Punya pinggang dan perut ramping gak cuma bikin perempuan tampak cantik, tapi juga bikin perempuan sehat dan panjang umur. Emang sih, umur urusan Tuhan, tapi pastilah kita pengen hidup lebih lama bersama keluarga, ya kan?
Pinggang dan perut berukuran besar sering dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, bahkan kanker. Rasanya sulit mematok target pengurangan lemak perut alias belly fat saat kita menjalani diet biasa. Namun, menurunkan berat badan secara keseluruhan pasti membantu kita mengecilkan lingkar pinggang dan lingkar perut.
Mengurangi kelebihan berat badan, terutama lemak perut akan melancarkan aliran darah dan memperbaiki metobolisme tubuh. Hal yang lebih penting membantu mengurangi lapisan lemak visceral yang berbahaya. Lemak visceral sejenis lemak dalam rongga perut yang tidak terlihat, tapi meningkatkan risiko kesehatan.
Mengapa Lemak Perut tak Kunjung Hilang?
Sebagian besar kita mungkin bertanya, mengapa timbunan lemak di perut, khususnya lemak bayi yang muncul usai perempuan melahirkan kok susah sekali hilangnya? Rasanya kita pengen menggunting gelambir yang berlipat-lipat itu.
Coba cek enam alasan di bawah ini, mungkin salah satunya bisa menjawab pertanyaan tersebut.
1. Kecanduan minuman manis
Orang kalo udah kecanduan minuman manis, minuman ringan, apalagi bersoda, biasanya susah menghentikannya. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Obesity menyebutkan, soda dan minuman ringan yang mengandung fruktosa terbukti memperbesar lingkar pinggang, BMI, dan persentase total lemak tubuh.
Kalo kita gak suka minum air putih, setidaknya ganti soda dan minuman ringan tadi dengan teh tawar atau jamu. Minuman sehat akan menghalangi pembentukan sel-sel lemak baru dan membantu memecah lemak jahat yang tersimpan dalam tubuh.
2. Konsumsi daging berlemak tinggi
Daging tanpa lemak, apalagi daging sapi yang diberi makanan rumput segar bisa membantu kita mengurangi berat badan. Namun, kalo kita mengonsumsi sembarang daging sapi, apalagi potongan berlemak tinggi, seperti rib eye, t-bone, dan New York strip malah berefek sebaliknya.
Makanya, kalo beli daging atau makan steak, pilih bagian yang paling sedikit lemaknya,
3. Lagi stres
Orang lain mungkin melihat kita baik-baik saja. Kita pun merasa baik-baik saja. Namun, yang namanya tubuh gak bisa diakali atau dibodohi.
Sekali pun kita bekerja dengan baik, meski di bawah tekanan atau deadline, tubuh tetap akan memompa kortisol, hormon stres yang memperbesar sel-sel lemak, mendorong nafsu makan, dan akhirnya meningkatkan timbunan lemak, terutama di pinggang dan perut.
Lebih buruk lagi, pas dalam kondisi stres itu kita tergoda makan makanan yang tinggi lemak, tinggi gula, dan asin, seperti keripik, kue, cokelat, mie goreng, dan es krim.
Sekiranya kita benar-benar gak bisa menahan diri buka kulkas, ya paling gak isi kulkas kita dengan makanan-makanan sehat, misalnya buah. Kalo pas tengah malam ada godaan pengen ngemil, ya ngemilnya ngemil buah aja.
Alih-alih minum soda dan minuman ringan berfruktosa, mendingan kita seduh secangkir teh hijau atau black tea yang membawa kadar kortisol kembali normal, sehingga membantu tubuh melawan timbunan lemak di perut. Sambil nungguin air matang, atau teh panasnya agak dingin dan bisa diseruput, buka YouTube dan tonton beberapa video lucu. Tertawa dan tersenyum katanya kan obat stress.
4. Olah raganya salah
Jogging dan kardio sangat bagus untuk kesehatan jantung. Namun, kedua jenis olah raga tersebut tidak banyak membantu membakar lemak di perut. So, gak perlu heran kalo ada teman yang curhat, “Gw udah jogging dan senam tiap pagi hampir setahun, lemak bayi di perut gw gak hilang hilang tuh.”
Ketahuilah, untuk menghilangkan lemak perut yang membandel, kita juga perlu melakukan olah raga intensitas tinggi dan lari cepat (sprint). Lari cepat terbukti membantu mengecilkan pinggang dan mengencangkan panggul, sedangkan olah raga intensitas tinggi terbukti membakar lebih banyak lemak perut. Ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medicine and Science in Sports and Exercise.
