Review drama china "My Dear Lady"
Review drama china "My Dear Lady"

My Dear Lady adalah drama Liu Te kedua yang saya tonton. Mungkin kalo Liu Te gak berpasangan sama Zhou Lusi di Please Feel at Ease Mr Ling yang lagi on going di VIU sekarang, saya gak bakal ngelirik aktor pendatang baru ini.

Please Feel at Ease Mr Ling, saat saya menulis review ini, masih jalan episode 19 dari total 24 episode. Pas ceki-ceki WeTV, eh nongol poster My Dear Lady. Begitu saya lihat total episodenya, ternyata cuma 16 episode. Gak kayak drama Cina kebanyakan, minimal 24 episode dan rata-rata 50 episode.

Kesan pertama saya usai nonton My Dear Lady adalah jalan cerita drama Liu Te ini lebih asik dibanding Please Feel at Ease Mr Ling. Beneran loh.

Kualitas ceritanya lebih bagus, kondisinya lebih riil, lebih banyak pesan moral, dan tentunya lebih romantis tanpa kehadiran ‘Ibu Suri’ alias ibu yang mati-matian menentang hubungan anaknya, juga gak ada perempuan kedua alias pelakor di antara dua main lead. Konfliknya lebih ke pribadi dan masa lalu kelam dua bintang utama.

Sinopsis My Dear Lady

Ling Xunxun, diperankan Jiang Mengjie adalah mantan mahasiswa berprestasi sekaligus kembang kampus. Begitu lulus kuliah, Xunxun memutuskan menikah dengan kekasihnya tanpa mengantongi restu kedua orang tua.

Keputusan menikah di usia muda menjadi penyesalan Xunxun seumur hidup. Pada usia 29 tahun dia berstatus janda. Suaminya kedapatan selingkuh, dan keduanya bercerai.

Xunxun merahasiakan perceraian tersebut dari ayah ibunya. Ia bahkan kehilangan putra semata wayangnya, Dudu (5 tahun). Hak asuh anak jatuh kepada mantan suami Xunxun. Pengadilan beralasan Xunxun pengangguran, sehingga gak bisa menjamin masa depan anaknya.

Pasca bercerai, Xunxun tinggal bersama sahabatnya, Zhou Quan, diperankan Viola Mi, seorang pengacara wanita sukses yang belum menikah.

Zhou Quan sangat mengasihi Xunxun. Saking sayangnya sama sahabatnya itu, Zhou Quan waktu kuliah pernah digosipin penyuka sesama jenis. Tentu saja ini sekadar gosip belaka.

Xunxun dan Zhou Quan

Suatu hari dalam perjalanan bertemu Zhou Quan, mobil Xunxun menabrak mobil mewah milik pria tampan yang berikutnya kita kenal sebagai Cheng Li. Tak ingin berselisih, Xunxun berjanji akan membayar seluruh biaya perbaikan mobil Cheng Li yang totalnya mencapai 80 ribu yuan atau hampir Rp 200 juta.

Cheng Li, diperankan Liu Te adalah CEO muda berusia 23 tahun, sekaligus pewaris tunggal Yu Mei Ling Group. Begitu lulus kuliah di Inggris, Cheng Li kembali ke Cina dan memimpin salah satu anak perusahaan ibunya yang bergerak di industri kecantikan.

Bos bronis alias berondong manis ini punya alasan sendiri memilih perusahaan tersebut. Dia ingin menghidupkan kembali brand kosmetik Yu Mei Ling yang entah kenapa ingin dihapus ibunya.

Kosmetik Yu Mei Ling cikal bakal usaha ayah Cheng Li yang telah meninggal dunia. Itu juga mengingatkan Cheng Li akan kenangan indah masa kecil bersama kedua orang tuanya.

Xunxun dan Cheng Li

Jadi Asisten 24 Jam

Xunxun bertekad merebut kembali hak asuh Dudu. Itu berarti dia harus berpenghasilan.

Sayang gak ada satu pun perusahaan mau menerima Xunxun sebab dia sama sekali gak punya pengalaman kerja. Hingga suatu hari secara gak sengaja Xunxun melamar lowongan asisten di perusahaan Cheng Li.

