Bukan rahasia lagi kalo punya bayi itu bisa mengubah total dunia seorang ibu. Ada banyak penekanan pada rasa, bukan cuma bahagia tapi juga lara, terutama terkait cara kita memandang diri sendiri secara keseluruhan.
Sebuah studi di Belanda yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menyebutkan rata-rata perempuan mengalami krisis percaya diri hingga tiga tahun pascapersalinan. Penelitian yang berjudul Self-Esteem and Relationship Satisfaction during the Transition to Motherhood itu menyadarkan saya bahwa kondisi serupa bisa dialami semua ibu usai melahirkan.
Jujur saja, kepercayaan diri saya menurun drastis setelah melahirkan si kembar 2019 lalu. Hampir 1,5 tahun setelahnya saya baru berdamai dengan tubuh saya.
Selama masa sedih itu saya mendapat banyak penghiburan dari keluarga dan teman dekat yang mengatakan tubuh saya bisa kok kembali normal setelah nanti tidak lagi eksklusif menyusui, istirahatnya udah cukup, dan pas si kembar udah gede-an.
Jadi, pas makin ke sini saya tetap merasa gak normal, seperti saat mereka menghibur saya dulu, saya pikir ada yang salah dengan saya.
Hal yang paling bikin gak pe-de tentu saja gelambir di perut. “Perasaan abis lahiran pertama, perut buncit bisa kempes. Kenapa di kehamilan kedua setelah lahiran si kembar malah kian melar?” begitu keluh saya dalam hati.
Banyak Cara untuk Bahagia
Perempuan berhak merasa lebih baik dan lebih nyaman dengan diri mereka sendiri. Berikut adalah cara untuk meningkatkan kepercayaan diri tersebut.
1. Lakukan lebih banyak hal yang disukai
Hamil itu gak sendiri. Anak udah lahirpun, perempuan gak boleh dibiarin sendiri. Makanya pak suami, sesekali ‘berani’ momong anaknya lebih lama, supaya si istri bisa melakukan hal-hal yang disukai.
Gak muluk-muluk kok, sesederhana bisa nonton TV sambil pumping ASI. Sesederhana istri bisa buka laptop dan update blog satu jam tentang tumbuh kembang si bayi.
Sesederhana istri bisa ngelayap bentar makan di warung padang favoritnya. Sesederhana istri yang tadinya seharian di rumah pakai daster, sekarang dandan dan pakai baju kesayangan buat selfie di Instagram.
2. Curhat pada orang yang tepat
Mengasuh anak kadang membuat ibu kehilangan navigasi dan kendali atas emosi. Itu bisa menimbulkan stres yang serius, terlebih kala ibu kerap menangis. Baby blues syndrom itu nyata dan sudah banyak cerita seram mengikutinya.
Saat saya butuh teman curhat tentang pengasuhan anak, saya akan mencari orang yang tepat. Namun, saya pribadi menolak bercerita banyak pada ibu atau mama mertua.
Saya lebih senang berbagi dengan teman saya di grup WhatsApp yang juga sesama ibu. Jangan mengabaikan stres, kesepian, dan depresi pada perempuan yang baru saja melahirkan. Sekiranya tidak ada tempat untuk mengadu, pertimbangkan menemui psikolog yang kompeten di bidangnya.
3. Hang out dengan teman-teman
Kita perempuan adalah manusia, dan manusia membutuhkan persahabatan. Kita perlu teman untuk berbicara, tersenyum, bercanda selayaknya orang dewasa.
Setelah tiga bulan fase bayi saya menjadi zombie, terus melekat di payudara, saya berusaha meluangkan sejenak waktu untuk keluar rumah, entah bertemu teman, atau jalan-jalan sendiri. Yaaa walaupun jalan-jalan paling jauh cuma ke mini market depan, atau warung mie ayam depan gang. Hehehe.
Lakukan berbagai cara untuk mempertahankan rasa percaya diri. Masuk akal kok, karena persahabatan salah satu jangkar kebahagiaan.
4. Jangan malas olah raga hanya karena udah jadi ibu
Sering kali menjadi ibu kita jadikan alasan untuk tidak berolah raga. Sibuk mengurus anak lah katanya, sibuk masak dan bersih-berih rumah lah katanya.
