Review drama jepang "From Five to Nine"
Review drama jepang "From Five to Nine"

From Five to Nine dorama Jepang yang mengajarkan kita bahwa semua hal baik yang terjadi dalam kehidupan dunia ini pasti butuh waktu. Gak ada bayi lahir sehari setelah ibunya dinyatakan hamil. Butuh sembilan bulan lebih.

Gak ada rumah besar yang dibangun dalam waktu 24 jam, pasti berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Plus, jangan lupa, Indonesia juga gak merdeka dalam semalam. Hehehe.

Kesimpulannya, cinta butuh waktu untuk tumbuh, setahap demi setahap, selangkah demi selangkah. Kadang cinta perlu menunggu. Nikmati setiap langkahnya. Nikmati setiap detiknya.

Siapa tahu, seiring waktu kita curahkan untuk mengenal orang yang kita cintai, semakin besar pondasi cinta yang kita bangun bersama. Bukankah hubungan seperti ini layak untuk ditunggu?

Begitulah kisah cinta yang dirasakan Hoshikawa Takane terhadap Sakuraba Junko. Takane seorang biksu yang jatuh cinta sejak pertama kali jumpa Junko, guru les bahasa inggris paruh waktu yang bekerja di English Language Academy (ELA). Ya kayak LIA-nya Indonesia lah.

Mulanya cinta Takane cuma bertepuk sebelah tangan. Pada akhirnya segala usaha yang dia lakukan untuk memenangkan hati Junko mengubah kisah mereka menjadi cinta dua arah.

Bagi yang udah nonton dorama Jepang From Five to Nine, pasti tahu kisah cinta Takane dan Junko jarang banget kejadian di dunia nyata. Namun, ya karena ini adalah drama Getsu-9, diadaptasi dari manga, sah-sah aja plotnya kadang kurang make sense buat kita, tapi sangat umum kita jumpai di cerita manga.

Drama jepang "From Five to Nine"
Drama jepang “From Five to Nine”

Kita kenalan dulu yuk sama sejumlah pemeran dorama Jepang From Five to Nine yang tayang 2014-2015 di Fuji TV.

  • Yamashita Tomohisa sebagai Hoshikawa Takane.
  • Ishihara Satomi sebagai Sakuraba Junko, guru ELA.
  • Furukawa Yuuki sebagai Mishima Satoshi, murid ELA, sahabat Junko.
  • Tanaka Kei sebagai Kiyomiya Makoto, pimpinan ELA.
  • Hayami Mokomichi sebagai Kimura Arthur, guru ELA.
  • Takanashi Rin sebagai Yamabuchi Momoe, guru ELA.
  • Saeko sebagai Mouri Masako, admin ELA.
  • Tsunematsu Yuri sebagai Sakuraba Nene, adik Junko.
  • Takada Hyoga sebagai Satonaka Yuki, murid ELA.
  • Nagatsuma Reo sebagai Renji Hachiya, murid ELA.
  • Yoshimoto Miyu sebagai Ashigaka Kaori, tunangan Takane.
  • Kaga Mariko sebagai Hoshikawa Hibari, nenek Takane.
  • Shison Jun sebagai Hoshikawa Amane, adik Takane.
  • Terada Kokoro sebagai Sankyu Naha.

Sebetulnya saya udah nonton serial Jepang ini sejak 2015. Waktu itu saya gak kepikiran mau nulis review-nya karena lagi hamil.

Eh gak tahu kenapa sekarang saya tertarik bikin ulasannya karena From Five to Nine tayang di WeTV, bahkan jadi salah satu judul favorit di kanal dorama Jepang. Artinya banyak yang baru nonton dorama ini. Jadi ya, tulis aja lah. Semoga masih ada yang mau baca.

Kenapa saya rekomendasikan From Five to Nine? Alasannya karena akting Yamapi dan Ishihara gak pernah mengecewakan.

Saya penggemar berat Yamapi sejak dia bermain di Nobuta wa Produce, Dragon Zakura, Proposal Daisakusen, Summer Nude, serta dua serialnya yang menurut saya paling keren, yaitu Code Blue dan Buzzer Beat.