Awalnya Xunxun hopeless karena begitu banyak yang melamar posisi tersebut. Namun, dia heran kenapa gak satu pun calon pelamar keluar dari ruang wawancara dengan wajah gembira. Padahal mereka lulusan S1, S2, mantan karyawan perusahaan-perusahaan besar, bahkan cantik-cantik dan ganteng-ganteng.

Rupanya si bos mencari asisten yang gak biasa. Cheng Li mau asisten yang bekerja untuknya 24 jam, di kantor dan di luar kantor.

Gila kali ni orang ya? Pikir saya awalnya. Emangnya asistennya itu gak punya kehidupan pribadi? Udah kerja seharian di kantor, harus melayani dia juga di rumah. Kenapa gak pakai robot aja sih?

Xunxun merasa tertantang dengan pekerjaan prospektif ini. Soalnya gajinya gede banget. Sudah pasti kalo Xunxun jadi asisten Cheng Li, dia bisa mengajukan gugatan ke pengadilan dan membawa Dudu pulang.

Singkat cerita dengan berbagai trik, Cheng Li akhirnya menerima Xunxun jadi asistennya. Sejak hari itu Xunxun tinggal di rumah Cheng Li.

Cheng Li dan Xunxun hubungannya emang atasan dan bawahan, tapi saya lebih tepat menyebut hubungan mereka ini seperti penjajah dan jajahan.

Cheng Li ini kayak anak mami banget. Dia gila kebersihan. Kamarnya harus dirapikan sekali sehari. Dia gak suka bau disinfektan. Jadi, ruangan yang baru dibersihkan harus disemprot pewangi mawar untuk menetralkan bau disinfektan.

Di atas meja ruang santai gak boleh ada barang. Selain asisten, gak boleh ada makhluk hidup lain di rumahnya, bahkan bunga sekali pun.

Si bos sarapannya gak milih-milih, tapi wajib terhidang di meja pukul 8 pagi dan harus ada susunya, yaitu susu skim dari peternakan South Otago, Selandia Baru.

Baju harus dicuci kering dengan mesin cuci dan disterilisasi. Merek sabun cuci dan pelembutnya harus sama.

Cheng Li jam 9 sudah stand by di mobil karena harus sampai kantor jam 10.

Di kantor, Xunxun harus buatin kopi buat Cheng Li. Lagi-lagi syaratnya banyak. Kopinya harus kopi instan, tapi gulanya gula Afrika, susunya dari Selandia Baru, dan air mineralnya dari Pegunungan Alpen. Ribet banget ya hidupnya.

Xunxun harus siap dipanggil kapan aja. Mondar-mandir foto kopi dokumen, minta tanda tangan, cap, nyusun jadwal rapat, beliin Cheng Li makan siang, dan nganterin Cheng Li ke pabrik, trus pulang ke rumah.

Rumah Cheng Li gak boleh gelap karena si bos fobia gelap (nyctophobia) dan fobia ruang sempit (claustrophobia). Mau nonton film pun, Xunxun yang nyalain TV-nya. Duh Gusti, ngalah-ngalahin anak kaisar ya.

Meski demikian Xunxun tetap bersemangat dan suka sama kerjaannya. Gimana pun dia ibu rumah tangga yang udah terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah. Ngurus Cheng Li dia anggap seperti ngurus Dudu.

Jatuh Cinta Sama Kakak Cantik

Suatu hari Cheng Li nantangin Xunxun mendekati bos Ying Shu untuk mendapatkan hak agen. Ying Shu adalah brand kosmetik yang lagi naik daun dan digandrungi konsumen milenial. Ini jelas berbeda dengan Yu Mei Ling yang dikenal sebagai brand lawas, sehingga konsumennya bisa dibilang rata-rata sudah berumur alias tuwir.

Cheng Li ingin membangkitkan New Yu Mei Ling lewat kerja sama joint venture dengan Ying Shu. Ibaratnya, Yu Mei Ling punya nama besar, plus tim riset & development bagus, sementara Ying Shu punya konsumen dan pasar. Tentunya sama-sama menguntungkan.

