Kue kering selalu menjadi camilan favorit jelang Lebaran, mau itu kue coklat, nastar, kestengel, putri salju, kue semprit, kue kacang, kue bawang, atau lidah kucing. Prospek bisnisnya tetap menjanjikan, meski di tengah ketidakpastian ekonomi akibat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai kota untuk menangkal penyebaran COVID-19.
Orang-orang saat ini memilih #dirumahaja. Sebagian besar work from home dan school from home. Tak heran masyarakat kita yang terjebak di rumah untuk jangka waktu tak ditentukan ini menghabiskan hari dengan berbagai cara, mulai dari berselancar di internet, nonton film, baca buku, main medsos, baca artikel tentang corona, main sama anak, masak, atau bikin kue.
Bikin kue zaman sekarang bukan hal sulit. Nastar keju salah satu kue kering kesukaan saya. Kalo sedang rajin, kita bisa bikin sendiri. Cukup gulirkan jempol di atas layar ponsel, resep nastar keju pun bisa diperoleh di Instagram, Twitter, mesin pencarian Google, atau tutorial YouTube. Kalo lagi malas? Ya beli online aja. Banyak banget kok yang jualan kue kering jelang Lebaran.
Amanda Mull, bloger asal Georgia, Amerika Serikat yang menulis di laman The Atlantic mengatakan membuat kue bisa menghilangkan bosan dan mengatasi stres, termasuk di tengah pandemi virus corona ini. Milenial Amerika sepanjang musim COVID-19 ternyata semakin rajin belajar masak dan bikin kue.
Bikin kue dianggap proses meditatif yang bisa menenangkan diri dan melupakan kecemasan sementara. Amanda menggunakan istilah procrastibaking, yaitu strategi yang secara tak sadar kita lakukan untuk membuat kita merasa terampil dan mengalihkan diri dari kecemasan.
Tips Menjalankan Usaha Kue Kering Jelang Lebaran
Hobi bikin kue kering bisa menjadi sumber pemasukan baru bagi kita jelang Lebaran 2020 ini loh. Lumayan kan? Kita bisa mendapat penghasilan tambahan untuk uang saku atau ditabung.
Kita gak perlu takut kue kering kita gak laku karena musim virus begini. Justru menurut saya permintaan kue kering Lebaran tahun ini bakal meningkat dari tahun-tahun sebelumnya sebab semua orang diam di rumah.
Ini juga pengalaman saya pribadi. Saya bertahun-tahun beli nastar dan cookies coklat sejak puasa sampai Lebaran itu buat dimakan sendiri. Alasannya selain kue kering itu enak, daya simpannya juga lama. Jadi, kita bisa memakannya setelah Lebaran sekali pun. Hehehe.
Gak perlu bingung cara memulai usaha kue kering ini karena saya akan menjabarkan tips sukses menjalankannya bagi pemula. Tips berikut saya dapatkan dari beberapa orang teman yang memiliki usaha kue kering di sejumlah kota.
1. Cari bahan kue berkualitas
Rasa menjadi bagian penting menjalankan usaha kue kering jelang Lebaran. Kalo kue kita gak enak, siapa yang mau beli? Bisa-bisa yang sudah terlanjur beli memberi testimoni jelek dan rating buruk. Satu per satu pelanggan meninggalkan kita.
Oleh sebabnya penting memilih dan menggunakan bahan-bahan kue berkualitas, mulai dari tepung, mentega, gula, telur, coklat bubuk, hingga keju terbaik.
2. Tentukan kelebihan produk
Ada banyak bisnis kue kering di luar sana. Kita perlu memikirkan apa sih kelebihan produk kita dibanding kompetitor? Misalnya nih, kue kering kita menggunakan bahan alami, bebas pengawet, bebas pemanis buatan, atau bentuknya lebih kekinian.
Kita bisa berinovasi supaya kue kering kita antimainstream alias beda dari lainnya. Kue nastar tak hanya terbatas nastar nanas, nastar keju, atau nastar coklat loh. Kenapa tidak menggabungkan nastar nanas yang ada aroma rempahnya, seperti jahe atau cengkih? Dengan begini produk kita memiliki nilai plus dari sisi kesehatan.