Memang benar, jauh lebih sulit meluangkan waktu untuk berolah raga setelah punya satu, dua, tiga, empat anak, atau lebih. Jika memang gak memungkinkan memiliki seorang babysitter supaya kita bisa latihan di gym, ya biarkan saja anak kita berkeliaran mengitari kita sembari berolah raga di rumah.
Eh, ngomong-ngomong, ada loh gym yang memungkinkan ibu aerobik dan berolah raga bersama bayinya. Coba deh cari, barangkali hadir di kotamu.
5. Kencan romantis bareng suami
Aktivitas seksual berkurang drastis sejak punya anak atau nambah momongan? BETUL SEKALI.
Namun, sesibuk apapun kita menjalankan peran sebagai ibu, jangan melupakan peran kita yang lain, yaitu istri. Setidaknya luangkan waktu satu atau dua kali sebulan untuk kencan berdua saja dengan suami.
Kencannya bisa di rumah saat anak-anak tidur, atau di luar rumah. Bisa juga titipin anak-anak ke nenek kakeknya.
Waktu bersama sebagai pasangan, waktu bersama sebagai keluarga, dan waktu sendirian alias me time, itu semua sama pentingnya.
6. Luangkan waktu memperbaiki penampilan
Tubuh berubah, isi lemari pakaian kita pun berubah. Kadang jika saya becermin dan melihat perut yang masih buncit plus bergelambir, rasanya kok ya nelangsa.
Saya sering membayangkan tubuh saya kembali seperti sebelum saya punya anak. Berat badan masih kepala 4, kalo gak 45 ya maksimal 47 kg. Setelah punya anak, berat badan saya rata-rata 57-58 kg. Jangankan kembali ke kepala 4, menyentuh 55 kg saja sulit.
Perut besar selalu menjadi keluhan utama ibu-ibu setelah beranak. Saya teringat ibu-ibu zaman dulu pakai stagen kemana-mana, setidaknya sebulan setelah melahirkan. Katanya sih biar peranakannya gak turun dan lemak perut gak tumpah kemana-mana.
Stagen mungkin aman dan nyaman dipakai ibu-ibu yang bersalin normal karena yang robek bukan bagian perutnya. Masalahnya, saya yang melahirkan si kembar dengan cara caesar, gak nyaman banget pakai stagen.
Zaman sekarang kayaknya stagen udah ketinggalan zaman. Kalian pernah dengar korset postpartum?
Korset Postpartum dan Manfaatnya
Korset postpartum bisa dipakai usai persalinan pervaginam (normal) atau operasi caesar. Manfaat utamanya menekan perut kita dan mengurangi pembengkakan pascapersalinan. Selain itu korset postpartum menopang otot perut yang biasanya melar karena rahim meregang selama kehamilan.
Apa saja manfaat luas dari korset postpartum?
1. Alternatif terbaik selain operasi plastik
Pernah dengar istilah tummy tuck? Tummy tuck atau abdominoplasty adalah prosedur operasi plastik yang bisa membuat perut tampak rata dan kencang.
Tummy tuck tentu saja beda dengan sedot lemak atau liposuction. Tummy tuck bisa menghilangkan jaringan lemak berlebih dan lapisan gelambir akibat kulit mengendur. Caranya, otot perut dikencangkan, kulit yang lebih akan dibuang.
Proses pemulihan setelah operasi tummy tuck memakan waktu rata-rata 2-4 pekan sampai kita tak lagi merasakan nyeri pada bagian bekas operasi. Sayangnya operasi tummy tuck tidak murah. Anggarannya bisa double digit alias puluhan juta.
Nah, daripada menguras tabungan sebanyak itu, lebih baik berinvestasi sedari awal dengan membeli korset postpartum terbaik. Korset postpartum membantu mengikat otot, rahim, dan organ lain, kemudian membentuk mereka kembali ukuran mendekati posisi semula. Jika kita memiliki kulit perut yang kendur dan terkulai, korset postpartum juga membantu mengecilkannya.