Kalo Xunxun gak mendapatkan hak agen yang diinginkan Cheng Li dalam 10 hari, Xunxun dipecat. Berutungnya Xunxun karena ternyata bos baru Ying Shu tak lain adalah teman kuliah, lebih tepatnya sahabat dekat sekaligus ‘Teman Tapi Mesra’ Zhou Quan bernama Eric alias Hui Yi Wang, diperankan Sky Li.

Eric alias Hui Yi Wang

Lama-lama Cheng Li semakin bergantung pada Xunxun. Dia mulai merasa Xunxun selalu dapat diandalkan.

Diam-diam Cheng Li jatuh hati sama aspri alias asisten pribadi yang usianya enam tahun lebih tua darinya. Cheng Li awalnya gak blak-blakan nunjukin cinta ke Xunxun. Maklum, berondong 23 tahun mah masih suka gengsian ya.

Cheng Li berusaha lebih care ke Xunxun, mulai dari beliin pakaian, bikinin Xunxun ruang khusus untuk menyalurkan hobi melukisnya, Xunxun boleh pindah tidur dari kamar dekat Gudang ke kamar sebelah kamar Cheng Li, naikin gaji Xunxun dua kali lipat, nyari pembantu tambahan buat bantu Xunxun bersih-bersih rumah.

Kakak cantik responsnya gimana? Xunxun mah santai aja. Dia tahunya Cheng Li udah punya pacar yang dijodohin orang tuanya. Namanya Jin Hui, diperankan Yang Xi yang juga brand ambassador New Yu Mei Ling.

Xunxun gak tahu kalo Cheng Li dan Yang Xi cuma pura-pura pacaran, supaya orang tua masing-masing gak ceriwis. Yang Xi sih sukanya malah sama Wang Dong, diperankan Liu Yan, asisten pribadi Cheng Li sebelum Xunxun.

Mulanya saya pikir Wang Dong sebatas asisten Cheng Li doang. Rupanya mereka berdua tuh teman kuliah di luar negeri.

Pas Wang Dong sekarat dan harus mandiri biayai rumah sakit sambil kuliah, Cheng Li ngasih uang jajannya untuk bantu Wang Dong bayar uang kuliah. Cheng Li sendiri harus kerja paruh waktu membiayai hidupnya di Inggris tanpa melulu mengandalkan ibunya. Inilah sebabnya Wang Dong begitu setia sama Cheng Li.

Akhirnya Cheng Li ngungkapin cinta ke Xunxun di episode 8, pas mereka lagi main basket. Sejak itu Xunxun jadi makin kikuk di depan Cheng Li. Ya gimana gak kikuk, jie jie (kakak perempuan, bahasa Cina) ditaksir sama di di (adik laki-laki, bahasa Cina). Mimpi apa Si Xunxun, diseriusin sama anak sultan, kaya, ganteng, CEO pula.

Hati kecil Xunxun sebetulnya sayang dan mulai simpati sama Cheng Li. Cuma dia sadar diri kalo kasta mereka tuh beda banget. Apalagi Xunxun belum cerita ke Cheng Li kalo dia udah punya anak. Walau pun pada akhirnya Cheng Li tahu fakta itu dari ibunya, tapi Cheng Li membuktikan kalo dia mencintai Xunxun apa adanya. Cheng Li bahkan gak keberatan mengenal Dudu lebih dekat.

Cheng Li bisa menerima Xunxun sudah punya anak. Dia bisa melewati rintangan jarak umur yang terpaut jauh. Dia juga gak mempermasalahkan status sosial Xunxun, termasuk status pernikahan Xunxun.

Manusia akan melupakan sakit setelah lukanya sembuh.

Cheng Li

Dari sini lah saya mulai simpati sama Cheng Li. Benar kata orang, dewasa itu jangan dilihat dari umur. Mungkin kekurangan Cheng Li adalah kelewat manja dan bergantung sama Xunxun, tapi toh dia menegaskan bahwa dia bisa kok membedakan perasaan antara cinta dengan ketergantungan. Dia yakin hatinya ke Xunxun itu cinta, bukan karena Xunxun selalu mengerti kebutuhan dia.

Berdamai dengan Masa Lalu

Tipikal drama romance Cina hampir sama ya. Tokoh utama pria dan tokoh utama wanita kayak udah ditakdirkan berjodoh sejak kecil.