Semakin sering kita sprint, semakin banyak lemak perut yang terbakar. Kalo kita gak sempat keluar rumah, ya minimal di rumah bisa treadmill. Mula-mula atur alat treadmill dengan kecepatan pelan, kemudian semakin cepat dan cepat dengan hitungan per 30 detik atau per 60 detik, kemudian perlambat lagi. Ulangi pola ini setidaknya 20 menit.
Olah raga intensitas tinggi bisa dengan cara push-up, burpee, lunges, dan gerakan mountain climbers. Lakukan pengulangan masing-masingnya tiga kali dan akhiri dengan satu menit jumping jacks.
5. Usia semakin tua
Ada yang bilang, orang semakin tua semakin bijaksana, tapi sayangnya lupa menambahkan semakin tua kita bisa semakin gemuk. Tipsnya adalah hindari mengonsumsi makanan olahan.
Seiring pertambahan usia, insulin dalam tubuh kita lebih sensitif terhadap makanan olahan yang mengandung gula dan garam. Insulin adalah hormon yang dibuat sel-sel tubuh di pankreas. Insulin membantu tubuh menyimpan glukosa yang terkandung pada makanan yang kita makan.
Tubuh kita cenderung menyimpan kalori dalam makanan olahan sebagai lemak. Apalagi makanan olahan itu memicu peradangan yang membuat kita semakin sulit menghilangkan lemak perut yang membandel.
Tetaplah makan makanan sehat dan bergizi agar metabolisme tubuh tetap terjaga.
6. Kurang mengonsumsi serat larut
Bukan rahasia lagi bahwa serat adalah the shining star, kunci utama untuk menurunkan berat badan. Dokter dan ahli gizi mana pun pasti merekomendasikan serat cukup untuk memelihara berat badan.
Serat bukan cuma membuat makan kita teratur, tapi juga menghilangkan godaan ngemil yang kuat.
Berat Badan Sehat dengan Minuman Kaya Serat
Perempuan dewasa dianjurkan mengonsumsi 21-25 gram serat per hari, sedangkan laki-laki dewasa 30-38 gram serat per hari. Konsumsi serat bisa menghilangkan lemak perut, atau setidaknya membuat lemak perut kita gak nambah.
Ada dua jenis serat, yaitu serat larut (soluble fiber) dan serat tidak larut (insoluble fiber). Keduanya sama pentingnya untuk kesehatan. Namun, serat larut paling berpengaruh menghilangkan lemak perut membandel.
Studi yang dilakukan Wake Forest Baptist Medical Center di Winston-Salem, North Carolina, Amerika Serikat menyebutkan, dengan menambah asupan 10 gram serat larut per hari berpotensi mengurangi lemak visceral hingga 3,7 persen.
Itu artinya, kalo awalnya kita punya lingkar pinggang 30 inci (76,2 cm), maka ukurannya bisa mengecil 1,1 inci (2,7 cm) menjadi 73,4 cm setelah rutin mengonsumsi serat larut. Wow banget kan?
Penelitian lainnya membuktikan, penambahan 14 gram serat larut per hari bisa menurunkan 10 persen asupan kalori atau dua kilogram berat badan dalam empat bulan. Angkanya bahkan bisa berkurang signifikan jika dibarengi gaya hidup sehat, khususnya berolah raga.
Trus, apa dong bedanya serat larut dan serat tidak larut?
Serat tidak larut, ketika bercampur dengan air dalam tubuh sebagian besarnya bertindak sebagai agen penggembur yang membentuk feses, memudahkannya melewati usus, dan akhirnya keluar dari saluran pembuangan tubuh. Ini dapat membantu mengatasi sembelit.
Contoh serat tidak larut adalah gandum utuh, jagung, bekatul, dan beras. Lainnya buah-buahan yang dikonsumsi dengan kulitnya, serta sayuran, seperti seledri, brokoli, tomat, wortel, mentimun, kacang kedelai, dan kacang tanah.
Serat larut, contohnya beta-glukan, sekam psyllium, dan glukomanan, ketika bercampur dengan air dalam tubuh akan membentuk zat kental seperti gel di lambung yang akan dicerna perlahan.
Gel tersebut kemudian dipecah oleh bakteri di usus besar kita, sehingga menghasilkan sedikit saja kalori. Serat larut akan menyerap lemak dan kolesterol. Dia juga menahan penyerapan zat-zat yang kandungannya berdampak negatif jika kadarnya terlalu tinggi dalam tubuh, misalnya glukosa.
Gimana caranya serat larut membantu mengurangi lemak perut?
1. Mendorong pertumbuhan bakteri baik dalam usus
Ingat, usus adalah ‘otak kedua’ manusia. Ada lebih dari 100 triliun bakteri baik di usus kita.
