Sekitar 12 tahun lalu, ketika masih berkutat dengan berita-berita ekonomi pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI), saya kerap mendengar suasana riuh di lantai bursa. Jaraknya hanya beberapa langkah dari press room tempat saya bekerja.
Kata-kata instruksi ‘jual’ atau ‘beli’ terdengar dari ragam sisi. Kadang, tepuk tangan menggema menjelang penutupan transaksi jam tiga sore. Kadang, ramai teriakan orang seperti tengah menonton pertandingan sepak bola. Pernah juga, saya mendengar suara seperti orang-orang sedang berkelahi.
Sebetulnya, suasana seperti itu tidak hanya dari lantai bursa. Di ruang kami pun, atmosfer sama saya temui. Tak sedikit di antara jurnalis ekonomi pasar modal ikut bermain saham. Mereka benar-benar mempraktikkan ilmu pengetahuannya untuk terjun langsung ke dalam ring.
Medio 2012-2015, secara bertahap saya pernah berinvestasi saham Rp 20 juta. Itu adalah tabungan saya selama bekerja yang jumlahnya tentu saja cukup besar kala itu. Saya menitipkannya melalui perusahaan sekuritas dari salah satu bank plat merah.
Sayang sekali, nyali saya waktu itu masih selutut. Mental saya belum siap menjadi investor. Pasar saham global masa itu menurun lantaran krisis Yunani. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun tak ketinggalan anjlok gara-gara isu sama.
Siapa yang tak kesal? Yunani yang krisis ekonomi, kenapa saham-saham di Indonesia ikut terkerek? Begitulah kira-kira pikiran awam investor pemula saat itu.
Belakangan, saya tahu jawabannya. Keputusan saya menjual semua saham pada 2015 adalah kesalahan besar. Seharusnya, dalam berinvestasi saham, saya memprioritaskan jejak history, bukannya dengan mudah terpengaruh psikologis. Buktinya? IHSG hari ini sudah konsisten di atas 6.000, bahkan sudah menembus 7.000.
Pada 2015, IHSG masih di level 4.000 – 4.500. Bayangkan, jika saya tak tergesa-gesa menjual saham pada 2015, mungkin besarnya keuntungan yang saya peroleh hari ini sudah berkali lipat.
Belasan hingga puluhan tahun lalu, istilah ‘saham’ dan ‘pasar modal’ di Indonesia identik dengan perintah pialang saham. Kicauan-kicauan mereka menyarankan ‘jual’ atau ‘beli’ sudah akrab di telinga. Deringan telepon dan ponsel terdengar di mana-mana.
Perdagangan saham gaya lama menggunakan panggilan telepon atau ponsel, persis seperti yang kita lihat dalam film The Wolf of Wall Street. Kalau dipikir-pikir, dahulu kita begitu memercayakan seluruhnya pada pialang, bahkan tanpa kita tahu siapa yang mengoperasikan saham kita.
Siapa pun bisa menelepon dan meminta pialang saham atau broker untuk membeli saham atas nama mereka. Sebelum itu, mereka harus membuka rekening efek secara manual terlebih dahulu.
Kini, perdagangan saham seperti itu nyaris tinggal sejarah. Teknologi telah mentransformasi gaya kita berinvestasi. Segala bentuk transaksi finansial, mulai dari pesanan hingga transfer dilakukan secara online dan mandiri. Teknologi telah menjadikan pasar modal makin modern.
Apa saja peran teknologi di pasar modal, terutama saham?
1. Kecerdasan buatan (AI) mengubah era baru investasi
Teknologi AI tak hanya menciptakan gelombang perubahan cara kerja di sektor perbankan, tetapi juga saham. Sebelumnya, pasar saham hanya mengandalkan kecerdasan manusia dan kemampuan pengambilan keputusan.
Kini, cakrawala terbuka luas dengan masuknya AI. AI memberikan proyeksi lebih baik dan lebih teliti dibanding manusia.
Teknologi AI membantu menjaga bias emosional sehingga kita bisa membuat keputusan investasi yang tepat. Banyak perusahaan sekuritas kini mengadopsi AI untuk membantu mereka mendapatkan keunggulan lebih kompetitif.
2. Smartphone menembus batas
Smartphone adalah hal pertama yang teringat ketika kita berbicara tentang teknologi. Telepon kabel pada masa lalu menjadi hal umum untuk berkomunikasi perihal transaksi saham. Akibatnya, komunikasi kita dibatasi oleh rumah atau kantor.
Orang-orang saat ini jauh lebih mudah mengetahui perkembangan pasar saham. Keputusan investasi bisa kita buat dalam genggaman kapan saja dan di mana saja kita berada. Cukup telusuri aplikasi atau platform saham. Selesai.
