Asuransi jiwa
Asuransi jiwa

Seiring pertambahan usia, lalu kita menikah, membangun keluarga, mempunyai anak, memulai bisnis, kita makin menyadari asuransi jiwa bagian penting dari perencanaan keuangan yang sehat.

Asuransi jiwa kerap dianggap pengeluaran sia-sia, terutama bagi keluarga muda. Pernahkah kita mempertimbangkan bagaimana kondisi keluarga kita jika tiba-tiba kehilangan sumber penghasilan?

Asuransi jiwa dirancang melindungi orang-orang yang kita cintai, juga melunasi utang-utang kita jika kita meninggal dunia secara tak terduga. Apabila kita punya kewajiban cicilan ke bank misalnya, asuransi jiwa menjadi opsi terbaik berapa pun usia.

Tulisan ini tiada bermaksud ‘nyumpahin’ yang belum punya asuransi jiwa meninggal dunia seketika. Artikel kali ini hendak memberi gambaran bahwa kehidupan keluarga yang kehilangan kepala keluarga karena meninggal dunia tanpa persiapan bisa berubah drastis. Sekiranya kepala keluarga memiliki utang di bank, tabungan lama-lama habis, rumah keluarga dijual, hidup anak istri terlunta-lunta, membuat stres siapa saja.

Asuransi jiwa relatif murah dibanding asuransi lain. Artinya tak ada alasan kita tak memilikinya sekarang. Selama bertahun-tahun ke depan hidup kita lega, tanpa dibayangi beban karena kita punya jaminan uang untuk melindungi orang-orang yang kita cintai sekiranya kita meninggal dunia entah kapan.

Asuransi kesehatan sekarang lebih populer dibanding asuransi jiwa. Padahal kedua asuransi tersebut sama pentingnya. Orang-orang menganggap hanya orang berduit saja yang memiliki asuransi jiwa. Faktanya banyak manfaat bisa kita dapat dari asuransi jiwa.

Selain asuransi kesehatan, saat ini populer juga asuransi mobil terbaik oleh pemilik kendaraan roda empat. Ini juga sama pentingnya dengan asuransi jiwa karena memberikan proteksi.

Alasan pentingnya asuransi jiwa

Pemahaman orang kebanyakan, manfaat utama memiliki asuransi jiwa adalah keluarga kita menerima uang ketika kita meninggal dunia tiba-tiba alias tak terduga. Kita tenang karena keluarga yang kita tinggalkan bisa melanjutkan hidup tanpa kita, khususnya ketika posisi kita kepala keluarga.

Memang benar, manfaat tersebut berlaku umum untuk seluruh jenis asuransi jiwa. Namun, tak banyak yang tahu ada keuntungan penting lain dari asuransi jiwa, bergantung pada jenis polis dan jumlah pertanggungan yang didapatkan.

Berikut enam manfaat asuransi jiwa.

1. Asuransi jiwa melindungi dari kejadian tak terduga

Polis asuransi jiwa bisa menyediakan sejumlah uang ketika kita membutuhkan. Setelah kita meninggal dunia, keluarga kita menerima pembayaran polis. Sebagai penerima manfaat, keluarga kita tidak lagi dikenakan potongan pajak penghasilan (PPh) final sebesar 15 persen. Mereka dikecualikan dari objek pajak.

Jalan hidup kita tak ada yang bisa menebak. Musibah bisa datang kapan saja dan di mana saja.

Musibah kecelakaan misalnya, kita membutuhkan biaya tak sedikit untuk berobat. Nah, asuransi jiwa berperan mengcover berbagai biaya pengobatan yang dikeluarkan.

2. Asuransi jiwa sebagai warisan

Tidak semua orang memiliki aset yang bisa diwariskan kepada keluarga, seperti anak istri. Asuransi jiwa bisa menjadi salah satu aset terbaik untuk ahli waris kita.

Kita bisa membeli polis asuransi jiwa dan membubuhkan nama istri atau anak sebagai penerima manfaat.