Gak seperti bakteri lain, bakteri-bakteri dalam usus kita ini gak berbahaya, malah bersimbiosis mutualisme dengan tubuh manusia. Tubuh kita menyediakan ‘rumah’ dan makanan bagi bakteri baik, sedangkan bakteri baik membantu metabolisme tubuh, seperti memproduksi vitamin, meningkatkan nilai gizi makanan, dan melancarkan proses fermentasi zat sisa pencernaan.
Bakteri baik di usus akan mencerna serat larut. Proses ini menghasilkan asam lemak rantai pendek yang terkait dengan risiko lemak perut lebih rendah.
Semakin beragam bakteri baik di usus kita, semakin sehat tubuh kita, termasuk risiko lemak perut juga rendah. Logikanya begitu kan?
2. Serat larut membantu mengurangi nafsu makan
Salah satu cara menghilangkan lemak perut adalah menurunkan berat badan. Otomatis kita harus mengatur makan kita.
Ada dua cara serat larut mengendalikan nafsu makan berlebihan. Pertama, serat larut menekan kerja hormon yang menimbulkan rasa lapar, seperti ghrelin dan neuropeptida. Sebaliknya serat larut meningkatkan produksi hormon peredam lapar yang membuat kita merasa kenyang, seperti cholecystokinin, GLP-1, dan peptida YY.
Kedua, serat larut memperlambat pergerakan makanan di usus. Ketika glukosa dilepaskan perlahan ke usus, tubuh kita melepaskan insulin lebih lambat pula. Ini yang kemudian membuat kita merasa kenyang lebih lama dan menahan nafsu makan berlebihan.
Soona by Siapa Mau Kurus, Minuman Kaya Serat
Makan makanan utuh adalah cara terbaik meningkatkan asupan serat larut dalam tubuh. Namun, kalo kita merasa gak bisa disiplin soal ini, pilihan lainnya adalah mengonsumsi suplemen serat larut.
Berbagai jenis tersedia, salah satunya sekam psyllium yang sudah terbukti membantu menghilangkan lemak perut. Kali ini saya merekomendasikan suplemen serbuk kaya serat, Soona yang telah saya konsumsi dua minggu terakhir.
Soona by Siapa Mau Kurus adalah minuman dengan kandungan serat tinggi yang berfungsi menghancurkan lemak, detoks, dan melangsingkan badan. Kandungan ekstrak buah dan sayuran dalam Soona terbukti efektif mengikat dan mengurai zat-zat berbahaya yang tidak baik bagi tubuh, kemudian membuangnya dalam bentuk feses.
Ada dua varian Soona yang mudahnya kita bedakan lewat warna kemasan, yaitu merah dan hijau. Kemasan merah adalah ekstrak anggur dengan tambahan gula (5 gram), sedangkan kemasan hijau adalah ekstrak sayur dan buah tanpa tambahan gula.
Kebetulan saya coba Soona merah karena saya gampang eneg. Saya pengen jalani diet dengan bahagia, jadi pengen minuman kesehatannya pun ada manis-manisnya.
Apa saja kandungan serat larut dalam Soona?
- Sekam psyllium, tanaman berserat tinggi yang telah teruji klinis dapat membuang kandungan lemak jahat serta gula darah dalam tubuh.
- Ekstrak buah anggur, belimbing, manggis, dan apel. Manfaatnya mencegah tekanan darah tinggi, memelihara kesehatan usus, dan menurunkan berat badan.
- Asam kandis dipercaya menjaga imunitas tubuh, menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan jantung.
- Bit merah mengandung antioksidan tinggi untuk detoks alami bagi tubuh, efektif meningkatkan stamina, dan mencegah anemia.
- Buah plum menjaga kesehatan saluran pencernaan, menurunkan kolesterol dan efektif menurunkan berat badan.
- Rumput gandum mencegah obesitas mengandung zat antiperadangan yang baik untuk mengatasi kulit berjerawat, dan mencegah penuaan dini.
Review Jujur Soona by Siapa Mau Kurus
Saya mengonsumsi Soona selama dua pekan, karena satu box-nya berisi 15 sachet. Sebagai informasi, saya sebelumnya tidak menjalankan diet apapun saat mengonsumsi minuman sehat yang mengandung tiga jenis sayur dan empat jenis buah ini.
Harga
Kita langsung bahas harga nih. Soalnya pasti ini dulu kan yang pengen banget kalian ketahui? Hehehe.
Harga Soona by Siapa Mau Kurus cukup terjangkau, bahkan menurut saya murah mengingat banyaknya manfaat positif yang saya rasakan.
Satu box-nya dibanderol Rp 229 ribu kalo kita beli di official store-nya Soona. Harga ini di luar ongkos kirim ya.