2. Mempercepat pemulihan bekas luka operasi caesar
Perempuan yang melahirkan caesar biasanya merasakan nyeri di punggung bawah dan perut bawah dekat luka bekas jahitan dalam waktu lama. Nah, ketika memakai korset postpartum, nyerinya gak begitu terasa, sehingga kita lebih mudah membuat gerakan membungkuk atau mengangkat bayi saat mengganti popoknya.
Salah satu bagian terbaik dari korset postpartum adalah kita bisa mulai memakainya begitu keluar dari rumah sakit setelah persalinan normal atau caesar. Berbagai penelitian membuktikan korset postpartum meminimalisir pendarahan pada perempuan pascamelahirkan, mengurangi rasa sakit, dan membantu perempuan bangkit kembali berakvitas setelah operasi caesar.
3. Mengurangi tingkat keparahan diastasis rekti
Diastasis rekti adalah kondisi di mana otot-otot di sisi kanan dan kiri perut mengalami pemisahan akibat menerima tekanan terlampau besar dari dalam perut. Biasanya ini dialami perempuan yang menjalani kehamilan di usia 30-an, atau perempuan yang hamil kembar.
Inilah yang saya alami saat ini. Mau sekencang apapun saya berolah raga, diet, dan menjaga pola makan, diastasis rekti saya tetap saja tinggi, bahkan kemelaran perut bisa mencapai 4 cm.
Nah, desain korset postpartum membantu menyelaraskan kembali otot perut kita yang memanjang. Ini memungkinkan perempuan mendapatkan kembali bentuk tubuh alaminya, meredakan kram pascapersalinan, mengurangi rasa sakit, membuat kita lebih gesit bergerak, dan memantapkan dasar panggul.
Beberapa ibu menyusui juga merasakan bagaimana korset postpartum membantu mereka menurunkan berat badan, meski belum ada bukti medis yang mendukung klaim ini ya. Gimanapun salah satu tujuan ibu menyusui setelah melahirkan adalah memulihkan kekuatan inti tubuh dengan cepat dan korset postpartum membantu kita mencapai target tersebut.
4. Kesehatan mental dan fisik terjaga
Kestabilan mental seorang ibu setelah melahirkan sama pentingnya dengan pemulihan fisik loh. Meski bayi baru lahir membawa kegembiraaan luar biasa bagi keluarga, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi ibu adalah perubahan signifikan yang terjadi pada tubuhnya.
Kita hidup di dunia di mana langsing kerap menjadi tolak ukur seksi dan seorang perempuan lebih mudah diterima secara sosial. Saat berfoto, dan tanpa sengaja tubuh perempuan pascamelahirkan terpapar tubuh perempuan lain yang bentuknya langsing seperti jam pasir, bisa dibayangkan bagaimana perasaan si ibu.
Korset postpartum setidaknya menjaga rasa percaya diri perempuan supaya belajar menerima kondisi tubuhnya dan menyusun rencana pemulihan.
Beauty After Maternity dengan Zaraya Classy Confident 3 in 1
Jika kalian sedang mencari korset postpartum, ada beberapa hal perlu dipertimbangkan, di antaranya kenyamanan, kemudahaan penggunaan, struktur bentuk korset, dan harga.
Korset postpartum Zaraya Classy Confident 3 in 1 memiliki sejumlah keunggulan.
1. Membentuk tiga area tubuh sekaligus
Korset yang cuma mengikat area perut tidak bagus. Alasannya dapat menekan otot dan organ dasar panggul, menyebabkan prolaps atau peranakan turun, rahim dan kandung kemih bahkan bisa memburuk kondisinya.
Zaraya Classy Confident 3 in 1 menutup sempurna dan membentuk tiga area tubuh sekaligus, mulai dari batas bawah garis dada (payudara) sampai bawah pinggul. Struktur yang seperti ini tidak hanya bekerja memperbaiki pinggang, tetapi juga menopang tulang rusuk, dan mengecilkan pinggul kembali mendekati ukuran semula seperti sebelum melahirkan.
2. Ukuran lebih panjang dari korset lain
Korset postpartum Zaraya mengcover area lebih luas dan lebih mudah digunakan. Ukurannya lebih panjang dari korset lain, sehingga tetap menempel sesuai bentuk tubuh saat kita bergerak.