Gara-gara From Five to Nine, Yamapi dan Ishihara beneran pacaran loh, meski hubungan mereka sekarang sudah usai. Ishihara termasuk wanita yang paling lama menjadi kekasih Yamapi. Kalo gak salah mereka solid selama tiga tahun sejak selesai syuting dorama ini.

Sinopsis From Five to Nine

Hoshikawa Takane dan Sakuraba Junko dua orang yang berasal dari dunia berbeda. Mereka bagai Mars dan Venus yang punya orbit masing-masing, gak mungkin bertemu di lintasan sama.

Takane seorang biksu (biarawan) aliran zen yang menjalani hidup penuh aturan, norma, dan nilai agama. Kesehariannya dihabiskan untuk mengabdi di Kuil Tokyo. Takane dibesarkan dan dipersiapkan menjadi pemimpin kuil berikutnya.

Junko adalah guru les bahasa inggris yang berpikiran bebas dan terbuka. Cita-citanya bekerja dan tinggal di New York. Dia serius sama impiannya. Terbukti Junko rajin menabung buat bekal biaya hidup kalo kelak dia terbang ke Negeri Paman Sam.

Junko bersama teman-temannya di ELA
Junko bersama teman-temannya di ELA

Sekilas udah kelihatan ya kalo Takane dan Junko punya rencana berbeda untuk masa depan masing-masing. Rasanya mereka gak mungkin klik. Namun, kalo takdir sebut mereka jodoh, mau bilang apa? Toh, asam di gunung, garam di laut, dalam belanga akhirnya bertemu jua.

Suatu hari Takane memimpin upacara kematian yang dihadiri Junko dan keluarga. Giliran Junko memberi penghormatan pada mendiang, kakinya tiba-tiba kesemutan. Tubuh Junko oleng dan gak sengaja numpahin cawan abu ke kepala Takane yang tengah berdoa saat itu.

Beberapa hari kemudian, sepulang ngajar, Junko dijebak ayah, ibu, dan adiknya untuk blind date sama seorang pria yang gak disangka-sangka adalah Takane. Rupanya Takane melalui kakeknya secara pribadi menyampaikan niat untuk melamar Junko dan menjadikan gadis itu sebagai istri.

Orang tua mana gak was was punya anak gadis 28 tahun yang sama sekali belum pernah pacaran? Begitu ada biksu ganteng, pintar, kaya, calon pemimpin kuil besar datang melamar, terang aja ayah ibu Junko gak mikir dua kali. Kalo dalam Islam, mungkin istilahnya kurang lebih kayak taaruf gitu kali ya.

Pantang Menyerah

Takane posesif banget sama Junko sejak mengantongi restu kedua orang tua Junko. Padahal neneknya sendiri gak suka sama Junko dan menjodohkan Takane dengan seorang gadis bernama Ashigaka Kaori.

Bodo amat, Takane orangnya setia banget. Kalo hatinya udah suka sama Junko, ya gak ada tempat lain selain Junko.

Setiap hari Takane mepetin Junko terus. Jelas-jelas udah lancar berbahasa Inggris, Takane tetap mendaftar sebagai murid les Junko, bahkan bayar kelas private.

Walau pun biksu, Takane sempat kuliah di Jurusan Filsafat dan Ajaran Buddha salah satu kampus ternama di luar negeri. Dia melanjutkan kuliah di Jurusan Ideologi dan Budaya, Fakultas Sastra, Universitas Tokyo.

Saya tuh sampai takut loh lihat Takane ini. Kelakuannya gak jauh beda sama penguntit. Serem gak tuh? Di mana ada Junko, di situ ada Takane.

Saat heels sepatu Junko patah, ujug-ujug Takane bawain sepasang sepatu pengganti. Mereknya branded pula, Jimmy Cho.

Saat Junko ketinggalan bus sepulang minta maaf dari rumah salah satu murid ELA yang terlibat insiden dengannya, ujug-ujug mobil Takane udah nyamperin Junko di halte bus.

Saat Junko dan Nene, adiknya ditahan sama lelaki hidung belang di sebuah bar, Takane datang jadi pahlawan penyelamat.

Gak sedetik pun Junko luput dari pandangan Takane. Seandainya boleh masuk toilet perempuan nih, saya yakin Takane juga bakal ngikutin Junko sampai ke sana. Hahaha. Bingung deh, emang Takane ini gak ada kerjaan lain apa selain ngekorin Junko kemana pergi?