Isinya 15 sachet. Masing-masingnya mengandung 15 gram serbuk kaya serat siap seduh. Soona hadir dalam dua varian yang bisa dibedakan dari warna kemasannya, yaitu merah hati dan hijau tua.
Rasa
Segarnya Soona langsung terasa sejak tegukan pertama. Minuman yang bisa menurunkan berat badan ini enak, gak eneg sama sekali. Mungkin kalo saya bikin manual jus anggur, belimbing, manggis, dan apel rasanya akan cenderung asam.
Beda sama Soona, saya malah gak ngerasa asam sama sekali, malahan manis karena ada sedikit tambahan gula murni. Buat yang punya riwayat maag atau asam lambung, gak perlu takut minum Soona. Gak kecut kok.
Saya paling suka menyeduh Soona dengan air dingin. Buat yang kurang suka air dingin, tenang, serbuk Soona bisa juga dinikmati dengan air hangat kok.
Ingat, minuman yang membantu diet ini akan berubah menjadi gel beberapa menit setelah dilarutkan dalam air. Jadi, sebaiknya langsung habiskan begitu diseduh ya.
Efek Konsumsi
Saya minum Soona 15-20 menit sebelum tidur malam. Manfaat langsung yang saya rasakan adalah badan segar dan pencernaan lancar. Besok paginya bangun tidur saya langsung rutin ke kamar mandi.
Padahal nih, jujur, saya jarang banget BAB bangun tidur. Jam BAB saya kadang siangan, kadang sorean, kadang malam. Seringnya sih siang hari setelah makan siang. Nah, ini kan kurang sehat sebenarnya, sebab wktu terbaik BAB adalah pagi hari.
Sejak konsumsi Soona, BAB saya jadi teratur, selalu di pagi hari, dan rata-rata dua kali sehari. Proses BAB saya juga lancar, gak keras, gak sembelit, gak diare. Lempeng aja kayak jalan tol.
Setelah rutin minum Soona dua minggu, berat badan saya ternyata turun. Saya sendiri hampir gak percaya pas lihat timbangan.
Dua minggu sebelumnya saya menimbang berat badan saya 59,1 kilogram. Setelah mengonsumsi minuman yang bisa untuk detoks ini, berat badan saya turun 1,4 kg dalam seminggu menjadi 57,7 kg.
FYI, saya gak menjalankan diet sama sekali. Saya makan teratur tiga kali sehari, bangun tidur dan istirahat malam normal.
Olah raga standar aja, ala ibu-ibu anak tiga, yaitu gendong si kembar bergantian (anggap aja lagi angkat barbel 11-13 kg), berdiri di dapur sambil ngaduk panci penggorengan (anggap aja lagi senam ringan), atau main dan kejar-kejaran sama si kembar (anggap aja lari sprint).
Seketika semangat saya langsung 45. Kalo lah minum Soona saya barengi dengan olah raga intensitas tinggi dan mengatur menu makan lebih sehat, saya yakin hasil akhirnya pasti lebih baik dari sekarang ini.
Beli di Mana?
Soona bisa didapatkan di berbagai platform belanja online, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blibli. Soona by Siapa Mau Kurus juga lagi open reseller nih. Perkiraan keuntungannya hingga jutaan rupiah per bulan.
Ada efek samping gak?
Konsumsi suplemen minuman serbuk kaya serat seperti Soona aman dan sehat dilakukan dalam jangka panjang. Hanya saja, buat yang baru pertama kali mencoba mungkin akan merasakan sedikit keluhan, tapi relatif kecil dan dapat diatasi.
Secara umum ada dua keluhan yang juga saya rasakan pasa awal-awal mengonsumsi Soona. Pertama, frekuensi buang angin lebih sering dari biasanya, cuma ya gak lebay juga sih.
Agak malu ya rasanya, tapi ini pertanda bagus loh. Artinya bakteri-bakteri baik di usus kita melakukan tugasnya dengan baik. Solusinya? Ya jangan kentut sembarangan. Kentutnya sembunyi-sembunyi, alias menjauh dari orang banyak. Hehehe.
Kedua, perut kembung. Saya gak terlalu merasakan ini. Hanya saja, konsumsi minuman serbuk tinggi serat seperti Soona berpotensi bikin perut kembung. Namun, percayalah, perlahan tubuh kita akan beradaptasi sampai terbiasa dan tidak merasa kembung lagi.
Sekiranya kita sudah berhasil mendapatkan berat badan sehat yang diinginkan setelah mengonsumsi Soona beberapa waktu, maka pertahankan itu. Selanjutnya kita tetap bisa melanjutkan, atau menghentikan konsumsi dan kembali makan makanan utuh.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Always remember, a healthy outside starts from the inside.
Leave a Comment