Zaraya Classy Confident 3 in 1 gak menekan perut berlebihan. Struktur seperti inilah yang mungkin jarang ditemukan pada korset postpartum merek lain.
3. Bahan premium dan lebih tebal
Saat memilih korset postpartum, kualitas dan kenyamanan bahan sangat diperhatikan. Pilih korset dengan bahan kain yang tebal, tetapi tetap lembut, elastis, dan menyerap keringat.
Korset tipis tidak akan efektif membentuk badan. Zaraya Classy Confident 3 in 1 terbuat dari octopus rubber yang berkualitas dan premium. Kita gak cuma bisa menggunakannya pada persalinan pertama, melainkan juga pada persalinan anak berikutnya.
Korset Zaraya nyaman karena adjustable dan hadir dalam tiga warna, yaitu nude, light brown, dan hitam, cocok untuk perempuan manapun. Cocok untuk perempuan maksimal lingkar pinggang 128 cm dan berat badan 85 kilogram (kg).
4. Perekatnya berkualitas
Zaraya Classy Confident 3 in 1 memiliki perekat atau velcro yang bisa dipakai dan dilepas dengan mudah. Mau kita lahiran normal atau caesar, korset postpartum Zaraya bisa digunakan karena membuat kita nyaman sekaligus percaya diri.
Perekat korset postpartum Zaraya lebih menempel dan berkualitas. Velcro biasa cepat rusak dan tidak merekat sempurna setelah beberapa kali digunakan.
5. Rongga karet lebih lebar
Struktur bentuk korset postpartum Zaraya sangat cocok untuk tubuh perempuan Indonesia. Rongga karetnya lebih lebar, sehingga sirkulasi udara lebih baik dan gak bikin gerah saat memakainya.
Menurut para ahli, perempuan bisa menggunakan korset postpartum 6-12 jam selama 30-40 hari nifas dalam budaya masyarakat kita. Namun, kita tetap bisa menggunakannya lebih dari 40 hari selama nyaman memakainya.
Kekhawatiran utama perempuan baru melahirkan yang membuat mereka ragu mengenakan korset postpartum adalah risiko bertambahnya selulit di perut. Ini gak make sense sama sekali sebab korset postpartum tidak dirancang menimbulkan selulit.
Kalo mau buang air kecil gimana dong? Harus lepas keseluruhan korsetnya?
Inilah keunggulan konsep 3 in 1 dari korset postpartum Zaraya. Kita cukup membuka satu dari tiga bagian korset, yaitu yang terletak paling bawah dekat panggul ketika ingin buang air. Begitu selesai, kita bisa kembali memasang dan merekatkannya dengan mudah.
Kontak dan Cara Pemesanan
Saya sudah mencoba produk ini, bahkan saat si kembar kini berusia tiga tahun. Zaraya Classy Confident 3 in 1 memang korset postpartum, tetapi masing-masing itemnya bisa digunakan terpisah sesuai kebutuhan.
Sekarang saya biasanya pakai satu pieces korset Zaraya untuk mempercantik penampilan saat ke luar rumah untuk acara penting. Ada garansi menarik loh buat pembeli. Apabila kita menemukan barang rusak, tidak sampai alamat, dan tidak sesuai, maka Zaraya bersedia memberikan 100 persen garansi.
Bagi yang ingin melakukan pemesanan, silakan berkirim pesan (direct messages) ke Instagram @zaraya.collection atau Shopee zarayacollection. Mau langsung? Silakan layangkan pesan (chat) ke dua nomor di bawah ini.
Gak ada kata terlambat untuk memakai korset Zaraya Classy Confident 3 in 1. Mau lahirannya udah dua bulan kek, tiga bulan kek, kita tetap bisa menerima manfaat mengencangkan perut saat menggunakannya. Harganya juga terjangkau, di bawah Rp 300 ribu.
Korset postpartum Zaraya membantu kita melewati kondisi pascapersalinan dengan mudah. Jangan lupa imbangi dengan olah raga dan diet seimbang, supaya pemulihan tubuh untuk kembali ke bentuk normal lebih cepat prosesnya. Selamat menikmati momen bahagia bersama si kecil ya moms!
Leave a Comment