Foto-Berita-Website-CariAku-2-1024x731

Ada begitu banyak variasi asuransi kesehatan syariah untuk keluarga di luar sana. Pastinya ini membuat kita kewalahan memilihnya. Sering kali kita dipusingkan di awal. Ujung-ujungnya, kita mengabaikannya. Padahal, asuransi kesehatan, mau itu konvensional atau syariah baru terasa manfaatnya ketika kita atau anggota keluarga kita berada di tengah kondisi darurat medis.

Tak salah dengan ungkapan sedia payung sebelum hujan. Asuransi kesehatan adalah payung tersebut yang akan memberi perlindungan maksimal untuk kita dan keluarga.

Ya, asuransi kesehatan menanggung tagihan medis keluarga. Kalau kita harus dirawat inap misalnya, asuransi kesehatan bahkan memungkinkan kita meningkatkan kelas ruang rawat inap.

Kita bisa beristirahat dengan tenang dan menjalani pemulihan tanpa terganggu dengan kondisi pasien lain. Mohon jangan salah paham, tiada maksud untuk ‘mengecilkan’ kondisi siapa pun.

Itu karena asuransi kesehatan syariah ibarat jaring pengaman. Kita tak perlu mengucapkan ‘selamat tinggal’ pada isi buku tabungan ketika kondisi kesehatan kita atau keluarga memburuk dan memerlukan biaya pengobatan dalam jumlah besar.

Hidup tetap berjalan karena kita tak perlu mengkhawatirkan tagihan medis. Penghasilan kita cukup difokuskan untuk biaya hidup keluarga, biaya pendidikan, sewa rumah, beli rumah, dan lainnya.

5 alasan miliki asuransi kesehatan syariah untuk keluarga

Transparansi, satu kata yang membuat saya atau siapa pun tertarik dengan asuransi kesehatan syariah untuk keluarga.

Bisa jadi karena sedari awal kita membuat kesepakatan dengan perusahaan asuransi, mereka sudah menjelaskan pembagian yang akan diterima oleh pemilik layanan dan pemegang polis. Besaran persentasenya disebutkan, alokasi dana atau tabarru’ nya konkret, dan nilai imbal atau ujroh-nya jelas.

Jumlah asuransi kesehatan syariah untuk keluarga yang dibutuhkan bergantung pada banyak faktor, seperti usia, kondisi medis yang ada, risiko kesehatan, riwayat keluarga, dan besaran anggaran. Berikut adalah lima alasan memiliki asuransi kesehatan syariah untuk keluarga.

5 manfaat asuransi kesehatan syariah
5 alasan pentingnya asuransi kesehatan syariah

1. Melindungi simpanan dan tabungan

Kondisi medis serius bisa menguras simpanan dan tabungan pribadi. Jangan biarkan jerih payah keringat kita di masa muda yang tadinya dialokasikan untuk membeli rumah pertama, mobil pertama, biaya kuliah anak ke luar negeri, atau biaya naik haji habis seketika untuk rumah sakit.

Pastikan tabungan kita tetap aman dan digunakan untuk tujuan awal. Inilah gunanya berinvestasi dalam polis asuransi kesehatan syariah untuk keluarga. Keputusan ini adalah hal cerdas yang kita lakukan.

Satu nilai plus dari asuransi kesehatan syariah yang mungkin jarang ditemukan dalam asuransi kesehatan konvensional adalah tidak ada istilahnya dana hangus.

Kalau semisal kita gagal melakukan pembayaran kontribusi sesuai waktu yang disepakati, asuransi syariah tetap menjaga dana kita terima secara utuh. Ini karena prinsip asuransi syariah menganut konsep dana titipan atau wadiah. 

Para peserta pasti mendapatkan kembali dana yang telah diinvestasikan. Dana tersebut dipisahkan dari rekening aset. 

Dana yang dibebankan pemegang polis untuk biaya operasional biasanya cuma 30 persen dari kontribusi yang harus dibayarkan.

2. Menghindari penolakan keanggotaan dari perusahaan asuransi

Sebab asuransi kesehatan adalah payung, milikilah sebelum hujan turun. Percuma ketika kita sudah basah kuyup diguyur hujan baru beli payung.