Puncaknya Takane nekat menculik Junko dan mengurungnya di kuil. Yups, ini tuh benar asli penculikan menurut saya mah. Ya gak sih? Kalo di dunia nyata pasti Junko udah lapor polisi.

Takane 'menculik' Junko ke kuil
Takane ‘menculik’ Junko ke kuil

Untungnya ini drama Getsu-9 ya. Kejadian-kejadian yang bikin kaget kayak gini udah biasa. Namanya juga live action dari manga.

Junko kewalahan nolak Takane terus. Akhirnya dia nyerah dan nerima tantangan Takane dan nenek Takane untuk mengikuti pelatihan pengantin di kuil selama seminggu.

Perjanjiannya, mulai jam 5 subuh sampai jam 9 pagi Junko menjalani misi di kuil. Dari sini lah judul dorama Jepang ini mungkin diambil.

Junko dituntut bisa berbaur dengan seluruh penghuni kuil. Gadis itu sempat stres karena banyak aturan bertolak belakang dengan kebiasaannya sehari-hari.

Contoh paling sederhana adab makan. Kalo di rumahnya, Junko udah biasa makan sambil ngobrol, haha hihi sama ayah ibu adeknya, bahkan makan sambil melipat sebelah kaki di atas kursi.

Nah, kalo di Kuil Keluarga Hoshikawa, jangankan makan sambil ngobrol, ngunyah makanan aja gak boleh ada bunyinya. Gimana gak emosi jiwa coba!

Satu-satunya alasan Junko mau menerima tantangan ini karena Takane berjanji, kalo dalam seminggu Junko gak betah hidup di kuil, dia gak bakal menemui Junko lagi, gak bakal ngikutin Junko lagi, dan gak bakal maksa Junko jadi istrinya lagi.

Begitu bangun pagi, Junko langsung bersih-bersih kuil. Jam 9 dia pergi ngajar, kadang disela mengikuti ujian seleksi ELA. Pemenangnya akan mewakili ELA Jepang untuk berkarier di Amerika.

Takane dan Junko blin date pertama di restoran
Takane dan Junko blin date pertama di restoran

Gagal ke New York

Junko seharusnya lulus wawancara ELA ke New York. Sayang namanya dicoret salah satu direksi atas permintaan Hosikawa Hibari, nenek Takane.

Nenek Hibari berteman dekat dengan seorang anggota direksi yang menguji Junko. Demi melindungi neneknya, Takane bilang ke Junko bahwa dirinya lah yang menyebabkan Junko gagal ke Amerika. Alasannya Takane gak mau Junko meninggalkannya.

Setiap bohong atau menyakiti hati Junko, Takane pasti bermeditasi di Air Terjun Shinhira.

Kebohongan Takane membuat Junko berbalik membenci Takane. Bagi Junko, Takane sudah keterlaluan. Dia menginjak-injak impian Junko dan mengubah hidup Junko sesuka hati.

Junko langsung minggat dari kuil, padahal belum seminggu loh. Artinya perjanjian mereka di awal sudah batal.

Gara-gara gak bisa dapetin Junko, Takane bertekad hengkang dari kuil keluarga dan hijrah ke kuil di daerah pegunungan demi mengambil sumpah selibat. Yes, Takane memutuskan gak akan menikah seumur hidupnya kalo gak bisa bersama Junko.

Junko yang mendengar kabar tersebut jelas-jelas menentang dong. Diam-diam dia menyadari bahwa hatinya mulai terbuka untuk Takane.

Mulai hari ini kamu tidak bisa membuat keputusan sendiri dan menghilang dari hadapanku.

Sakuraba Junko

Restu Nenek

Hoshikawa Hibari, nenek Takane adalah tantangan terbesar hubungan dua sejoli itu. Emang sih, Nenek Hibari gak pernah gunain cara-cara licik yang membahayakan nyawa Junko, tapi tetap aja dia nyebelin.

Alih-alih membimbing Junko jadi calon Nyonya Kuil, Nenek Hibari malah membawa Kaori tinggal di sana. Dia seakan ingin membandingkan bagaimana Kaori dan Junko sangat jauh berbeda. Kaori lah yang paling cocok menjadi Nyonya Kuil.

