Food preparation (food prep) atau meal preparation (meal prep) menjadi kegiatan wajib saya setiap akhir pekan. Sebagai ibu tiga batita di mana dua di antaranya bayi kembar, saya berusaha semaksimal mungkin mengefisiensi waktu di dapur. Hal ini saya lakukan demi menjaga kewarasan karena menyiapkan makan untuk keluarga sungguh pekerjaan yang menyita waktu.
Bikin sarapan, siapin makan siang, masak untuk makan malam. Potong buncis dan wortel misalnya, sekilas memang menyenangkan. Namun, waktu habis untuk mengupas dua jenis sayur itu saja dan itu bisa bikin saya stres. Beda cerita jika semua sudah dikupas rapi dan disimpan dalam wadah kedap udara, saya tinggal cemplang-cemplung saja ketika ingin memasak.
Bahan Plastik untuk Wadah Food Preparation
Satu hal penting terkait food preparation adalah menyiapkan wadah penyimpan makanan yang aman. Akhir-akhir ini orang begitu konsen dengan bahan plastik karena takut mengandung racun.
Bagaimana jika wadah tersebut disimpan dalam kulkas, dipanaskan dalam microwave, atau di-steam dalam mesin pencuci piring?
Oleh sebabnya sangat penting memilih wadah penyimpan terbaik. Ada tujuh jenis wadah plastik beredar luas di pasaran dan tidak semuanya bagus digunakan untuk food preparation.
Plastik Nomor 1
Wadah plastik terbuat dari polyethylene terephthalate (PETE) ini cukup aman dan dianggap tidak berbahaya bagi kesehatan. Kekurangannya adalah bagian permukaannya mampu mengakumulasi bakteri dan sulit membunuhnya ketika dicuci dengan air biasa.
Contoh plastik jenis ini adalah botol air mineral, botol jus, sirup, atau cola. Inilah alasan kita tidak boleh menggunakan kembali botol-botol ini, misalnya untuk wadah air isi ulang.
Plastik Nomor 2
Wadah plastik ini terbuat dari high-density polyethylene (HDPE). Tipe ini relatif aman karena tingkat penumpukan bakteri di permukaannya relatif rendah.
Kekurangan plastik jenis ini adalah warnanya seperti susu, sehingga tidak transparan. Orang lebih senang menggunakan wadah ini untuk menyimpan jus, air, susu, atau minyak makan. Kita umum mengenal wadah ini dalam bentuk jerigen.
Plastik Nomor 3
Wadah plastik ini terbuat dari polyvinyl chloride (PVC) yang diproduksi masal di berbagai negara. Jenis plastik ini sangat berbahaya karena berisiko mengganggu hormon dan merusak kesuburan. Plastik PVC mudah terdistorsi saat terpapar makanan panas atau suhu tinggi.
Plastik Nomor 4 dan 5
Wadah plastik nomor 4 dan 5 sangat mirip dalam struktur dan fungsi. Nomor 4 sering digunakan untuk memproduksi plastik pembungkus makanan. Meski nomor 4 jenis bagus, jauh lebih baik kita memilih plastik nomor 5 untuk meminimalisir risiko toksisitas.
Plastik Nomor 6
Wadah plastik ini sangat mirip dengan nomor 1 karena plastik ini juga digunakan untuk memproduksi wadah plastik sekali pakai. Saat terkena suhu tinggi, bahan-bahan kimia dalam plastik ini bisa meresap ke dalam makanan dan membahayakan kesehatan.
Plastik Nomor 7
Wadah plastik ini terbuat dari campuran polycarbonat dan bisphenol-A (BPA). Biasanya plastik jenis ini digunakan untuk mengemas makanan dan kurang bagus untuk kesehatan.
Singkatnya dari ketujuh jenis plastik di atas, kita sebaiknya hanya menggunakan plastik nomor 2, 4, dan 5 untuk food preparation. Kita juga perlu membatasi wadah plastik terpapar suhu tinggi supaya bahan makanan atau makanan di dalamnya tidak terkontaminasi zar beracun.
Tips Memilih Wadah Plastik untuk Food Preparation
Ibu-ibu modern senang mempraktikkan food preparation, terlebih mereka yang tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga (ART). Kulkas keluarga sekarang ini pasti penuh dengan wadah penyimpan makanan.
Kebanyakan wadah terbuat dari plastik yang harganya jauh lebih murah. Namun, sebagian orang memilih food preparation dengan wadah kaca, tapi harganya cenderung lebih mahal. Orang cenderung memilih plastik karena jauh lebih ringan dan aman dari risiko pecah.
Berikut saya paparkan sembilan tips cerdas memilih wadah plastik yang akan digunakan untuk menyimpan makanan atau bahan makanan.
