Layangan Putus menjadi web series terbaik di Asia, bahkan Amerika saat ini. Layangan Putus apakah kisah nyata? Yups, serial Indonesia ini diangkat dari kisah nyata dan buku berjudul sama, buah karya Mommy ASF.
Harus diakui duet Reza Rahardian dan Putri Marino salah satu alasan web series ini viral. Namun, saya yakin faktor kedekatan cerita dengan realitas kehidupan berumah tangga lah alasan utama Layangan Putus setia memuncaki rating aplikasi menonton online, WeTV.
Ketika menikah, kita berkomitmen tetap setia, lahir dan batin kepada satu orang, yaitu pasangan kita. Sebagian pasangan memiliki pernikahan panjang dan sukses, sebagian lain berurusan dengan perselingkuhan, seperti Aris dan Kinan di cerita ini.
Kita kenalan dulu dengan para pemain Layangan Putus.
- Reza Rahadian sebagai Aris Pratama Sugarda
- Putri Marino sebagai Kinan Aripurnami
- Anya Geraldine sebagai Lydia Permata Danira, psikolog, selingkuhan Aris.
- Graciella Abigail sebagai Raya, putri Aris dan Kinan.
- Frederica Cull sebagai Miranda
- Stevana Dinda Rizky sebagai Eros
- Kamal Hafid sebagai Jodi, selingkuhan Miranda.
- Reyhan Vandennoort sebagai Brandon, putra Miranda dan Eros.
- Michelle Wanda sebagai Dita, sahabat Kinan.
- Raquel Katie sebagai Lola, sahabat Kinan.
- Marthino Lio sebagai Andre, sahabat Kinan.
- Ruth Marini sebagai Mbok Atun
- Lala Choo sebagai Lastri
- Ricky Wattimena sebagai Alif, sahabat Aris.
- Arif Brata sebagai Irfan, sahabat Aris.
Layangan Putus tayang dalam 10 full episode. Drama Indonesia produksi MD Entertainment ini hadir setiap Jumat dan Sabtu pukul 18.00 WIB di WeTV.
Skripnya ditulis Oka Aurora yang juga penulis novel Hijabers in Love. Ceritanya sendiri terinspirasi dari kisah nyata dan juga novel yang ditulis Mommy ASF alias drh. Eca Prasetya.
Benni Setiawan menjadi pengarah cerita. Sutradara terbaik yang meraih Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 2010 ini sebelumnya juga menyutradarai film-film terkenal yang sempat viral pada masanya.
Beberapa judul film Mas Benni yang sudah saya tonton, antara lain Bukan Cinta Biasa (2009), Cinta 2 Hati (2010), 3 Hati 2 Dunia dan 1 Cinta (2010), Madre (2013), Laskar Pelangi 2: Edensor (2013), Sepatu Dahlan (2014), dan gak ketinggalan Twivortiare (2019), salah satu film favorit sepanjang masa versi saya yang juga diperankan Reza Rahadian.
Siapa yang udah nonton Twivortiare? Kalo kalian udah pernah nonton akting romantis ala Reza dan Raihaanun ini, vibe-nya mirip dengan Layangan Putus, mulai dari gaya berceritanya, dialog-dialog pemerannya, pengambilan scene-nya, dan feel-nya.
Sinopsis Layangan Putus
Kinan selalu merasa rumah tangganya sempurna. Dia memiliki Aris, suami yang bukan cuma perfect di matanya, tetapi juga di mata semua orang.
Suatu malam sepulang kerja, Kinan mendapati posisi kancing kemeja Aris naik turun. Aris berkilah dengan alasan yang bisa meyakinkan Kinan. Maklum, sejak pacaran sampai menikah, Aris gak pernah aneh-aneh di luar rumah. Temannya juga itu-itu aja, Alif dan Irfan.
Aris di mata Kinan bisa dibilang sosok family man banget. Usia mereka terpaut tujuh tahun. Aris sayang sama istri, pergi dan pulang kerja seperti biasa. Kinan kenal semua teman Aris dan Aris kenal semua teman Kinan.