Beli saham sekarang semudah belanja online. Smartphone benar-benar memanjakan kita dengan pilihan investasi, saham atau reksa dana, kemudian memesannya sesuai keinginan. Smartphone juga memungkinkan kita mengawasi tiap portofolio yang dipilih.
Hanya dengan satu ketukan atau satu klik dari ponsel, saham atau reksa dana bisa kita dapatkan secara instan.
3. Melacak pengeluaran pribadi
Dahulu, kita harus mencatat setiap pendapatan dan pengeluaran menggunakan buku tulis atau memasukkan datanya ke dalam lembar excel. Teknologi kini menyajikan berbagai aplikasi keuangan pribadi, bahkan bisa dihubungkan dengan platform investasi di pasar modal, seperti saham dan reksa dana.
Seseorang cenderung berinvestasi ketika memiliki tabungan atau uang lebih untuk diinvestasikan, ya kan? Nah, ketika seseorang mengetahui posisi keuangannya dengan baik, dia akan nyaman berinvestasi di pasar modal.
Aplikasi catatan keuangan bermain peran di sini. Aplikasi memungkinkan kita mengelola anggaran dengan benar. Kita bisa mengatur tabungan kita untuk berinvestasi di pasar saham.
4. Penggunaan big data
Big data kini menjadi bagian tak terpisahkan dari pasar modal. Pasar saham misalnya memiliki jutaan data baru setiap hari.
Penggunaan big data memungkinkan investor, manajer investasi, perusahaan sekuritas dan semua hal terkait untuk mengukur dan menganalisis data secara substansial.
Big data adalah dasar utama riset di pasar saham. Data sangat penting untuk mengukur sentimen pasar, memprediksi pola dan pergerakan saham harian, mingguan, bulanan hingga tahunan. Sebagian besar pengamat pasar, pialang saham, manajer investasi hingga berbagai platform investasi menggunakannya.
5. Pembaharuan algoritma di pasar saham
Seperti AI, algoritma sangat penting untuk transaksi saham modern. Dari waktu ke waktu, pengembang teknologi terus memperbaharui modul trading dan investasi.
Algoritma menganalisis kejadian di pasar saham, mengidentifikasi peluang apa pun yang membantu investor membuat keputusan cerdas dalam berinvestasi. Ini memungkinkan investor pemula sekali pun mampu membuat keputusan cepat dan akurat yang berarti meminimalisir kesalahan.
6. Terhubung dengan pialang saham online
Biasanya, kita melakukan trading saham dan investasi melalui pialang saham, dikenal juga dengan broker saham. Dahulu, kita harus mengisi lembaran-lembaran data secara manual sampai kesepakatan dibuat.
Nah, sekarang ini pialang saham sudah serba online. Hal ini memungkinkan kita menjelajahi pasar saham melalui ponsel dan internet hanya dengan satu ketukan atau sekali klik.
Kita bisa membeli dan menjual saham yang ditawarkan secara online. Aplikasi investasi dan saham online yang ditawarkan berbagai perusahaan sekuritas sekarang sudah user friendly.
7. Kehadiran robo advisor sebagai penasihat investasi
Ketika teknologi pasar modal belum semaju sekarang, investor harus bertemu atau tatap muka langsung, minimal berkomunikasi lewat telepon untuk berkonsultasi tentang pilihan investasinya. Sekarang, ketika teknologi sudah di garis depan, layanan konsultasi bisa dilakukan dari berbagai platform online dengan mudah.
Kemajuan teknologi investasi hari ini selangkah lebih maju dengan menghadirkan robo advisor sebagai penasihat investasi sekaligus perencana keuangan. Ini menarik karena kita bisa mendapatkan gambaran portofolio investasi terbaik.
8. Pengembangan aplikasi investasi dan saham online
Aplikasi investasi dan saham online sepenuhnya mengubah pengalaman kita dalam perdagangan saham. Selamat tinggal hari-hari di mana kita harus berkonsultasi dengan penasihat keuangan, manajer investasi, juga hari-hari di mana kita harus mengikuti semua berita ekonomi dalam dan luar negeri.
Penggunaan aplikasi perdagangan saham online benar-benar memberikan pengalaman transaksi saham yang sempurna.
Beberapa manfaat aplikasi perdagangan saham online, antara lain:
- Lebih nyaman dan mudah diakses
- Mengurangi peran perantara
- Memberi pemahaman lebih baik kepada investor pemula tentang pilihan investasinya
- Memberi keuntungan perdagangan di ujung jari
- Meningkatkan pemahaman investor tentang saham
- Mengurangi biaya transaksi dan lebih menguntungkan
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengelompokkan investor saham ke dalam beberapa kelompok. Pengelompokan pertama berdasarkan asal investor, yaitu investor asing dan investor domestik.
