Siapa bilang modal atau raw material adalah senjata utama transformasi ekonomi suatu bangsa? Negara-negara Timur Tengah dan Afrika dikenal memiliki kekayaan minyak mentah terbesar di dunia, tetapi dalam waktu bersamaan masih banyak negara di regional tersebut terkurung dalam garis kemiskinan.
Korea Selatan contoh negara yang miskin sumber daya alam. Namun, pemerintahnya mendobrak stigma dengan memperkuat sumber daya manusia (SDM) lewat sistem pendidikan. Selain K-pop, Samsung dan Hyundai dikenal sebagai raksasa industri elektronik dan transportasi dunia dari Negeri Gingseng.
Indonesia masih terjebak dalam middle income trap 29 tahun terakhir. Inilah kenyataan pahit yang harus kita terima. Jika kondisinya tetap sama, hadiah apa yang layak kita berikan ketika republik ini genap berusia 100 tahun pada 2045? Siapkah generasi muda kita menjadi generasi emas?
Waktu kita tersisa 22 tahun lagi. Kurang dari seperempat abad kita harus mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia lebih baik dan merata dengan kualitas manusia lebih tinggi, ekonomi Indonesia meningkat menjadi negara maju dan salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar dunia, pemerataan yang berkeadilan di semua bidang pembangunan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdaulat dan demokratis.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) baru saja menghelat konferensi internasional, Indonesia Development Forum 2022 dengan tema The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation. Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dalam kesempatan tersebut mengatakan pengalaman dan sejarah negara maju menunjukkan industrialisasi menjadi motor penggerak utama (prime mover) transformasi ekonomi.
Industrialisasi adalah paradigma baru yang dilakukan dengan cara mengenalkan kompleksitas ekonomi dan keterkaitan antarproduk, meningkatkan akumulasi pengetahuan produktif didukung riset dan inovasi, dan adaptif terhadap permintaan pasar.
Menteri PPN/ Kepala Bappenas mengutip pernyataan Director of The Growth Lab Center for International Development, Kennedy School of Government, Harvard University, Ricardo Hausmann yang mengatakan semakin tinggi kompleksitas ekonomi sebuah negara, peluang transformasi ekonomi negara tersebut semakin besar.
“Industrialisasi di Indonesia stagnan salah satunya karena terlampau lama di level unskilled-labour (industrialisasi tahap-1),” kata Suharso.
Jika Indonesia ingin meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara progresif, pemerintah harus melakukan kolaborasi. Collaborative effort ini bisa berasal dari pemerintah, pebinis, akademisi, dan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan ekosistem industri, seperti yang dibahas dalam Indonesia Development Forum 2022.

Tahapan industrialisasi untuk menyukseskan transformasi ekonomi yang dibahas di Indonesia Development Forum
Setiap tahapan industrialisasi membutuhkan intervensi kebijakan dan insentif berbeda. Indonesia, menurut Suharso sebetulnya sudah masuk tahap-4. Teknologi intensif contohnya dalam pembuatan pesawat N-219, NC-212, dan N-230 yang rencananya akan dikomersialisasi oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mulai 2023.
Pada ajang Indonesia Development Forum 2022 (IDF 2022), pemerintah meluncurkan tiga inisiatif untuk transformasi ekonomi, yaitu:
- Rencana induk pengembangan industri digital, kerja sama dengan PT Telkom.
- Peta jalan pengembangan ekosistem industri kedirgantaraan.
- Penandatanganan nota kesepahaman PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pengembangan pusat rancang bangun pesawat.
Industri kedirgantaraan membawa efek pengganda hingga 2,5 kali lipat untuk ekonomi Indonesia di masa depan. Artinya, satu juta lapangan kerja baru di industri ini bisa menciptakan 2,48 juta tenaga kerja secara tidak langsung.
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia Adininggar Widiyasanti mengatakan jika kita bisa mendorong industri pesawat terbang dan dirgantara, industri terkait lainnya akan ikut bergerak dan menciptakan efek pengganda bagi perekonomian Indonesia.
“Industri dirgantara mendukung proses adopsi teknologi untuk meningkatkan produktivitas ekonomi Indonesia. Tanpa peningkatan produktivitas, Indonesia tidak bisa tumbuh berkelanjutan untuk jangka panjang,” ujar Amalia.
Human capital industry adalah industri yang memberi nilai tambah terbesar dibanding industri lainnya. Industri penerbangan merupakan industri dengan rata-rata upah terbesar kedua di Amerika Serikat.