Hal yang tak kalah penting penting, sesibuk apapun Aris, dia selalu ada buat Raya, putri kecil mereka. Raya juga sayang banget sama papipnya, juga calon adiknya yang saat ini tujuh bulan dalam kandungan Kinan.
There is nothing permanent in this world, ya kan? Ada masanya manusia berubah. Yang tadinya jahat bisa jadi baik. Yang tadinya baik bisa jadi jahat. Yang tadinya setia bisa jadi serong, contohnya Aris.
Sehari berikutnya, Kinan mendapati suaminya yang dari rumah bilang mau touring sepeda motor, ternyata bohong. Namun, Kinan lagi-lagi mencoba lebih percaya pada penjelasan suaminya.
Saat Kinan Jadi Conan
Hari demi hari Kinan semakin mempertanyakan kebiasaan baru suaminya yang begitu sulit dihubungi. Pernah Kinan mengirimkan makan malam karena Aris izin ngantor pas weekend, ternyata satpam bilang kantor tutup dan Aris tidak berada di ruang kerjanya.
Pernah juga Mbok Tun, asisten rumah tangga (ART) Kinan menemukan noda lisptik di kemeja Aris. Sisa aroma parfum yang menempel di pakaian Aris juga berbeda. Puncaknya Kinan menemukan kancing baju di mobil, hingga sebelah anting perempuan di kantong jas suaminya dan dia merasa gak memilikinya.
Insting Kinan semakin kuat sejak itu. Layaknya Detective Conan, satu per satu Kinan mencatat list kecurigaan terhadap Aris dalam diary pribadinya. Terima gak terima, Kinan akhirnya menyimpulkan Aris berselingkuh dengan Miranda, partner kerjanya di kantor.
Sayang kecurigaan Kinan meleset. Aris begitu rapi menutupi pengkhianatannya terhadap Kinan. Dia merangkai seribu alasan yang isinya angin kosong belaka.
Pria yang juga seorang direktur itu malah berbalik menempatkan Kinan dalam posisi tersudut, seolah-olah cemburu buta istrinya bisa mengacaukan proyek besar yang digarapnya bersama Miranda.
Semua gara-gara anting permata biru yang ditemukan Kinan di kemeja Aris, dan bentuknya persis sama seperti anting yang dipakai Miranda. Aris mengaku anting tersebut memang dia beli buat Kinan, dan Miranda membantunya memilihkan anting itu di toko perhiasan.
Sayangnya keterangan Aris berbeda dengan pengakuan Miranda pada Kinan. Miranda bilang dia cuma ngasih alamat toko yang menjual anting tersebut ke Aris. Artinya, Aris bohong. Dia beli anting itu sendiri, bukan bareng Miranda.
Kinan juga mendapati Aris menggunakan Telepath, aplikasi untuk menyimpan chat, percakapan, dan dokumen rahasia di ponsel. Sejak kapan suaminya main rahasia-rahasiaan begitu?
Pelakor Itu Bernama Lydia
Singkat cerita lewat bantuan Lola, sahabatnya, Kinan mengetahui identitas perempuan yang menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya. Dia adalah Lydia Permata Danira, seorang psikolog anak yang bekerja di sebuah klinik.
Pada episode 8 dikisahkan pertemuan Aris dan Lydia kayaknya di sebuah coffee shop. Saya yang nonton dregdeg banget pas lihat scenenya. Dua-duanya salah. Si Aris curi pandang, Si Lydia ‘menyambut’ Aris dengan tangan terbuka.
Lydia malahan mempersilakan Aris di perkenalan pertama itu pindah duduk di sebelahnya. Padahal awalnya mereka duduk berhadapan. Emang ya, jurus pelakor itu dahsyattt. Muna banget Lydia pas bilang ke Kinan bahwa Aris lah yang ngejar-ngejar dia duluan.