Kebanyakan orang saat masih muda merasa asuransi kesehatan itu tidak penting. Mereka menganggapnya pengeluaran tidak perlu.

Akan tetapi, apa yang akan terjadi ketika kita baru memiliki asuransi kesehatan kala usia sudah bertambah tua dan penyakit-penyakit mulai muncul? 

Perusahaan asuransi kesehatan sudah pasti menolak pengajuan diri kita sebagai anggota. Apalagi kalau kita ketahuan punya penyakit kronis. Pasti prosesnya sulit dan butuh usaha ekstra serta cuan ekstra.

Batasan usia rata-rata mendaftar asuransi kesehatan di Indonesia adalah 65 tahun dan khusus unit-linked rata-rata 70 tahun. Namun, jangan menunggu selama itu dong. Ibaratnya, makin banyak uban kita, makin tinggi kontribusi yang dikenakan.

Seiring bertambah usia, potensi pengecualian kita di mata perusahaan asuransi makin meningkat. Begitu kita sudah berumur di atas 35 tahun, kontribusi asuransi kesehatan naik, misalnya dua persen. Inilah kenapa kita perlu memilikinya jauh sebelum itu.

Milikilah asuransi kesehatan syariah untuk keluarga ketika kita masih muda, masih sehat, dan masih kuat mencari nafkah untuk bekerja.

3. Menjaga keamanan seluruh anggota keluarga

Alasan pertama kita membeli asuransi kesehatan adalah untuk diri sendiri. Namun, pertimbangkan juga memberikan asuransi kesehatan untuk pasangan, anak, bahkan orang tua sekiranya kita mempunyai rezeki berlebih.

Orang tua yang tergolong lanjut usia (lansia) berisiko lebih tinggi jatuh sakit dan mengembangkan kondisi medis kronis. Temukan paket asuransi keluarga yang komprehensif untuk semua tanggungan kita.

PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) misalnya, memiliki asuransi tradisional untuk penyakit kritis. Namanya PRUSolusi Kondisi Kritis Syariah.

Asuransi tradisional atau non-unit linked ini memberi perlindungan jiwa dari 60 kondisi kritis tahap akhir, seperti kanker, serangan jantung, stroke hingga gagal ginjal.

Periode kepesertaannya satu tahun yang bisa diperpanjang hingga usia 99 tahun serta perlindungan hingga 120 tahun untuk kondisi kritis dan meninggal dunia.

4. Melindungi diri dari penyakit kronis

Penyakit kronis adalah kondisi medis jangka panjang yang persisten. Beberapa kondisi cenderung memengaruhi orang berusia lebih tua, 45 tahun ke atas. Beberapa kondisi berkembang karena turun temurun atau predisposisi dalam keluarga.

Banyak orang mengetahui risiko penyakit kronis secara tiba-tiba alias tanpa peringatan. Kondisinya, seperti sakit jantung, obesitas, sakit mental, masalah pernapasan, apa saja yang membutuhkan perawatan medis khusus jangka panjang yang bisa menguras kantong.

5. Hidup lebih berkah dan berkualitas

Transaksi asuransi kesehatan syariah tentu saja menggunakan prinsip syariah, salah satunya jauh dari riba. Asuransi kesehatan syariah juga memastikan tidak ada dana yang tidak jelas atau ghahar penggunaannya.

Informasi-informasi terkait alokasi dana sudah diinformasikan sejak awal sebelum kita menyetujui atau berinvestasi menggunakan produk tersebut.

Praktik asuransi syariah juga diawasi ketat oleh Dewan Pengawas Syariah. Pengawasan ini meminimalisir risiko perdebatan soal haram dan halal yang bisa saja dirasakan peserta baru yang masih ragu.

Kita tak bisa memprediksi masa depan, tetapi kita bisa merencanakannya. Asuransi kesehatan syariah untuk keluarga sama halnya dengan mempersiapkan masa depan. Kalau bukan kita, siapa lagi?

Tak ada lagi istilah ‘mad money’ ketika kita bisa menyesuaikan rencana hidup dan rencana finansial kita sesuai dengan anggaran.

Siapkan semua saat kondisi kita prima karena kita tak pernah tahu apa yang menanti kita di masa depan.

Share:

Leave a Comment