Penyakit campak
Penyakit campak

Januari 2018 masih dalam suasana tahun baru kala itu. Negara ini malah disambut dengan berita duka, yaitu Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Asmat, Papua.

Salah satu headline di Republika Online, media nasional tempat saya bekerja dulu menuliskan judul berita “Hampir 100 Anak Asmat Derita Gizi Buruk.” Krisis kesehatan di Asmat ini telah terjadi sejak September 2017 hingga Januari 2018.

Data tahun itu menunjukkan 614 warga Asmat menderita campak, 90 jiwa menderita gizi buruk, 4 jiwa menderita gizi buruk dan campak, kemudian 25 jiwa suspek campak. Sebanyak 69 warga Asmat meninggal dunia sepanjang September 2017 hingga 22 Januari 2018 akibat campak dan gizi buruk. Miris sekali.

Pemerintah langsung gerak cepat mengirimkan satuan tugas (satgas), terdiri dari TNI, Polri, dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengatasi KLB di Asmat secara bertahap. Status Tanggap Darurat diberlakukan selama tiga bulan, hingga status KLB dicabut.

Campak dan Gizi Buruk Masih Hantui Asmat

Kemenkes akhir 2017 menyatakan data status gizi di Papua secara umum cukup baik. Namun, secara khusus persentase kekurangan gizi masyarakat di Kabupaten Asmat meningkat signifikan.

Campak dan gizi buruk itu ibarat magnet yang saling tarik menarik. Ada kaitan erat antara inadekuat dietary intakes atau kekurangan asupan makanan yang menyebabkan kekurangan gizi dengan keberadaan penyakit infeksi di Asmat. Nah, penyakit infeksi paling sering terjadi di wilayah ini adalah diare dan campak.

Kaitan tersebut bisa kita contohkan dalam kasus berikut. Ada balita terkena penyakit infeksi, kemudian mengalami gangguan makan. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan asupan makanan dengan kebutuhan gizi. Kejadian ini jika berlangsung dalam waktu cukup lama menyebabkan kekurangan gizi.

Anak yang sakit campak biasanya nafsu makan berkurang. Lama-lama anak tersebut menjadi kurus dan gizinya perlahan memburuk.

Campak atau measles merupakan penyakit menular disebabkan virus golongan paramyxovirus yang penyebarannya lewat udara. Campak menyerang sistem pernapasan dan kekebalan tubuh anak, sehingga mereka rentan infeksi lain, seperti pneumonia dan diare.

Sebetulnya campak ini bukan penyakit berbahaya, sebab bisa dicegah dengan imunisasi. Akhir 2017 pemerintah meluncurkan vaksin MR yang mampu melindungi tubuh kita dari dua penyakit sekaligus, yaitu campak (measles) dan rubella (campak jerman).

Mari Gerak Bersama Wahana Visi Anak Asmat

Wahana Visi Anak Asmat, salah satu program Wahana Visi Indonesia yang telah beroperasi di Asmat dua dekade terakhir mencatat saat ini masih banyak anak Asmat yang kekurangan gizi diserang penyakit campak. Letak geografis Asmat yang sangat terpencil menghalangi banyak orang membawa diri secara fisik untuk menyalurkan bantuan atau memberi pertolongan langsung.

Gizi buruk membuat tubuh anak-anak Asmat lemah dan mudah terserang penyakit. Mereka bahkan minum air tercemar dari rawa-rawa berlumpur yang semakin memperburuk kondisi kesehatan.

Kemiskinan juga memperparah masalah kelaparan dan kekurangan gizi. Banyak warga Suku Asmat kurang berpendidikan. Akibatnya orang tua belum teredukasi dengan baik tentang vaksinasi campak untuk anaknya.

Pemerintah sebetulnya telah memvaksin ribuan anak Asmat. Namun, jumlah anak yang belum mendapatkan vaksin masih banyak.

Wahana Visi Anak Asmat sejak Januari 2018 sampai hari ini terus mengupayakan perbaikan gizi anak Asmat supaya terhindar dari gizi buruk. Organisasi nirlaba yang telah beroperasi lebih dari 20 tahun ini fokus menjangkau ibu hamil, ibu menyusui, orang tua dengan anak balita, anak balita, dan anak usia sekolah dasar di Asmat.