Ceritanya pas flash back ke masa lalu, Cheng Li sempat sekolah di sekolah Xunxun setahun, sebelum pindah ke Inggris. Cheng Li anak pintar, jadi bisa naik akselerasi pendidikan dua tingkat di atasnya. Jadi, Cheng Li ini adik kelasnya Xunxun.

Xunxun pernah menyelamatkan Cheng Li saat pingsan di gua dekat sekolah. Waktu itu ceritanya Cheng Li terlibat perkelahian dengan teman sekelasnya, Go Wei.

Kejadian masa kecil itu yang membuat Cheng Li trauma sampai sekarang. Apalagi ternyata temannya itu terluka dan koma di rumah sakit hampir 10 tahun.

Berkat bantuan Xunxun, Cheng Li memberanikan diri ke psikiatri untuk menyembuhkan memori lamanya yang menyedihkan. Kejadian itu hampir berbarengan dengan Cheng Li menemukan fakta bahwa ayahnya pernah berselingkuh dengan sekretarisnya dan punya anak laki-laki lain.

Dari sana juga ketahuan bahwa ibu Cheng Li ternyata gak sekejam yang diduga penonton di awal. Justru Nyonya Cheng berjuang sendiri membesarkan Cheng Li setelah bercerai, kemudian suaminya meninggal dunia dan semua harta jatuh ke tangan selingkuhan suaminya.

Cheng Li sedikit demi sedikit sedia memaafkan masa lalu. Dia ingin membuka lembar baru dengan perempuan yang dicintainya.

Endingnya gimana?

Ya Cheng Li dan Xunxun tetap bersama, hanya saja mereka gak mau buru-buru menikah. Cheng Li sempat kok ngelamar Xunxun di nikahan Hui Yi Wang dan Zhou Quan, tapi ditolak.

Pernikahan bukan desakan, bukan pula sesuatu yang selalu bisa kita pertahankan selamanya. Pernikahan bukan sinar bulan yang bisa kita lihat di depan jendela. Dia adalah sebutir nasi yang ada di bajumu, setetes darah nyamuk yang ada di dinding, benar-benar rentan rapuh dan lemah. Kau juga masih terlalu muda, sementara aku baru saja keluar dari pernikahanku yang gagal.
Aku merasa kita masih belum siap. Berikan aku sedikit waktu. Aku ingin menjadi diriku sendiri.
Panjangnya hidup tak bisa ditentukan, tapi lebarnya bisa. Jadi, aku mau dalam waktu yang terbatas ini menjadi lebih indah, lebih percaya diri. Nantinya aku akan berdiri di hadapanmu dengan bangga, dan menerima cincin lamaran ini.

Xunxun

Xunxun merasa dia butuh waktu untuk memantaskan diri sebagai ibu juga sebagai calon istri Cheng Li. Independent woman banget ya. So Sweet.

Review My Dear Lady

Xunxun bisa dikatakan bukan gambaran perempuan zaman now. Ibu saya pernah bilang, jangan pernah bergantung sepenuhnya pada laki-laki, entah itu teman, pacar, bahkan suami. Kita jadi ibu rumah tangga pun, usahakan bisa cari uang sendiri, ngapain kek, yang penting halal dan gak mengabaikan kewajiban utama.

Ibu saya bilang, kita gak pernah tahu apakah kita bisa mempertahankan pernikahan kita selamanya. Menikah itu banyak godaannya. Kalo gak godaan finansial, campur tangan keluarga suami, keluarga istri, atau kehadiran pelakor dan pebinor.

Saya gak menyalahkan Xunxun yang memilih buru-buru menikah, padahal dia harusnya bekerja setelah wisuda. Saya gak pula menyalahkan mantan suami Xunxun yang selingkuh.

Soalnya saya lihat di beberapa scene mereka berdua tetap kompak kok ngurusin anak mereka. Sang mantan walau di awal ragu sama hubungan Xunxun dan Cheng Li, tapi ujung-ujungnya ngasih restu kok.

Buat saya selingkuh itu gak dimulai oleh satu pihak saja, entah itu istri yang selingkuh atau suami yang selingkuh. Pasti sebabnya dari kedua belah pihak, asalkan mau introspeksi diri. Gak ada masalah keluarga yang gak ada solusinya.

