapak Soekarno.
  • Zona 2, Gangster Town & Broadway Street. Kamu gak perlu jauh-jauh ke luar negeri jika hanya ingin berfoto seperti kondisi asli di negara asalnya. Bagi mereka yang belum pernah ke sini pasti akan tertipu dengan hasil foto kamu. Broadway Street di sini didesain serba 70-an.
  • Zona 3 adalah Zona Eropa yang memperlihatkan berbagai koleksi mobil dan desain bangunan ala Italia, Belanda, Prancis, Jerman, dan Inggris. Ada miniatur Menara Eiffel juga di sini.
  • Zona 4, Edukasi. Anak-anak usia sekolah paling cocok berada di area seluas 900 meter ini. Mereka dapat belajar sejarah transportasi dari waktu ke waktu. Ada berbagai kapal layar dari zaman kerajaan di Nusantara dahulu. Ada juga pengenalan mobil dan energi. Mobil listrik Tucuxi yang mengalami kecelakaan kala dikendarai mantan Menteri BUMN Dahlah Iskan beberapa tahun lalu juga dipajang di sini.
  • Zona 5, Runway 27. Ini merupakan zona yang isinya beraneka koleksi pesawat terbang. Duh, sampai lupa nge-list jenis-jenis kapal terbangnya. Aku malah lebih tertarik sebuah restoran bertemakan ruang pesawat di area ini. Hehehe.
  • Zona 6, Sunda Kelapa dan Batavia. Kamu boleh saja berada di Malang, tapi bisa merasakan suasana Sunda Kelapa ala Jakarta Tempo Doeloe. Ada tiruan dari Pelabuhan Batavia, menara syahbandar, dan beraneka angkutan jadul kala itu.
museum angkut
museum angkut
museum angkut
  • Zona 7, Istana Buckingham. Ingin melihat bentuk Istana Buckingham yang tersohor itu? Ada di sini. Kamu bisa berfoto langsung dengan patung Ratu Elizabeth dan juga pengawal ratu yang terkenal dengan seragam merah dan topi hitamnya yang menjulang.
museum angkut
museum angkut
museum angkut

Inggris memiliki banyak angkutan elite dan mahal, seperti Rolls Royce, Austin, Mini Cooper, Blackburn, hingga Triumph. Ada juga Land Rover yang pernah digunakan Sang Ratu saat menghadiri sebuah parade di Australia.

  • Zona 8, Las Vegas. Wow, suasana Amrik sangat kental di sini. Gerbang Las Vegas menjadi spot foto paling disukai pengunjung. Las Vegas adalah salah satu kota terpadat di negara bagian Nevada, Amerika Serikat. Las Vegas juga disebut Kota Hiburan Dunia, terutama resor kasinonya yang terkenal.
  • Zona 9, Hollywood. Pemandangan yang menarik perhatianku saat masuk ke zona ini adalah sebuah patung giant Hulk yang sedang menginjak mobil. Ada banyak mobil yang sering digunakan dalam film-film Hollywood ditampilkan di sini, salah satunya adalah mobil milik James Bond.

Inilah istimewanya Museum Angkut. Konsep ruangan dan penataan kendaraannya menyerupai tempat aslinya.

  • Zona 10, Pasar Apung. Ini merupakan zona terakhir untuk Museum Angkut, meski sebetulnya ada zona ke-11, yaitu Museum Topeng, namun ini sudah di luar tema. Zona ini berisi angkutan perairan khas nuansa pasar apung di perairan Kalimantan, seperti Balikpapan.
museum angkut

Kami sempat membeli beberapa kerajinan tangan di sini. Tak lupa, beli jamu beras kencur dan kunyit asam Bu Roes. Seger bangettttt. Ini adalah jamu tradisional khas Malang yang menggunakan resep keluarga turun temurun.

Spektakuler banget, jamu ini katanya bisa disimpan sampai enam hari di luar kulkas. Jika disimpan di kulkas, daya tahannya bisa mencapai dua bulan. Aku membeli dua botol berisi masing-masingnya 600 ml.

Museum D’Topeng

Rasanya ingin mencoba bersampan di zona Pasar Apung ini, namun suasana siang itu sangat terik. Kami akhirnya melipir ke Museum D’Topeng yang berada di area sama.

Museum yang dibuka 2014 ini didirikan oleh Reno Halsamer, seorang kolektor dari Surabaya. Isinya bukan hanya topeng, tapi juga koleksi kain Nusantara, seperti batik solo dan batik pekalongan, peninggalan sejarah zaman kerajaan di Indonesia tempo doeloe.

Di sini ada patung Ganesha, peninggalan Kerajaan Singosari abad ke-13. Ada juga koleksi barong di tiap-tiap daerah, hingga sangkar burung dari Lombok.

Museum D’Topeng ini konsepnya unik, dibuat seperti labirin. Lumayan deh kita munyer-munyer berkeliling di dalamnya. Di tengah museum ini kami menjumpai sebuah grup musik keroncong. Kami memutuskan berhenti sejenak menikmati alunan lagunya. Maetami bahkan sempat berpose bersama eyang-eyang yang super keren ini.

museum topeng

Selesai sudah nge-bolang di Batu, Malang. Liburan kami pun berakhir, dan waktunya kembali pulang. I will always miss this city 😀

Share:

One response to “Ngebolang di Batu, Malang”

Leave a Comment