Program Wahana Visi Anak Asmat menyasar empat lokasi di Kabupaten Asmat, yaitu:

  • Kampung Akamar, Distrik Jetsy
  • Kampung Birak, Distrik Jetsy
  • Kampung Warse, Distrik Jetsy
  • Kampung Damen, Distrik Sirets

Setidaknya ada tiga intervensi yang dilakukan. Pertama, intervensi perilaku bersih dan sehat. Kegiatannya meliputi peningkatan akses ke air bersih dan sanitasi.

Kedua, intervensi penguatan peran masyarakat. Kegiatannya menggalang peran dan partisipasi kelompok aksi masyarakat untuk mengatasi isu-isu kesehatan, kemudian mengambil tindakan yang diperlukan.

Ketiga, intervensi gizi. Kegiatannya berupa penguatan kapasitas lokal untuk kader, tenaga kesehatan, orang tua balita, orang tua anak sekolah, dan sebagainya tentang gizi.

Yuk, salurkan bantuan kita dengan menjadi salah satu sponsor ASMAT HOPE. Kita gerak bersama membebaskan anak Asmat dari gizi buruk hanya dengan berdonasi Rp 300 ribu per bulan.

Salurkan bantuan langsung dengan menghubungi email berbagi@wahanavisi.org atau whatsapp ke 08111838496. Bantuan kita adalah harapan hidup mereka.

Share:

21 responses to “Anak Kekurangan Gizi Diserang Penyakit Campak di Asmat”

  1. Putu Sukartini Avatar

    Duh sedih banget baca yang begini
    Sementara di tempat lainnya banyak yang makan makanan sampai berlimpah, tak habis lalu terbuang
    Di Papua sana, gizi buruk merajalela
    Padahal kita masih satu Indonesia
    Semoga masalah gizi buruk ini segera teratasi
    Mari bergerak, berasam-sama

  2. nurhilmiyah Avatar

    Di masa pandemi, program yang digagas dan dilaksanakan Wahana Visi ini amat sangat membantu bagi penanganan gizi buruk dan kekurangan pangan suku Asmat di Papua ya. Hiks, gak tega deh liat anak-anak kecil yang kekurangan gizi di sana ya… semoga mereka jadi lebih baik dan selalu sehat ya

  3. fadlihafiz Avatar

    Butuh gerak bersama memang dalam mengatasi permasalahan kesehatan di daerah. Secara geografis Asmat sangat jauh dari pusat pemerintahan dan ekonomi, untunglah ada Wahana Visi yang menjadi penyambung tangan kitaa, semoga lembaga tersebut terus berkontribusi untuk negeri, tentu dengan bantuan kita bersama

  4. Dian Restu Agustina (@dianrestoe) Avatar

    Masalah gizi buruk di Asmat Papua sungguh bikin sesak ya…Memang perlu intervensi perilaku bersih sehat, masyarakat dan intervensi gizi.
    Sehingga donasi yang digalang oleh Wahana Visi tentu akan membantu sekali.
    Apalagi jika ada kegiatan berupa penguatan kapasitas lokal untuk kader, tenaga kesehatan, orang tua balita, orang tua anak sekolah, dan sebagainya tentang gizi….Sebuah misi yang mulia dan menarik ini

  5. Icha Marina Elliza Avatar

    Masalah Papua terbilang komplit ya kak Mutia. Mulai dari gizi hingga keamanan. Mereka merasa dianaktirikan karena letaknya jauh dari ibukota. Jadi kesannya sering tidak dilihat. Namun sebagai sesama anak Indonesia, memang sebaiknya kita turut berpartisipasi dalam membantu mereka. Gerak bersama akan lebih memudahkan dibanding bergerak sendiri.

  6. Shinta Asrini Avatar
    Shinta Asrini

    Seriously permasalahan kesehatan di Papua tuh masih memprihatinkan yaa, semoga kelak pemimpin-pemimpin selanjutnya bisa lebih adil dan merata yaa pembangunan di seluruh pelosok negeri ini

  7. Wiwin | Pratiwanggini.Net Avatar

    Dengan adanya gerakan dari Wahana Visi ini semoga anak-anak Suku Asmat banyak yang terbantu dan tumbuh sebagaimana anak-anak di wilayah lain yang kecukupan gizi.