Tak berapa lama setelah itu Kinan mengetahui Lydia adalah psikolog sama yang menangani Brandon, anak Miranda dan Eros yang sedang mengalami masalah perilaku. Brandon berubah menjadi anak nakal karena menyadari kedua orang tuanya tidak lagi saling mencintai.
Miranda sendiri ternyata main serong dengan pria lain. Kinan secara langsung pernah memergoki Miranda berdua dengan seorang pria bernama Jodi di hotel. Kinan ‘menggerebek’ Miranda waktu itu karena dia sempat mengira Aris berselingkuh dengan Miranda.
Perselingkuhan Miranda lebih dulu terungkap. Hak asuh anak jatuh ke tangan mantan suaminya. Prihatin dengan kondisi Kinan, Miranda membantu Kinan mendapatkan alamat pent house Lydia yang super mewah. Betapa kagetnya Kinan mengetahui griya tawang si pelakor ternyata dibelikan oleh Aris.
Konflik Aris dan Kinan
Aris, Aris, entah setan mana yang menggodanya. Si papip malah bawa selingkuhannya jalan-jalan ke Cappadocia, Turki, cuma karena mau ngebuktiin ke Lydia bahwa si pelakor sama pentingnya dengan istri sah. Padahal Cappadocia adalah impian Kinan.
Kinan semakin bersemangat mengumpulkan bukti-bukti lebih tentang perselingkuhan suaminya. Berkat bantuan Lola, sahabatnya yang seorang pengacara, Kinan mengetahui nama Aris dan Lydia ada di manifest penumpang dalam penerbangan menuju Turki.
Kinan juga mengakses rekening tabungan Aris, termasuk rekening bersama, dan rekening baru yang dibuat Aris tanpa sepengetahuannya. Kayaknya mereka pajaknya gabung ya, suami istri, makanya Kinan bisa mengakses gitu.
Di sana Kinan menemukan bukti transfer berkali-kali untuk Lydia. Sayang Aris kembali mengingkari, meski terang-terangan sang istri sudah mengetahui perbuatannya.
Admid nothing, deny everything, begitulah prinsip Aris sejak mulai serong setahun lalu. Dia gak akan pernah mengakui apa-apa, dan bakal menyangkal semuanya.
Rumah tangga Aris dan Lydia kian di ujung tanduk manakala Kinan mengalami preeklamsia karena hipertensi yang membuatnya harus kehilangan anak laki-laki di kandungannya, (alm) Reno Pratama Subagja. Ini kedua kalinya mamim dilarikan ke rumah sakit, tetapi kali ini janinnya gak tertolong lagi.
Kira-kira kalo ceritanya udah separah ini, ending rumah tangga Aris dan Kinan gimana ya? Silakan nonton episode lengkapnya di WeTV. Yang jelas, baik Kinan atau pun Aris sama-sama gamang dengan rumah tangga mereka yang udah kayak layangan putus, terombang-ambing tak tentu arah.
Review Layangan Putus
Saya gak mau lagi mengulas kualitas akting Reza Rahadian, juga Putri Marino dan Anya Geraldine. Karakter Aris, Kinan, dan Lydia seolah memang tercipta untuk mereka bertiga.
Anya, walau perannya antagonis sebagai Lydia, patut diapresiasi. Ya bayangin aja, awalnya selebgram biasa bisa menjiwai seni peran dengan akting luar biasa.
Saya pikir 2021-2022 adalah tahunnya Anya. Mantan kekasih aktor Bio One ini juga membintangi video klip re-package Noah berjudul Bintang di Surga. Sehari penanyangan, 7 Januari 2022 udah ditonton lima juta kali loh. Kalian udah nonton belum?
Layangan Putus mengajak penonton larut dalam kisah perselingkuhan dari dua pasangan berbeda dan dua pelaku berbeda, yaitu laki-laki dan perempuan. Laki-laki yang berselingkuh tentu saja Aris, sedangkan perempuannya adalah Miranda.