Ini cara terbaik untuk masa depan keuangan anak yang solid. Mereka tidak perlu khawatir dengan ancaman krisis moneter yang mungkin saja muncul di kemudian hari.

3. Asuransi jiwa untuk melunasi utang

Asuransi jiwa dapat dimanfaatkan untuk membayar utang yang belum terselesaikan. Saat kita memiliki utang kartu kredit, premi asuransi jiwa bisa mengcovernya.

Keluarga tak perlu merisaukan utang-utang kita yang belum selesai dibayar. Walau mereka masih harus membayar sisanya, nilainya tak akan besar. Asuransi jiwa membantu keluarga terbebas dari cicilan utang kita yang belum lunas.

4. Asuransi jiwa mengatasi ketergantungan finansial

Kepala keluarga tak hanya mencari nafkah untuk diri sendiri, melainkan untuk anggota keluarga lain. Keluarga bergantung dengan penghasilan kita.

Apa jadinya jika kita sudah tak ada? Keluarga berisiko dalam hal perekonomian. Bayar cicilan rumah, sewa rumah, menggaji asisten rumah tangga (ART) atau baby sitter, biaya kesehatan anak, biaya kuliah anak, melanjutkan bisnis keluarga, dan sebagainya perlu dipikirkan.

Asuransi jiwa bisa menopang sementara ekonomi keluarga sampai mereka mampu mencari cara untuk melanjutkan hidup mandiri. Asuransi jiwa dalam hal ini mengatasi ketergantungan finansial anggota keluarga.

5. Asuransi jiwa sebagai simpanan jangka panjang

Asuransi jiwa dapat menjadi simpanan jangka panjang. Manfaatnya kelak bisa dirasakan keluarga. Anggota keluarga bisa menggunakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan sebagai pemilik polis.

Beban yang ditanggung keluarga yang ditinggalkan berkurang. Semua tagihan kartu kredit, rumah, mobil, dan lainnya tidak perlu dipikirkan.

6. Asuransi jiwa memberi ketenangan batin

Ini adalah alasan utama pentingnya asuransi jiwa. Siapa yang tak ingin batin dan pikirannya tenang? Keluarga kita tak akan terlantar ketika kita tinggal pergi untuk selamanya.

Biaya pemakaman yang biasanya cukup besar, belum lagi beberapa tradisi kematian, dan kegiatan adat di daerah tertentu tentu berpotensi membebani keluarga ketika kita meninggal dunia.

Kita enggak tahu kapan kita meninggal. Bisa jadi hari ini, besok, atau 30-50 tahun dari sekarang. Yang jelas, pada akhirnya kita semua pasti kembali pada-Nya.

Asuransi jiwa membantu memberi perlindungan atas ketidakpastian dalam hidup. Batin dan pikiran pun tenang. Asuransi jiwa melindungi ahli waris kita dari hal-hal yang tak pasti dan membantu mereka melalui masa kehilangan yang sulit.

Kita tak perlu menunggu tua untuk memiliki asuransi jiwa. Inilah alasan pentingnya asuransi jiwa.

Dua jenis asuransi jiwa

Secara umum ada dua jenis polis asuransi jiwa perlu kita ketahui, yaitu asuransi jiwa berjangka, dan asuransi jiwa seumur hidup.

Apa saja manfaat asuransi jiwa berjangka?

  • Biaya jauh lebih murah
  • Asuransi lebih mudah dipahami karena merupakan produk asuransi murni.
  • Polis bisa diubah menjadi asuransi jiwa seumur hidup, tetapi cari tahu dahulu sebelum melakukan pembelian.
  • Kalau kita tak membutuhkannya lagi atau tidak mampu lagi membelinya, kita bisa berhenti tanpa kehilangan apa pun selain premi yang sebelumnya telah kita bayarkan.

Apa saja manfaat asuransi jiwa seumur hidup?