Banyak pelajaran bisa dipetik setelah kita menonton My Dear Lady.

1. Masalah ada untuk dihadapi, bukan dihindari.

Xunxun tampaknya tipikal wanita yang mudah rapuh ketika berhadapan dengan masalah. Dia seperti membentengi diri dan memilih menghindar begitu ada problem, mau itu problem pernikahannya yang lama atau hubungannya dengan Cheng Li saat ini.

Xunxun mengaku bahwa dulu setiap ada masalah, dia selalu mencari kesalahan orang lain, selalu menyangkal diri, lalu memilih kabur. Sekarang dia akhirnya mengerti arti dari sifat yang menentukan takdir.

Harga kedewasaan adalah berani menerima kekurangan diri, tidak menjalani hidup sia-sia, dan selalu mencari alasan untuk bertahan.

Hui Yi Wang

2. Jangan kelamaan nge-gantung hubungan

Poin kedua ini saya mau cerita agak panjang. Jarang-jarang loh ada drama romantis, mau itu drama Korea atau drama Cina yang kisah cinta second lead-nya menarik untuk diikuti.

Sepanjang 2020 dan 2021 ini saya pribadi baru nemu satu judul aja yang bikin saya betah mantengin episode khusus yang membahas nasib cinta pemeran pendukung, yaitu kisah Hao Du dan Li Le Yan di The Long Ballad.

My Dear Lady menyoroti hubungan TTM-an Hui Yi Wang dan Zhou Quan. Duh, kalo kata saya mah Hui Yi Wang ini gak kalah cakeup dari Cheng Li. Personalnya bahkan menang banyak dari Cheng Li.

Hui Yi Wang dan Zhou Quan ini udah sahabatan 10 tahun sejak kuliah. Masalahnya dua-duanya ini gengsian buat mengakui perasaan masing-masing. Kalau pun ada yang ngaku duluan bilang suka, yang satunya anggap becanda. Tuh, nyebelin banget kan?

Kalo kata Xunxun, dia ngelihat Hui Yi Wang dan Zhou Quan itu kayak dua pendekar yang lagi bertarung. Jelas-jelas mereka saling suka, saling kagum satu sama lain, tapi gak ada yang berani melepaskan rasa tidak aman itu, alias gak ada yang mau ngalah.

Kesannya kayak siapa yang inisiatif duluan bilang cinta, artinya dia yang kalah. Mereka terlalu berpura-pura dan lama-lama jodohnya jadi hilang.

Hui Yi Wang dan Zhou Quan ini kayak takut kalo mereka jadian trus putus, mereka jadi gak bisa temenan lagi, gak punya sosok yang bisa memberi rasa nyaman lagi. Terlalu sombong, ceunah. Saling tunggu-tungguan siapa yang ngajak nikah duluan. Trik yang dipakai keduanya itu sama, akhirnya ya mental mulu.

Kalo aja gak ada Mo Yunyun yang bikin Zhou Quan kayak kebakaran jenggot, takut Hui Yi Wang balikan sama mantannya itu, percaya deh, hubungan mereka bakal gantung terus.

Saya aja deg-degan pas Mo Yunyun numpang tinggal di rumah Hui Yi Wang sambil menunggu berkas cerai sama suami bulenya disahkan pengadilan. Saya sempat mikir Hui Yi Wang mau balikan lagi sama Mo Yunyun. Abisnya, ngapain dia ngarepin Zhou Quan yang jual mahal terus, ya gak? Begitulah kira-kira kasarnya.

Zhou Quan, maukah kau menikah denganku? Sudah 10 tahun. Aku tak mau lagi kita terus menerus menguji satu sama lain. Aku ingin melamarmu. Apa kau bersedia?

Hui Yi Wang

Scene Hui Yi Wang ngelamar Zhou Quan, padahal Zhou Quan ngira Hui Yi Wang mau ngelamar Mo Yunyun ini seru banget. Bikin hati yang tadinya panas jadi berasa adem kayak abis minum es cincau. Hehehe.

Hikmahnya ya jangan kelamaan nge-gantung hubungan. Yakin nih mau temenang doang? Yakin nih sahabatan doang? Padahal sama-sama saling membutuhkan, dan sering berduaan. Harus ada kejelasan dong.