3. Pasarkan offline dan online
Kue kering tak hanya bisa dipasarkan melalui offline, yaitu teman, keluarga, tetangga, dari rumah ke rumah, atau dititip di toko. Kita harus kreatif menggunakan internet, apakah itu akun media sosial atau platform penjualan online.
“If your business is not on the internet, then your business will be out of business.”
Bill Gates, Microsoft Founder
Internet memungkinkan kita meraih target pasar lebih luas dan lebih banyak. Pengirimannya bahkan bisa ke luar kota loh.
Kita bisa membuat akun Instagram khusus dengan nama produk unik. Tambahkan foto-foto koleksi kue kering yang menarik. Cantumkan informasi nomor telepon, nomor whatsapp, akun LINE, atau alternatif cara menghubungi kita sebagai penjual di sana.
Penting juga berinteraksi dengan orang yang berkomentar di akun kita. Luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk memberi tanda suka (like) atau membalas komentar mereka. Kita juga bisa berbagi resep kue kering buatan kita di akun Instagram tersebut. Ini juga cara meyakinkan pelanggan tentang eksistensi produk kita.
4. Promosikan secara kreatif
Pertimbangkan untuk menawarkan sampel gratis kepada orang-orang yang bisa membawa pengaruh positif kepada bisnis kue kering kita. Misalnya nih, kita memberikan satu atau dua kotak nastar keju buatan kita kepada teman yang kebetulan selebgram dengan pengikut di atas 5k atau bahkan di atas 10k.
Minta tolong mereka mempromosikan produk kita. Kita juga bisa bergabung di grup Facebook atau komunitas foodie yang bertebaran di dunia maya. Buat poster produk yang menarik untuk disertakan sebagai media promosi di sana.
5. Buat harga bersaing
Usaha kue kering itu general banget. Apalagi kue kering termasuk ke dalam kategori bisnis musiman, sehingga banyak yang menjalankannya jelang Lebaran.
Penting sekali bagi kita menerapkan harga bersaing, tidak terlalu berlebihan atau serakah mengambil keuntungan, tapi juga tidak terlalu murah atau terkesan murahan. Konsumen pasti akan membandingkan harga terlebih dahulu sebelum membeli.
Toko Wahab, Distributor Bahan Kue Berkualitas
Toko Wahab adalah platform B2B marketplace khusus food-service supply. E-commerce satu ini sangat berbeda dari lapak online jual beli kebanyakan yang ramai beriklan di TV itu loh.
Toko Wahab khusus memasok bahan baku kue serta makanan jadi berkualitas, mulai dari makanan kaleng, makanan restoran, hingga bakery & pastry. Bedanya dengan e-commerce lain adalah Toko Wahab memungkinkan para pembeli grosir menawar harga lebih rendah dari yang tertera di website. Cocok banget buat pegiat UMKM yang sedang bersemangat mengembangkan bisnis kue rumahan jelang Lebaran.
E-commerce satu ini menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Rata-rata Toko Wahab bisa mengirim ke 500-1.000 UMKM setiap bulan. Nilai belanjanya variatif banget, rata-rata Rp 1 juta hingga Rp 10 juta.
Sejarah Toko Wahab juga menarik. Awalnya toko ini cuma toko kelontong yang berdiri sejak 1989 di Jakarta Pusat. Perlahan pengelolaannya diturunkan dari generasi ke generasi, hingga saat ini sudah berada di tangan generasi ketiga. Ini berarti Toko Wahab sudah eksis sejak 30 tahun lalu. Lebih dari 85 persen yang berbelanja di tokowahab.com melakukan pemesanan kembali (repeat order). Jaminan mutu banget kan?
Selain menyediakan bahan baku makanan, Toko Wahab juga ikut memberdayakan pelaku UMKM. E-commerce ini kerap mengadakan pelatihan memasak dan pengembangan menu-menu baru, bahkan memfasilitasi pelatihan bisnis.
Kategori produknya super lengkap, mulai dari margarin, mentega, coklat, keju, susu, tepung kue, makanan sehat, dan selai. Ada juga bahan masakan, makanan beku, minyak, buah, aneka minuman segar, bahkan peralatan dan perlengkapan membuat kue juga ada loh.
Udah deh, gak usah ragu memulai bisnis kue kering rumahan dari sekarang. Langsung aja kunjungi laman tokowahab.com dan selamat berbelanja.
Leave a Comment