1. Ada tanda microwafe-safe
Plastik berkualitas baik akan memberi tanda khusus bahwa wadah tersebut aman dipanaskan di dalam microwafe. Biasanya tanda tersebut bisa dilihat di bagian bawah wadah.
2. Ada tanda BPA-free
Wadah plastik berkualitas rendah biasanya mengandung zat aditif yang tidak baik untuk kesehatan jangka panjang. Berbagai penelitian menyebutkan wadah makan, botol minum, piring, gelas bertanda BPA-free jauh lebih aman untuk keluarga, khususnya anak-anak.
BPA merupakan bahan kimia yang masih kontroversial karena sebagian menganggap berisiko kesehatan. Meski demikian, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyatakan BPA tergolong masih aman digunakan.
3. Ada tanda recycle
Tanda plastik daur ulang ini berbentuk segi tiga dan ada nomor di dalamnya. Plastik daur ulang yang baik biasanya bernomor 2, 4, dan 5 karena lebih fleksibel dan tidak beracun.
4. Lebih baik tidak memasukkan wadah plastik ke dalam microwave
Sekali pun wadah plastik yang kita pilih dilabeli aman untuk microwave, sebaiknya kita tidak memanaskan makanan dalam wadah plastik. Lebih baik menggunakan bahan kaca atau mangkuk keramik untuk menghindari risiko chemical leaching.
5. Ada tanda dishwasher-safe
Jika kita terbiasa menggunakan mesin pencuci piring, sebaiknya pilih wadah penyimpan yang disertai tanda dishwasher-safe. Gambarnya bisa berupa gelas atau piring kaca. Jangan lupa untuk meletakkan wadah plastik di bagian teratas mesin pencuci piring karena air pencucinya tidak terlalu panas.
6. Pilih wadah berbentuk kotak
Wadah penyimpan makanan atau food container ada yang berbentuk kotak, apakah itu persegi atau persegi panjang, dan ada juga berbentuk bulat, apakah itu bulat pipih atau bulat silinder. Wadah kotak lebih mudah disusun dan ditumpuk di dalam lemari pendingin. Ruang simpannya bisa dimaksimalkan.
Kedalaman wadah juga penting. Wadah yang terlalu dangkal membuat bahan makanan yang disimpan di dalamnya terlalu dingin. Jangan heran pada beberapa kulkas, khususnya kulkas model lama, bahan makanan yang disimpan dalam wadah dangkal justru membeku dan tidak bagus diolah lagi.
7. Pilih wadah transparan
Wadah penyimpan makanan sebaiknya transparan. Jika tidak, kita akan membukanya berulang kali untuk memeriksa isinya. Mau nyari cabai, eh yang dibuka wadah bawang. Mau nyari sayur buncis, eh yang dibuka wadah seledri. Buang-buang waktu saja kan?
8. Wadah mudah dibuka
Beberapa wadah penyimpan makanan sangat susah dibuka dan ditutup. Orang dewasa saja susah, apalagi anak-anak. Makanya penting memilih wadah yang tutupnya mudah dibuka dan ditutup kembali, oleh anak-anak sekali pun.
9. Tutup wadah kedap udara
Wadah makanan sebaiknya kedap udara. Tutupnya disertai gasket silikon dan kalau bisa pengamannya ada di empat sisi.
Cara menguji apakah wadah pilihan kita sudah kedap udara atau belum, masukkan sedikit air, saus, atau mayonaise ke dalamnya, tutup, kemudian balikkan isinya. Jika saus atau mayonaise ada yang meluber keluar, berarti kualitas wadah kurang bagus.
Apakah masih bingung, pilih wadah kaca atau plastik? Kalau begitu, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut dan perhatikan jawabannya ya.
- Ingin wadah aman untuk microwave? Kaca.
- Ingin wadah aman dan nyaman untuk anak-anak? Plastik.
- Ingin wadah yang ringan? Plastik.
- Ingin wadah yang bisa disimpan dalam freezer juga microwave? Keduanya, plastik dan kaca.
- Ingin wadah dengan tutup gasket silikon dan kedap udara? Keduanya, plastik dan kaca.
- Ingin wadah yang membuat bahan makanan tetap segar? Keduanya, plastik dan kaca.
- Ingin wadah yang BPA-free? Kedua, plastik dan kaca.
- Ingin wadah yang aman di mesin pencuci piring? Kaca jauh lebih aman. Jika plastik, taruh di bagian rak paling atas.
- Ingin wadah yang antinoda? Keduanya, plastik dan kaca.
- Ingin wadah yang tahan bau? Keduanya, plastik dan kaca.
Food preparation memang membutuhkan waktu dan pembiasaan. Pertama kali kita mencobanya mungkin terasa berat dan lama. Namun, yang namanya kebiasaan akan melekat setelah menjadi rutinitas. Selamat mencoba.
Leave a Comment