Kaori pun gak tinggal diam. Dia berusaha memenangkan hati Takane dengan segala cara. Cuma ya emang dasarnya Takane ini udah mengunci rapat pintu hatinya untuk perempuan lain, mau seberapa keras pun Kaori mencoba, tetap tak diindahkannya.

Apa yang membuat Takane menyukai Junko? Jawabannya ternyata sederhana banget.

Kamu imut sekali ketika marah dan menangis. Kamu imut saat makan maupun membersihkan kuil.
Kamu imut ketika mengajar bahasa inggris dan bersama keluarga. Kamu selalu imut kapan pun itu.
Aku selalu ingin mengatakan ini padamu. Nona Junko, menikah lah denganku.

HOSHIKAWA TAKANE
Nenek Hibari

Lalu, apa yang membuat Nenek Hibari gak suka sama Junko?

Rupanya personal Junko sangat mirip dengan mendiang ibu Takane. Orang tua Takane meninggal karena kecelakaan mobil.

Ibu Takane suatu hari udah gak tahan dengan kehidupan kuil dan memutuskan pergi. Ayah Takane, putra tunggal Nenek Hibari menyusul istrinya. Keduanya meninggal di hari sama.

Tragedi itu menyisakan trauma dan rasa takut luar biasa di hati Nenek Hibari. Dia gak ingin kejadian sama terulang pada cucunya.

Saat Takane bersikukuh memilih Junko, Nenek Hibari ingin melepaskan Takane dari kewajibannya menjadi pemimpin kuil berikutnya. Padahal, memimpin kuil adalah impian Takane sejak kecil.

Posisi agung itu diberikan pada Hoshikawa Amane, adik kandung Takane yang selama ini tinggal jauh di Kuil Kyoto.

Masalah baru muncul mana kala Amane ternyata bukan calon pemimpin kuil yang baik. Bukannya mempertahankan kuil, dia malah ingin meruntuhkan Kuil Tokyo dan menjadikannya proyek real estate dengan nama Kuil Satu Jembatan.

Niat Amane ini berangkat dari dendamnya terhadap Nenek Hibari dan Takane. Amane marah karena sejak kecil setelah orang tuanya meninggal, dia seolah diasingkan ke Kuil Kyoto yang letaknya jauh, sementara Takane tinggal bersama kakek neneknya di kuil utama.

Selama pisah, gak sekali pun Takane dan nenek kakeknya mengunjungi Amane di Kyoto. Jadi, Amane merasa kakek neneknya pilih kasih.

Junko yang waktu itu sudah membuka hati untuk Takane merasa inilah saatnya mendukung penuh calon suaminya. Junko mengajukan surat pengunduran diri dari ELA dan siap mengabdi seutuhnya, mendampingi Takane di kuil.

Kesungguhan Junko rupanya meluluhkan hati Nenek Hibari. Junko dapat kesempatan kedua untuk mengulang kisah bersama Takane.

Ending From Five to Nine Takane melamar Junko di malam Natal penuh salju. Bukan cuma itu aja, Takane gak ingin mengulang kesalahan ayahnya yang mengekang impian ibunya.

OST From Five to Nine

Takane memberikan Junko kesempatan untuk mendapatkan pengalaman bekerja dan mengajar di luar negeri, yaitu New York.

Ah, so sweet banget. Saya suka ending begini, di mana pasangan kekasih sama-sama support impian masing-masing tanpa menjadikan hubungan asmara sebagai alasan yang membuat salah satu pihak mengalah mengubur impiannya.

Pernikahan Biksu di Jepang

Pertama kali saya tahu biksu bisa menikah justru setelah menonton From Five to Nine. Gak update banget ya saya.

Padahal mah apa bedanya biksu sama ustaz? Di antara mereka pasti ada yang hidup tanpa menikah, dan ada pula yang hidup dengan menikah.

Mungkin karena saya udah keracunan Boboho dari kecil, sehingga tahunya biksu itu gak nikah. Hehehe.

Saya mengutip pandangan seorang biksu zen sekaligus Rektor Universitas Hanazono, Jepang, Bapak Soko Morinaga. Menurut beliau, pernikahan biksu di Jepang telah ada sejak awal Era Heian (794-1185).