Belajar dari negara tersebut, jika ingin meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat, Indonesia harus bisa menciptakan sektor-sektor industri yang memberikan penciptaan lapangan kerja baru sekaligus upah tinggi kepada karyawan. Pendapatan perkapita salah satu tolak ukur sebuah negara dikategorikan middle income country atau high income country.
Hal yang perlu didorong tidak hanya produk-produk kedirgantaraan, melainkan juga jasa dan ekosistem pendukungnya. Kelak, industri ini akan menjadi penggerak industrialisasi di Indonesia dalam rangka mewujudkan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pemerintah dan stakeholder harus piawai memobilisasi model bisnis baru sehingga impian Indonesia menjadi salah satu produsen pesawat terbang terkemuka di dunia tak sekadar isapan jempol belaka. Model-model pembiayaan ke depannya tak hanya bergantung pada anggaran pemerintah.
N219 adalah contoh pesawat terbang buatan Indonesia yang tidak ada kompetitornya di dunia. Pesawat ini didesain untuk negara-negara kepulauan. Kemampuan lepas landas dari landasan pacu pendek. Pesawat ini bahkan tengah dikembangkan dalam versi amfibi.
Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Kementerian Keuangan, Heri Setiawan mengatakan pandemi covid-19 berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk industri penerbangan. Airports Council International (ACI) memperkirakan industri penerbangan domestik lebih cepat pulih dibanding industri penerbangan internasional.
Dua tahun pertama pandemi, 2020-2021, jumlah penerbangan global di seluruh bandara mencapai 11,3 miliar penumpang.
Menurut ACI dalam Indonesia Development Forum 2022, jumlah penumpang domestik secara global akan mencapai level sama seperti 2019 di akhir 2023, sedangkan jumlah penumpang internasional akan mencapai level sama seperti 2019 di kuartal keempat 2024 atau setahun lebih lambat dari pasar domestik.
Pemerintah berkomitmen mendorong pembangunan infrastruktur nasional dan pengembangan industri-industri strategis, seperti industri penerbangan dan dirgantara.
Indonesia merupakan negara maritim yang memerlukan sistem transportasi andal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan konektivitas, dan memperkukuh kedaulatan NKRI.
Dalam kerangka ini, acara Indonesia Development Forum 2022 memberikan platform penting untuk membahas kebijakan yang mendukung pengembangan sektor-sektor vital, termasuk industri penerbangan dan dirgantara.
Pesawat terbang merupakan alat transportasi vital yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia.
Industri kedirgantaraan juga salah satu industri unggulan yang berpotensi menciptakan nilai tambah besar, menghadirkan produk dengan kandungan teknologi dalam negeri yang tinggi serta berkaitan erat dengan rantai nilai global.
Dalam forum seperti Indonesia Development Forum 2022, kolaborasi antar lembaga dan sektor menjadi sangat penting untuk mempercepat transformasi industri kedirgantaraan Indonesia.
Ketika industri kedirgantaraan berkembang, Indonesia membuka peluang kerja sama dengan industri sejenis di luar negeri, seperti Boeing dan Airbus.
Inilah alasan pemerintah menetapkan industri penerbangan sebagai satu dari enam industri andalan dengan fokus pengembangan pesawat, komponen pesawat, dan perawatan pesawat.
Langkah ini juga sejalan dengan inisiatif yang dibahas dalam Indonesia Development Forum 2022, yang berfokus pada penguatan sektor-sektor strategis dalam ekonomi Indonesia.
PTDI satu-satunya industri pesawat terbang di Asia Tenggara. Sejak berdiri 1976, perusahaan plat merah ini memproduksi lebih ratusan unit pesawat terbang dengan berbagai tipe, seperti CN-235, CN-295, N-219, NC-212, N-230, dan lainnya.
Inovasi yang dilakukan PTDI juga dibahas dalam Indonesia Development Forum 2022, sebagai langkah nyata untuk mendukung kemajuan industri dirgantara Indonesia yang lebih mandiri.
Kualitas pesawat buatan PTDI diakui dunia. Hal ini dibuktikan dengan pengiriman pesawat CN-235 ke Nepal dan Senegal. Pesawat NC-212 dikirim ke Thailand.
Sejumlah daerah juga memesan pesawat rakitan anak bangsa ini untuk penerbangan domestik. Dalam konteks ini, Indonesia Development Forum 2022 menjadi tempat yang tepat untuk mendiskusikan lebih lanjut potensi Indonesia dalam sektor penerbangan global. Pada acara tersebut, berbagai pihak dapat berbagi gagasan untuk mempercepat pengembangan industri penerbangan dalam negeri.