Pengelompokan kedua berdasarkan bentuknya, yaitu investor institusi dan investor individu atau ritel. Hingga Juni 2022, jumlah investor saham di pasar modal Indonesia mencapai empat juta entitas. Angkanya meningkat 15,96 persen dibanding 3,4 juta entitas akhir 2021.
Sebanyak 99,97 persen investor saham tersebut adalah investor individu. Ini menandakan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya berinvestasi, khususnya saham makin tinggi.
Catatan KSEI juga menyebutkan lebih dari 95 persen penambahan jumlah investor lokal dikarenakan kemudahan pembukaan rekening pasar modal secara online. Sisanya adalah peningkatan sinergi antara self regulatory organization (SRO) dengan para pelaku pasar modal.
Surya Fajar Sekuritas atau SF Sekuritas adalah perusahaan terbuka yang bergerak di bidang investasi dan konsultasi manajemen. Bagian dari grup usaha PT Surya Fajar Capital Tbk ini sudah tercatat di BEI sehingga aksi korporasi wajib mengikuti aturan-aturan yang berlaku di pasar modal.
SF Sekuritas menghadirkan aplikasi investasi dan saham online bernama SFAST atau Surya Fajar Automated System Trading (SFAST) yang bisa diunduh melalui Google Play Store. SFAST merupakan aplikasi online trading yang aman, tepercaya, profesional, dan dapat digunakan untuk pembukaan rekening efek secara elektronik.
SF Sekuritas telah mengantongi izin usaha sebagai perusahaan efek (perantara pedagang efek) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 8 Oktober 2018 dengan nomor izin KEP-64/D.04/2018. SF Sekuritas juga menjadi anggota BEI pada 3 Desember 2018 dengan nomor keanggotaan SPAB-255/JATS/BEI.ANG/12-2018.
Pada akhirnya, SF Sekuritas mendapat izin usaha sebagai penjamin emisi efek dari OJK pada 28 Juni 2019 dengan nomor izin KEP-42/D.04/2019.
Berikut adalah beberapa klien SF Sekuritas.
1. PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR)
SF Sekuritas salah satu perusahaan penjamin pelaksana emisi efek emiten dengan kode UVCR. Harga saham perdana UVCR ditetapkan Rp 100 per saham yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 18,6 kali saat bookbuilding pertama.
Perdagangan pertama UVCR di BEI pada 27 Juli 2021. Sepanjang peluncuran saham perdana (IPO) ini, UCVR menawarkan sebanyak-banyaknya 500 juta lembar saham atau 25 persen dari modal disetorkan dengan nominal Rp 100 per saham. Perusahaan berhasil mengantongi dana hingga Rp 50 miliar.
Ultra Voucher atau UVCR adalah perusahaan teknologi di bidang manufaktur dan distribusi voucher belanja. Perusahaan menghadirkan voucher atau kupon belanja secara fisik dan digital melalui aplikasi UVGC atau Gift Card.
2. PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ)
Ulima Nitra adalah perusahaan jasa pertambangan dan jasa sewa menyewa peralatan pertambangan berbasis di Sumatra. Perusahaan ini resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada 8 Maret 2021.
UNIQ melepas 300 juta saham baru setara 9,56 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga sahamnya Rp 118 per saham dan berhasil meraup dana Rp 35,4 miliar saat listing perdana.
SF Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek telah mencatat pesanan mencapai 3,9 kali dari jumlah saham ditawarkan selama masa penawaran. Hasilnya adalah oversubscribed 2,9 kali dari total penawaran.
Listing perdana UNIQ berlangsung selama pandemi Covid-19. Terlepas dari kondisi global dan dalam negeri akibat ancaman virus corona, antusiasme masyarakat terhadap IPO perusahaan menunjukkan harapan tinggi.
UNIQ adalah perusahaan pertama yang sukses dan berhasil menjalankan sistem bookbuilding dan IPO secara elektronik di Indonesia. UNIQ juga masuk ke dalam Daftar Efek Syariah yang dikeluarkan OJK.
3. PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT)
Sejahtera Bintang Abadi Textile adalah perusahaan ekspor impor dan perdagangan tekstil. Pemilik kode emiten SBAT ini menjadi perseroan ke-21 yang mencatatkan sahamnya di BEI pada 2020.
Harga saham perdana SBAT melesat ke posisi Rp 141 per saham atau naik 34,3 persen dari harga penawaran saham awal Rp 105. Perusahaan menawarkan 425 juta lembar saham baru setara 30 persen dari modal ditempatkan atau disetor penuh.
SBAT berhasil mengumpulkan Rp 44,6 miliar saat listing perdana.
4. PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO)
Perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa digital travel marketplace ini memilih SF Sekuritas sebagai penasihat keuangan. Perusahaan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu.
Perusahaan menawarkan 918,75 juta lembar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 50. Dana yang akan diterima PGJO dalam right issue ini mencapai Rp 45,94 miliar.
5. PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO)
Geoprima Solusi menjadi emiten ke-31 yang melantai di BEI pada 6 September 2021. Selama masa penawaran, saham perusahaan mengalami kelebihan pemesanan hingga 20,3 kali.
GSPO melepas 166,66 juta saham baru setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Saham baru tersebut ditawarkan di level Rp 180 per saham sehingga total dana yang terkumpul selama IPO mencapai Rp 30 miliar.
Teknologi memberi kita akses ke sistem pengelolaan finansial online yang lebih aman, tepercaya, dan profesional. Semua serba canggih dan otomatis.
Kehadiran berbagai aplikasi perdagangan saham online tidak sepenuhnya menggantikan investasi saham langsung, melainkan melengkapinya untuk mempromosikan strategi dan keputusan jangka panjang lebih cerdas. Aplikasi investasi saham online justru meningkatkan jumlah investor individu atau ritel.
Menurut saya, yang namanya investor individu tidak akan berubah. Kita ingin berinvestasi dan meraih profit sebagaimana para pendahulu kita puluhan bahkan ratusan tahun lalu.
Hal yang berubah adalah teknologi menjadikan investor individu atau ritel lebih berdaya, lebih terliterasi, lebih teredukasi karena memiliki alat berupa aplikasi atau platform online yang mengarahkan kita membuat keputusan cepat dan tepat.
Teknologi membuat kita bisa mengakses semua informasi untuk membuat keputusan investasi di ujung jari. Teknologi bisa menjangkau konsumen lebih luas.
Apa saja keunggulan investasi saham online di SFAST?
1. Registrasi online
Dahulu, kita harus daftar akun dan membuat rekening efek dengan cara datang ke kantor atau menghubungi layanan perusahaan sekuritas melalui sambungan telepon. Kini, SFAST menggunakan sistem registrasi pembukaan rekening efek secara digital dengan proses lebih cepat hingga satu hari kerja.
Pendaftarannya lebih komprehensif dan proses on boarding di SFAST menjadi lebih mudah. Kita bisa mengunduh aplikasinya di Play Store, juga bisa mendaftar via website.
2. Transaksi lebih cepat
Sebelumnya, kita sebagai pelaku pasar saham sibuk mengatur setiap transaksi karena adanya perantara. Kemajuan teknologi terkini di pasar saham melalui SFAST menawarkan transaksi lebih cepat, aman, tepercaya, dan profesional.
Peran perantara dalam sistem diminimalisir. Catatan manual, audit, dan verifikasi yang berbelit-belit dihilangkan. Proses penarikan dana dan penambahan dana atau top up saldo juga lebih mudah.
3. Monitoring transaksi saham secara aktual
Pemantauan saham secara aktual atau real time memberikan pengalaman transaksi saham yang meningkatkan keuntungan. Kita bisa mendapatkan harga saham yang akurat dan tepercaya.
SFAST juga menghilangkan risiko kesalahan manusia dalam transaksi. Eksekusi perdagangan lebih cepat. Sistem SFAST mencatat pesanan beli dan jual saham dengan akurat. Kita bisa mengetahui harga dan detail lainnya dalam hitungan detik.
Sekali pun standar tiga hari telah lama ditetapkan dan berlaku untuk verifikasi penting, tetapi dalam praktiknya, SFAST menyelesaikan semua itu dalam hitungan detik.
4. Fitur keamanan ditingkatkan
Kemajuan teknologi menjadikan SFAST sebagai platform yang aman untuk aktivitas perdagangan saham. Ada pengawasan otomatis untuk setiap transaksi.
Aplikasi ini menyimpan catatan semua transaksi kita yang membawa kepercayaan penuh juga transparansi. Platform ini bisa melacak dan melaporkan aktivitas tidak sah.
5. Menembus batas geografis
SFAST memungkinkan investor baru, khususnya investor individu atau ritel bisa berinvestasi saham dari mana saja. Tak peduli kita berada di daerah terpencil sekali pun, selama masih terjangkau sinyal ponsel dan internet maka kita tetap bisa berinvestasi saham.
SFAST menghilangkan batasan waktu dan geografis dengan membuka ruang lingkup investasi saham online di seluruh negeri. Setiap orang, terlepas dari pekerjaan, latar belakang ekonomi, terkendala waktu dan lokasi tetap bisa jual beli saham melalui aplikasi ini.
Sebagai investor cerdas, kita harus mewaspadai segala bentuk investasi bodong atau ilegal yang kerap menjanjikan imbas hasil tak wajar. SFAST membangkitkan kesadaran masyararakat di era digital supaya tidak lagi gagap investasi. Ketimbang memercayakan investasi kita di jalur tidak resmi, lebih baik berinvestasi saham di SFAST mulai hari ini.
Leave a Comment