Pernikahan biksu semakin umum mulai dari Era Shinran (1173-1262), Ippen (1239-1289), Kamakura (1185-1333), Muromachi (1336-1570), hingga Edo (1600-1867). Jadi, masyarakat Jepang sih udah familiar sama pernikahan biksu. Mereka menganggap itu bukan sesuatu yang wow atau luar biasa.

Biksu di Jepang gak cuma boleh menikah dan punya anak. Mereka juga boleh kok makan daging, bahkan minum alkohol. Namun, ini gak berlaku untuk biksu yang sudah bersumpah selibat.

Selibat adalah pilihan hidup dan pemikiran yang menjadikan seorang biksu memutuskan secara pribadi hidup tanpa menikah. Mereka yang memutuskan selibat mempersembahkan hidup sepenuhnya pada Tuhan dengan menjaga kaul kesucian.

Salah satu ciri biksu atau biksuni yang sudah bersumpah selibat adalah meninggalkan jubahnya. Kepala mereka juga dicukur botak. Kalo biksu atau biksuni-nya masih berambut, artinya mereka belum bersumpah selibat.

Ada banyak aliran Budha berkembang di Jepang, mulai dari Zen, Risshu, Shingon, termasuk aliran baru, seperti Shoka Gakkai, Rissho Kosei Kai, dan Nipponzan Myohoji Daisanga. Khusus Takane, saya pernah baca bahwa dia seorang biksu zen di serial From Five to Nine.

Review From Five to Nine

Plot cerita From Five to Nine atau 5-ji Kara 9-ji Made mengalir seperti air. Saya gak perlu menjelaskan alasan Takane memilih Junko atau sebaliknya.

Gak ada hubungan lebih kuat dari rasa cinta di hati kita. Takane menyukai Junko. Dia ingin mendapatkan hati Junko tanpa perlu memaksa gadis itu mengubur impiannya.

Menunggu, satu hal yang dengan sabar diajarkan Takane pada kita semua. Kalo udah yakin cinta pada seseorang, perkara menunggu tak jadi masalah.

Junko sebenarnya gak kekurangan pria dalam hidupnya. Gak seperti apa yang dikhawatirkan kedua orang tuanya.

Sedari awal kita tahu Mishima Satoshi, sahabat Junko terang-terangan mengungkap perasaannya pada Junko. Pimpinan ELA sekaligus eks-mentor Junko, Kiyomiya Makoto juga menaruh hati pada Junko. Dia cuma butuh sedikit waktu karena baru saja berpisah dengan istri yang dinikahinya di Amerika.

Chemistry Junko dan Takane cocok untuk cerita ini. Emang gak berapi-api sih, cuma melihat mereka bisa nyaman satu sama lain, padahal dari dua dunia berbeda, itu udah cukup membuktikan mereka emang jodoh.

Adegan yang paling saya suka adalah debat bahasa inggris antara Junko dan Takane di kelas. Interaksi keduanya lucu sekali dan sukses mengocok perut.

Secara keseluruhan From Five to Nine menyajikan cerita cinta yang gak biasa. Alurnya ringan dan segar. Saya menikmati menonton dorama Jepang 10 episode ini.

Sekali lagi, saya kagum banget sama kesabaran dan ketekunan Takane memenangkan hati Junko. Coba deh kalian juga nonton dan share kesannya di kolom komentar ya. Terima kasih.

Share:

20 responses to “From Five to Nine: Kadang Cinta Harus Menunggu”

  1. Maria Soemitro Avatar

    waw pemerannya brening bening ….
    Saya sedang menonton “She Was Pretty” nya Japanese Drama, berdasarkan judul sama Korean Drama
    Tapi kayanya seruan yang Japanese Drama, baru 4 episode nih

  2. Wahid Priyono Avatar
    Wahid Priyono

    Insya Allah nanti saya coba tonton kak From Five to Nine-nya. Jadi ikut penasaran nih. Bisa ditonton lewat viu-kah?