Siapa sih orang yang bahagia terus, Kinan? Menikah atau tidak, apakah ada orang yang bahagia terus? Ini bukan masalah aku gak bahagia di rumah, trus cari kebahagiaan di luar. Ini tentang kehilangan kepercayaan dari orang yang paling kamu percaya.
Miranda
Pembenaran Ala Tukang Selingkuh
Bentuk-bentuk pembenaran dalam perselingkuhan sangat banyak. Itu semua tak lebih dari kesan palsu yang diciptakan otak manusia, yaitu pihak yang melakukan perselingkuhan.
1. Saya menikah dengan orang yang salah
Betapa banyak kita temukan alasan orang selingkuh karena merasa pernikahannya salah. Sedihnya hal itu baru diungkapkan setelah pernikahannya sudah bertahun-tahun, anaknya juga udah gede-gede.
Ya mana mungkin hubungan pernikahan yang sudah lama terbina bisa dibandingkan dengan hubungan sama selingkuhan yang baru terjadi sekelip mata? Apalagi aslinya Aris dan Kinan ini udah kenal 14 tahun sejak mereka masih pacaran. Sadar woy, Mas Aris.
Kadang kita lupa, bukan tentang bagaimana pasangan kita memperlakukan kita. Masalahnya adalah ada hal mengganjal dan belum diselesaikan berdua, sehingga menjadi katalisator yang memicu salah satu pihak berselingkuh.
2. Saya menemukan soulmate saya
Prettt, soulmate. Pernikahan di dunia nyata bukan cerita Disney yang mengangkat pencarian cinta sejati para pangeran dan putri. Alasan cinta seolah-olah menjadi pembenaran seseorang berbuat serong. Salah kaprah!
Kebenarannya adalah kita gagal dan egois, sehingga mencari kebahagiaan sendiri dengan mengorbankan kebahagiaan pasangan sah. Ketika pernikahan di ambang kegagalan, kita cenderung melihat ke tempat lain, bukannya bercermin diri.
Lebih buruknya, kita lebih memilih menemukan ‘cermin rias’ baru alias selingkuhan yang bisa membuat kita merasa lebih hebat lagi saat becermin. Padahal bayangan di cermin itu palsu. Cermin rias pasangan sah jauh lebih baik karena tak hanya mampu merefleksikan kelebihan kita, tetapi juga kekurangan kita pribadi.
3. Gak apa-apa selingkuh, asal gak ketahuan.
Orang goblok kadang mikir gak apa-apa selingkuh asal istri atau suami sah gak tahu. Dia pikir dengan selingkuh diam-diam bisa menghilangkan perasaan bersalah, tanpa pernah memikirkan konsekuensinya kalo ketahuan.
4. Saya sayang sama pasangan saya, tetapi gak bisa lagi jatuh cinta sama dia.
Aduh, serbet warteg! Pernikahan itu bukan melulu soal jatuh cinta. Menikah itu modalnya bukan soal perasaan doang. Nikah itu pilihan dan komitmen. Siapa yang ada di samping kita saat susah senang? Dialah yang layak diperjuangkan.
5. Saya gak pernah tidur sama dia, jadi ya gak selingkuh dong.
Kadang-kadang orang yang sedang selingkuh doyan banget denial kalo dia lagi selingkuh. Dia berkilah, “Ah, gw kan gak pernah tidur sama Si A. Berarti gak selingkuh dong namanya.”
Heh, upil kemenyan, lupa ya sama istilah selingkuh secara emosional? Contoh sederhana deh, ada laki atau perempuan yang curhat sama teman lawan jenisnya di tempat kerja. Mereka nangis, pelukan, sementara di rumah pasangan sah dijutekin, dibiarin nebak sendiri apa yang sedang terjadi, cuma kasih komentar dingin, dan sebagainya. Hayooo, ini tuh namanya juga selingkuh, tahu!
Orang yang tukang selingkuh tampaknya berpikir rumah tangga dan selingkuhannya bisa berjalan beriringan, seperti cake dengan lapisan gulanya. Apa iya demikian?