  • Asuransi bersifat permanen
  • Isinya termasuk elemen tabungan yang nilai tunainya bisa kita ambil atau pinjam.
  • Dapat memberi manfaat perencanaan kepemilikan rumah dengan pajak yang tidak terlalu berat.

Selanjutnya mari kita lihat pentingnya memiliki perlindungan asuransi jiwa pada tahapan usia berbeda.

1. Usia 18-25 tahun

Generasi muda saat ini berulang kali didorong mempunyai rencana finansial. Sayangnya masih banyak dari mereka tidak berpikir untuk membeli polis asuransi jiwa.

Mereka percaya mereka masih terlalu muda, sehingga tak perlu berinvestasi pada hal tak perlu atau masih jauh.

Alasannya sederhana. Anak muda identik dengan usia sehat. Namun, para ahli keuangan justru menyarankan pada rentang usia inilah mereka perlu membeli polis asuransi begitu memiliki gaji pertama.

Punya asuransi jiwa selagi muda memungkinkan kita mendapatkan paket dan uang pertanggungan lebih besar dengan premi lebih rendah dibanding usia 30-an atau awal 40-an.

2. Usia 25-35 tahun

Pada rentang usia ini kita mungkin sudah punya karier tetap. Mungkin juga kita sudah menikah, sehingga tanggung jawab bertambah. Mungkin juga kita memiliki kewajiban, seperti pinjaman perumahan, cicilan mobil, atau iuran kartu kredit. Begitu kewajiban meningkat, demikian juga polis asuransi jiwa kita harus kuat.

Waktu ini ideal untuk merencanakan dan membangun jaring pengaman keuangan untuk kesejahteraan keluarga.

3. Usia 35-50 tahun

Pada tahap ini keluarga kita makin tumbuh. Kita dan pasangan bisa saja sudah punya satu atau beberapa anak. Asuransi jiwa makin terlihat pentingnya di sini.

Kita mungkin harus bertanggung jawab atas biaya pendidikan anak. Ini belum termasuk kalau kita generasi sandwich, sehingga harus membiayai pengobatan orang tua yang sudah lanjut usia.

Rentang usia ini mempertimbangkan kita untuk berinvestasi dalam polis asuransi jiwa unit link. Manfaatnya ganda dan nilai pengembaliannya terkait pasar

Kita juga bisa berinvestasi dalam program pensiun untuk menjalani kehidupan mandiri finansial, meski tak lagi bekerja.

4. Usia 50 tahun ke atas

Anak-anak kita pada usia ini sudah dewasa dan mandiri secara finansial. Mungkin sudah waktunya kita mempersiapkan babak kedua kehidupan kita, yaitu pensiun.

Sekiranya kita masih punya kewajiban lain, seperti utang untuk pernikahan anak, atau utang untuk membiayai anak sebelumnya kuliah, tetap berpotensi menempatkan keluarga di bawah tekanan.

Polis asuransi jiwa mendekati usia pensiun jauh lebih baik untuk mempersiapkan rencana jangka panjang, tetapi cakupan lebih rendah. Dengan demikian premi yang kita bayarkan jauh lebih terjangkau.

Asuransi jiwa bermanfaat di segala usia, terlepas pada usia berapa pun kita memutuskan memilikinya. Kita membeli asuransi jiwa bukanlah untuk meninggal dunia, melainkan memastikan anggota keluarga yang kita tinggalkan tetap sejahtera.

Selagi muda, jangan cuma perhatian sama asuransi mobil terbaik. Asuransi jiwanya juga dong. Makin muda usia kita memiliki asuransi jiwa, makin ringan premi asuransi yang perlu kita bayarkan.

Tanya diri kita soalan sederhana, apakah orang yang kita cintai akan menderita secara finansial jika kita meninggal dunia? Jika jawabannya ya, inilah saatnya kita mulai memiliki asuransi jiwa. Dapatkan penawaran terbaik yang sesuai dengan rencana keuangan kita.

Share:

Leave a Comment