  3. lksaalmunawaroh Avatar

    Cerita menarik dari sebuah film k drama membuat membaca dan melihat seperti saya menjadi tertarik mengikuti

  4. Ira Hamid Avatar

    wahh ceritanya unik yaa, jadi pengen nonton, apalagi episodenya hanya 10. Btw, saya baru tahu, ternyata biksu bisa menikah yaa?

  5. annienugraha Avatar

    Pertanyaannya Mbak Mutia, seorang biksu kok bisa menikah? Bukannya mereka sudah mengabdikan hidup untuk hubungan dengan Yang Esa aja selamanya ya? Ini bener-bener bikin saya penasaran hahahaha.

    Etapi alur ceritanya keren menurut saya meski topik percintaan itu sudah biasa ya di melodrama. Dan ternyata ini drama yang sudah lama banget. Aaahh jadi tambah penasaran saya. Entar kutak katik WTV ah. Saya juga lagi pengen beralih sebentar dari Korean Drama.

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Biksu yg gak bisa menikah itu yg sudah melakukan sumpah selibat Mba Annie. Itu di atas ada saya bikin bab kecilnya.

      Nah, kalo biksu yg sudah sumpah selibat, dia memang mengabdikan diri sepenuhnya untuk Tuhan dan kebajikan. Dia meninggalkan jubah ya, termasuk kehidupan duniawinya (menikah, makan daging, minuman keras, dll).

      Sedangkan Takane, biksu zen yg ada di cerita ini, dia masih belum bersumpah selibat. Jadi masih boleh nikah dan masih boleh makan daging.

      Nonton Mba Annie. Seru. Cuma dikit episodenya.

  6. @nurulrahma Avatar

    Drama Jepang seru seruuu ya
    aku juga pengin mantengin nih.
    mana ceritanya out of the box banget
    aakkk, mau siap2 nontooonnn

  7. Sumiyati Sapriasih Avatar

    ceritanya bagus juga ya … jadi tahu nih … kalau biksu boleh menikah. kirain aku ga boleh kaya biarawati

  8. Dian E. Suryaman Avatar

    Bisa nih ditonton kalo aku pas ada waktu luang dan drakor idola belum jadwal tayang…hehe.. Seru-seru juga ya dorama Jepang ini.. ceritanya unik..

  9. Siti Nurjanah Avatar

    Rasanya dah lama ga nonton dorama
    Padahal dulu suka sejak era Itazura Na Kiss
    Cerita nya cukup unik nih Give to nine tapi terakhir belakangan sering Nemu dorama Jepang tema perjodohan (hahahaha), Takane kekeuh juga utk memenangkan hati Junko

  10. Santi suhermina Avatar

    Beberapa hari baca review k drama bikin saya rindu nonton lagi nih. 😄
    Udah lama kebanyakan nonton drama Turki. Oke deh, ntar aku cari filmnya

  11. Iwan Hendrawan Avatar
    Iwan Hendrawan

    saya suka cerita drama jepang, alur cerita selalu diluar bayangan dikepala dan sarat dengan makna hidup

  12. Dian Avatar

    nenonton dorama nggak kalah seru dari nonton drakor ya mbak
    aku mau nonton ini juga ah

  13. rafahlevi Avatar
    rafahlevi

    Dorama jepang akhir-akhir ini memang lagi hits yaa
    Mungkin karena ceritanua gak terlalu kompleks kaya sinetron indonesia hihi…
    Coba ahh nonton fullnya, baca revienya sih sepertinya ok nihh five to 9

  14. Susi Avatar

    Saya sudah lama sekali ga nonton dorama. Padahal dulu terfavorit banget. ga tahu kanal nonton yang legal. Ada 1-2 drama Cina yang diadaptasi dari dorama misalnya I will find you a better home.
    Dan drama from five to nine ini langsung memikat dong. Karena kayaknya kalau dunia masih jalan dengan membosankan kedua pemeran tidak akan ketemu lebih dari 3 kali apalagi jatuh cinta. Dan akan seru juga menonton reaksi keluarga male lead dengan karakter dan asal female lead yang seperti rubah pengganggu ketenangan hidup male lead yang teratur

  15. Lasmicika Avatar
    Lasmicika

    Serius baru tau biksu di Jepang nggak semuanya berkepala plontos dan selibat. Ini kalo saya analogikan mungkin kaya orang yang ngga terbiasa dengan kehidupan pesantren tiba-tiba mau nikah sama santri ya, wkwkwk. Adaptasi dalam waktu singkat itu yang bikin lucu jika difilmkan.