Saya jadi ingat seorang teman dulu pernah mengibaratkan nyontek dan selingkuh sama salahnya. “Nyontek itu gak benar, titik! Gak ada alasan orang boleh nyontek, dan gak ada alasan pasangan sah kita boleh selingkuh.”
Saya tentu saja setuju dengan pernyataan teman saya di atas. Saya bahkan pernah iseng mikir, kira-kira gimana reaksi saya kalo Rifki selingkuh?
Akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa saya pasti akan merasa dikhianati dan dikecewakan. Saya juga merasa sulit untuk memaafkan orang yang saya cintai menduakan saya.
Saya pribadi akan berpikir dua kali tentang pernikahan ini, lanjut atau henti sampai di sini? Terutama ketika kepercayaan saya rusak, sementara pernikahan itu sendiri dibangun atas dasar kepercayaan.
Saya merasa saya ini perempuan yang emosinya gampang rapuh. Oleh sebabnya perselingkuhan tentu akan menciptakan gejolak emosional luar biasa pada diri saya yang akhirnya mendorong saya untuk melepaskan pernikahan. Daripada saya gila dan makan hati? My life is more precious than this sh*t.
Kalian mungkin bertanya, “Gimana kalo suami kita nyesal, minta maaf, dan berjanji gak akan pernah selingkuh lagi?”
Jawaban tiap orang mungkin aja berbeda. Beberapa mungkin memilih untuk memaafkan, sedang beberapa lain tidak.
Namun, mari kita perjelas. Lepas dari trauma pengkhianatan, rasa sakit, dan tekanan emosional dari pasangan yang berselingkuh di belakang kita jelas gak mudah. Perihnya luar dalam. Butuh komitmen dari kedua pasangan untuk menyelesaikannya. Penting juga bagi kedua belah pihak menyadari bahwa pahitnya masa lalu gak akan bisa dihapus sepenuhnya.
Raya adalah Saya
Saya pernah berada di posisi Raya, di usia yang persis sama, sekitar 5-6 tahun. Seorang perempuan, orang ketiga pernah terang-terangan datang ke rumah saya meminta izin menjadi ‘madu’ ibu saya. Ibu saya bahkan pernah mempersilakan perempuan berinisial T yang hampir menjadi ibu tiri saya itu membawa saya jalan-jalan bersama, membelikan saya banyak makanan dan boneka.
Waktu seusia Raya, saya belum mengerti apa itu selingkuh, dan apa itu poligami. Yang saya tahu adalah ayah ibu saya sudah jarang bersama. Ayah jarang pulang ke rumah beberapa waktu dan bukan sekali dua kali saya mendengar mereka cekcok di kamar.
Puncaknya ibu membawa saya dan adik saya pergi ke Kalimanta Barat, tepatnya Sintang, kota di mana kakek nenek dan paman bibi saya tinggal. Ayah hanya mengantar kami sampai naik kapal Pelni di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang. Benak saya samar mengingat ayah menangis dan setengah bersujud mencium tangan ibu.
Satu bulan lebih saya dan adik saya meninggalkan ayah di Sumatra Barat. Di Sintang, saya kerap melihat ibu menangis di hadapan ketiga kakaknya, yaitu Mak Uwo, Mak Acik, Mak Etek. Waktu itu saya semakin paham bahwa ayah dan ibu saya sedang tidak baik-baik saja.
Hal yang terjadi selanjutnya benar-benar di luar dugaan. Singkat cerita ayah menyusul kami ke Kalimantan. Ayah memohon ibu pulang bersama kami. Beberapa tahun kemudian, tepatnya saat saya usia akhir SMP, saya baru tahu kapal rumah tangga ayah dan ibu saya nyaris kandas waktu itu.
Ayah dan ibu nyaris bercerai karena ibu tak ingin dipoligami. Qadarullah, Ayah ternyata lebih memilih kami, dan akhirnya meninggalkan perempuan itu.
Itulah inner child yang mungkin akan saya bawa sampai mati. Namun, saya tak ingin trauma masa kecil itu membayangi keluarga saya sekarang.