3. Jadi diri sendiri lebih baik

Saya lupa cerita kalo Cheng Ling itu punya Direktur R&D bernama Mai Ke atau Michael, diperankan Zhang Guan Sen. Secara tampilan sih Mai Ke ini flamboyan abis, bahkan cenderung kayak banci, padahal aslinya mah laki banget.

Mungkin karena tuntutan peran dan strategi marketing ya. Dia populer banget di Instagram, jadi selebgram or beauty influencer gitu deh ceritanya. Mai Ke suka IG LIVE kasih tips-tips kecantikan, nyobain produk-produk kosmetik or skin care baru.

Mungkin karena itu juga dia harus sedikit melambai. Dandanannya pun agak kecewek-cewekan. Padahal mah aslinya dia tuh cowok tulen.

Awalnya cuma Cheng Li yang tahu kalo aslinya Mai Ke gak banci. Belakangan gak sengaja Xunxun mergokin Mai Ke lagi mabuk abis IG LIVE di kantornya. Mai Ke ngaku kalo dia tuh cowok banget, bahkan jujur kalo sempat naksir sama Xunxun.

Karena cintanya ditolak Xunxun, Mai Ke akhirnya down, trus bongkar aslinya dia. Pas IG LIVE, Mai Ke di hadapan followersnya langsung menghapus make up dan memperlihatkan wajah aslinya.

Demi jadi beauty influencer, demi masuk ke industri fashion, bertahun-tahun aku berpura-pura jadi banci. Sudah cukup, aku tak mau akting lagi. Tidak baikkah aku profesional? Yang kalian akui itu produk make up yang aku sarankan atau jenis kelaminku?

Mai Ke

Ada yang gembira tuh sama fakta tentang Mai Ke. Dia adalah resepsionis di kantor Yu Mei Ling, Bao Xiao Jing, diperankan Yilia Yu.

Bao Xiao Jing ternyata bukan resepsionis biasa. Dia aslinya putri salah satu direktur pemegang saham di kantor Cheng Li. Bao Xiao Jing pernah dicomblangin ayahnya sama Cheng Li, tapi Bao Xiao Jing gak mau karena diam-diam dia rupanya suka sama Mai Ke.

Alasannya Mai Ke adalah sosok yang membantunya lepas dari depresi. Waktu masih tinggal di California, AS, Bao Xiao Jing sering nyuratin Mai Ke pakai nama Coco.

Coco curhat kalo dia terlahir dengan bibir sumbing. Fisiknya itu membuatnya selalu merasa jelek. Dia harus operasi plastik, tapi tetap saja dihina sama teman-temannya, meski wajahnya sudah cantik.

Tidak ada wanita yang jelek. Adanya wanita yang pemalas. Make up bisa mengubah segalanya.

Mai Ke

Mai Ke mendorong Bao Xiao Jing untuk lebih percaya diri dan menjadi diri sendiri. Namun, dia jadi canggung begitu identitas asli Bao Xiao Jing terungkap, sebab selama ini justru dia sering usil dan ngata-ngatain Bao Xiao Jing di kantor.

Paling suka sama scene di episode terakhir pas Mai Ke memberanikan diri datang ke rumah Bao Xiao Jing dan dia dipaksa ketemu sama calon mertuanya.

Happy ending Cheng Li dan Xunxun
Happy ending Cheng Li dan Xunxun

Secara keseluruhan drama My Dear Lady ini menarik untuk diikuti, meski dua pemeran utamanya masih pendatang baru. Yes, My Dear Lady memang drama debut Liu Te sebagai pemeran utama. Please Feel at Ease Mr Ling adalah drama keduanya.

Siapapun yang nonton pasti kaget, sebab kualitas akting Liu Te gak main-main. Seolah dia kayak udah jadi aktor profesional gitu. Bacain komentar-komentar netizen online tampaknya sepakat dengan pernyataan saya ini.

Manisnya kisah cinta Cheng Li dan Xunxun di My Dear Lady lebih asli, lebih kerasa. Jalan ceritanya gak selalu serba kebetulan alias mustahil sebagaimana kesan pertama saya waktu nonton Please Feel at Ease Mr Ling.