Pada 2016, FTMD ITB bahkan meluluskan angkatan pertama kelas internasional. Jaringannya luas dan menyeluruh ke semua stakeholder di Indonesia juga dunia. Diskusi di Indonesia Development Forum 2022 sangat penting untuk membahas kontribusi pendidikan tinggi dalam mendukung industri dirgantara Indonesia.
Banyak lulusan FTMD ITB terlibat dalam proyek pembuatan pesawat NC-212, CN-235, dan N-250. Sayangnya, waktu itu belum ada industri dirgantara sehingga volume kegiatannya menurun. Namun, kini dengan adanya dukungan dari Indonesia Development Forum 2022, diharapkan semakin banyak peluang bagi lulusan lokal untuk berkontribusi.
Dampaknya lulusan FTMD lebih banyak bekerja di luar negeri. Hari bercerita suatu ketika pernah 70 persen lulusan FTMD ITB diterima bekerja di luar negeri karena belum banyak peluang kerja menjanjikan di dalam negeri. Namun, Indonesia Development Forum 2022 memberikan harapan bahwa kerjasama yang lebih erat antara industri, akademisi, dan pemerintah dapat membuka peluang kerja lebih luas di dalam negeri.
Lembaga pendidikan, akademisi, dan industri adalah ekosistem yang tak bisa dipisahkan. Ini juga dibahas dalam Indonesia Development Forum 2022. Hari berharap pemerintah memberi lebih banyak dukungan untuk pendidikan. Industri dirgantara tidak melulu membutuhkan insinyur atau lulusan S1. Oleh sebabnya, bidang sama perlu dikembangkan di level SMK di mana lulusannya kelak akan menjadi teknisi.
Gap antara lulusan kedirgantaraan dengan jumlah yang dibutuhkan industri sangat tinggi. Hari mencontohkan ITB menghasilkan 100 sarjana lulusan FTMD per tahun, tetapi pada waktu bersamaan industri membutuhkan dua ribu orang untuk mengisi posisi terkait. Sinergi ini akan menjadi topik penting dalam Indonesia Development Forum 2022 untuk mencari solusi bersama.
Demi mencapai visi Indonesia Emas 2045, ITB telah menyumbangkan ide dalam rencana induk Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan. Sinergi antara dunia pendidikan, industri, lembaga riset otoritas, dan pemerintah akan menjadi pemersatu untuk mendukung ekosistem kedirgantaraan nasional.
Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI), Ilham Akbar Habibie mengatakan Indonesia perlu bersiap menyibak tirai industri dengan penguasaan teknologi didukung SDM mumpuni. Industri yang perlu dikembangkan tak hanya industri yang sudah ada saat ini, melainkan juga industri yang berpeluang berkembang pesat dalam beberapa dekade ke depan.
Ilham mencontohkan pesawat bertenaga listrik atau hidrogen yang bisa memangkas emisi karbon dari pesawat konvensional yang saat ini masih menggunakan bahan bakar fosil. Hal ini penting demi menciptakan industri penerbangan berkelanjutan. Indonesia Development Forum 2022 menjadi platform yang sangat relevan untuk mendorong pengembangan teknologi pesawat ramah lingkungan di Indonesia.
Produsen pesawat dan maskapai penerbangan seluruh dunia saat ini berjuang memangkas emisi karbon mereka yang menyumbang lebih dari dua persen dari total emisi karbon dunia. Negara seperti Indonesia, sebut Ilham, memiliki peluang tersebut karena banyak yang menerapkan penerbangan jarak pendek. Hal ini juga didorong kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari belasan ribu pulau.
Mau tidak mau, transportasi pesawat sangat berkembang ke depannya kendati negara-negara lain mungkin akan mengurangi frekuensi penerbangan dengan alasan pemangkasan emisi tadi. Oleh karena itu, Indonesia Development Forum 2022 harus menjadi ajang untuk merumuskan kebijakan penerbangan berkelanjutan.
“Industri dirgantara Indonesia ke depannya harus lebih ramah lingkungan. Teknologi yang dikembangkan tidak hanya berdampak pada sistem fungsi saja, melainkan juga lingkungan,” kata Ilham. Indonesia Development Forum 2022 menjadi kesempatan untuk memperkuat komitmen ini.
Tantangan pengembangan pesawat ramah lingkungan ini masih banyak. Pesawat berbahan bakar hidrogen misalnya, perlu dipastikan tidak melibatkan pembakaran bahan bakar fosil dalam memproduksi hidrogen cair.
Pesawat bertenaga listrik masih memiliki kekurangan dari sisi teknologi. Baterai yang dikembangkan saat ini belum memungkinkan pesawat terbang dalam jangka waktu lama, rata-rata hanya 30-40 menit setiap kali pengisian daya.