  16. […] di sana. Salah satu dorama Jepang yang bercerita tentang omiai kekkon yang pernah saya ulas adalah From Five to Nine dibintangi Yamashita Tomohisa dan Satomi […]

  17. Keiichirochan Avatar
    Keiichirochan

    Saya belum lama ini baru tau dan nonton drama Jepang ini mba. Emng jujur dari dulu kurang sreg/tertarik ke J-Drama, pernah liat beberapa mungkin ada kurang dari 5 judul wkkwkw.
    Dan seneng banget nemu drama ini meskipun udah lama, tapi alurnya bagus. Asli sih salut banget sama perjuangannya si Takane buat ngerebut hati Junko, masuk ke posesif juga tapi itu jadi daya tariknya dia. Ngerasa nyees pas si Takane udah siap2in rencana date mereka ke taman bermain sampe nunggu dari pagi sampe malem,hiks.. yaah untungnya dibikin Junko ttep dateng sih meski udah malem. Setia banget itu Takane. Klo aku di posisi Junko juga jelas awal pasti risih banget diikutin kemana2 gitu. Tapi lama2 liat sikapnya Takane pasti luluh juga, mana dia tulus banget gitu.🥺 Ada dimana adegan si Takane gak kerumah Junko, terus si Junko kaya merasa kesepian gitu karena biasa ada si Takane terus kan wkwk. Udah kaya berasa keluarga sendiri kehadirannya 😆
    Sayang disayangkan, menuruku pribadi endingnya sedikit kurang memuaskan. Pengen banget ngeliat mereka wedding dulu, karena dari awal emang mengarah kesitu kan. Pengen bgt liat mereka wedding suasanya gimana bahkan smpe punya anak nnti, yaah mungkin ini mah bisa dipikirin masing2 aja yak soalnya udah gak mungkin bakalan ada bonus episode secara udah dari 2015😂
    9/10 kalo aku pribadi liat drama ini. Suka banget chemistry nya Junko n Takane. Mba Satomi cantik banget, gak bosen liat mukanya, mas Yamapi juga ganteng.
    Gak nyangka banget aslinya mereka jga sempet pacaran toh abis syuting itu hihihi.. sayang juga gak lanjut ke pernikahan ya, mungkin bukan jodohnya 😞
    Pengen nonton drama tipe2 gini tapi ga tau apa lagi wkwkkw

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Halooooo, Girsgals. Salam kenal yaaa. Aq senang banget ketemu teman satu frekuensi. Soalnya zaman sekarang udah jarang penonton dorama di Indonesia. Hahahaha.

      Iyaaaa, mereka pacaran beneran. Tapi putuuuuus. So sad.

      Aq rekomendasikan nonton Moon Lovers (Tsuki no Koibito). Ini salah satu dorama favorit sepanjang masa juga buat aq.

      Cursed in Love juga bagus say.

      1. girlsgals Avatar
        girlsgals

        Wah di bales mba Mutia. Seneg banget bisa kenal juga mba, salam kenal ya 👋🏻🤭

        Kyanya masih banyak mba, cuma mungkin lebih ke Drakor gak sih rata2 ? Apa gak juga kitanya yg gak tau? Wkwkw 😅

        So sad, iya emng bukan jodohnya kali ya. Eh tapi Allaahu’alaam selama janur kuning belum melengkung (eh ini bukan Indo ya) wkwk mksdnya selama dari salah satunya belum menikah kan 😂

        Asli mba, semalam aku ada nonton ini lagi lho 5->9 cuma buat liat adegan manis Junko x Takane hahaha.. belum move on inih, cocok banget, sempet screenshoot juga yg mereka di party wedding rekannya di ELA ituh waktu pas pada senyum si Junko sama Takane. Cocok bgt 🤧🥺

        Wuih siap, terima kasih sarannya mba. In syaa Allaah kalo smpet nnti n luang aku cari. Hehehe..

        Yg Itazura na Kiss dorama nya bagus gak mba? Dlu liat yg anime duank sih, n emng suka ituh

Leave a Comment