Aura Liu Te waktu jadi Mr Cheng masih kelihatan pas jadi Mr Ling, demikian juga sebaliknya. Bedanya secara penampilan saya lebih suka Liu Te di My Dear Lady. Style berpakaiannya lebih santai, gak kayak pas jadi Mr Ling yang baju kantoran melulu.

Karakter-karakter di drama Cina My Dear Lady menurut saya lebih hidup. Coba deh nonton dan sharing kesan pesannya di kolom komentar ya. Terima kasih.

Share:

13 responses to “My Dear Lady: Gimana Rasanya Mencintai Wanita Lebih Tua?”

  1. @nurulrahma Avatar

    Cheng Li dan Xunxun hubungannya emang atasan dan bawahan, tapi saya lebih tepat menyebut hubungan mereka ini seperti penjajah dan jajahan.

    Ya ampyunn ngakak so hard baca kalimat ini Mba
    berasa relatable dgn daku yg dulu juga jadi corporate slave 😀
    Drama makin menarik ya. ceritanya beragam dan seruuu!

  2. Cempaka Noviwijayanti Avatar

    Wkwkwk… kayaknya seru nih buat ditonton. Entah kenapa kisah cinta model begini selalu menarik perhatian. Terus terang saya enggak banyak ngikutin drama mandarin, belum terlalu tau aja sih, karena lebih sering lihat drakor. Bisa jadi permulaan ngikutin drama mandarin nih nonton ini,hihi

  3. Mugniar Avatar

    Waah baru baca review panjang ini saja saya terkesan, Mbak.
    Kisah2 second lead-nya bagus juga diikuti, ada alur dan logikanya sendiri.
    Terus .. gimana ya apakah si Xunxun dan Cheng Li jadi nikah? Semoga jadi yaa.

  4. lksaalmunawaroh Avatar

    Saya merasakan cerita dan aktornya bagus juga berpengalaman, sutradara film piawai mengawal cerita.

  5. onnyjuga123 Avatar

    Kelihatannya menarik, itu sih bos mau cari asisten apa mau cari istri…hihihi. Coba saya punya bos yang maunya banyak kayak gitu, paling udah berabe urusannya…hehehehh

  6. onnyjuga123 Avatar

    Jalan cerita unik, ide kreatif, si bos itu niatnya mau cari asisten apa mau cari isteri. Meskipun ujung-ujungnya dari asisten jadi kekasih…kisah menarik untuk dinikmati

  7. Maria Soemitro Avatar

    Mauuu ….. cuma 16 episode dong
    Kebetulan Zhou Lusi yang main, jadi gak terlalu bingung
    otw ke wetv ah …..,^^

  8. Mpo Ratne Avatar

    Film menarik. Bagi Sebastian orang pasti nyinyir kok brownies mau sama janda miskin? Itulah cinta split ditebak kapan datangnya dan jangan tanya mengapa anda mencintainya. Karena cinta itu buta.

  9. nyi Penengah Dewanti Avatar

    Pemerannya cantik dan ganteng ya Mba gemes hahahah mereka putih-putih banget bak boneka
    aku belum nonton ini makasih rekomendasinya mbak

  10. […] Drama Cina terbaru ini dibintangi aktris favorit saya, Zhao Lusi dan baruuu aja kelar episode terakhirnya beberapa hari lalu di aplikasi VIU. Pemeran utama prianya lagi naik daun nih, Liu Te yang sebelumnya sukses jadi Mr Cheng di My Dear Lady. […]

  11. […] sekian banyak saya nge-review dracin, ini serial pertama yang bikin hati saya begitu hangat saat menontonnya, juga begitu bersemangat […]

  12. […] Kisah cinta second lead-nya, Wen Gu dan Yang Ruowei juga menarik. Ngelihat mereka sama kayak saya ngelihat Hui Yi Wang dan Zhou Quan yang jadi second lead di drama China My Dear Lady. […]

  13. […] Walau pun pemeran utama dan pendukungnya gak begitu populer, tapi jalan cerita May December Couple sangat menarik diikuti. Sebelumnya saya sempat mereview dua drama Cina yang mengangkat tema serupa, tentang cinta beda usia, yaitu Dating in the Kitchen dan My Dear Lady. […]

Leave a Comment