Ilham juga menyoroti pendekatan ekonomi sirkular yang berhubungan erat dengan energi terbarukan dan transisi energi di sektor kedirgantaraan. Ini merupakan sistem ekonomi yang memaksimalkan kegunaan dan nilai tambah dari bahan mentah, komponen, dan produk untuk mereduksi jumlah bahan sisa yang tidak digunakan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Ekonomi sirkular saat ini telah diintegrasikan ke berbagai kebijakan nasional negara-negara di dunia. Contohnya adalah pencetakan 3D untuk memproduksi suku cadang pesawat yang lebih ringan dan mampu mengurangi konsumsi bahan baku hingga 90 persen. Penerapan ekonomi sirkular bisa dilakukan dua elemen, yaitu pesawat terbang dan bandar udara (bandara).
Teknologi digital saat ini tidak hanya membantu industri dirgantara membuat suatu produk berkualitas dan rendah biaya, tetapi juga membantu industri mengoperasikan pesawat seaman mungkin sehingga keselamatan penumpang dan awak pesawat lebih terjamin.
Covid-19 mengharuskan Indonesia mendesain kembali transformasi ekonomi mengingat dampak pandemi cukup signifikan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mewakili Presiden RI Joko Widodo menyambut baik penyelenggaraan Indonesia Development Forum 2022 serta kolaborasi Kementerian PPN/Bappenas dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, dan seluruh lapisan masyarakat.
Forum ini membantu akselerasi pembangunan untuk mencapai trajectory pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
“Dalam melakukan akselerasi ini, sektor industri perlu didorong sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berdampak langsung terhadap peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, transfer teknologi serta peningkatan kesejahteraan,” papar Airlangga.
Industrialisasi perlu didorong untuk mendukung transformasi ekonomi setelah pandemi menuju Indonesia Emas 2045. Pemerintah bertekad terus menjalankan hilirisasi sebagai salah satu agenda yang bersinergi dalam mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
Pemerintah juga bertekad mengurangi ketergantungan impor pada beberapa komoditas melalui substitusi impor dengan target 35 persen. Program substitusi ini, sebut Airlangga dijalankan melalui program Making Indonesia 4.0.
Fokusnya adalah tujuh sektor industri, yaitu makanan-minuman, tekstil, otomotif, kimia, elektronik, alat kesehatan, dan farmasi yang menyumbang 70 persen pendapatan domestik bruto (PDB) industri, 65 persen ekspor industri, dan 60 persen tenaga kerja industri Indonesia.
Airlangga menambahkan, dalam 25 tahun ke depan akan terjadi banyak perubahan akibat digitalisasi yang mendorong revolusi industri dan terjadinya disrupsi. Indonesia memiliki penduduk usia produktif mencapai 191 juta jiwa yang didominasi generasi Z dan milenial. Mereka diharapkan mengoptimalisasi peluang sektor digitalisasi di berbagai area.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Indonesia Development Forum 2022 mengatakan kemajuan industri manufaktur Indonesia cukup membanggakan. Industri pengolahan migas memberi kontribusi terbesar untuk perekonomian nasional sebesar 16,9 persen year on year. Pada triwulan ketiga 2022, sektor manufaktur mencatat pertumbuhan 4,88 persen.
Kementerian Perindustrian mengapresiasi seluruh stakeholder yang terlibat dalam Indonesia Development Forum 2022 yang bersinergi meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk-produk nasional melalui paradigma baru industrialisasi.
Indonesia Development Forum 2022 kembali mengundang akademisi dan peneliti, praktisi pembangunan, perwakilan organisasi non-pemerintah dan kelompok masyarakat sipil, pemerintah, dan sektor swasta untuk mengajukan proposal (call for submission). Empat pemenang yang hadir memaparkan ide dan presentasi adalah Samintang dari Sustainable Development Goals (SDGs) Center Universitas Hasanuddin, Ida Bagus Nama Rupa dari PT Bali Coklat, Ngurah Wirawan mewakili PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), dan Yusliando dari Bappeda Kalimantan Timur.
Industri digital dan kedirgantaraan ke depannya akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2045. Besarnya nilai tambah dan efek pengganda dari kedua sektor ini mendorong suksesnya transformasi ekonomi Indonesia dengan mengubah struktur perekonomian dari produktivitas rendah ke produktivitas tinggi.
Mari kita dukung pemerintah bersama seluruh stakeholder untuk mewujudkan cita-cita mulia Indonesia Emas 2045.
Leave a Comment