  8. eka fitriani larasati Avatar

    permasalahan di papua ternyata pelik ya mba, bukan hanya soal sengekata lahan, freeport dan sekarang gizi buruk yang di alami anak – anak. apa papua masih dipandang sebelah mata dan terpinggirkan? harusnya gak ya. sedih deh ngebayangin sampai ratusan anak yang terkena gizi buruk. aku ikut share programnya nanti di sosmed ya mba. siapa tau bisa ikut membantu

  9. Wahid Priyono Avatar
    Wahid Priyono

    Ikut prihatin ya dg kondisi kesehatan di papua. Adanya program dari wahana visi ini sy dukung. Dan thanks artikelnya sudah kubaca good 😊

  10. Nufazee Avatar

    Sedih ya, mana kopid trus kasus gizi buruk, memang penting banget kita gotong royong saling bantu

  11. Amrih Priutami Avatar
    Amrih Priutami

    Sedih ya mba melihat masih ada kasus seperti ini di wilayah Indonesia. Dan Wahana Visi merupakan wadah yang tepat untuk kita berkontribusi dalam mengentaskan masalah seperti ini.

  12. Fionazisza03 Avatar

    Gizi buruk selalu menjadi momok yang menakutkan ya kak, dan langkah Wahana Visi ini salah satu cara mengatasi masalah ini. Semoga kedepannya nggak ada lagi kasus gizi buruk terutama untuk anak di Papua

  13. bayufitri Avatar

    Kasus kekurangan gizi selalu mencuat ya di Asmat Papua ..semoga dng donasi dari donatur melalui Wahana Visi Indonesia dapat menolong anak-anak Asamat Papua dalam mengatasi kekurangan gizinya.

  14. Arai Amelya Avatar

    Kadang kalau lihat masib anak2 Asmat gini, bawannya ironis dan miris. Papua yang SDA-nya dikeruk, eh masih banyak kasus kekurangan gizi. Memang butuh aksi nyata untuk mengentaskan itu semua

  15. amirlangit Avatar

    Ternyata walaupun Papua jauh di sana, ada organisasi nirlaba dari luar daerah yang peduli dengan kesejahteraan masyarakat Papua. Semoga semakin sukses buat Wahana untuk terus memberikan layanan kesehatan bagi warga Papua

  16. wahyuindahr Avatar

    suku Asmat itu masih pedalaman gak sih mbak? kasihan kalau banyak yang kena gizi buruk. semoga banyak bantuan yang tersalurkan ya. Aamiin

  17. Bang Doel Avatar
    Bang Doel

    Sedih juga ya, di tengah ‘gegap gempita’ vaksinasi puluhan tahun sejak Indonesia merdeka, ternyata sebagian anak bangsa di ujung baratnya terkena penyakit yang sebetulnya vaksinnya sudah tersedia sejak lama.
    Semoga masalah ini segera diatasi, meski oleh pihak ketiga.

  18. Jihanfauziah Avatar

    Wahanavisi programnya bagus2 ya… saya pernah terlibat kerja sama dengan mereka tapi vendor saya yang ngajakin buat menulis untuk anak-anak Sigi. Semoga masalah ini segera teratasi ya….. Salut sama wahanavisi yang udah bergerak disini…

  19. elva susanti Avatar

    Program wahanavisi ini patut untuk didukung bersama, semoga dgn dukungan kita bisa membantu mereka yang membutuhkan, soalnya kasian dampaknya pada anak2 yg merupakan generasi penerus bangsa ini

  20. […] Di Indonesia misalnya, hampir 95 persen penduduk kita perlu divaksin campak untuk menghentikan penularan virus tersebut. Ketika jumlah orang yang seharusnya divaksin turun drastis di masa pandemi sekarang ini, seluruh komunitas di sekitar kita berada pada risiko wabah campak. […]

  21. […] campak rubella. Pada persentase ini, kekebalan kelompok sudah terbentuk. Anak-anak lain yang sudah imunisasi campak secara gak langsung melindungi anak-anak bapak dan ibu yang gak […]

Leave a Comment