Orang cerdas bilang, “Sekali tukang selingkuh, ya nanti bakal selingkuh lagi.” Ini benar adanya.
Ayah saya bukan hanya sekali itu saja melakukan kesalahan, mungkin ada tiga kali sepanjang hidupnya. Kepergian kami ke Kalimantan lah momen yang benar-benar menyadarkan ayah, sehingga keduanya masih bersama sampai tua sekarang. Masya Allah.
Saya mungkin tak sekuat dan sesabar ibu saya. Saya mungkin tak setegar Kinan atau Mommy ASF dalam kehidupan nyata. Bagi saya pribadi, jika pernikahan masih dalam tahap awal, masih kurang dari 10 tahun, atau belum nyampe lima tahun bersama, ya move on aja. Cerai aja.
Kalo belum lama menikah aja dia udah berani selingkuh, kira-kira menurut kalian apa yang bakal terjadi di masa depan?
Selingkuh Bikin Ketagihan
Tukang selingkuh itu kayak orang sakaw, ketagihan. Dia bakal serong terus kalo ada kesempatan. Karakternya lemah, apalagi imannya, jangan ditanya. Tampang alim, hati zolim. Cuma Allah yang tahu kapan insyafnya, dan mungkin kita tak sesabar itu menunggu. Apa orang kayak begini layak kita perjuangkan untuk hidup bersama sampai tua?
Suami yang suka selingkuh kerap menyalahkan istrinya atas tindakannya. Dia menciptakan banyak pembenaran di kepalanya sehingga bisa selingkuh tanpa perlu merasa bersalah.
Orang yang berani berkomitmen pada sebuah hubungan harus punya harga diri dan kedewasaan untuk tetap setia kepada orang yang dicintainya. Sebagai manusia, entah itu laki-laki atau perempuan, kita cenderung menganggap orang lain lebih menarik dan selalu ada aja godaan untuk berselingkuh. Istilahnya rumput tetangga tampak lebih hijau.
Saya akui, gak selalu mudah menahan godaan kayak gitu, tetapi di sinilah kedewasaan itu berperan. Bagi saya, pernikahan dan perselingkuhan gak bisa jalan bareng sekaligus. Jika saya di posisi Kinan, saya mungkin bertindak sama dengan Kinan.
Gak perlu sakit hati berkepanjangan, gak perlu marah-marah berketerusan, apalagi dendam seumur hidup sama suami yang gak setia sama kita. Seperti yang saya bilang sebelumnya, jika saya adalah istri yang diselingkuhi suami, saya akan mengakhiri pernikahan ini. Kalo kalian gimana? Silakan sampaikan di kolom komentar.
Itu kan tadi kalo usia pernikahannya masih baru. Kalo pernikahannya udah lama, misalnya udah belasan tahun atau puluhan tahun, gimana?
Mungkin saja pasangan ini terikat banyak hal, misalnya anak, finansial, rumah, usaha bersama, dan lainnya yang rumit banget urusannya kalo harus cerai. Nah, itu saya kembalikan kepada masing-masing kita. “Apakah kita mampu menahan sakit secara mental dan emosional karena pasangan kita berselingkuh?”
Jika jawabannya gak bisa, maka kita harus mengakhiri pernikahan ini demi kesehatan fisik, mental, dan emosional kita. Namun, jika kita bisa menghadapinya, maka bertahanlah, tinggallah, dan selesaikan semua masalah berdua.
Selingkuh adalah perbuatan tidak bermoral. Apapun alasannya, kalo kamu selingkuh, kamu bukan pasangan hidup yang baik. Kalo kamu setia, kamu adalah pasangan hidup yang baik.
Terima kasih sudah membaca review Layangan Putus sampai di sini. Semoga suka ya. Jangan lupa langganan VIP atau nonton Layangan Putus gratis di channel YouTube resmi WeTV atau MD Entertainment. Hormati jerih payah orang lain ya kawan. Terima kasih.
Leave a Comment